Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM

Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk adalah makhluk tuhan yang paling
sempurna dibandingkan makhluk ciptaan tuhan lainnya. Manusia memiliki akal, budi, nafsu
dan perasaan. Namun manusia terbagi pada dua golongan, Manusia yang menyatu dengan
alam (natural man) dan manusia yang mengelola alam (cultural man).
Secara fisik keduanya sama, namun dari segi sudut pandang dan gaya hidup sangatlah jauh
berbeda. Baik dari mata pencaharian, hubungannya dengan alam dan kepercayaan.
NATURAL MAN
(Manusia yang menyatu dengan alam)
Adalah orang yang terbiasa hidup dengan alam, menggunakan bahan-bahan alami dari
alam hampir untuk segalanya, pakaian mereka dari daun, rumah mereka dibuat diatas pohon
untuk menghindari binatang buas, bahkan untuk makanpun mereka masih meramu dan
berburu binatang.
Untuk masalah kepercayaan, mereka masih cenderung menganut paham animisme,
dinamisme dan totemisme. Mereka tidak percaya pada tuhan yang satu.
Natural man tidak bekerja seperti layaknya manusia modern yang akan mendapatkan
upah dari pekerjaan mereka yang berupa uang. Mereka bekerja untuk kelanjutan hidup
mereka, bagaimana agar bisa terus menyambung hidup hanya dengan bahan yang terdapat di
alam dengan alami dan apa adnaya.
Kaum seperti ini masih bisa kita temui di pedalaman-pedalaman hutan liar. Terutama
Indonesia ada beberapa suku di Indonesia yang sangat menyatu dengan alam, dan itu
membuat sulit team sensus penduduk untuk melakukan sensus, itu dikarenakan biasanya
manusia alam tidak tinggal menetap pada satu tempat, mereka hidup berpindah-pindah
dengan waktu yang tidak dapat ditentukan. Biasanya manusia alam mencari wilayah yang
dekat dengan sungai.
CULTURAL MAN
(Manusia yang mengelola alam)
Sangat bertolak belakang dengan natural man, bila natural man sangat tunduk pada
alam, cultural man justru sebaliknya, mereka merasa menjadi raja di dunia ini. Mereka
menghasilkan apa yang dibutuhkan (food producing). Pada awalnya food producing masih
berkaitan dengan alam, seperti bercocok tanam dan memelihara ternak yang merupakan
tingkat primer. Kemudian diushakan jasa seperti sumber kehidupan yang lebih banyak lagi
hasilnya dan merupakan tingkat sekunder dalam food producing.
Cultural man sudah memiliki agama, yang sifatnya samawi. Dan fungsi kebutuhan
primer mereka seperti sandang, papan dan pangan bukan hanya untuk melindungi diri dan
bertahan hidup, sandang atau pakaian memiliki fungsi untuk jaga gengsi mereka, rumah
merupakan tempat untuk hidup sejahtera, bukan hanya untuk berlindung saja, dan pangan
merupakan sesuatu yang dinikmati selain fungsinya untuk memelihara tubuh dan
kelangsungan hidupnya.
Jika dibandingkan, cultural man memang jauh lebih memiliki atitude, dibandingkan
dengan natural man, karena dalam kehidupan cultural man sudah banyak aturan atau adat
dalam melakukan sesuatu. Cultural man pun akan dapat sanksi jika melanggar suatu adat atau
aturan, kehidupan cultural man lebih disiplin. Sedangkan natural man, mereka tidak
dipusingkan oleh aturan-aturan yang dibuat oleh sesama manusia, mereka percaya akan
hukuman yang diberikan oleh alam langsung terhadap dirinya, namun mereka jauh lebih
mencintai dan menjaga alam dibandingkan dengan cultural man.

Anda mungkin juga menyukai