Anda di halaman 1dari 69

APA YANG DAPAT PRODI SAA LAKUKAN DI ERA RI 4.0?

Ahmad Muttaqin | Prodi Studi Agama-Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


Simposium VII ASAI | Surabaya, 20 -22 Agustus 2019 M
§Bagaimana corak
keberagamaan generasi
Millennial?
§Dibandingkan dengan
generasi sebelumnya,
generasi millennial lebih baik,
sama atau lebih buruk
keberagamaanya?
§Bagaimana pendidikan
agama-agama untuk generasi
millennial??
4 GENERASI
§ Maturist (Before 1945)

§ Baby Boomers (1946 – 1965) | TV Generation


§ Gen X (1966 – 1976) | Baby BoosT | X Generation

§Gen Y / (1977 – 1997 |1981-


2000) Millenial Generation
| Gen Y.
§ Gen Z / (1998 / 2001 – to presents) | The Next
Generation | Gen Z.
§ Lahir antara 1981 – 2000.
§ Gadget Addict.
§ Multi Tasking.
§ Sering dideskripsikan secara negatif oleh media sebagai

entitled, lazy &


generasi yang:

materialistic.
Puncak Karir Sosial-Politik-
Ekonomi-Budaya
Alat Kontrasepsi-KB; Emansipasi
Penurunan Fertilitas Sipil-Perempuan

Perang Budaya
Komputer - Komunikasi Kelurga -
Dingin - Populer
Handphone Transportasi bekerja
setelahnya Globalisasi
Digital Native – Internet/Smartphone
Google, Facebook, Amazon, Twitter

Pasca Perang Dingin Globalisasi


Tanpa Beban Ideologis Kosmopolitan

Fleksibilitas
Makmur Optimis Informatif
Waktu Luang
berduit Inovatif Partisipatif
Travelling
Generasi Populasi Persentase

Baby Boomer & X 104 Juta 41%

Milenial 61 Juta 24%


59%
Generasi Z 90 Juta 35%
255 Juta
§Lahir antara 1978 – 1997 | 1981- 2000
§Usia 20 – 37 /
§35% dari komposisi penduduk
dunia | +- 30% dari Penduduk
Indonesia.
§ Spiritual but not (organized) religion.

§ Hybrid > Gado-Gado >> Eclectic.


§ Efficacy Oriented: mengambil yang memberi manfaat langsung
(instant).
§ Berani mencoba hal-hal baru bahkan yang di luar mainstream.

§ Beragama dan berspiritual itu “consuming” spiritual & religious


products, rather than “belonging” to certain religious tradition.
§ Being religious, bukan sekedar having religion.
% MILLENNIALS
TIDAK

BERAFILIASI
AGAMA”
PALING TINGGI
AFILIASI
KEAGAM
AN
RENDAH
TINGKAT
KEHADIRAN DALAM

IBADAH
PALING
RENDAH
DIBANDING GENERASI
SEBELUMNYA
IBADAH
HARIAN
MILLENIALS
PALING
RENDAH
BAGI
MILLENNIALS
AGAMA
KURANG
PENTING
1. Menganggap agama itu penting, sebagaiman
generasi sebelumnya, dan rajin ibadah mingguan
(jumatan).
2. Lebih terbuka terhadap homosexual dibanding
gereasi sebelumnya (60% versus 44%).
3. Sebagaimana generasi sebelumnya, Millenial AS
secara politik pro pada Partai Demokrat (69%). Angka
ini lebih tinggi dari pada millenial Kristen (47%), dan
populasi seluruh millenial AS (56%).
4. 45% Millenial Muslim Amrik yang menggangap
orang Amrik itu bersahat Angka ini lebih kecil
dibanding generasi Muslim sebelumnya (65%).
AUSTRALIA
Katholik
21%
Tidak
Berafilaisi
Agama ttt Anglikan
48% 8%
Kriten
lainnya
Agama 17%
Non-
Kristen
6%
§ Dari Data IFLS:

§Di Kalangan Muslim millenial Indonesia,


terjadi tren penurunan keaktifan ibadah
harian dan mengaji dibanding generasi
sebelumnya.
§Fakta ini bertolak belakang dengan Kristen
Milennial yang ternyata makin “agamis”.
§ Pada 2014, 71,6% muslim mengaku masih sholat 5
waktu, sedikit turun dari 2007 (72,7%).
§ Provinsi paling tinggi dalam penegakan sholat 5 waktu adalah NTB, dan paling rendah
adalah Sumsel

§ Hanya sekitar 30% yang melaporkan hadir di


pengajian minimal satu kali dalam seminggu
§ Muslim paling banyak dalam hadir pada pengajian ada di provinsi Kalsel sementara
yang paling non-aktif untuk hadir adalah Sulsel.
RELIGISIUSITAS: UNITER OR DIVIDER?
§ Ajaran agama, khususnya Islam, dan
religisiusitas muslim seharusnya mendorong
sikap terbuka pada sesama, dan inklusif.
§ Hasil analisis IFLS menunjukan kecenderungan
sebaliknya: religisiusitas mendorong individu
makin tertutup dan eksklusif.
§ Religisiusitas di kalangan muslim meningkatkan
trust kepada sesama muslim, namun
menurunkan trust pada pemeluk agama lain.
§ Ada kecenderungan muslim cenderung
berkumpul dengan sesama muslim, namun
seiring dengan kecenderungan ‘segregasi’
toleransi juga turun.
4

3,5

2,5

2
baby_boomers
1,5
generasi_X
1

millenials
0,5

0
70

60

50

40
Axis Title

millenials
30
generasi_X
20 baby_boomers
10

0
Sangat Relijius Relijius Kurang Relijius Tidak Relijius
Axis Title
Pray per Day
7

6,12

6 5,34

5 4,69

3 Sholat setiap hari

baby_boomers generasi_X millenials


35

30

25
Persentase (%)

20

millenials
15
generasi_X
10
baby_boomers

Lbh 1 1 kali/minggu 1 kali/bulan Krg 1 kali/bulan Tidak


kali/minggu
Mendatangi Pengajian/Ta'lim/Ceramah
45

40

35
Prosentase
30

25

20

15

10
millenials
5

0
generasi_X
baby_boomers

Membaca Injil/Berdoa
35

30

25

20

15

10

5
MUSLIM
0
NASRANI
Derajat Penerimaan terhadap Pemeluk Agama Lain

Millenials 2,171

Generasi_X
2,132

Baby_boomers
2,138

2,11 2,12 2,13 2,14 2,15 2,16 2,17 2,18


13%
48%
39%

Setuju Tidak Setuju Ragu


§“manusia modern berfikiran untuk apa berdoa, jika kita tidak
berkerja toh uang tidak akan jatuh langsung dari langit saat minta”.
§ ”... Masyarakat lebih membutuhkan teknologi dibandingkan agama.
§ ”Pada masa modern manusia tidak akan terlalu memikirkan sesuatu
yang terjadi setelah kematian namun mereka akan terlalu sibuk
memikirkan kehidupannya di dunia ini, bagaimana bisa hidup
mapan, ... membeli semua kebutuhan yang diinginkan dan semua
impian indah dunia lainnya. ... Untuk memenuhi itu semua manusia
akan berlomba-lomba untuk memperkaya diri dengan cara bekerja
bukan beribadah.”
§ “... Agama dianggap terlalu mengekang, sedangkan hidup dalam
kemodernan ... Merupakan penggambaran dari kehidupan yang
dapat melakukan apa saja sesuai dengan keinginannya.”
§ “Satu sisi saya percaya bahwa bahwa modernitas bisa membawa manusia
meninggalkan hal-hal bersifat tradisonal termasuk agama, namun disatu
sisi manusia pasti akan membutuhkan agama di dalam kehidupan mereka
walaupaun para era modern seperti sekarang ini.”
§ “... Modernitas menimbulkan pemikiran manusia yang serba rasional
sehingga agama saat ini tidak menjadi prioritas utama dalam mensikapi
perubahan zaman. Maka sangat diperlukan agama untuk (mampu)
berdialog dengan segala macam perubahan zaman. …Agama dan
modernitas bukanlah dua kutub yang selamnya akan selalu berlawanan,
akan terjadi ruang dialog dan kritik dalam
tetapi

mensikapi segala perubahan”


§ “… agama memiliki kapasitas untuk menghadapi
modernitas bahkan memberi sosulis bagi persoalan
modernitas.”
§ “... Semakin modern bukannya orang akan meninggalkan
agama, namun malah akan membutuhkan agama untuk
mengatasi permasalah modernitas itu.”
§ “... Agama itu sendiri sudah tumbuh di dalam diri manusia
itu sendiri ... walaupun zaman berkembang semakin
modern.”
Zygmunt Bauman:
Manusia
stroller-
jalan sore-
sore
Manusia
Manusia
konsumen
pengembara
(homo
(vagabond)
consumens) MANUSIA
ZAMAN CAIR

Manusia Manusia
‘pemain’ pelancong
(player) (tourist)
§ Manusia Stroller à yang iseng asyik
§ Manusia Pengembara à Selalu menjadi orang asing, Hidup
numpang lewat saja, tanpa komitmen pada tanah air, kebangsaan,
agama, organisasi.
§ Manusia Pelancong à Mencari kebaruan, cepat jatuh cinta,
pergi, kalau tak aman pulang ke rumah.
§ Manusia Pemain (player)à Hidup adalah permainan, kunci
hidup: ketrampilan bermain; Tak ada keharusan; bisa memilih
untuk berhenti, tanpa konsekuensi, Hidup di dunia sintetis; bukan
dunia nyata.
§ Manusia Konsumen à Rakus, Cari enak, tanpa resiko, Kalau tak
puas, uang kembali.
§àBAGAIMANA LIMA TIPE INI DALAM
KEBERAGAMAAN MASYARAKAT
MILLENNIAL?
§Konsekuensi pergeseran dari Citizenship ke
Netizenship: Perlukah SAA segera masuk ke
MOC (Massive Online Courses).
§Penguatan Komunitas Perdamaian & Harmoni
di Kalangang Millennial.
§Big Data on Religion & Belief.
§ Masyarakat millenial berikut corak beragama dan
spiritualitasnya tidak perlu ditakuti.
§ Tampaknya, tidak mungkin memaksa generasi
millenal untuk berhenti dari progresnya dan
mengikuti kehendak kita (gen. X & Baby Boomers),
kita lah yang mesti berubah, kalo Prodi Studi
Agama-Agama masih tetap ingin “laku” dikalangan
generasi Y dan Z.
Kegiatan$yang$paling$menarik$minat

Milenial'(17:29'tahun) Ada$Apa$dengan$Milenial?
Non'Milenial'(Di'atas'30'tahun)
Orientasi$Sosial,$Ekonomi$dan$Politik
Olahraga 30.8
18.3
Musik 19.0
9.4
13.7
Menonton'film 13.2 Rilis$dan$Konferensi$Pers$“Survei$Nasional$CSIS$2017”
10.0 Jakarta,'2'November'2017
Memasak 20.8
Beragama 6.5
23.8
Permainan'dan'teknologi'baru 5.7
1.0
Aktif'dalam'media'sosial 5.5
1.8
Membaca 5.3
5.2
Membahas'isu'sosial'dan'politik 2.3
3.4
Menulis 0.8
0.8
TT'/TJ 0.3
2.3

Terdapat perbedaan kegiatan yang menarik antara milenial dan non-milenial. Milenial tertarik dengan olahraga dan non
milenial dengan kegiatan agama
Hal$yang$dianggap$paling$penting$sebagai$sumber$
kebahagiaan
Milenial'(17:29'tahun) Ada$Apa$dengan$Milenial?
Non'Milenial'(Di'atas'30'tahun)
Orientasi$Sosial,$Ekonomi$dan$Politik
Kesehatan 40.0
47.9
Keluangan'waktu'bersama'kerabat'dan'keluarga 26.8
19.1
Pekerjaan'dan'karier 7.5 Rilis$dan$Konferensi$Pers$“Survei$Nasional$CSIS$2017”
3.8
7.5 Jakarta,'2'November'2017
Kecukupan'keungan 12.4
Kesuksesan 4.8
1.9
Kehidupan'sosial 4.5
4.2
Kehidupan'beragama 4.0
4.6
Kontribusi'untuk' masyarakat 2.0
1.3
Menolong'orang'lain 1.7
1.8
TT'/TJ .7
1.9
Lain:lain 0.5
1.1
Kesehatan menjadi hal penting menjadi sumber kebahagiaan baik oleh milenial atau non-milenial
PROSPEK & HARAPAN
AHMAD MUTTAQIN | ASOSIASI STUDI AGAMA IND0NESIA
+62 8157 8708 276 | ahmad.muttaqin@uin-suka.ac.id
§ TheRunaway World
(Anthony Giddens, 1999)
§ The World is Flat (Thomas
L. Friedman, 2005)
§ TheNew Asian Hemisphere
(Kishore Mahbubani, 2008)
§ Higher Education in The
Era of The Fourt Isdustrial
Revolution (2018)
§ This book offers a first glimpse at new
global trends in HE, and how nations
around the world are responding in their
national HE systems in order to provide
readers insights into how that is already
happening on the ground and what is likely
to come next.
§ HE will have to change, quickly, in
collaboration with governments and
industry to respond to the automation of
knowledge and production.
Lini Masa

REVOLUSI INDUSTRI (RI)


1800 1900 2000 now

Penemuan Mesin Penemuan listrik Inovasi teknologi


Uap mendorong dan assembly line informasi, Rev. Indutsri ke-4
munculnya kapal yang komersialiasi
Kegiatan manufaktur
uap, kereta api, dll meningkatkan personal
computer, dll. terintegrasi melalui
produksi barang penggunaan
teknologi wireless
Fase periode Revolusi Industri membutuhkan masa dan big data secara
masif
yang semakin singkat dari waktu ke waktu
5
Revolusi Industri Ke-4

DUNIA
Sharing economy e-Education e-Government

Cloud Collaborative Marketplace Online Health Ser vices

Smart Manufacturing Smart City Smart Appliances


Saat ini berbagai macam kebutuhan
manusia telah banyak menerapkan
dukungan internet dan dunia
digital sebagai wahana interaksi dan
transaksi
5
Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat

DUNIA DIGITAL
Ancaman:
- Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5
miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya
posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah
dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah
ada di hari ini (U.S. Department of Labor report).

Peluang:
- Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga
kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar
metrik ton dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9
miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World
Economic Forum).
8
Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat

DI INDONESIA
Saat ini beberapa jenis model
bisnis dan pekerjaan di
Indonesia sudah terkena
dampak dari arus era
digitalisasi
Toko Fisik Market Place Online
• Toko konvensional yang ada
sudah mulai tergantikan
dengan model bisnis
marketplace.
• Taksi atau Ojek Tradisional
posisinya sudah mulai
tergeserkan dengan moda- Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.
moda berbasis online

10
Tantangan-Tantangan

MASA DEPAN Scale of Skill


Skills Demand in 2020 Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan
belum diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi,
persuasi, mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan
hingga emotional intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan
monitoring self and the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan
keputusan dengan pertimbangan cost-benefit serta
kemampuan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem
dibuat dan dijalankan
Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility,
Creativity, Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical
(Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %)
Reasoning, dan Visualization .
Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum, definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau of Labor Statistics
14
Tantangan-Tantangan

DI MASA DEPAN (2)


(Change in demand for core work-related skills, 2015-2020, all industries)

1) Cognitive Abilities
2) System Skills
3) Complex Problem
Solving
4) Content Skills
5) Process Skills

Merupakan 5 skills
yang pertumbuhan
permintaannya akan
paling tinggi
berdasarkan beberapa
sektor industri, di mana
sebelumnya sektor
tersebut tidak banyak
membutuhkannya
Sumber: idem

15
Strategi Menghadapi Era Digital

MASA DEPAN
1. Komitmen peningkatan investasi di
pengembangan digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype
teknologi terbaru, Learn by doing!
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model
sertifikasi atau pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
4. Dilakukanny kolaborasi antara dunia industri,
akademisi, dan masyarakat untuk
mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan
skill bagi era digital di masa depan
5. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah
memasukan materi terkait human-digital
skills

16
§ jobs that involve “genuine creativity, such as
being an artist, being a scientist, developing a
new business strategy”.
§ occupations that involve building complex
relationships with people: nurses, for example, or
a business role that requires you to build close
relationships with clients.
§ jobs that are highly unpredictable – for example,
if you’re a plumber who is called out to
emergencies in different locations.
§ Membekali mahasiswa menjadi lulusan yang punya :
”genuine creativity” dan mampu terlibat dalam
komplesitas hubungan antar manusia yang multiragam.
§ Mengembangkan perkuliahan daring, onloine course.
§ Memperkaya mahasiswa dengan portofolio berbasis
pengalaman riel. (PKL, PPL, Magang, student exchange,
student mobility, expert exchange, resources sharing, dll.).
§ Mendorong mahasiswa menjadi content creator tentang
harmony, religious tolerance, moderasi bergama, dll.
DIMANA POSISI ANDA ?
Toleransi
Aktif
Toleransi
Pasif
Intoleran
Pasif
Intoleran
Aktif

Radikal Moderat
§ https://news.virginia.edu/content/qa-why-millennials-are-leaving-religion-embracing-
spirituality
§ Pew Research Center, Religion Among the Millennials Less Religiously Active Than Older
Americans, But Fairly Traditional In Other Ways. February 2010.
§ Tabah Fondation, Muslim Millennial Attitudes on Religion & Religious Leadership Arab
World. Abu Dabi: 2016.
§ Don Tapscott, Grown Up Digital: how the next generation is changing your world. New
York, etc: Mc Graw Hill, 2009.
§ Michael Mason Andrew Singleton Ruth Webber, The Spirit of Generation Y
Young people’s spirituality in a changing Australia. John Garratt Publishing (September
15, 2008).
§ Leonard Chrysostomos Epafras. Religious e-Xpression among the Youths in the
Indonesian Cyberspace. Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 13, NOMOR 1, Juni 2016: 1-
18 .
§ https://www.youthministryinstitute.org/single-post/2017/04/11/Reaching-Generation-Z
§ IFLS-5 2014 Data Set

Anda mungkin juga menyukai