Talent
Management
Perjuangan untuk
Mendapatkan Super Keeper
04
Ekonomi & Bisnis Manajemen P311720006 Dr.Syafrizal Chan, SE, M.Si
Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang kasus Diharapkan mahasiswa mampu
manajemen talenta yaitu bagaimana mengklasifikasikan dan menjelaskan
perjuangan untuk mendapatkan super strategi manajemen talenta
keeper
Perjuangan Liga Utama Baseball untuk
Mendapatkan Superkeeper
Branch Rickey, pemimpin kehormatan tim baseball yang mengantarkan Jackie Robinson ke
liga besar, berkata, “Keberuntungan adalah sisa-sisa desain”. Pernyataan Rickey ini
mengungkapkan pandangannya mengenai cara mengembangkan organisasi yang unguul.
Dia menekankan bahwa organisasi liga utama tidak boleh bergantung pada keberuntungan,
kesempatan, takdir, atau kemurahan hati penggemar, dan pemilik tim.
Para eksekutif baseball yang tangguh sangat memahami pernyataan Rickey. Mereka sadar
bahwa untuk mempertahankan keunggulan tim liga utama secara kontinu, mereka harus
memadukan berbagai faktor yag berpengaruh. Paling tidak, mereka harus memfasilitasi
terciptanya pertandingan-pertandingan yang menarik. Ini bukan merupakan tanggung jawab
yang kecil. Seluruh anggota tim harus berjuang untk mendapatkan cara agar sasaran
tercapai. Bagi tim-tim yang berhasil “sisa desain” meruapkan katalisator keberhasilan.
Katalisator dalam manajemen talenta.
Jejaring liga minor (sebuah sistem pencaria talenta – dan juga tim untuk menghasilkan uang
yang terkait dengan sebuah klub liga utama) merupakan aset yang sangat penting untuk
mendapatkan kader yang memiliki talenta bagus yang bisa ditempatkan pada salah satu
organisasi dengan biaya yang relatif murah (gaji pemain pada saat pertama ditempatkan,
dan akan meningkat sesuai dengan waktu dan kemampuannya). “Jual beli pemain”
dilakukan untuk mendapatkan pemain yang talentanya tinggi dari tim lain untuk mengisi
Tim-tim yang mampu menjaga keseimbangan ini akan menghasilkan pemain yang memiliki
daya saing secara terus menerus. Tentu saja hal ini tidak mudah dilakukan.
Skema assessment talenta yang dipergunakan oleh liga utama menghasilkan “ikhtisar
kekuatan pemain” yang tidak hanya memberi informasi tentang klasifikasi setiap pemain
pada setiap level, tetapi juga kondisi:
1. Surplus
Keadaan dimana terdapat lebih dari satu pemain yang dapat pindah pada posisi yang
sama di level yang lebih tinggi daripada posisinya saat ini).
2. Void
Posisi-posisi yang tidak memiliki calon pengganti dari dalam organisasi sehingga perlu
“membeli” atau “menyewa” pemain lepas.
3. Bermasalah dalam kinerja
Pemain yang memerlukan pengembangan.
4. Diperjualbelikan
Surplus dialihkan untuk mengisi posisi yang tidak memiliki calon pengganti.
5. Blok
Keadaan dimana calon pengganti lebih mampu daripada pemainnya.
Penilai (Assessor)
Sebagai karyawan – purna waktunya, mata organisasi adalah para pekerja lepas, pekerja
paruh-waktu, dan para asisten mitra (associate scout). Para asisten ditugaskan untuk
mengevaluasi pemain di seluruh dunia, di berbagai liga, dan tim-tim tertentu. Para asisten ini
di organisasi dan dikoordinasi oleh seorang direktur, yang mengumpulkan informasi-
informasi penting untuk menyempurnakan rencana manajemen talenta. Asisten-asistensi ini
adalah para “pembajak (headhunters)” pemain baseball. Merekalah yang membuka jalan
menuju reservoir talenta liga utama.
Penilaian Kinerja
Pengukuran keberhasilan yang penting bagi pemain adalah penilaian kinerja. Baseball
merupakan pionir dalam pengukuran keberhasilan. Barangkali tidak satu pun lembaga yang
memiliki ukuran yang sangat banyak atau sangat tepat. Lebih kurang satu bulan setelah
Alexander Cartwright (pencetus permainan kasti/baseball) dan teman satu timnya,
Knickerbocker, menetapkan peraturan permainan baseball pada tanggal 22 Oktober 1845,
statistik permainan baseball untuk pertama kali dipublikasika oleh harian New York Morning
News. Sejak tahun 1871, telah dilakukan lebih dari 170.000 pertandingan, yang melibatkan
15.000 orang pemain, 2.300 tim, dengan kekhasan masing-masing, yang merupakan hasil
Penilaian Potensi
Perkiraan keberhasilan seorang karyawan pada setiap level disebut sebagai prakiraan
potensi. Assessment dilakukan berdasarkan kinerja yang telah dicapai, dan proyeksi
terhadap hal-hal yang akan dilakukannya dan besarnya tanggung jawab yang bisa
dilaksanakannya dalam satu tahun.
Rasa percaya diri, kekuatan mental, agresivitas, kebiasaan kerja, kebiasaan pribadi, sikap,
ketenangan diri, dan insting merupakan faktor-faktor yang tidak kalah pentingnya dengan
keterampilan menentukan penugasan pemain.
Mengelola kemajemukan merupakan faktor yang analog dengan kompetensi inti yang harus
dimiliki oleh perusahaan besar.
Kajian kinerja dan potensi pertumbuhan ke depan, memungkinkan penilai liga utama
menyusun analisis kesenjangan. Analisis kesenjangan menggambarkan perbedaan
kemampuan seseorang pemain pada saat ini ddengan tuntutan posisi saat ini maupun di
waktu yag akan datang. Untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi, tim telah
mengambangkan sistem pengembangan yang komprehensif untuk semua level dalam
organisasi. Agar komunikasi “kebijakan dalam permainan baseball’ tetap konsisten dan
akurat di seluruh organisasi, klub baseball biasanya menuliskan ketentuan-ketentuan
tentang kinerja teknis dan etika dalamtim. Hampir sama dengan penulisan perilaku yang
dituntut oelh kompetensi inti suatu perusahan, klub baseball juga menuliskan persyaratan
kompetensi untuk setiap posisi kunci untuk mencapai kinerja terbaiknya.
Misalnya, dalam persyaratan pemain yang bertugas sebagai penagkap bola, juga
dimasukkan petunjuk cara melempar bola, blocking, dan memberi isyarat kepada pemain
lainnya. Ketentuan pertama yang harus diketahui meliputi ketentuan bagi pemain, cara
memainkan perannya, dan mengisi posisi.
Manual bagi pemain tersebut juga mengisi petunjuk-petunjuk khusus untuk menyerang,
mengejar, dan menghindar.
Dari sisi “etiket”, manual juga memuat nilai-nilai tim (keteguhan hati, keinginan, kerja kerasm
menjadi pembelajar pada setiap pertandingan, kesehatan dan kebugaran, dan loyalitas
kepada penggemar). Dengan demikain, manual berisi satu set standar perilaku yang harus
diwujudkan.
Semua program pengembangan disusun pada satu kalender tahunan sebagai hasil dari
penilaian formal yang dilakukan minimal sekali dalam setahun. Setiap tahun, pada akhir
masa pertandingan, manajer akan mendiskusikan pengembangan-pengembangan
yangharus dilakukan oleh setiap pemain selama tdak ada pertandingan. Satu tim akan
mefasilitasi pelaksanaan program pelatihan dan klinik untuk melaksanakan rencana
pengembangan individu,. Kalender pengembangan, umpan balik, dan rancangan pelatihan
yang sesuai dengan kebutuhan merupakan mitra bagi rencana suksesi dan karier
organisasi.
Anda tentu setuju bahwa pemainterbaik di sebuah liga layak memperoleh kompensasi yang
terbaik. Christiano Ronaldo Dos Santos Aveiro yang pindah dari Manchester United ke Real
Madrid, serta Lionel Andres Messidi Barcelona adalh contoh nyata bahwa talenta terbaik
organisasi layak memperoleh kompensasi terbaik.
Dalam Customized Compensation Packages: Key to Winning Talent War, Chistoper Lee
mengemukakan bahwa industri perlu mengembangankan solusi yang solid untuk mengatasi
krisis talenta dewasa ini. Kombinasi antara paket kompensasi yang menarik, peluang karir
yang berkembang pesat, serta praktik rekrutmen yang terus diperbaiki merupakan salah
satu solusi mengatasi krisis talenta tersebut. Ketiga aktivitas yang dilakukan bersamaan
tersebut dipercaya dapat meningkatkan kemampuan memelihara talenta terbaik di
perusahaan sambil saat bersamaan menarik karyawan baru.
Perusahaan semestinya menyadari bahwa tidak selalu dibutuhkan biaya tambahan untuk
meningkatkan kepuasan dan makna kompensasi bagi karyawan. Kunci dari kompensasi
fleksibel adalah mengidentifikasi unsur kompensasi paling bermakna bagi setiap kelompok
pegawai, dan menyediakan paket yang sesuai dengannya.
Perusahaan kini dapat membiasakan diri untuk menggunakan berbagai paket instrumen
kompensasi, seperti:
1. Upah
2. Bonus pembagian keuntungan tahunan (annual profit sharing)
3. Insentif kehadiran (attendance incentive)
4. Insentif produktivitas (productivity incentive)
5. Insentif peningkatan kualitas (quality improvement incentive)
6. Insentif penurunan biaya (cost reduction incentive)
7. Komisi penjualan (sales incentives)
8. Tunjangan transportasi
9. Program pemilikan kendaraan (car ownership program)
10. Program pemilikan rumah (house loan)
11. Tunjangan kecacatan (disability allowance)
12. Asuransi kecacatan (disability insurance)
13. Asuransi jiwa (life assurance)
Persaingan organisasi memperoleh talenta terbaik di industri – yang jumlahnya selalu jauh
lebih sedikit ketimbang kebutuhan yang sesungguhnya – menghasilkan perkembangan
persaingan penawaran kompensasi.
Daftar Pustaka
Lance A. Berger & Dorothy R. Berger. (2017). Best Practices on Talent Management. 3rd
Edition. The McGraw Companies, Inc. United State of Amerika
Pella, Darmin Ahmad & Inayati, Afifah. (2011). Talent Management. Mengembangkan SDM
untuk mencapai Pertumbuhan dan Kinerja Prima. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta