PERITONITIS
PERITONITIS
Disusun Oleh :
Alfian Arsyadi Sunanto
Pembimbing :
dr. Sri Wahyuli
A. IDENTITAS
1. Nama : Tn. S
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 70 th
4. Alamat : Kerep 1/3 Sulang
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Petani
7. Masuk RS : 03 September 2019
8. No. RM : 612762
B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama :
Nyeri perut
5. Anamnesis Sistem:
Sistem Cerebrovaskuler : Pasien sadar, Nyeri kepala (-)
Sistem Cardiovaskuler : Tidak ada keluhan
Sistem Respiratorius : Sesak nafas
Sistem Gastrointestinal : Nyeri perut, kembung, BAB (-) 2 hr
mual, nafsu makan berkurang
Sistem Urogenital : Tidak ada keluhan
Sistem Integumentum : Keringat dingin, Badan meriang
Sistem muskuloskeletal : Nyeri perut dan Kaku
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
a) Keadaan umum ; Tampak Kesakitan
b) Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
c) Vital sign :
Suhu : 37,1oC
Nadi : 84 x/mnt
TD : 130/80 mmHg
RR : 30 x/mnt
Kepala
- Bentuk : Mesocephal, Simetris
- Rambut : Panjang, Warna hitam bercampur putih
Mata
- Palpebra : Tidak edema
- Conjunctiva : Tidak anemis
- Sclera : Tidak ikterik
- Pupil : Isokor / Isokor
- Reflek cahaya : +/+
- Katarak : Tidak ditemukan
Leher
- Kelj. Getah bening : Tidak membesar
- Kelj. Thyroid : Tidak membesar
- JVP : Tidak meningkat
Thorax
Paru
- Inspeksi : Simetris, tidak retraksi dan tidak ada
ketinggalan gerak
- Palpasi : Taktil fremitus kanan sama dengan kiri
- Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
- Auskultasi: Suara dasar vesikuler +/+, ST (-/-)
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
- Palpasi : Ictus cordis teraba
- Perkusi :
Batas kiri atas SIC II LMC sinistra
Batas kanan atas SIC II LPS dextra
Batas kiri bawah SIC V LMC sinistra
Batas kanan bawah SIC IV LPS dextra
- Auskultasi : Bunyi jantung 1-2, reguler, gallop tidak ada
Abdomen
- Inspeksi : Distended (-), simetris, tidak nampak
hematom, warna kulit sama dengan sekitar, darm
kontour dan darm steifung tidak nampak
- Auskultas i: Peristaltik menurun
- Palpasi : Tidak teraba massa, didapatkan defans
muskuler, nyeri tekan seluruh lapang perut, hepar dan
lien tidak teraba, ballotemen ginjal tidak teraba
- Perkusi : Hipertimpani, tidak ada nyeri ketok CVA
Ekstremitas
- Akral : Hangat
- Sianosis : Tidak ditemukan
- Edema : Tidak ditemukan
2. Status Lokalis
Nyeri tekan dititik Mc.Burney (-), Rovsing sign (-), Obturator sign (-),
Psoas sign (-)
Rectal Toucher
- M. Spincter ani mencengkram kuat
- Mucosa recti licin, tidak teraba massa
- Ampula recti tidak kolaps
- Sarung tangan : Darah (-), Feces (+)
E. DIAGNOSIS BANDING
Abdominal pain e/c peritonitis
Abdominal pain e/c appendicitis perforasi
Abdominal pain e/c gastritis erosiva
Abdominal pain e/c gastroenteritis akut
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hematologi
Hb : 12,0 gr/dl (13,0 - 14,0)
Eritrosit : 4,09 103 µl (4,5 - 5,5)
Hematokrit : 35,4 % (40 - 48)
Indek eritrosit
MCV : 61,4 fL (82 - 92)
MCH : 21,1 pg (27 - 31)
MCHC : 34,4 g/dl (32 - 36)
Trombosit : 323 103 uL (150 - 400)
Leukosit : 4,5 103 uL (5,0 - 10,0)
Gol darah :O
Hitung Jenis Leukosit
Neutrofil segmen : 63 %
Limfosit : 30 %
Monosit : 7%
2. Pemeriksaan Immunologi
HbsAg : (-)
G. DIAGNOSIS KERJA
Abdominal pain e/c peritonitis e/c susp perforasi
H. PERENCANAAN
1. Rencana terapi
a) Tindakan resusitasi à Airway, Breathing, Circulation
b) Rehidrasi cairan à infuse RL 6%xBB =6%x50000=3000cc
Lanjut maintenence 30cc/kg/24 = 21 tpm
c) Pencegahan infeksi à Ceftriaxone 2g/24 jam
Metronidazol 500mg/8 jam
d) Terapi simptomatik à Ranitidin 50 mg/12 jam
Tramadol 50 mg/12 jam
e) Pasang NGT dan Dauer Catheter à Balans cairan
2. Rencana diagnostic
a) Informed Consent
b) Konsul Anastesi
c) Laparotomi eksplorasi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Peritoneum adalah mesoderm lamina lateralis yang tetap bersifat epitelial.
Pada permulaan, mesoderm merupakan dinding dari sepasang rongga yaitu
coelom. Di antara kedua rongga terdapat entoderm yang merupakan dinding
enteron. Enteron didaerah abdomen menjadi usus. Sedangkan kedua rongga
mesoderm, bagian dorsal dan ventral usus saling mendekat, sehingga mesoderm
tersebut kemudian akan menjadi peritoneum.
Lapisan peritonium dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Lembaran yang menutupi dinding usus, disebut lamina visceralis
(tunika serosa).
2. Lembaran yang melapisi dinding dalam abdomen disebut lamina
parietalis.
3. Lembaran yang menghubungkan lamina visceralis dan lamina
parietalis.
PERFORASI GASTER
Perforasi gastrointestinal merupakan suatu bentuk penetrasi yang komplek
dari dinding lambung, usus halus, usus besar akibat dari bocornya isi dari usus ke
dalam rongga perut.
Perforasi dalam bentuk apapun yang mengenai saluran cerna merupakan
suatu kasus kegawatan bedah.
1. Anatomi Gaster
Merupakan bagian dan saluran yang dapat mengembang paling
banyak terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas
fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilorik,
terletak di bawah diafragma di. depan pankreas dan limpa, menempel di
sebelah kiri fundus uteri.
Bagian lambung terdiri dari:
a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri
osteum kardium dan biasanyanya penuh berisi gas.