Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSLUSIF DAN CARA PENYIMPANANNYA UNTUK IBU PEKERJA

OLEH

KELOMPOK 6:

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASI EKSLUSIF DAN CARA PENYIMPANANNYA UNTUK IBU PEKERJA

Tempat : Di

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

Hari/Tanggal : April 2018

Alokasi waktu : 30 menit

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasien dan keluarga
pasien yang mengikuti penyuluhan dapat mengerti tentang ASI ekslusif dan cara
penyimpanannya untuk ibu pekerja.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyulihan selama 30 menit, diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat menjelaskan tentang:
1. Pengertian ASI Ekslusif
2. Manfaat ASI Ekslusif
3. Metoda pemberian ASI Ekslusif
4. Masalah-masalah yang sering timbul pada pemberian ASI Ekslusif dan
penanganannya
5. Cara menyimpan ASI untuk ibu pekerja

C. MATERI TERLAMPIR
1. Pengertian ASI Ekslusif
2. Manfaat ASI Ekslusif
3. Metoda pemberian ASI Ekslusif
4. Masalah-masalah yang sering timbul pada pemberian ASI Ekslusif dan
penanganannya
5. Cara menyimpan ASI untuk ibu pekerja
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien


1 5 menit Pembukaan: Menjawab salam
a. Memberi salam Mendengarkan dan
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Melakukan kontrak waktu
e. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2 15 menit Pelaksanaan: Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur
Materi:
1. Pengertian ASI Ekslusif
2. Manfaat ASI Ekslusif
3. Metoda pemberian ASI Ekslusif
4. Masalah-masalah yang sering timbul
pada pemberian ASI Ekslusif dan
penanganannya
5. Cara menyimpan ASI untuk ibu pekerja
3 5 menit Evaluasi: Merespon dan
a. Memberi kesempatan kepada peserta bertanya
untuk bertanya Merespon dan
b. Memberi kesempatan kepada peserta menjawab
untuk menjawab pertanyaan yang pertanyaan
diberikan dan reinforcement jika dapat
menjawab dan menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4 5 menit Penutup: Mendengarkan
a. Menyimpulkan materi yang telah Menjawab salam
disampaikan
b. Menyampaikan terima kasih
c. Menyampaikan maaf apabila dalam
menyampaikan penyuluhan ada
kesalahan
d. Menucapkan salam penutup

G. PENGORGANISASIAN
Pembimbing :
Presentator :
Moderator :
Observator :
Fasilitator :

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang VK dan Nifas RS Siti
Khodijah Sepanjang
b. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Pesrta memperhatikan selama penyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan setelah dilakukan penyuluhan
c. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi materi dengan
benar
3. Evaluasi Hasil
Peserta memahami tentang ASI Ekslusif dan cara penyimapanannya bagi ibu pekerja
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
ASI EKSLUSIF UNTUK IBU PEKERJA

A. Pengertian ASI Ekslusif


ASI Ekslusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan
tanpa diberikan makanan pendamping apapun.
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan kehidupan. Dibuat oleh ibu khusus untuk bayi, jadi
ini adlah makanan yang sangat khusus. Tidak ada produk pabrik yang bisa menyamainya.
Tidaklah mungkin untuk menuliskan semua bahan yang terkandung di dalam air susu ibu.
Setiap kali diadakan riset terhadap cairan yang mengagumkan ini, ditemukan bahan vial
baru yang diperlukan oleh bayi untuk berkembang dan bertumbuh (Moody, 2006).
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya. ASI ekslusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih
tidak diberikan dalam tahap ASI ekslusif ini (Hapsari, 2009).
ASI ekslusif adalah pemebrian ASI saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun
sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula, dan madu
untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan (Saleha, 2009).

B. Manfaat ASI
a. Bagi bayi
- Nutrisi sesuai dengan kebutuhan bayi
- Adanya zat penolak penyakit (zat kekebalan)
- ASI tidak menimbulkan alergi
- ASI mengurangi caries dentis (gigi kropos)
- Memberi kehangatan dan kasih sayang (mempererat hubungan ibu dan anak)
b. Bagi ibu
- Mempercepat pemulihan alat kandungan
- Menjarangkan kehamilan (KB alami)
- Mempererat hubungan ibu dan bayi
- Tidak perlu dibeli dan mudah pemberiannya

c. Bagi keluarga
- Mengurangi kerepotan keluarga
- Mengurangi pengeluaran belanja dalam rumah tangga

C. Metoda pemberian ASI Ekslusif


Kapan dan bagaimana ASI diberikan
a. Sebelum menyususi ibu harus yakin mampu menyusukan bayinya dan keluarga harus
memberikan dukungan kepada ibu dan bayinya
b. Bayi disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah bayi lahir untuk
merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan perdarahan
c. Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, selesai itu berikan Asi sesuai
kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi dan berikan ASI dari
kedua payudara secra bergantian.
d. Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan,
selain ASI dapat diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk
makanan lunak dan jumlah yang sesuai dengan perkembangan umur bayi.
e. Pemberian ASI tetep dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.

Cara menyusui yang baik dan benar

a. Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangannya dengan
menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih.
b. Lalu bersihkan keuda puting susu dengan kapas yang telah direndam terlebih dahulu
dengan air hangat.
c. Waktu menyusui bayi sebaiknya ibu dalam keadaan duduk atau berbaring dengan
santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang.
d. Pegang bayi pada belakang bahunya , tidak pada dasar kepala
e. Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rpatkan dada bayi dengan dada
ibu atau bagian bawah payudara ibu.
f. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
g. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan
lengan ibu bagian dalam.
h. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai
bayi merasa kenyang. Setelah selesai menyusui mulut bayi dan kedua pipi bayi
dibersihkan dengan kapas/kain/tisu yang bersih.
i. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan/ kentut dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan
diusap belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya

D. Masalah-masalah yang sering timbul pada pemberian ASI Ekslusif dan penanganannya
1. Payudara bengkak
Umumnya terjadi pada beberapa hari pertama menyusui karena ASI belum keluar
dengan lancar, atau terjadi kemudian misalnya saat bayi mulai tidur lebih lama di
malam hari yang membuat payudara penuh, bengkak, keras dan terasa sakit. Berikut
ini adalah penanganannya:
 Persering pemberian ASI
 Peras sedikit susu dari payudara agar lunak, sehingga bayi lebih mudah menyusu.
Bisa pula mandi air hangat atau kompres payudara dengan kain hangat sebelum
menyusui.
 Beri ASI kepada bayi pada payudara pertama sampai terasa lunak dan nyaman
sebelum memberikan payudara kedua. Biarkan ASI pada payudara kedua menetes
ketika proses menyusui atau lebih baik jika ditampung agar tidak terbuang
percuma.
 Jika bayi sudah merasa cukup dengan ASI payudara pertama, lalu menolak
payudara kedua, jangan dipaksa. Keluarkan ASI dengan perasan tangan atau
pompa ASI lalu disimpan.
 Usai menyusui, kompres payudara dengan handuk dingin untuk mengurangi
bengkak dan keras.
2. Puting Susu Lecet
Lecet pada puting susu biasa terjadi karena posisi menyusui yang kurang tepat, dan
karena alasan lainnya. Berikut ini adalah penanganannya:
 Kompres payudara dengan handuk yang sudah direndam air hangat sebelum mulai
menyusui
 Beri ASI pada payudara yang tak terlalu sakit terlebih dulu.
 Hentikan proses menyusui jika payudara terasa terlalu sakit. Jangan menyusui
langsung dari puting payudara selama 24 jam, tetapi tetap keluarkan ASI
menggunakan pompa lalu berikan ASI dalam botol bayi. Setelah terasa lebih baik
berikan ASI kembali dengan waktu pemberian yang dibatasi tapi dengan frekuensi
sering.
 Jangan menarik bayi dari payudara secara langsung atau paksa. Anda bisa
membuka mulut bayi dengan menarik dagunya menggunakan jari anda.
 Jaga kebersihan daerah puting. Ganti bantalan penyerap ASI yang basah sesering
mungkin.
 Oleskan beberapa tetes ASI ke puting payudara setiap selesai menyusui dan
biarkan kering di udara untuk mengurangi rasa sakit.
 Gunakan bra dari bahan yang menyerap, ukuran sesuai dan ganti bra bila terasa
lembap atau basah.
 Bila puting yang lecet terasa sakit berlebihan atau lama segera konsultasikan
dengan dokter.
3. Radang Payudara atau Mastitis
Jika terdapat gejala payudara bengkak , panas, kemerahan dan disertai demam tubuh
segera konsultasikan pada dokter. Ini bisa jadi merupakan radang akibat infeksi yang
menyebabkan pembengkakan payudara.
4. Saluran ASI Tersumbat
Saluran ASI bisa tersumbat jika payudara ibu memproduksi ASI lebih cepat daripada
kemampuan bayi meminumnya. Penyumbatan juga dapat terjadi jika produksi ASI
masih banyak meskipun sudah ibu perah. Sehingga ASI yang diproduksi pun kembali
ke salurannya. Nah, saat ini terjadi jaringan otot di sekitar saluran ASI bisa
membengkak, meradang, dan menyumbat saluran ASI.
Ada 2 gejala yang menunjukkan terjadinya penyumbatan saluran ASI:
- Titik putih kecil di ujung puting. Ini bisa ibu buang dengan mudah menggunakan
ujung kuku yang bersih saat puting ibu menjadi lembek dan lembut sehabis
menyusui.
- Benjolan pada oayudara dengan radang di sekelilingnya yang terasa nyeri,. Ini
merupakan gejala awal mastitis. Jika ibu menemukan maslaah yang
mengkhawatirkan saat menyusui, jangan ragu untuk bertanya pada dokter. Karena
jika dibiarkan, masalah yang awalnya sederhana bisa jadi memburuk. Penanganan
yang cepat dan sigap bisa membantu ibu untuk terus memberikan ASI pada bayi
dengan lebih nyaman. Sementara itu, jika masalah-masalah di atas terjadi hal yang
dapt ibu lakukan adalah:
1. Tetap menyusui bayi sesering mungkin untuk mengosongkan produksi ASI
yang berlebihan. Ibu juga dapat memerah dan menyimpannya untuk diberikan
di lain waktu.
2. Pastikan bayi ibu menyusui dengan posisi dan cara yang benar
3. Pijat payudara dengan lembut dan kompres dengan air hangat untuk
mengurangi rasa sakit
4. Ibu bisa minum ibuprofen untuk mengurangi nyeri setelah berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu.

Masalah yang berkaitan dengan ASI


a. ASI terlalu sedikit
Produksi Asi yang terlalu sedikit dapat terjadi jika ibu tidak cukup sering menyusui
atau cara menyusuinya salah. Semakin sering dan teratur ibu menyusui bayi, semakin
banyak tubuh ibu menyesuaikan diri dengannya, kelenjar ASI akan memproduksi
lebih banyak lagi. Tapi, jika ibu cemas bayi tidak mendapatkan cukup susu ibu bisa
membicarakannya dengan bidan atau dokter.
b. ASI terlalu banyak
Produksi ASI yang terlalu banyak umumnya terjadi pada awal-awal ibu menyusui.
Pada awalnya, payudara ibu akan memproduksi ASI memenuhi kebutuhan ASI yang
tinggi, tapi akan berkurang saat bayi mulai menyusu dengan teratur dan benar.
Payudara ibu akan menyesuaikan dengan kebiasaan ini. Jadi biasakan untuk menyusui
bayi ibu secara teratur dan sebelum payudara terasa penuh. Let down reflex terlalu
aktif, atau terjadi ketidakseimbangan antara jumlah fore milk dan hand milk (ASI
akhir) yang ibu hasilkan.
c. ASI menyembur
Hal ini dapat disebabkan oleh produksi ASI yang berlebih atau hal lain. ASI yang
menyembur dapat membuat bayi kaget dan tersedak, bahkan menolak untuk menyusu
lagi. Mengatasinya adalah dengan cara ibu dapat memerah ASI terlebih dahulu
sebelum menyusui bayi, atau biarkan ia menghisapnya hingga ASI keluar. Saat Asi
telah keluar, tahan semburan pertama dengan handuk hingga alirannya tidak begitu
deras lagi. Saat aliran ASI sudah normal kembali, biarkan bayi menyusu kembali
dengan tenang.

d. Cuma mau menyusu dari satu payudara


Kebiasaan hanya mau menysus dari satu payudara tidak berbahaya bagi bayi, karena
kadang dia memang merasa lebih suka pada satu sisi payudara tertentu saja. Usahakan
untuk menyusuinya dengan kedua payudara ibu agar bisa memproduksi ASI dalam
jumlah yang sama. Jika masalah pilih-pilih payudara ini terjadi pada bayi ibu, coba
menyusui dengan posisi bayai yang smaa untuk kedua payudara. Agar lebih nyaman,
letakkan bantal di bawah lengan yang menjadi penyangga.
e. Bayi suka menggigit saat menyusu
Biasanya bayi menggigit karena giginya yang mulai tumbuh terasa gatal. Jadi, untuk
mengatasinya berikan bayi ibu mainan khusus yang bisa digigitinya. Dinginkan
mainan ini terlebih dahulu untuk menghilangakan rasa gatal dan membuat gusi bayi
menjadi mati rasa. Jika bayi tetap menggigit, peluk lebih erat, aatau pencet hidungnya.
Ini akan membuatnya sulit bernapas melalui hidung sehingga ia akan membuka
mulutnya dan melepaskan gigitan. Jangan khawatir, tindakan ini tidak berbahaya
untuknya.

E. Cara Menyimpan ASI Untuk Ibu Pekerja


1. Sebelum berangkat kerja, pastikan bayi sudah kenyang menyusu ASI langsung pada
ibu
2. Peraslah ASI setidaknya setiap 3-4 jam dan masukkan ke dlam botol susu. Selain
menjaga produksi ASI tetap lancar, juga untuk persediaan bayi. Setelah dimasukkan
ke dalam botol bayi, jangan lupa simpan di dalam lemari pendingin. Pastikan ASI
yang sudah diperas cukup untuk satu hari selama ibu bekerja. Untuk mengetahui
cukup atau tidak, ibu hitung saja kebiasaan bayi menyusu. Jika bayi menyusu setiap 2
jam sekali sebanyak 60cc dan ibu berada diluar rumah selama 10 jam, berarti butuh 5
botol ASI yang masing-masing 60cc. ASI dapat tahan selama 6-8 jam bila suhu
ruangan kurang dari 25°C. Bila kurang dari suhu tersebut, ASI harus di simpan dalam
kulkas atau freezer. Bila di simpan pada kulkas bersuhu 4°C, ASI dapat di simpan
maksimum 5 hari. ASI juga dapat dipompa ketika ibu berada di kantor lalu kemudian
disimpan di kulkas kantor hingga waktunya pulang ke rumah. Gunakan termometer
kulkas untuk selalu memantau sushu kulkas atau freezer selama menyimpan ASI.
Walaupun sangat jarang terjadi, kadang kita butuh menyimpan ASI dalam jangka
waktu yang lebih lama. Bila dibekukan pada freezer bersuhu -15°C, ASI dapat
disimpan selama maksimum 2 minggu. Selalu letakkan ASI pada bagian belakang
kulkas atau freezer, karena bagian ini memiliki sushu yang paling dingin. Bila waktu
penyimpanan sudah lewat, jangan gunakan lagi ASI tersebut.
3. Menjaga ASI di lemari es normal dapat dilakukan selama 3 hari samapai seminggu.
Simpan dibotol penyimpanan khusus dan tidak mengembalikannya setelah
menggunakan sekali. Menyimpan ASI di freezer dilakukan jika anda perlu
menyimpan ASI untuk jangka waktu lebih dari 8 hari.
4. ASI yang sudah dicairkan tidak dapat dibekukan kembali kan tetapi dapat disimpan
dlaam kulkas selama 24 jam. Sedangkan ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh
dihangatkan kembali.
5. ASI tidak boleh dicairkan dengan meletakkannya di air panas, tapi cukup dimasukkan
ke air yang sedikit hangat. Jangan memasukkan ASI ke dalam microwave karena
dapat merusak nutrisi penting dalam ASI
6. ASI mungkin terlihat kecoklatan atau sedikit berubah warna setelah di simpan di
dalam kulkas, akan tetapi tidak ada yang abnormal dengan hal itu. Ada juga mungkin
beberpa sedimentasi seperti lemak yang terpisah, goyangkan saja botol sebelum
diberikan pada bayi.
7. Ketika memeras, kondisi ibu harus rileks, semakin rileks produksi ASI semakin
banyak dan lancar. Pilihlah tempat yang nyaman saat memeras ASI.
8. Pastikan semua peralatan yang akan digunakan untuk memeras maupun botol sussu
sudah disterilkan. Alat peras atau breast pump selalu dibersihkan setelah digunakan
sementara botol susu dipanaskan di dlam air bersuhu 70-100°C.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tabloid-nakita.com/read/15/tip-praktis-asi-ekslusif-untuk-ibu-bekerja

http://www.safiyhati.com/2013/05/tips-cara-menyimpan-asi.html

http://female.kompas.com/read/2010/10/19/22373035/masalah.seputar.payudara.saat.
pemberian.asi

http://www.bebeclub.co.id/bayi/menyusui/masalahˍumumˍmenyusui

Anda mungkin juga menyukai