Anda di halaman 1dari 11

Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan

Sistem pernapasan berhubungandengan kegiatan memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam


paru-paru (respirasi). Ketika tubuh kekurangan oksigen. Maka oksigen yang berada di luar tubuh
akan dihirup (Inspirasi) melalui organ pernapasan.
Ketika tubuh kelebihan karbon dioksida. Maka tubuh akan mengeluarkannya melalui organ
pernapasan (ekspirasi), sehingga tercipta keseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam
tubuh. Sistem respirasi berperan untuk menukar udara dari permukaan ke paru-paru. Udara yang
masuk akan disaring oleh trakea. Trakea akan menyaring, menghangatkan, melembabkan udara
yang masuk dan melindungi permukaan organ yang lembut.
Pernapasan berguna untuk:
a. Mengambil oksigen dari luar tubuh untuk masuk ke dalam tubuh, untuk kemudian
diedarkan ke dalam tubuh melalui darah. Selanjutnya akan terjadi proses pembakaran sel
atau jaringan.
b. Mengeluarkan karbon dioksida yang merupakan sisa dari pembakaran. Karbon dioksida
dibawa oleh darah untuk kemudian dikeluarkan oleh organ pernapasan.
c. Melindungi sistem permukaan dari kekurangan cairan dan mengubah suhu tubuh.
d. Melindungi sistem pernapasan dari jaringan lain terhadap 8erangan patogenik.
e. Membentuk komunikasi seperti berbicara, berteriak, dan komunikasi lain yang
berhubungan dengan suara.

Fungsi dari sistem pernapasan adalah untuk mengalirkan Udara ke paru-paru.0ksigen dari udara
berdifusi dari paru-paru ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida berdifusi dari dalam darah
ke paru-paru.
Respirasi mencakup proses-proses sebagai berikut:
1. Ventilasi Paru
Ventilasi paru merupakan proses pernapasan inspirasi (menghirup 02) dan ekspirasi
(menghembuskan C02).
2. Pemapasan Luar
Pemapasan luar merupakan pro es pertukaran gas antara paru-paru dengan darah.
Oksigen berdifusi ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida berdifusi dari darah ke
paru-paru.
3. Transportasi Gas
Transportasi gas dilakukan oleh sistem kardiovaskular. Transportasi gas merupakan
proses mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuhdan mengumpulkan karbon dioksida
untuk dikembalikan ke paru-paru.
4. Pemapasan Dalam
Pemapasan dalam merupakan proses pertukaran gas antara darah,cairan interstisial
(cairan yang mengelilingi sel), dan selcsel. Di dalamsel, terjadi respirasi sel yang
menghasilkan energi (ATP) dan C02, dengan menggunakan 02 dan glukosa.
Struktur pernapasan manusia meliputi organ-organ berikut:
A. HIDUNG
Hidung merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra penciuman.
Dalam keadaan normal, udara masuk dalam sistem pernapasan melalui rongga hidung. Rongga
hidung berisi serabut-serabut halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya benda-benda
asing yang mengganggu proses pernapasan.

1. Struktur Hidung
Hidung terdiri dari tulang rawan dan lumina propia, di mana keduanya saling berkaitan. Lamina
propis mengandungbanyakarterivena dankapileryangmembawa nutrisi dan air yang dikeluarkan
oleh sel. Bagian-bagian dari hidung adalah:
a. Batang hidung.
b. Cuping hidung.
c. Septum nasi.
d. Dinding lateral rongga hidung (kavum nasi).

Pada dinding hidung terdapat alat-alat kecil yang berfungsi untuk menggerakkan hidung dan
menghirup Udara. Dinding hidung meliputi:
a. Piramida nasi.
b. Levator labii superior alaguenasi.
c. Dilalator nares posterior.
d. Dilatator nares anterior.
e. Kompresor nasi.
f. Kompresor natrium minor.
g. M. kompresor alaris nasi.

2, Fungsi Hidung
Hidung memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. Menghangatkan udara yang masuk, kurang lebih sekitar 36°C.
B. Melembabkan udara, kurang lebih 75 °C.
C. Menyaring kotoran yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung.
D. Melakukan penciuman.
Hidung kadang merespon benda dari luar tubuh dengan batuk. Batuk merupakan cara paru-paru
untuk mempertahankan diri dari benda asing yang masuk ke dalam hidung. Bronkus dan Trakea
sangat sensitif, sehingga setiap benda asing yang menyebabkan iritasi akan merangsang refleks
batuk.
B. FARING

Faring (tekak) adalah saluran otot selaput yang tegak |urus antara basis kanii dan vertebrate
servikalis IV. Faring terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Nasofaring
Nasofaring menerimaudara yang masuk dari hidung. Terdapat saluran eusthacius yang
menyamakan tekanan udara ditelinga tengah. Tonsilfaring (adenoid) terletak dibelakang
nasofaring.
2. Orofaring
Orofaring menerima udara dari nasofaring dan makanan dari rongga mulut. Palatine dan
lingualtonsil terletak di sini.
3. Laringofaring
Laringofaring menyalurkan makanan kekerongkongan dan udara kelaring.

Faring berhubungan dengan suara yang dihasilkan oleh manusia. Lipatan-lipatan vokal suara
manusia mempunyai elastisitas tinggi dan dapat memproduksi suara dengan bantuan pita suara.
Faktor yang menentukan frekuensi puncak bunyi dan produksi bergantung pada panjang dan
ketegangan tegangan dari pita suara. Regangan pita suara tersebut akan memproduksi frekuensi
dan getaran. Ketegangan pita suara dikontrol oleh otot kerangka di bawah kontrol korteks.

C. LARING
Laring atau pangkal tenggorok merupakan jalinan tulang rawan yang dilengkapi dengan otot,
membran, jaringan ikat, dan ligamentum. Tepi lubang dari pita suara asli kiri dan kanan
membatasi daerah epiglotis. Bagian atas disebut supraglotis dan bagian bawah disebut subglotis.

Laring menerima udara dari faring. Laring terdiri dari sembilan keping tulang rawan yang
bergabung dengan membran dan ligamen. Epiglotis merupakan bagian pertama dari tulang rawan
laring. Saat menelan makanan, epiglotig tersebut menutupi pangkal tenggorokan untuk
mencegah masuknya makanan dan saat bernapas, katup tersebut akan membuka. Tulang rawan
tiroid melindungi bagian depan laring Tulang rawan yang menonjol membentuk jakun.
Lipatan membran mukosa (supraglottis) menghubungkan sepasang tulang arytenoid yang berada
di belakang dengan tulungrawantiroidyangberadadidepan.Lipatan vestibularatas (pita suara
palsu) mengandung serat otot yang memungkinkan untuk bernafas dalam waktu tertentu saat ada
tekanan pada otot rongga dada (misalnya: tegang saat buang air besar atau mengangkat beban
berat). Lipatan vestibular bawah (kord vokalissuperior)
mengandungligamenyangelastis.Kordvokalis superior bergetar bila otot rangka menggerakkan
mereka ke jalur keluarnya udara.Hal tersebut mengakibatkan kita dapat berbicara dan
menghasilkan berbagai suara. Kartilago krikoid, kartilago cuneiform, dan kartilago corniculate
merupakan akhir dari laring.

1. Struktur laring
Kerangka laring adalah:
a. Kartilago tiroidea.
B. Kartilago krikoidea.
C. Kartilago aritenoidea.
D. Os hioid dan kartilaines.

Persendian (artikulasio) yang terdapat pada laring acIalah:


a. Artikulasio krikoitiroidea.
b. Artikulasio krikoariteniodea.

Pada laring terdapat ligamentum:


A Ligamentum krikoideum.
B. Ligamentum krikoaritenoideum.
C. Ligamentum kornikulofaringikum.
D. Ligamentum hioitiroideum.
E. Ligamentum hiotiroidea.
F.Ligamentum hioepiglotikum.
G.Membrana kuadrangularis.
2. Fungsi Laring
Laring berfungsi dalam vokalisasi manusia. Vokalisasi adalah berbicara yang melibatkan sistem
respirasi. Sistem respirasi meliputi pusat khusus pengaturan bicara dalam korteks serebri, pusat
respirasi di dalam batang otak, artikulasi, serta struktur resonansi dari mulut dan rongga hidung.
Berbicara memiliki dua fungsi mekanisme yang terpisah, yaitu:
A.Fonasi.
Fonasi menyesuaikan dengan vibrator atau pita suara yang merupakan lipatan-lipatan sepanjang
dinding lateral laring yang diregangkan dan diatur posisinya. Getran pita suara bergetar ke arah
lateral. Penyebab getaran ini adalah udara yang berhembus diantara pita suara yang berdekatan.
Tekanan udara akan mendorong pita suara untuk meneruskan pola getaran. Tinggi nada
diciptakan oleh laring dan dapat diubah dengan dua cara, yaitu peregangan dan pengendoran pita
suara.

B.Artikulasi dan resonansi.


Ada tiga organ utama yang berfungsi dalam artikulasi, yaitu bibir, lidah, dan palatum. Resonansi
terdiri dari mulut, hidung, faring, dan rongga dada.

D. Trakea
Trakea atau batang tenggorok adalah tabung seperti pipa dan berbentuk menyerupai huruf C.
Trakea dibentuk oleh tulang-tulang rawan yang disempurnakan oleh selaput. Terletak di antara
vertebrae VI sampai ke tepi bawah kartilago krikoidea vertebra torakalis V. Memiliki panjang
sekitar 13 cm dan diameter 2,5 cm. Dinding trakea terdiri dari empat lapisan Yang terdiri dari:
1.Mukosa
Mukosa merupakan lapisan terdalam trakea. Makan mengandung sel goblet yang dapat
memproduksi lentik dan epitel pseudastrati/ied bersllia. Silia menyapu kotoran, menjauhi paru-
paru dan menuju ke arah faring.
2.submukosa
submukosa merupakan lapisan jaringan ikat areolar yang mengelilingi mukosa.
3.Tulang Rawan Hialin
16-20 cincin tulang rawan hialin berbentuk C membungkus sekitar submukosa tersebut. Cincin
kartilago memberika bentuk kaku pada trekea, mencegahnya agar tidak kalap: dan membuka
jalan udara.
4.Adventitia
Adventitia merupakan lapisan terluar dari trakea. Lapisan ini tersusun atas jaringan ikat areolar
(longgar).

I. Struktur Trakea
pada bagian dalam, trakea memiliki septum yang disebut karina, terletak agak ke kiri dari bidang
median Pada bagian dalam ini terdapat sel-sel bersilia yang berguna untuk mengeluarkan benda
asing yang masuk bersama dengan udara.
Hubungan trakea dengan alat sekitarnya:
a. Sebelah kanan : N. Vagus dekstram, & A. Anonima, dan V Azigos.
b.Sebelah kiri: Aorta dan nervus rekuren sinistra
c.Bagian depan menyilang: V. Anonima sinistra dan fleksus kardiakus profundus.
d.bagian belakang: sedofagus.

Ii Fungsi Trakea
Trakea memiliki bagian yang mampu berubah menjadi elastis ketika terjadi proses menelan,
sehingga akan membuka jalan makanan. sehingga makanan akan masuk ke dalam lambung.
Rangsangan saraf simpatis akan memperlebar diameter trakea dan mengubah besarnya volume
saat terjadinya proses pernapasan.

E. Bronkus
Bronkus atau cabang tenggorok merupakan lanjutan dari trakea. Bronkus memiliki struktur yang
sama dengan trakea dan dilapisi oleh sejenis sel yang sama dengan trakea dan berjalan ke bawah
menuju paru-paru.
Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus utama
bercabangdengandiameteryanglebihkecil,membentukbronkus sekunder (lobar), bronkus tersier
(segmental), bronkiolus terminal (0.5 mm diameter) dan bronkioluspernapasan mikroskopis.
Dinding utama bronkus dibangun seperti trakea, tetapi cabang dari pohon semakin kecil, cincin
tulang rawan dan mukosa yang digantikan oleh otot polos.
Bronkus terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Bronkus prinsipalis dekstra.
Bronkus ini pada saat masuk ke hilus bercabang menjadi tiga, yaitu bronkus lobaris
medius, bronkus lobaris inferior, dan bronkus lobaris superior:
2. Bronkus prinsipalis sinistra.
Bronkus ini Iebih kecil, lebih sempit, serta lebih panjang dari bronkus prinsipalis dekstra.
F. PULMO
Pulmo atau paru adalah orgam sistem pernapasan yang berada dalam kantong bentukan pleura
parietalis dan pleura viselaris. Paru-paru sangat lunak, elastis, dan berada dalam rongga torak.
Paru-paru memiliki sifat ringan dan mampu terapung dalam air, berwarna biru keabu-abuan
dengan bintik Bintik-bintik ini antara lain karena partikel debu yang masuk termakan oleh tagosi.
Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus), yaitu:
1. Lobus superior.
2. Lobus medius.
3. LObus inferior.
Paru-pari kiri teridiri dari dua lobus, yaitu:
1. Lobus superior.
2. Lobus inferior.
Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru yang disebut pleura. Pleura adalah membran
seorsa yang halus dan membentuk suatu kantong. Pleura terdiri atas dua lapisan. yaitu:
1. Lapisan permukaan (parietalis), yakni lapisan yang langsung berhubungan dengan paru
dan memisahkan lobus dengan paru-paru.
2. Lapisan dalam pleura viseralis, yakni pleura yang berhubungan dengan fasia
endotorasika, yaitu permukaan dalam dari dinding toraks.

G. VOLUME DAN KAPASITAS PARU

Metode sederhana yang digunakan untuk mengukur volume paru adalah dengan merekam
pergerakan udara yang maSuk dan keluar dari paru. Alat yang digunakan dinamakan
Spirometri, yang mampu memperlihatkan perubahan volume Dada berbagai keadaan
pernapasan.
Paru memiliki empat volume, yaitu:
1. Volume tidal. Merupakan volume udara yang diinspirasi dan diekspresikan di
setiap pernapasan normal (sekitar 500 ml).
2. Volume cadangan inspirasi. Merupakan volume tambahan udara yang dapat
diinspirasikan di atas volume tidak normal (sekitar 3000 ml).
3. Volume cadangan eskspirasi. Merupakan jumlah udara yang masih dapat
dikeluarkan dengan ekspirasi tidal normal (sekitar 1.100 ml).
4. Volume sisa. Merupakan volume udara yang masih tersisa dalam paru setelah
kebanyakan ekspirasi kuat (sekitar 1,22 ml).
Pernapasan yang kuat melalui paru akan mengakibatkan paru mengembang dengan
kapasitas maksimal, sehingga akan mengakibatkan kekuatan elastis membesar dan
volume akan meninggi.
Volume paru-paru tertentu menghasilkan kapasitas paru-paru sebagi berikut:
1. Kapasitas paru total (TLC), sekitar 6.000 ml, adalah maksimum jumlah udara
yang dapat mengisi paru-paru (TLC = TV + IRV + ERV + RV).
2. Kapasitas vital (VC), sekitar 4.800 ml, adalah jumlah total atau udara yang dapat
berakhir setelah sepenuhnya menghirup (VC = TV + lRV + ERV
3. Kapasitas inspirasi (lC), sekitar 3.600 ml, adalah maksimum jumlah udara yang
dapat terinspirasi (lC : TV + IRV).
4. Kapasitas residual fungsional (FRC), sekitar 2.400 ml, adalah jumlah udara yang
tersisa di paru-paru setelah ekspirasi yang normal (FRC = RV + ERV).
Beberapa dari udara di paru-paru tidak berpartisipasi dalam pertukaran gas. Seperti udara terletak
di ruang mati anatomi dalam bronchi dan bronchioles-yaitu, di luar alveoli.

H. PROSES PERNAFASAN
Urutan saluran pernapasan berawal dari rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru
(bronkiolus dan alveolus). Proses pernapasan pada manusia diawali dari hidung, dengan
dihisapnya Udara waktu menarik nafas (inspirasi). Udara biasanya masuk melalui lubang hidung
(nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saa udarat masuk, udara disaring oleh bulu
hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Pada saat proses penarikan napas, otot diafragma akan berkontraksi. Kedudukan awal diafragma
adalah melengkung keatas, ketika proses ini terjadi akan menjadi lurus, sehingga rongga dada
menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Sedangkan pernapasan dada terjadi saat
otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk berkontraksi, sehingga rongga dada mengembang.
Rongga dada yang mengembang akan menyebabkan tekanan dalam rongga dada menjadi
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung, dan selanjutnya melalui saluran
pernapasan, sampai pada akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru
mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas, lalu masuk
ketenggorokan (laring).Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau
trakea, lantas diteruskan ke bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat
percabangan sampai akhirnya berhubungan dengan paru-paru.
Dalam paru-paru, udara yang diserap melalui alveolidan akan masuk ke dalam kapiler yang
selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Lalugas oksigen
diambil oleh darah dandari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung.
Selanjutnya, udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma, melemasnya otot-otot rusuk,
dan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk
turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan
dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam
paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

I. FUNGSI PERNAFASAN
Fungsi dari sistem pernapasan adalah untuk mengalirkan udara ke paru-paru.0ksigen dari udara
berdifusi dari paru. paru ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida berdifusi dari dalam darah
ke paru-paru. Respirasi mencakup proses-proses sebagai berikut:
1. Ventilasi Paru

Ventilasi paru merupakan proses pernapasan inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi
(menghembuskan udara). Inspirasi terjadi ketika diafragma dan otot interkostalis eksternal
berkontraksi. Kontraksi diafragma (otot rangka bawah paru-paru) menyebabkan peningkatan
ukuran rongga dada, sedangkan kontraksi otot interkostalis eksternal mengangkat tulang rusuk
dan tulang dada. Dengan demikian, otot menyebabkan paru-paru untuk memperluas dan
meningkatkan volume saluran udara internal. Sebagai tanggapan, tekanan udara di dalam
paruparu menurun di bawah udara luar tubuh, karena gas bergerak dari daerah tekanan tinggi ke
tekanan rendah, udara masuk ke paru-paru.
Ekspirasi terjadi ketika otot diafragma dan interkostal eksternal rileks. Sebagai tanggapan, serat
elastis pada jaringan paru-paru menyebabkan paru-paru untuk menahan diri untuk volume
aslinya. Tekanan udara di dalam paru kemudian meningkat di atas tekanan udara luar tubuh, dan
udara keluar. Selama tingginya tingkat ventilasi, berakhirnya difasilitasi oleh kontraksi dari
otototot ekspirasi (otot interkostalis dan otot perut).
2. Pernapasan Luar
Pernapasan luar merupakan proses pertukaran gas antara paru-paru dengan darah. Oksigen
berdifusi ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida berdifusi dari darah ke paru-paru.
Dalam campuran gas yang berbeda, masing-masing gas memberikan kontribusi terhadap tekanan
total campuran. Kontribusi masing-masing gas, disebut tekanan parsial adalah sama dengan
tekanan bahwa gas akan memiliki jika itu sendirian di kandang. Hukum Dalton menyatakan
bahwa jumlah dari tekanan parsial masing-masing gas dalam campuran adalah sama dengan
tekanan total campuran.
Faktor-faktor berikut menentukan sejauh mana gas akan larut dalam cairan:
A. Tekanan parsial gas. Menurut hukum Henry, semakin besar tekanan
parsial gas, semakin besar difusi gas ke cairan
B. Kelarutan gas. Kemampuan gas untuk larut dalam cairan bervariasi
dengan jenis gas dan cairan.
C. Suhu cairan. Kelarutan berkurang dengan meningkatnya temperatur:
Pertukaran gas terjadi di paru-paru antara alveoli dan plasma darah dan seluruh tubuh antara
plasma dan cairan interstitial. Berikut faktor yang memfasilitasi difusi 02 dan CO2
3. Transportasi Gas
Transportasi gas dilakukan oleh sistem kardiovaskular. Transportasi gas merupakan proses
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuhdan mengumpulkan karbon dioksida untuk
dikembalikan ke paru-paru. Oksigen dalam darah diangkut dengan dua cara:
a. Sejumlah kecil 02 (1,5 persen) dilakukan dalam plasma sebagai terlarut gas.
b. Sebagian oksigen (98,5 persen) dibawa dalam darah terikat dengan protein hemoglobin dalam
sel darah merah. Sebuah oksihemoglobin sepenuhnya jenuh [Hb02) memiliki empat 02 molekul
terpasang. Tanpa oksigen, molekul disebut sebagai deoxygemoglobin (Hb).
Kemampuan hemoglobin untuk mengikat Oz dipengaruhi oleh tekanan parsial oksigen. Semakin
besar tekananparsialoksigendalamdarah,lebihmudahmengikat

oksigen Hb. Kurva Dlsosiasi okslgen-hemoglobin, yang :iwnjukkan pada gambar di bawah,
menunjukkan bahwa sebagai p02 meningkat menuju 100 mm Hg, saturasi Hb mendekati 1oo%.
Keempat faktor berikut menurunkan afinitas, atau kekuatan tarik, Hb untuk 02 dan menghasilkan
pergeseran kurva 02 Hb disosiasi di sebelah kanan.
A. Kenaikan suhu
B. Kenaikan suhu. Peningkatan tekanan parsial CO2 (pCOz).
C. Peningkatan keasaman (penurunan pH). Penurunan afinitas Hb
untuk 02, disebut efek Bohr, hasil ketika H + mengikat Hb.
D. Peningkatan BPG dalam sel darah merah. BPG
(bisphosphoglycerate) yang dihasilkan dalam sel darah merah
ketika mereka menghasilkan energi dari glukosa.
Sementara itu,karbon dioksida diangkut dalam darah
dengan cara berikut:
a. Sejumlah kecil CO2 (8 persen) dilakukan dalam plasma sebagai
gas terlarut.
b. Beberapa CO2 (25 persen) mengikat Hb dalam sel darah merah
membentuk carbaminohemoglobin (HbCOz). (C02 mengikat ke
tempat yang berbeda dari yang 02).
c. Sebagian besar C02 (65 persen) yang diangkut sebagai ion
bikarbonat terlarut (HC03-) di dalam plasma. Pembentukan HC03-
, bagaimanapun, terjadi pada selsel darah merah, di mana
pembentukan asam karbonat (H2C03-) adalah dikatalisasi oleh
enzim karbonat anhydrase, sebagai berikut. co2 + H20 fI : Hzcos n
1 H + + Hco,
Setelah pembentukan dalam sel darah merah, yang paling H“ mengikat molekul hemoglobin
(menyebabkan efek Bohr), sedangkan H+ tersisa berdifusi kembali ke plasma, sedikit penurunan
pH plasma.!on HCO3berdifusi kembali ke plasma juga. Untuk menyeimbangkan keseluruhan
peningkatan muatan negatif memasuki plasma, ion klorida menyebar ke arah yang berlawanan,
dari plasma ke sel-sel darah merah (klorida bergeser).

4.Pernapasan Dalam

Pernapasan dalam merupakan proses pertukaran gas antara darah, cairan interstisial (cairan yang
mengelilingi sel), dan sel-sel. Di dalam sel, terjadi respirasi sel yang mengghasilkan energi
(ATP) dan C02, dengan menggunakan O2 dan glukosa.

Anda mungkin juga menyukai