Anda di halaman 1dari 3

Universitas Indonesia

Fakultas Ekonomi
MAKSI-PPAk

Pertanyaan 2
Dalam suatu perkara terjadinya kecurangan (fraud) apakah orang yang
melakukan tersebut memiliki kemampuan (capability) untuk tidak beretika?

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat

Disusun oleh:
Eden Zarista (1806162181)

Program Studi Magister Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia
September 2019

Semester Gasal 2019/2020 1


Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
MAKSI-PPAk

STATEMENT OF AUTHORSHIP

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni
hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata
ajaran lain, kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.

Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama Mahasiswa : Eden Zarista


Nomor Mahasiswa : 1806162181

Kelas : A/18-1 P
Mata Ajaran : Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat
Judul Makalah/Tugas : Pertanyaan 2
Dalam suatu perkara terjadinya kecurangan (fraud) apakah
orang yang melakukan tersebut memiliki kemampuan
(capability) untuk tidak beretika?

Hari, Tanggal : Kamis, 19 September 2019


Nama Pengajar : Emil Bachtiar SE., M.Comm

Semester Gasal 2019/2020 2


Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
MAKSI-PPAk

Pertanyaan 2
Dalam suatu perkara terjadinya kecurangan (fraud) apakah orang yang melakukan
tersebut memiliki kemampuan (capability) untuk tidak beretika?
Alasan memilih pertanyaan 2
Isu kecurangan kini berkembang tidak hanya dipicu oleh tiga faktor kesempatan,
rasionalisasi dan tekanan, namun juga mempertimbanglan faktor keempat yaitu
kemampuan atau capability. Saya tertarik antara hubungan kemampuan ini dengan etika
apa yang menjadi penyebab utama dari perilaku orang tersebut berbuat curang.
Jawaban 2
Kamus besar oxford mendefinisikan capability sebagai kekuatan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dari definisi tersebut capability ini adalah unsur alamiah yang
dimiliki seseorang. Wolfe and Hermanson (2004) menjelasakn unsur keempat inilah
yang justru menjadi pemicu orang untuk melakukan sesuatu hal yang tidak beretika.
Dalam kondisi terdapat kesempatan, tekanan dan rasionalisasi (semua orang melakukan
kecurangan) pelaku tidak akan dapat melakukan kecurangan dengan sempurna apabila
tidak memiliki kemampuan. Kemampuan untuk berbuat curang inilah naluri alamiah
seseorang untuk berlaku tidak beretika.
Kesimpulan 2
Selanjutnya bagaimana cara mengendalikan unsur fraud ini melihat unsur capability
inilah yang menjadi pemicu utama dari unsur yang lain. Wolfe and Hermanson (2004)
pada jurnal ilmiahnya menjelaskan bagaimana cara menghadapi unsur capability ini
yaitu dengan cara:
1. Secara eksplisit organisasi atau perusahaan harus menilai kemampuan dan capability
dari masing masing jabatan yang ada dalam organisasi tersebut terutama yang
berperan penting dalam bisnis proses perusahaan (key personnel)\
2. Apabila ada hal hal yang menjadi perhatian segera respond bagaimana cara
memitigasi unsur tersebut
3. Melakukan penilaian ulang apakah perusahaan sudah bisa memitigasi hal tersebut
atau tidak
Daftar Pustaka
Wolfe, D.T. and Hermanson, D.R. (2004), “The fraud diamond: considering the four
elements of fraud”, The CPA Journal, Vol. 74 No. 12, p. 38.

File diunduh secara gratis melalui website


https://digitalcommons.kennesaw.edu/cgi/viewcontent.cgi?
article=2546&context=facpubs yang diakses pada pukul 22.42 pada tanggal 17/09/2019
https://en.oxforddictionaries.com/definition/capability diakses pada pukul 22.47 pada
tanggal 17/09/2019

Semester Gasal 2019/2020 3

Anda mungkin juga menyukai