DEWA 19
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Ervan Tonnedy
NIM. 1112051000053
JAKARTA
2016-2017
ABSTRAK
Ervan Tonnedy
Pemaknaan Islam dan Yahudi dalam Video Klip “Satu” Dewa 19
Lagu menjadi sebuah media yang tepat dalam karya seni untuk
menyampaikan sebuah pesan komunikasi, karena lagu dapat mengandung
gambaran perasaan dari penciptanya. Dalam megemas lagu, beberapa band
menggunakan video klip sebagai daya tarik (marketing support). Namun, terkadang
tema dalam video klip sengaja tidak diselaraskan dengan tema pada lirik lagu.
Seperti band Dewa 19 dengan lagunya yang berjudul “Satu,” lirik lagunya
mengisyaratkan keislaman sedangkan video klipnya menyinyalkan keyahudian.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana
pemaknaan Islam dan Yahudi dalam video klip “Satu” oleh Dewa 19? Kemudian,
minornya apa bentuk ungkapan denotasi dalam video klip tersebut? Apa makna
konotasi yang dapat dipahami dalam video klip ini? Serta, apa refleksi yang bisa
ditarik dari video klip ini?
Dalam pemaknaannya, lirik lagu dan gambar dalam video klip “Satu” oleh
Dewa 19 mencoba mengombinasikan antara unsur Yahudi dan Islam. Unsur-unsur
Islam dalam hal ini adalah tasawuf Syekh Siti Jenar melalui kalimat pada lirik lagu.
Dan, unsur-unsur Yahudi dalam hal ini adalah simbol-simbol Illuminati melalui
gambar pada video klip.
Pendekatan penelitian yang digunakan yakni pendekatan secara kualitatif.
Objek penelitian berkembang secara apa adanya tanpa termanipulasi maupun
terpengaruh oleh kehadiran penulis. Dengan kata lain, penelitian ini bersifat
naturalistik atau alamiah (natural setting). Pendekata kualitatif ini digunakan untuk
menganalisis lirik dan gambar dalam video klip “Satu” oleh Dewa 19 terkait makna
Islam dan Yahudi.
Skripsi ini berdasarkan atas teori yang diusung Gill Branston dan Roy
Stafford, yaitu teori pemaknaan yang meliputi denotasi dan konotasi. Bagi Branston
dan Stafford, tanda adalah makna denotasi atau makna sesungguhnya dari tanda itu
sendiri. Tetapi, tanda juga dapat dikonotasikan untuk mendefinisikan sesuatu yang
lain yang berdasarkan pengalaman pribadi atau nilai-nilai budaya.
Naskah teks lirik lagu “Satu” oleh Dewa 19 menuliskan sebuah tanda
ucapan terimakasih kepada Syekh Lemah Abang. Hal ini mengantarkan penulis
dalam tingkat konotasi pada makna tasawuf model Syekh Siti Jenar (Islam). Makna
ini terlihat pada syariat, tarekat, insan kamil, dan manunggaling kawula gusti.
Sedangkan pada bagian gambar dalam video klip, berdasarkan nilai-nilai budaya
tertentu, mengantarkan penulis pada budaya persimbolan Illuminati (Yahudi), yaitu
all-seeing-eye, piramida, burung hantu, dan mata satu.
Kesimpulannya, video klip “Satu” oleh Dewa 19 ini masuk ke dalam ranah
konsep video klip berbahasa simbol. Video klip ini temanya bersifat absurd karena
tidak ada kaitan antara makna lirik dengan makna gambar. Makna lirik sebagai
Islam dalam hal ini tasawuf Syekh Siti Jenar dan makna gambar sebagai Yahudi
dalam hal ini simbol-simbol Illuminati.
Kata kunci: Dewa 19, Islam, Yahudi, denotasi, dan konotasi.
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kekuatan yang telah
beserta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang telah memberi pencerahan
Sekalipun skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, namun ini merupakan
penyelesaian skripsi ini begitu kencang. Namun berkat doa, motivasi, inspirasi, dan
1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, beserta bapak Suprapto M.Ed, Ph. D selaku Wakil Dekan
Bidang Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan
2. Bapak Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA. Ph.D sebagai pempimbing skripsi,
penyusunan skripsi ini. Terima kasih pula atas suguhan teh manis dan buah
pepayanya pada waku bimbingan lalu, serta suguhan hal-hal kecil lain yang
ii
3. Bapak Drs. Masran, M.A. dan Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Ketua
5. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
7. Kepada Papah (Alm) Edison, Mamah Ainun terimakasih atas doa, motivasi,
telah memberi kehangatan dalam keluarga sejak penulis masih kecil hingga
sekarang.
9. Kepada Tepan Kobain sebagai narasumber utama dan pihak RCM utamanya
mas Dodi dan mas Satrio yang telah bersedia meluangkan waktu sibuknya
10. Kepada sahabat: Riztira Syahrizal, Panji Febrian Nugraha, Kateno Pratowo,
Riadin Munawar, Pipit Fitriani, Keke Shintia, Dita Fitriya yang senantiasa
iii
mengiringi masa perkuliahan dan berperan penting dalam proses
11. Kepada kasih, Tifany Crisma yang telah memberikan afeksi serta
12. Kepada KPI B khususnya Reksa, Fatwa, Kiki, Deden, Abu, Guntur yang
13. Kepada rekan-rekan organisasi dalam maupun luar kampus. JTV, Generasi
14. Kepada rekan-rekan KKN Orion dan Kampung Tenggek. Albab, Bowo,
Rikza, Ra, Puri, Debi, Muli, Ina, Ratna, Duce, Aril, Debo, Ipin, Teh Yeye,
Mang Andi terimakasih atas ilmu, kebersamaan dan kenangan dalam masa
pengabdian masyarakat.
Mba Emy Putri, kak Mega Nur Fitriyana dan yang mungkin penulis lupa
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Permasalahan............................................................................. 1
2. Identifikasi Masalah............................................................. 5
3. Pembatasan Masalah............................................................ 5
4. Rumusan Masalah................................................................ 5
B. Konteks Penelitian..................................................................... 6
1. Pernyataan Penelitian........................................................... 6
2. Tujuan Penelitian................................................................. 6
3. Manfaat Penelitian............................................................... 7
C. Konstruksi Penelitian................................................................. 7
1. Bingkai Teoritis.................................................................... 7
2. Pendekatan Penelitian........................................................ 10
3. Sumber Data....................................................................... 10
5. Tahapan Penelitian............................................................. 11
D. Tinjauan Pustaka...................................................................... 13
v
E. Sistematika Penulisan.............................................................. 16
A. Pemaknaan............................................................................... 18
1. Semiotika........................................................................... 18
2. Strukturalisme.................................................................... 21
4. Kode................................................................................... 26
1. Audio................................................................................. 47
2. Visual................................................................................. 49
C. Personil.................................................................................... 55
1. Mantan Personil................................................................. 55
2. Personil Terakhir................................................................ 55
A. Denotasi................................................................................... 60
1. Lirik................................................................................... 60
2. Gambar.............................................................................. 62
vi
3. Hasil Temuan..................................................................... 69
B. Konotasi................................................................................... 69
1. Lirik................................................................................... 69
2. Gambar.............................................................................. 72
3. Hasil Temuan..................................................................... 81
C. Refleksi.................................................................................... 82
BAB V PENUTUP.................................................................................... 85
A. Kesimpulan............................................................................. 85
B. Saran....................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 87
vii
Daftar Lampiran Tabel
republikcintamanagement.com
viii
8. Selamat Ulang
Tahun
9. Deasy
10. Tak Kan Ada
Cinta Yang
Lain
Aquarius 1. IPS
Musikindo 2. Cukup Siti
Nurbaya
3. Satu Hati
4. Terbaik-
Terbaik
5. Hanya Satu
6. Cinta Kan
Membawamu
Kembali
7. Manusia Biasa
8. Restoe Boemi
9. Hitam Putih
10. Jalan Kita
Masih Panjang
11. Jangan Pernah
Mencoba
ix
1997 Aquarius 1. Kirana
Musikindo 2. Aku Disini
Untukmu
3. Bunga
4. Suara Alam
5. Sebelum Kau
Terlelap
6. Satu Sisi
7. Aspirasi Putih
8. Cindi
9. Petuah Bijak
10. Selatan Jakarta
11. Kamulah Satu-
Satunya
2000 Aquarius 1. Mukadimah
Musikindo 2. Roman Picisan
3. Dua Sejoli
4. Risalah Hati
5. Separuh Nafas
6. Cemburu
7. Hidup Adalah
Perjuangan
8. Lagu Cinta
9. Cinta Adalah
Misteri
10. Sayap-Sayap
Patah
11. 1000 Bintang
x
2002 Aquarius 1. Arjuna
Musikindo 2. Kosong
3. Mistikus Cinta
4. Angin
5. Pupus
6. Cintailah Cinta
7. Kasidah Cinta
8. Bukan Rahasia
9. Air Mata
2004 Aquarius 1. Pangeran Cinta
Musikindo 2. Atas Nama
Cinta
3. Satu
4. Indonesia Saja
5. Sweet Place
6. Hidup Ini
Indah
7. Cinta Gila
8. Nonsens
9. Hadapi Dengan
Senyuman
10. Matahari
Bintang Bulan
11. Aku Tetaplah
Aku
12. Shine On
xi
2006 Emi 1. Laskar Cinta
Music (Chapter One)
Indonesia 2. Laskar Cinta
(Chapter Two)
3. Emotional
Love Song
4. Larut
5. Sedang Ingin
Bercinta
6. Perasaanku
Tentang
Perasaanku
Kepadamu
7. Lelaki
Pencemburu
8. Lover’s
Rhapsody
9. I Want to
Break Free
10. Flower in the
Desert
11. Live On
12. Selimut Hati
xii
Pendatang Baru Terbaik
1993 Aquarius Musikindo Double Platinum
1994 Aquarius Musikindo Double Platinum
1995 Video Musik Indonesia Video Klip Terbaik (Cukup
Siti Nurbaya)
1995 Aquarius Musikindo Triple Platinum
1996 BASF Awards Grup Musik Rock Terbaik
Grup/Duo Rekaman Terbaik
Tata Musik Rekaman
Terbaik (Cukup Siti
Nurbaya)
1997 Anugerah Musik Indonesia Album Terbaik Alternatif
(Pandawa Lima)
Album Terbaik Umum
(Pandawa Lima)
Lagu Terbaik Alternatif
(Kirana)
Lagu Terbaik Umum
(Kirana)
Penyanyi Duo/Grup Terbaik
Alternatif
Cover Album Terbaik
(Pandawa Lima)
1997 Akuarius Musikindo Multi Platinum
1998 Video Musik Indonesia Video Klip Favorit (Kamulah
Satu Satunya)
Video Klip Favorit (Kirana)
Video Klip Runner Up
(Distorsi)
xiii
Video Klip Runner Up (Aku
Disini Untukmu)
1999 Aquarius Musikindo Multi Platinum
2000 Clear Top Ten Awards The Coolest Song (Elang)
2000 Video Musik Indonesia Video Musik Terbaik
(Kuldesak)
2000 Anugrah Musik Indonesia Album Terbaik Alternatif
(Bintang Lima)
Lagu Terbaik Alternatif
(Roman Picisan)
Group Terbaik Alternatif
Produser Rekaman Terbaik
(Ahmad Dhani)
2000 Akuarius Musikindo Multi Platinum
2001 Clear Top Ten Awards The Coolest Song (Roman
Picisan)
2001 Video Musik Indonesia Video Klip Terbaik (Roman
Picisan)
2001 PAMI Awards Band Panggung Terbaik
Pemain Bass Gitar Terbaik
(Erwin Prasetya)
Penata Rekaman Terbaik
(Ahmad Dhani)
2001 Anugrah Musik Indonesia Penata Musik Terbaik
(Ahmad Dhani)
2002 Anugerah Musik Indonesia Duo/Grup Terbaik
Lagu Terbaik (Arjuna)
Cover Album Terbaik
(Cintailah Cinta)
xiv
2002 Aquarius Musikindo Multi Platinum
2003 SCTV Awards Band Paling Ngetop
2004 Aquarius Musikindo Double Platinium
2005 Anugerah Pelanet Muzik Anugerah Khas
2006 Anugerah Musik Indonesia Album Rock Terbaik
(Republik Cinta)
Grup Rock Terbaik
2006 SCTV Music Awards Album Pop Rock Terbaik
2006 LibForAll Award (Amerika Penghargaan Toleransi
Serikat) Beragama
2006 EMI Awards Double Platinum
2007 Anugerah Pelanet Muzik Duo/Kumpulan Terbaik
(Singapura)
2007 Rolling Stone Indonesia 150 Album Indonesia
Terbaik (Terbaik Terbaik)
150 Album Indonesia
Terbaik (Bintang Lima)
2008 Rolling Stone Indonesia 25 Artis Indonesia Terbesar
Sepanjang Masa
2009 Rolling Stone Indonesia 150 Lagu Indonesia Terbaik
(Cukup Siti Nurbaya)
2009 SCTV Music Award Gitaris Paling Ngetop (Andra
Ramadhan)
2010 Rolling Stone Indonesia The 50 Greatest Indonesian
Singers (Once Mekel)
The 50 Greatest Indonesian
Drummers (Tyo Nugros)
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
masyarakat.1 Aktivitas ini dapat dirasakan sejak dari manusia bangun tidur pada
pagi hari sampai dengan beranjak tidur pada malam hari. Suprapto menyebutkan
bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (berupa lambang, suara,
gambar, dan lain-lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan
bisnis dari semua komunikasi.3 Oleh sebab itu, manusia dengan perantara tanda-
tanda juga dapat melakukan komunikasi melalui sebuah karya seni. Musik dan lagu
menjadi sebuah media yang tepat dalam karya seni untuk menyampaikan sebuah
pesan komunikasi.4
1
Tommy Suprapto, Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi (Yogyakarta: Media
Pressindo, 2009), h. 1.
2
Suprapto, Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi, h. 3.
3
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, cet. 2. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.
15.
4
Gina Anggriana, “Representasi Perempuan dalam Lirik Lagu Dangdut Kontemporer,”
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2012), h. 1.
5
Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Penerbit Amanah, t.t.),
h. 322.
1
2
utamanya pada lagu religi untuk mengajak pendengar agar lebih mendekatkan diri
pada-Nya.6 Bahasa yang digunakan dalam setiap lagu juga sangat verbal untuk
dimaknai, karena bentuknya saling berkaitan antara bunyi dan kata-kata. Untuk itu,
manusia tidak akan bisa lepas dari peran komunikasi dalam sebuah lagu atau syair.
Komunikasi ini digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan, baik yang
bersifat verbal ataupun non verbal. Dalam model komunikasi Laswell disebutkan,
membutuhkan media dengan cakupan yang lebih luas lagi sebagai sarana interaksi
dalam rangka bertukar informasi, pemahaman, ide, gagasan, persepsi, dan lain
sebagainya. Media massa yang menjadi alat manusia dinilai sangat efektif untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Media massa dapat berupa surat kabar, video, CD-
ROM, komputer, TV, radio, dan sebagainya. Pesan yang disampaikan lewat media
massa tidak terhambat ruang dan waktu, dan khalayaknya bersifat heterogen.8
melainkan juga untuk hiburan dapat dirasakan dalam bentuk video klip. Video klip
memiliki fungsi penting dalam penjualan album rekaman karena formatnya berupa
audio dan visual sehingga menambah kesan lebih hidup bagi audience-nya.
YouTube sebagai sarana pemutaran video merilis data video musik paling populer
6
Indriya R. Dani dan Indri Guli. Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta Merefleksi Iman
Menuju Kebaikan Universal. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), h. 3.
7
Roudhonah. Ilmu Komunikasi. (T.tp.; Atma Kencana, 2013), h. 19.
8
Richard West dan Lynn H. Turner. Introducing Communication Theory: Analysis and
Application. Penerjemah Maria Natalia Damayanti Maer (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika,
2008), h. 41.
3
di Indonesia menjelang akhir tahun 2015 dengan mencapai 1,2 miliar viewers.9
tersendiri bagi para produser dalam menggarap sebuah video klip. Fungsi dasar
video klip adalah marketing support dari sebuah penjualan album rekaman.10
Salah satu konsep pembuatan video klip musik adalah dengan berbahasa
simbol. Menurut Andi Fachruddin, konsep penggambaran dalam video klip ini
tidak selaras dengan makna dalam lirik lagu. Artinya, tidak ada kesesuaian antara
gambar dan lirik. Konsep tersebut menambah kesan lebih kreatif agar pesan yang
disampaikan ke masyarakat dalam bentuk audio dan visual dapat menjadi lebih unik
Seperti salah satu lagu yang pernah menjadi sound track sinetron religi
religi Islam memberi kesan lagu tersebut benar lagu religi Islam. Di sisi lain, setelah
melihat video klipnya, terdapat juga cerminan dari agama Yahudi yaitu simbol-
simbol Illuminati yang lahir di Bavaria, 1 Mei 1776 yang memiliki kepercayaan
Lagu yang diberi judul “Satu” ini diciptakan oleh Ahmad Dhani selaku
keyboardist dalam grup Dewa 19 dan video klipnya pun diproduseri oleh Ahmad
9
Fakhmi Kurniawan, “10 Video Klip Terpopuler di Indonesia Versi YouTube,” artikel
diakses pada 24 Maret 2016 dari http://hot.detik.com/music/3092633/10-video-klip-terpopuler-di-
indonesia-versi-youtube
10
Fitriyan G. Denis, Bekerja Sebagai Sutradar (T.tp.; Penerbit Erlangga, 2008), h. 41.
11
Andi Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi (Yogyakarta: Penerbit
CV Andi Offset, 2015), h. 101.
12
Rifky Junus, Membongkar Illuminati (Yogyakarta: Seven Books, 2013), h. 19-38.
4
Dhani sendiri. Lagu ini masuk ke dalam kategori lagu religi karena syairnya yang
bersifat keagamaan. Religi sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
yang paling terkenal di kalangan Illuminati karena pemikiran yang sangat brilian,
juga menjadi tokoh sentral Amerika karena tulisannya Novus Ordo Seclorum
(tatanan dunia baru) dicantumkan bersama lambang Illuminati dalam mata uang
satu dolar. Berkembangnya gerakan Illuminati ini juga tidak lain karena dukungan
dari seorang tokoh bernama Meyer Amschel Rothchild (1743-1812) yang dikenal
perekonomian dunia.15
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka” (OS. Al Baqarah: 120). Ayat tersebut jelas berisi
tentang ambisi kaum Yahudi untuk menggiring kaum lain agar mengikuti
pada video klip “Satu” dari grup band kelahiran Surabaya dengan usia personil rata-
rata 19 tahun, yaitu Dhani Ahmad Prasetyo, Erwin Prasetya, Wawan Juniarso,
13
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Religi,” artikel diakses pada 24 Maret 2016 dari
http://kbbi.web.id/religi
14
Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 306.
15
Toto Tasmara, Dajal & Simbol Setan (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), h. 19-43.
16
Karta Raharja Ucu, “Menelisik Penyebab Bubarnya Dewa 19,” artikel diakses pada 3
November 2016 dari http://jaringnews.com/seleb/music/3144/menelisik-penyebab-bubarnya-
dewa-
5
Oleh karena di atas, urgensi dalam penelitian ini ialah untuk memberi
pemahaman pada setiap komunikan dalam menerima komunikasi lewat lagu religi
untuk melihat singkronisasi bahasa verbal dan non verbal dalam lirik dan video klip
terlebih dahulu, agar dapat terhindar dari kesalahpahaman makna. Hal inilah yang
membuat penulis tertarik untuk meneliti video klip tesebut. Semua akan dijelaskan
dalam skripsi yang berjudul: Pemaknaan Islam dan Yahudi dalam Video Klip
2. Identifikasi Masalah
menemukan adanya pertentangan makna dalam video klip “Satu” Dewa 19,
ajaran tasawuf Syekh Siti Jenar dalam lirik lagu. Untuk mengetahui
bagaimana ajaran tasawuf Syekh Siti Jenar dan apa saja simbol-simbol
3. Pembatasan Masalah
dalam penelitian ini pada lirik lagu dan gambar terkait tasawuf Syekh Siti
Jenar dan simbol Illuminati yang terdapat dalam video klip tersebut.
4. Rumusan Masalah
6
sebagai beikut: Bagaimana pemaknaan Islam dan Yahudi dalam video klip
b. Apa makna konotasi yang dapat dipahami dalam video klip ini?
B. Konteks Penelitian
1. Pernyataan Penelitian
dalam hal ini denotasi dan konotasi, maka dapat penulis asumsikan bahwa
video klip “Satu” ini mencoba mengomunikasikan antara Yahudi dalam hal
ini simbol Illuminati dengan unsur-unsur Islam dalam hal ini tasawuf Syekh
Siti Jenar.
2. Tujuan Penelitian
dan secara praktis yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
klip tersebut.
7
tersebut.
3. Manfaat Penelitian
musik sebagai media massa yang tidak hanya sebagai hiburan, tetapi
C. Konstruksi Penelitian
1. Bingkai Teoritis
Pemaknaan
Audio Visual
Gambar 1.1
17
Gill Branston dan Roy Stafford. The Media Student’s Book (Wolverhampton: St Edmundsbury
Press, 2003), h. 9-31
9
teori denotasi dan konotasi saja karena luasnya skop pembahasan “Satu”
Dewa 19.
Dalam hal di atas, video klip “Satu” Dewa 19 merupakan subjek dari
Selanjutnya, penulis membagi video klip menjadi dua bagian yaitu audio
dan visual.
lirik merupakan teks. Oleh sebab itu, muncullah tanda panah ke bawah dari
kolam lirik yang berisi teks lagu “Satu” oleh Dewa 19.
Merujuk pada teori denotasi dan konotasi. Teks lagu “Satu” Dewa
makna tersurat dan konotasi sebagai makna yang tersirat. Tersurat dalam
hal ini adalah potongan teks yang menjadi inti dari setiap kalimat dalam
lirik lagu yang berjumlah empat kata. Sedangkan yang tersirat adalah
Islam.
tersebut juga dibagi pada dua tingkat pemaknaan, yaitu denotasi sebagai
10
makna tersurat dan konotasi sebagai makna tersirat. Tersurat dalam hal ini
adalah makna yang tampak dari gambar itu sendiri. Sedangkan tersurat
2. Pendekatan Penelitian
menganalisis lirik dan simbol dalam video klip “Satu” dari grup band
3. Sumber Data
Penelitian ini memiliki dua sumber data, yakni sumber data primer
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2013), h. 8.
11
orang lain yang terkait dengan grup Dewa 19, artikel, kamus, catatan
Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti dalam hal ini adalah
video klip “Satu” dari grup band Dewa 19. Sedangkan objek sebagai sasaran
penelitiannya adalah lirik lagu dan potongan gambar dalam video klip lagu
“Satu”.
5. Tahapan Penelitian
a. Pengumpulan Data
1) Dokumentasi
argumen.
12
2) Observasi
3) Wawancara
b. Pengolahan Data
Hidayatullah Jakarta.19
c. Analisis Data
memperhatikan tanda pada lirik lagu dan gambar dalam video klip
dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
D. Tinjauan Pustaka
19
Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: CeQDA UIN, 2007).
14
Pemaknaan Islam dan Yahudi dalam Video Klip “Satu” Dewa 19. Adapun beberapa
Negeri Syarif Hifayatullah Jakarta dengan judul Seni Musik dalam Tasawuf Studi
Kasus Terhadap Lagu-Lagu Dewa 19 pada Album Laskar Cinta. Skripsi tersebut
Dewa 19 namun skripsi penulis meneliti lirik dan gambar dari satu lagu, sedangkan
penelitian Burhanuddin meneliti satu album Laskar Cinta dan hanya berkenaan
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul Analisis Isi Pesan-Pesan Dakwah
dalam Album Laskar Cinta Grup Band Dewa. Meskipun skripsi karya Linawati
memiliki kesamaan subjek dengan penelitian penulis yaitu sama-sama dari grup
mengkhususkan pada satu lagu Dewa 19, yaitu lagu “Satu.” Sedangkan Linawati
sangat meluas dengan meneliti satu album penuh, yaitu album “Laskar Cinta” Dewa
19.
20
Cecep Burhanuddin, “Seni Musik Dalam Tasawuf Studi Kasus Terhadap Lagu-Lagu
Dewa 19 padaAlbum Laskar Cinta,” (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2009).
21
Linawati, “Analisis Isi Pesan-Pesan Dakwah dalam Album Laskar Cinta Grup Band
Dewa,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2012).
15
Ketiga, skripsi karya Egi Pratama,22 tahun 2014, Jurusan Pendidikan dan
Sastra Bahasa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja
Ali Haji Tanjung Pinang dengan judul Analisis Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu
Dewa 19. Skripsi tersebut memiliki persamaan dengan penelitian penulis dalam hal
mengkaji lirik lagu, namun skripsi tersebut hanya sampai pada liriknya saja,
sedangkan penelitian penulis mencakup lirik dan gambar dalam video klip.
Jurnalistik dan Studi Media, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Freemansonry dalam Cover Album Dewa 19 Analisis Semiotik pada Cover Album
Kaset Dewa 19. Skripsi tersebut memiliki persamaan dengan penelitian penulis,
yaitu sama-sama meneliti grup musik Dewa 19. Namun, yang membedakan ialah
Nazly meneliti pada bagian cover album Dewa 19, sedangkan penulis meneliti pada
persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama meneliti artis dari kantor
22
Egi Pratama, “Analisis Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Dewa 19,” (Skripsi S1 Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang, 2014).
23
Nazly Fachrudi Nz, “Ideologi Freemansonry dalam Cover Album Dewa 19 Analisis
Semiotik pada Cover Album Kaset Dewa 19,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Muhammadiyah Malang, 2012).
24
Arina Nurrohmah, “Representasi Simbol Zionisme Yahudi (Analisis Semiotika
Komunikasi tentang Representasi Simbol Zionisme Yahudi di Video Klip Artis-Artis Republik
Cinta Management Tahun 2004-2011),” (Skripsi S1 Fakultas Komunikasi dan Informatika,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012).
16
band Dewa 19, sedangkan penelitian tersebut meneliti seluruh artis Republik Cinta
Manajemen.
penulis, namun tetap penelitian ini memiliki perbedaan tersendiri dari skripsi-
skripsi di atas. Jadi dapat disimpulkan bahwa penulis adalah orang pertama yang
mengangkat judul skripsi: “Pemaknaan Islam dan Yahudi dalam Video Klip ‘Satu’
Dewa 19.”
E. Sistematika Penulisan
membagi skripsi ini menjadi lima bab, dengan sistemaktika sebagai berikut:
pengumpulan data, waktu dan tempat penelitian, dan teknik penulisan), tinjauan
Sebagai karya ilmiah, landasan teoritis dibahas pada Bab II. Dalam bab ini,
konotasi, dan terakhir kode), tasawuf dan manunggaling kawula gusti Syekh Siti
Jenar, Illuminati beserta simbolnya, dan tak lupa konseptualisasi video klip (audio
dan visual).
17
Untuk penyelesaian profil grup band Dewa 19, peneliti akan menguraikan
gambaran mengenai sejarah grup band Dewa 19, album yang pernah diproduksi
Dewa 19, personil Dewa 19 (mantan personil dan personil terakhir), penghargaan
yang diraih, dan pemimpin grup band Dewa 19 (Ahmad Dhani) pada Bab III.
Sebagai inti skripsi, peneliti bahas pada Bab IV. Dalam bab ini, peneliti
mengarahkan kepada jawaban dari bagaimana pemaknaan ajaran Syekh Siti Jenar
dan simbol Illuminati yang terdapat dalam video klip “satu” Dewa 19, khususnya
kesimpulan sebagai jawaban atas rumusan masalah, dan saran-saran dari penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemaknaan
Ada berbagai masalah dalam memahami atau menikmati media saat ini.
Umumnya, masalah kerap terjadi pada tingkat pemahaman makna. Hal ini, karena
ada banyak proses yang terlibat untuk memahami makna dari pesan yang
disampaikan oleh media itu sendiri. Dalam bagian tertentu, buku The Media
pemaknaan dari segi semiotika, strukturalisme, denotasi konotasi, dan kode baik
denotasi dan konotasi saja, karena luasnya skop pembahasan lagu “Satu” Dewa 19.
Namun demikian, penulis tetap menguraikan apa itu semiotika, strukturalisme, dan
1. Semiotika
Pada tahun 50-an, studi tentang media mulai memasuki tahap yang
serius, berbagai metode dari literatur, ilmu sosial, aliran seni kritis
dalam ‘dialog yang baik’ atau ‘karakter yang meyakinkan’ atau ‘komposisi
yang indah.’ Namun, pembahasan mengenai film atau acara televisi dengan
Gill Branston dan Roy Stafford. The Media Student’s Book (Wolverhampton: St
1
18
19
kesepakatan sosial yang dapat mewakili sesuatu yang lain. Misalnya, awan
sebuah karya yang ditafsirkan oleh peneliti dan masyarakat lewat tanda-
Hopkins. Tidak hanya itu, Pierce juga menekuni ilmu alam dan
2
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 10.
3
Alex Sobur, Analisis Teks Media, cet. 6. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 95-
96.
20
tataran ke-dua yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada
4
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 39-42.
21
2. Strukturalisme
manusia ditentukan oleh struktur sosial atau psikologis yang luas sesuai
dengan logika masyarakat itu sendiri atau keinginan manusia itu sendiri.
tidak kita sadari, tetapi terkadang muncul sekilas sebagai mimpi yang jadi
dan hal tersebut juga dapat menentukan salah satu pendapatnya dalam
politik.6
5
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 63-71.
6
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 12.
22
tidak sesuai).7
kombinasi menu khusus yang dapat bernilai salah, tidak senonoh atau
pentingnya menyusun lawan kata atau lawan jenis di dalam sebuah sistem
nilai yang tertambat pada salah satu dari pasangan lawan kata tersebut.
7
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 12.
23
memproduksi makna, terkadang lewat sebuah istilah lawan kata dari istilah
lainnya: hitam/putih, panas/dingin. Kita juga belajar lawan kata dari kata-
kata yang kita temui sehari-hari. Misalnya kata ‘pria’ tentunya berbeda
kata ‘buruk’.8
dan produk media (iklan dan film) satu sama lain untuk membedakan
bagaimana makna yang kita temui dalam keseharian dan disatukan dengan
pembuatan makna.9
kata dalam menjelaskan semiotika akibat desakan dari tanda yang hanya
fotografi atau perfilman, satu jenis warna menjadi sebuah identitas khusus
8
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 12.
9
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 13.
24
itu sendiri. Misalnya merah adalah sebuah bagian dalam spektrum warna.
pengalaman pribadi.11
gambaran, dan perasaan yang ditimbulkan oleh kata “sabitah” itu sendiri.
10
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 15.
11
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 15.
12
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 263.
25
dapat diartikan sebagai suatu sifat kereligiusan. Tetapi di lain hal, bisa saja
putih, botak, atau mudah rontok. Oleh sebab itu, konotatif mencoba
konotasional, makna emotif, dan makna evaluatif. Jika kita menulis atau
tersebut hanya ingin menunjukkan pada hal itu sendiri. Lain halnya bila kita
denotatifnya.14
Tetapi kata ‘merah’ bisa juga digunakan untuk mendeskripsikan darah, api,
atau sunset. Inilah mengapa dalam beberapa budaya, kata ‘merah’ dan
sebagainya. Sama halnya dengan kata ‘emas’ berarti sebuah bagian dalam
spektrum warna dan jenis dari hasil tambang. Tapi sejarah telah membuat
13
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, cet 3. (Yogyakarta: Jalasutra, 2009),
h. 19-20.
14
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 265-266.
26
makna konotasi dari ‘emas’ jauh lebih luas lagi. Seperti ‘kesempatan emas,’
4. Kode
nyata. Warna hijau yang berarti ‘jalan’ dalam lampu merah, bisa saja diganti
dengan warna pink. Asal ada persetujuan bersama dalam pergantian warna
tersebut. Begitu juga kata-kata dalam berbagai bahasa. Kata ‘anjing’ dalam
15
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 15-16.
16
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 18.
17
Branston dan Stafford, The Media Student’s Book, h. 18.
27
ilmu hitam.
suatu penggiringan isu, agar tercipta sebuah keseragaman makna akan suatu
hal. Misalnya “Aksi Damai 411.”18 Hampir seluruh media massa saat
“demo,” karna kata “demo” identik dengan aksi massa yang berakhir
ricuh.19 Hal teresebut bisa saja demi membuat warga tetap beraktivitas
Dalam tanah Jawa nama Syekh Siti Jenar tidaklah asing, terutama bagi
mereka yang mendalami ilmu ma’rifat. Terlepas bagi mereka yang setuju maupun
tidak setuju terhadap paham Syekh Siti Jenar, yang jelas namanya begitu mencuat
kepermukaan tanah Jawa, karena kerap kali dikaitkan dengan keanggotaan dewan
Walisanga.20
18
Agung Budi Santoso, ed., “Curhat Lagi, SBY Merasa Dituduh Gerakkan Aksi Damai
411 Sampai Rencana Ngebom Istana Merdeka,” artikel diakses pada 22 Maret 2017 dari
https://www.google.co.id/amp/style.tribunnews.com/amp/2017/02/08/curhat-lagi-sby-merasa-
dituduh-gerakkan-aksi-damai-411-sampai-rencana-ngebom-istana-merdeka
19
Richo Pramono, dkk., “4 Perbedaan Aksi Damai 2 Desember dan 4 November,” artikel
diakses pada 22 Maret 2017 dari http://m.liputan6.com/news/read/2668420/4-perbedaan-aksi-
damai-2-desember-dan-4-november
20
Muhammad Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar (Yogyakarta: Penerbit Narasi,
2007), h. 42.
28
“Sebenarnya jati diri dan asal-usul Syekh Siti Jenar sampai sekarang
masih belum jelas, belum ada sumber yang dianggap sahih. Di dalam
beberapa publikasi, nama Syekh Siti Jenar kadang-kadang disebut Syekh
Siti Brit atau Syekh Lemah Abang. Dalam bahasa Jawa, jenar berarti
kuning, sedang brit berarti berasal dari abrit artinya merah, sama dengan
abang yang juga berarti merah. Tidak jelas mengapa tokoh ini
dikonotasikan dengan warna merah dan di sisi lain dikonotasikan dengan
warna kuning. Yang jelas, merah tidak sama dengan kuning dan dalam
filosofi terkesan perbedaannya cukup jauh. Memang pemilihan ketiga nama
itu seringkali disesuaikan dengan sukon-wulon yang harus diikuti dalam
menulis sesuatu menurut tembang tertentu. Akan tetapi adanya perubahan
warna dari Jenar ke Brit atau Abang tentu perlu ditelaah tersendiri.”21
Syekh Siti Jenar, lebih dulu peneliti akan menjelaskan unsur-unsur dakwah dalam
hal ini empat tingkatan ibadah dalam ajaran tasawuf. Tasawuf dalam Islam
mengenal empat tingkatan dalam rangka meningkatkan iman dan takwa kepada
Allah, yaitu:
1. Syariat
(sufi) untuk mencapai tingkat tertinggi dalam iman dan takwanya kepada
Allah dengan mengerjakan amal ibadah yang bersifat lahiriah seperti shalat,
puasa, haji, zakat, menuntut ilmu pengetahuan, jihad dijalan Allah, dan
hukum halal dan haram, perbuatan yang dilarang maupun yang perintahkan,
yang sunah, yang haram, yang makruh, yang mubah, dan lain sebagainya.22
21
Hasanu Simon, Misteri Syekh Siti Jenar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 364.
22
Toriqqudin, Sekularitas Tasawuf (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 109-111; Andi
Faisal Bakti, ed., Mu’tabara Tariqas (Notable Sufi Orders) in Indonesian Islam (T,tp,;
Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan,
2011)
29
terapan bagi rasul dan umatnya yang dibangun berdasarkan dalil-dalil ayat
suci tersebut. Selain itu, syariat juga mampu menjadi teladan bagi pemimpin
baik.23
2. Tarekat
diri kepada Allah, yang dilakukannya dengan cara-cara yang khusus, yang
juga ditujukan kepada mereka yang tergolong dalam sebuah kelompok yang
menjadi pengikut seorang Syekh yang dapat membimbing agar lebih dekat
berikut:
a. Zikir, yaitu hati yang selalu mengingat Allah serta lisan yang
23
Andi Faisal Bakti, “Good Goverence dalam Islam: Gagasan dan Pengalaman,” dalam
Komarudin Hidayat dan Ahmad Gaus AF, ed., Islam Negara dan Civil Society (Jakarta:
Paramadina, 2005), h. 335-338.
24
Tim Dosen IAIN Medan, Pengantar Ilmu Tasawuf (Medan: Team Dosen IAIN, 1983),
h. 259.
30
suasana tertentu.
3. Hakekat:
setiap perbuatan dan tindakannya. Dengan kata lain, seseorang telah harus
25
Tim Dosen IAIN Medan, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 260.
26
Achmad Chodjim, Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga (Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta, 2003), h. 244-245.
27
Chodjim, Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga, h. 245-246.
31
dalam aksi unjuk rasa ataupun pada saat malam hari raya idul
yang nurani. Bukan agar didengar orang lain, bukan juga yang
28
Chodjim, Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga, h. 246-247.
29
Chodjim, Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga, h. 247-251.
32
Tetapi yang jelas, sakratul maut adalah pintu yang pasti dilalui
4. Ma’rifat:
sampai pada tingkat ini, hati dan akalnya telah dipenuhi oleh cahaya Allah,
30
Chodjim, Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga, h. 251-258.
31
Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar, h. 164-165.
32
Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar, h. 155-156.
33
hubungan yang saling berkaitan. Melaksanakan syariat adalah awal tahap melatih
ketaatan diri untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Semakin
cintanya kepada Allah, yaitu dengan banyak berdoa dan wirid. Maka ditingkat
selanjutnya, godaan syetan seperti hawa nafsu dan sebagainya sudah dapat
ditaklukkan, sehingga sang salik telah mencapai ma’rifatnya dan hanya diliputi oleh
syariat, itu karena budinya sendiri yang memerintahkan. Dan budi manusia itu tidak
Hal ini sesuai dengan anggapan Syekh Siti Jenar mengenai konsep hidup
dan mati, ia menganggap kehidupan manusia di alam dunia ini adalah sebagai zona
kematian, dan alam akhirat justru dianggap sebagai awal dari kehidupan yang
hakiki, karena bersifat abadi. Oleh karenanya, shalat, zakat, puasa, dan sebagainya
Anggapan tersebut bukan berarti sebagai keantian Syekh Siti Jenar terhadap
kehidupan di dunia ini, melainkan jangan sampai hidup hanya terperangkap oleh
33
Simon, Misteri Syekh Siti Jenar, h. 398-399.
34
Simon, Misteri Syekh Siti Jenar, h. 401.
35
Abdul Munir Mulkhan, Misteri Kematian Syekh Siti Jenar (Bandung: Penerbit Mizania,
2009), h. 16.
34
raga dan tidak mampu menyempurnakan diri. Karena dengan raga ini lah kita dapat
Ada pun manusia sempurna (insan kamil) tersebut bagi Syekh Siti Jenar
sejati. Dengan kata lain, manusia menggunakan jasadnya untuk berhadapan dengan
Insan kamil tersebut bagi Syekh Siti Jenar merupakan salinan Tuhan.
Karena dengan adanya hak fundamental, sifat-sifat Illahi pada dasarnya menjadi
seseorang untuk melihat bentuk dirinya, dan tidak dapat melihat dirinya tanpa
cermin tersebut, maka itulah hubungan antara Allah dengan insan kamil. Sehingga
muncullah pernyataan bahwa Tuhan berfungsi sebagai kaca bagi manusia, dan
manusia pun menjadi kaca tempat Tuhan melihat diri-Nya. Maka inilah yang dapat
gusti).38
digunakan sejak zaman Yunani Kuno. Pada masa itu, manusia mulai sampai pada
36
Achmad Chodjim, Syekh Siti Jenar: Makrifat Kesunyian 1 (Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta, 2014), h. 10-11.
37
Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar, h. 60-61.
38
Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar, h. 61-62.
35
Ordo Illuminati dibangun oleh Adam Weishaupt, anak dari keturunan asli
Yahudi yang sempat memeluk agama Katolik yang kemudian membelot dari
agamanya dan kini menjadi yang paling gigih menentang Katolik serta agama
lainnya. Adam Wishaupt juga seorang profesor hukum dan mengajar di Universitas
Ingoldstadt, Jerman, sampai tahun 1770. Pada tanggal 1 Mei 1776 ia berhasil
menyelesaikan tulisannya yang berjudul The Novus Ordo Seclorum (tatanan dunia
baru) yang berisi tentang konsep-konsep, doktrin, serta teori tentang paham
Illuminati. Akhirnya, setiap tanggal 1 Mei pun di jadikan sebagai hari lahir
Illuminati.41
39
Junus, Membongkar Illuminati, h. 35-36.
40
Junus, Membongkar Illuminati, h. 37-44.
41
Tasmara, Dajal & Simbol Setan, h. 20-22.
36
pemerintahan.42
masing memiliki makna yang berbeda. Simbolnya dapat pula berguna untuk
terdapat dalam ajaran Illuminati yang penulis kutip dari berbagai sumber.
1. Mata Satu
Mata satu atau biasa disebut Mata Horus merupakan mata yang
dapat melihat dan mengontrol segala hal di dunia. Berbeda dari yang kita
42
Tasmara, Dajal & Simbol Setan, h. 20-21.
43
Junus, Membongkar Illuminati, h. 38.
44
Suara Netizen, ”Simbol Dajjal Mata Satu Bergentayangan di Arab Saudi,” artikel
diakses pada 9 Januari 2017 dari http://www.suaranetizen.com/2015/09/simbol-dajjal-mata-satu-
bergentayangan.html?m=1
37
hanya satu mata saja. Dalam kepercayaan orang Mesir Kuno diceritakan
bahwa pada waktu Horus bertarung melawan Seth (dewa badai dan
sebagai bulan. Dianggap demikian, karena bulan lebih redup dari matahari.
2. Piramida
45
Ahmad Yanuana Samantho, ISIS dan Illuminati (Jakarta: Ufuk Publishing House,
2014), h. 275-276.
46
Junus, Membongkar Illuminati, h. 61-62.
47
Sulung Lahitani Mardinata, “7 Simbol Illuminati dan Maknanya,” artikel diakses pada
9 Januari 2017 dari http://m.liputan6.com/citizen6/read/2155068/07-simbol-illuminati-dan-
maknanya
38
“dari atas ke bawah.” Hal yang unik dari piramida Illuminati ini adalah
bentuknya yang tidak sempurna atau terlihat seperti bangunan yang belum
3. All-Seeing-Eye
Nampaknya simbol Illuminati yang satu ini adalah perpaduan antara simbol
mata Horus dan simbol piramida yang sudah peneliti jelaskan sebelumnya.
Mata satu diartikan sebagai mata yang mengawasi segala hal, termasuk para
tersebut.50
48
Muhammad Abu Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi (T.tp.; T.pn., 2014), h.
112-113.
49
Mardinata, “7 Simbol Illuminati dan Maknanya.”
50
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 109-110.
39
4. Pentagram
dengan wajah Baphomet di bawah ini akan mengantarkan kita lebih dalam
51
Mardinata, “7 Simbol Illuminati dan Maknanya.”
52
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 117.
53
Rahmat Hambali, “Simbol atau Logo Seiytan,” artikel diakses pada 9 Januari 2017 dari
http://illuminatipedia.blogspot.co.id/2014/12/simbol-atau-logo-seytan.html
40
5. Ankh
gaib Mesir Kuno. Ankh digunakan sebagai ritual pemujaan kepada Horus,
Dewa Matahari, yang dipercayai sebagai pencipta alam semesta dan sebagai
wujud lain dari setan. Dalam penggunaan simbol tersebut, para anggota
6. Burung Hantu
54
Idrus Micku, “Simbol Sihir Sigil Dalam Illuminati,” artikel diakses pada 9 Januari 2017
dari http://idrusace.blogspot.co.id/2013/05/simbol-sihir-sigil-dalam-illuminati.html
55
Junus, Membongkar Illuminati, h. 59-60.
41
Utara.57 Burung hantu sendiri memiliki ciri mata besar dan bulat yang
7. Tanduk Unicorn
56
Bayu, “Pesan Rahasia Dibalik Video Klip Muse,” artikel diakses pada 9 Januari 2017
dari http://bayumas3.blogspot.co.id/2010/07/pesan-rahasia-dibalik-vidoe-klip-muse.html
57
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 115-116.
58
Tim Sunrise Pictures, Ensiklopedia Binatang Pemecah Rekor (Jakarta: Cikal Aksara,
2011), h. 3.
59
Wiwik Setiawati, “Tujuh Misteri Simbol di Dunia yang Belum Terpecahkan,” artikel
diakses pada 9 Januari 17 dari http://www.infoyunik.com/2015/04/tujuh-misteri-simbol-di-dunia-
yang.html
42
bentuk ritual meminta bantuan kepada Lucifer. Simbol tanduk unicorn ini
juga sering disebut dengan nama tongkat sihir peri dan tongkat
Leprechaun.60
8. Api
seperti yang terukir pada patung Liberti di USA. Api abadi ini menyiratkan
mencolok dalam api juga dianggap sebagai lambang derajat tertinggi dalam
Illuminati.62
60
Junus, Membongkar Illuminati, h. 65.
61
Muhammad Bagas Tri Atmojo, “Simbol-Simbol Illuminati Part 2,” arikel diakses pada
9 Januari 17 dari http://blog-faktaopini.blogspot.com/2014/08/simbol-simbol-illuminati-part-
2.html
62
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 121-123.
43
9. Bulan Sabit
Isis adalah ayah dari Horus. Diriwayatkan dalam ajaran Mesir Kuno, Isis
63
Bela Putri, “Duduk di Bulan Sabit,” artikel diakses pada 10 Januari 2017 dari
http://notrespondiing.blogspot.co.id/2013/05/duduk-di-bulan-sabit.html
64
Junus, Membongkar Illuminati, h. 69.
65
Enigma, “Skull and Bones - Perkumpulan Rahasia Universitas Yele,” artikel diakses
pada 10 Januari 2017 dari http://www.enigmablogger.com/2010/08/skull-and-bones-perkumpulan-
rahasia.html
44
sebuah ritual perenungan diri akan kematian. Ritual ini hanya dilakukan
menjemputnya.66
11. Obelisk
hubungannya dengan Illuminati. Namun, bila menara ini dilihat dari sisi
atas, maka akan terlihat penampakan sebuah titik dalam lingkaran atau
sebuah mata satu. Mata satu itu sendiri adalah lambang Illuminati yang
66
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 123.
67
Atmojo, “Simbol-Simbol Illuminati Part 2.”
45
Washington DC.68
media promosi yang ampuh agar namanya dapat melejit kepermukaan. Selain
membutuhkan karya lagu yang bagus, video klip juga menjadi salah satu media
Video klip merupakan perpaduan antara audio dan visual. Bentuk audio di
sini ialah yang berkenaan dengan pendengaran, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh
seorang penyanyi. Ia mengucapkan kalimat yang sudah ditulis dalam lirik lagu
yang juga dibentuk sedemikian rupa sehingga menciptakan sebuah alur cerita yang
Ada pun tujuan dari dibuatnya video klip dalam sebuah lagu juga sangatlah
beragam, di antaranya:
a. Keuntungan materi. Dalam hal ini, video klip dibuat hanya untuk
meraup kuntungan yang lebih dari penyanyi atau band yang lagu-
b. Pesanan komersil. Target dari pembuatan video klip ini ialah lagu
68
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 124-126.
69
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 99.
70
Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 43-497.
71
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 102.
46
video klip Melly Goeslaw featuring Erick yang berjudul “Ada Apa
dengan Cinta” untuk soundtrack film dengan judul yang sama “Ada
rohani Kristennya.75
72
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 102.
73
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 102.
74
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 103.
75
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 103.
47
Video klip ini memarodikan lagu dari grup musik One Direction
Bundaran HI Jakarta.76
1. Audio
Selain dengan nada-nada yang indah, kekuatan dalam lirik lagu juga
kesuksesan Dewa 19 karena lirik-lirik lagunya yang bagus.78 Musisi ini pun
dalam buku makrifat cinta, lirik-lirik lagunya selalu dikaitkan dengan para
tokoh sufi seperti Al-Ghazali (450 H/1058 M), Ibn `Arabi (560 H/1164 M),
Abdul Qadir al-Jilani (470 H/1077 M).79 Hal tersebut memberi kita
76
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 103.
77
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 104.
78
Iwan Iskandar, “Risalah Lima Bintang,” Hai Klip, Februari 2001, h. 4-6.
79
Agus Wahyudi, Makrifat Cinta Ahmad Dhani (Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2010), h.
7-10.
48
sastra yang tersusun dalam kata-kata yang menjadi puisi atau syair dalam
ada tiga hal penting yang harus diperhatikan penyair dalam proses pemilihan
kata, yaitu:
budaya.
baku.
c. Daya sugesti kata. Daya sugesti dapat timbul dari makna kata
marah.81
80
Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 322.
81
Atar Semi, Anatomi Sastra (Padang: Angkasa Raya, 2001), h. 29.
49
2. Visual
tidak akan pernah mati. Cinta yang tidak akan pernah lekang
besar.
penggambaran video klip yang tidak sesuai dengan isi lirik lagu.
video klip yang menggunakan istilah-istilah aturan secara umum, yaitu tujuh
atas kepala.
percakapan.
82
Fachruddin, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, h. 100-101.
51
83
Hinawan Irawan Mahendra, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008),
h. 104-106.
BAB III
sampai saat ini masih terdengar di telinga kita. Dhani Ahmad Prasetyo (Keyboard,
Vokal), Erwin Prasetya (Bass), Wawan Juniarso (Drum), dan Andra Ramadhan
(Gitar) yang mereka singkat menjadi sebuah nama grup band mereka yaitu,
DEWA.1
Dewa lahir tahun 1986 dan menempati rumah Wawan (1972) di komplek
Wawan tersebut terdapat seperangkat alat band seadanya, sehingga mereka bisa
latihan tanpa harus mengeluarkan uang yang besar seperti bila menyewa studio
band.2
Dewa terbilang band yang berani karena menggunakan genre musik pop.
Pada waktu itu aliran musik “keras” di Surabaya sedang popular sehingga
band-band aliran metal seperti Iron Maiden atau Judas Priest. Namun, ke unikan
memperkenalkan musik jazz kepada Dhani dan Andra. Sehingga, genre musik
1
Ucu, “Menelisik Penyebab Bubarnya Dewa 19.”
2
Republik Cinta Management, “Dewa 19,” artikel diakses pada 3 November 2016 dari
republikcintamanagement.com/dewa-19/
3
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
52
53
Karena tidak selaras dengan musik jazz, Wawan mengundurkan diri dari
Dewa dan bergabung dengan band temannya, yaitu Ari Lasso. Akhirnya, posisi
Wawan sebagai drumer digantikan oleh kakak kelas mereka di sekolah, yaitu
Namun, kini di ujung kata ditambah angka 19, menjadi Dewa 19, yang mana usia
mereka memang saat itu kisaran 19 tahun. Wawan ditarik kembali sebagi personil,
diikuti dengan Ari Lasso yang memang sebelumnya sempat satu band dengan
genre dalam warna musik mereka seperti pop, rock, dan jazz.6
Konsep baru Dewa ini dilirik oleh salah satu teman kelas Wawan di sekolah,
Harun. Harun berupaya mewujudkan impian Dewa agar namanya bisa semakin
dikenal dengan mengucurkan dana sebesar Rp. 10.000.000 sebagai modal rekaman.
mereka untuk datang ke ibu kota dengan biaya pas-pasan.7 Maka di sinilah makna
perjuangan itu dapat kita petik dari sebuah band sekolahan yang merintis hingga
4
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
5
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
6
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
7
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
54
Album perdana berhasil mereka rekam. Setelah itu, Erwin, Wawan, Andra,
dan Ari pulang kembali ke Surabaya, sedangkan Dhani tetap tinggal di Jakarta
Sampai akhirnya, lagu-lagu tersebut dilirik oleh Jan Djuhan dari Team Records,
yang sempat pula memopulerkan band KLa Project asal Tebet, Jakarta.8
Pada kesempatan ini, album bertajuk Dewa 19 akhirnya resmi dirilis. Album
tersebut sukses besar di pasaran dengan penjualan lebih dari 300.000 kopi.
Sehingga, Team Records yang merupakan label kecil meminta Aquarius Musikindo
untuk mengambil alih hak produksi dalam album ini. Sejak saat itu nama Dewa 19
Setelah kurang lebih enam tahun berproses sejak kelahirannya pada tahun
1992. Album yang bertajuk “Dewa 19” ini resmi dirilis di bawah naungan Aquarius
Musikindo dan melahirkan hits-hits lagu seperti “kangen” dan “kita sedang tidak
bercinta lagi.”10
diberi nama “Format Masa Depan”. Album yang hits dengan lagu “aku milikmu”
dan “tak ‘kan ada cinta yang lain” ini dirilis oleh perusahaan rekaman HJ
8
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
9
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
10
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
11
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
55
tiganya pada tahun 1995. Album ini melahirkan tembang hits seperti “cukup siti
nurbaya” dan “satu hati” dengan nama judul album “Terbaik-Terbaik.” Menyusul
sebagainya.12
oleh Dewa 19, dapat dilihat pada daftar lampiran tabel bagian 3.1.
C. Personil
1. Mantan Personil
2. Personil Terakhir
12
Republik Cinta Management, “Dewa 19.”
13
Smeji Inaho, “ History of Dewa 19,” artikel diakses pada 10 Januari 2017 dari
http://smejiinaho.blogspot.co.id/2011/01/history-of-dewa.html?m=1
56
Selama meniti karir di belantika musik tanah air, Dewa 19 banyak meraih
tidak pernah terlewat, setiap tahun selalu menerima penghargaan seperti album
terbaik, album terlaris, lagu terbaik, video klip terbaik, pemain instrumen terbaik,
bahkan cover album terbaik pun sempat dinobatkan pada Dewa 19.
Musik Indonesia (AMI) kepada Dewa 19 seperti: album terbaik umum “Pandawa
Lima” (1997), lagu terbaik umum “Kirana” (1997), cover almbum terbaik
“Pandawa Lima” (1997), penata musik terbaik “Ahmad Dhani” (2001), grup rock
terbaik (2006).15
Dewa 19, dapat dilihat pada daftar lampiran tabel bagian 3.4.
lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 26 Mei 1972.16 Pemilik Republik Cinta
14
Inaho, “ History of Dewa 19.”
15
Kaskus, “6 Band Indonesia dengan Daftar Prestasi Terpanjang,” artikel diakses pada 3
November 2016 dari https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016169206/6-band-
indonesia-dengan-daftar-prestasi-terpanjang/
16
Anto Karibo, “Ultah Bersama Dewa 19, Ahmad Dhani tak Bayar Ari Lasso,” artikel
diakses pada 3 November 2016 dari http://www.bintang.com/celeb/read/2517254/ultah-bersama-
dewa-19-ahmad-dhani-tak-bayar-ari-lasso
57
Manajemen ini dikenal sebagai seorang musisi, pencipta lagu, dan produser di pasar
musik Indonesia dan memiliki sejumlah band besar, salah satunya Dewa 19.
Sebagai leader dari grup band Dewa 19, jiwa kepemimpinan Dhani
sudah muncul sejak ia masih kecil. Salah satu ceritanya, ketika “… mobil
yang dikendarai Edy Abdul Manaf, ayahnya, hilang di tikungan dekat
rumah, Dhani langsung memerintah Dini dan Dian, yang kala itu masih
balita untuk masuk rumah. Ritual yang dilakukan adalah ‘menghalau’ kedua
adiknya masuk dan mengunci pintu rumah rapat-rapat dengan hati-hati.
‘Wah, wibawanya aja udah kelihatan saat itu. Kita segan sama dia sejak
kecil. Galak dan tegas,’ kata Dian, si bungsu yang kini aktif di manajemen
Dewa.”17
Jiwa leadership ini juga Dhani terapkan dalam memimpin grup bandnya,
semua persoalan serius yang menimpa Dewa 19 ia hadapi dengan bijak. Dimulai
dengan kasus album “Arjuna Mencari Cinta” yang digugat oleh Yudhistira AM
“Laskar Cinta” yang dilontarkan Habib Rizieq dari Front Pembela Islam (FPI)
Tidak hanya memiliki jiwa leadership, jiwa arsitekturpun juga melekat pada
diri Dhani yang tersalurkan pada rumahnya di daerah Pondok Indah, Jakarta
Selatan. Mulai dari disgn rumah, warna lantai, dan model sendok semua
disesuaikan dengan selera Dhani. Rumah tersebut ia tempati bersama Maia Estianty
bersama ke tiga anaknya: Ahmad Al Ghazali (Al), Ahmad Jalaludin Rumi (El), dan
17
Masyamsul Huda, Manunggaling Dewa Ahmad Dhani (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,
2005), h. 121-122.
18
Wahyudi, Makrifat Cinta Ahmad Dhani, h. 7-10.
19
Huda, Manunggaling Dewa Ahmad Dhani, h. 118-199.
58
lagu, dan arranger namun juga produser musik dalam album “Laskar Cinta,”
Musisi multi talenta ini juga sepertinya tidak bisa dipisahkan dari band
legendaris asal Britania Raya Queen. Beberapa lagu Queen yang sempat
dinyanyikan ulang oleh Dhani di antaranya: “I Want to Break Free” oleh Dewa 19,
“Mustapha” oleh The Rock Indonesia, dan “Killer Queen” oleh Muhammad Dhani
and The Swinger. Tidak hanya menyanyikan ulang, gaya aransemen Dhani pun
sedikit banyak terasa seperti musik Queen, misalnya dalam lagu berjudul “Kosong”
album “Cintailah Cinta”, di bagian intro hampir mirip dengan tembang lawas
Kecintaan Dhani kepada musik Queen sudah dialaminya sejak kecil. Saat
bepergian bersama keluarga, di dalam mobil Dhani selalu menempati posisi tengah
di antara kedua adiknya, alasannya tidak lain karena agar Dhani dapat leluasa
mendengarkan lagu-lagu Queen yang diputar oleh ayahnya. Tidak mau hanya
20
Iskandar, “Risalah Lima Bintang,” h. 4-6.
59
rumah tangga di rumah Dhani pun terancam “virus” Queen. Memang Dhani sedikit
banyak mewarisi darah ibunya Joyce yang juga sebagai penikmat dan pemain
musik.21
Joyce yang dasarnya memang pemain gitar dalam band Muda Ria tahun
1950, sengaja mengursuskan Dhani dan ke dua adiknya di sekolah musik Melodia
Surabaya. Namun, jangan sangka Dhani memiliki semangat belajar musik seperti
yang pemalas dan sering mengajak adik-adiknya untuk tidak datang ketempat
kursus.22
Memang kala itu usia Dhani belum sampai 10 tahun dan masih duduk di
sebuah kewajaran bila anak sekecil itu belum bisa tekun dalam berlatih. Namun,
semenjak duduk di bangku SMP Dhani justru hampir menguasai gitar secara
21
Huda, Manunggaling Dewa Ahmad Dhani, h. 122-124.
22
Huda, Manunggaling Dewa Ahmad Dhani, h. 119-120.
23
Huda, Manunggaling Dewa Ahmad Dhani, h. 120-121.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Denotasi
1. Lirik
kata “mu.”
60
61
memuji orang ke dua tunggal dan tidak akan pernah berpaling dari selain
“dirimu.”
Ku...sebut namamu
Disetiap hembusan nafasku
Kusebut namamu...kusebut namamu...
2. Gambar
lubang di tengah bangunan, tepi garis yang tidak rata, dan ujung pangkal
63
sempurna.
Bangunan segitiga pada menit 00.38 ini diletakkan di atas lahan luas,
dengan suasana awan gelap, dan diiringi dengan sejumlah orang yang
Segmen gambar di menit 00.32 ini tertera pula wajah Once pelantun
lagu “Satu” Dewa 19. Dalam mimik wajah dengan ekspresi mata sedikit
melotot dan mulut terbuka, terdapat pula mata lain yang muncul di
Once.
Pada potongan rupa kelima ini tampak kembali figure sang vocalist
sekaligus mata kiri yang ditukar posisi dengan mulut pada menit 00.54.
hidung, dan mulut. Namun, pada bagian mata kiri terhalang oleh cairan.
berwarna gelap di sekeliling wajah serta dalam bagian mata kiri tampak
di blur.
wajah berwarna hitam dan putih menghadap ke kiri dan ke kanan. Serta,
02.23 ini juga timbul goresan serupa yaitu siluet wajah di bagian kiri
sertai dengan “satu mata” yang sedikit terhalang oleh gambar bayi
tersebut.
Dalam gabarnya, mata kiri penyanyi ini tampak di-blur atau disarukan.
ini. Dengan warna dasar hitam dan biru muda di bagian kulit wajah,
yaitu mata.
3. Hasil Temuan
19, dapat dipahami bahwa: Pertama, dalam empat potongan teks (lirik)
segitiga, mata, burung, dan cahaya yang tersebar pada 13 potongan adegan.
B. Konotasi
1. Lirik
paham Syekh Siti Jenar, Tuhan berfungsi sebagai kaca bagi manusia dan
manusia juga menjadi kaca tempat Tuhan melihat diri-Nya. Maka ini
1
Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar, h. 61-62.
70
“aku, cinta, jiwa, rindu, darah,” sedangkan makna bersatu dengan Tuhan
darahmu.”
sebagainya.2
Ku...sebut namamu
Disetiap hembusan nafasku
Kusebut namamu...kusebut namamu...
2
Toriqqudin, Sekularitas Tasawuf, h. 109-111.
3
Mulkhan, Misteri Kematian Syekh Siti Jenar, h. 16.
71
dan mati, pada tingkat tarekat dalam penggalan teks ini juga bagi
akhirat, di mana dalam alam ini manusia baru benar-benar masuk dalam
kehidupannya yang hakiki. Sedangkan alam dunia, bagi Syekh Siti Jenar
Dalam penggalan teks terakhir ini dapat merujuk pada paham Syekh
Siti Jenar tentang konsep manusia sempurna atau dalam istilah Islam
kamil.6
4
Tim Dosen IAIN Medan, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 260.
5
Mulkhan, Misteri Kematian Syekh Siti Jenar, h. 16.
6
Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar, h. 61-62.
72
Bagi Syekh Siti Jenar, manusia sempurna atau insan kamil tersebut
2. Gambar
7
Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar, h. 60-61.
8
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 109-110.
73
yang belum selesai atau bangunan yang tidak sempurna. Hal tersebut
benar-benar tuntas.9
9
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 112-113.
74
burung hantu sebagai lambang dari praktik ilmu hitam. Praktik tersebut
Makna tersebut pula yang tersirat dalam gambar burung hantu pada
satu,” yaitu mata yang dapat melihat dan mengontrol segala hal di dunia.
10
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 115-116.
11
Samantho, ISIS dan Illuminati, h. 275-276.
75
dikenal dengan istilah mata kanan Horus/ Matahari (Ra) dan dipercaya
kirinya.12
12
Samantho, ISIS dan Illuminati, h. 275-276.
76
pada menit 00.24 ini juga menonjolkan mata satu atau mata kanan
dengan bulan.13
Satu mata yang menyiratkan mata satu atau mata Horus pada
sebagai mata yang mengontrol dunia. Dalam sejarah Mesir Kuno, Horus
merupakan anak yang dilahirkan oleh seorang Dewi bernama Isis yang
13
Samantho, ISIS dan Illuminati, h. 275-276.
14
Junus, Membongkar Illuminati, h. 61-62.
77
atau rusak.15
15
Samantho, ISIS dan Illuminati, h. 275-276.
78
satu mata yang juga sebagai simbol Illuminati, yaitu mata satu. Dalam
Adam Weishupt.16
1812).17
16
Tasmara, Dajal & Simbol Setan, h. 20-22.
17
Tasmara, Dajal & Simbol Setan, h. 20-21.
79
dalam Illuminati.
18
Samantho, ISIS dan Illuminati, h. 275-276.
80
Api abadi dan mata Horus sebagai simbol Illuminati menjadi makna
yang tersirat dalam gambar menit 01.16 di atas. Api abadi dengan ciri
Horus yang di anggap sebagai matahari dengan ciri khasnya yang dapat
disoroti oleh penulis. Sama halnya pada mata yang tertera pada simbol
all-seeing-eye ataupun mata Horus, mata satu ini diartikan sebagai mata
yang mengawasi segala hal dan juga menjadi mata Dewa bagi
Illuminati.21
19
Ezza, Simbol-Simbol Illiminati di Arab Saudi, h. 121-123.
20
Junus, Membongkar Illuminati, h. 35.
21
Samantho, ISIS dan Illuminati, h. 275-276.
81
3. Hasil Temuan
19, dapat dipahami bahwa: Pertama, lirik-lirik yang ada pada potongan teks
pencipta-Nya, akarnya merujuk pada makna tasawuf Syekh Siti Jenar yaitu
Dalam konteks dakwah, hasil temuan ini dapat dikaitkan pada dakwah
diri sendiri untuk mengenal dirinya sendiri sebagai hamba Allah. Armawati
menerima pesan, dan memberikan umpan balik pada diri sendiri. Berharap,
22
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh (Jakarta: Amzah, 2012), h. 17-24.
23
Andreas Soeroso, Sosiologi 1 (T.tp.; Penerbit Yudhistira, 2008), h. 69-70.
82
C. Refleksi
Dengan melihat video klip “Satu” Dewa 19 dalam bentuk audio dan visual
melalui pemaknaan model Branston dan Stafford dalam hal ini teori denotasi
konotasi dan juga melalui proses wawancara, maka dapat dilihat kecendurungan
1. Dalam CD album Laskar Cinta yang dirilis tahun 2004, di bawah syair lagu
sebagai tokoh tasawuf pada zaman para wali yang diucapkan ‘terimakasih’
menemukan adanya refleksi dari konsep syariat, tarekat, insal kamil, dan
manunggaling kawula gusti sebagai paham tasawuf Syekh Siti Jenar dalam
24
Junus, Membongkar Illuminati, h. 37-44.
25
Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, h. 18-20.
83
lirik lagu “Satu” Dewa 19. Makna ini pula yang berkaitan dengan
dzatiyah.
2. Pada tingkat visual yaitu gambar dalam video klip, berdasarkan nilai-nilai
beberapa gambar dalam video klip yang erat kaitannya dengan jenis simbol
dalam video klip ini memiliki kesamaan makna pada simbol Illuminati,
mengalir aja ga ada tema2 khusus” ujar director video klip “Satu” Dewa
video klip ini bersifat “absurd” karena tidak memiliki tema khusus. Meski
lebih tegas ditanya tentang kemiripan makna antara karyanya (video klip
“Satu Dewa 19) dengan yang bukan karyanya (simbol Illuminati), pria yang
mengaku sedang dalam proses penggarapan film ini juga menyatakan “kalo
soal makna bisa lain2 yang mengartikan..” dengan kata lain, siapapun
26
Wawancara Pribadi dengan Tepan Kobain, Jakarta, 8 Februari 2017.
27
Wawancara Pribadi dengan Tepan Kobain.
84
konteks ini hanya baru ada dua aspek agama yang diapresiasi yaitu Islam
PENUTUP
A. Kesimpulan
penulis mendata setidaknya ada tiga titik penting untuk memahami alur penelitian
1. Dalam pemaknaannya, lirik lagu dan gambar dalam video klip “Satu” oleh
Unsur-unsur Islam dalam hal ini adalah tasawuf Syekh Siti Jenar melalui
kalimat pada lirik lagu. Dan, unsur-unsur Yahudi dalam hal ini adalah
simbol-simbol Illuminati melalui gambar pada video klip. Video klip ini
masuk ke dalam ranah video klip berbahasa simbol, di mana dalam temanya
bersifat absurd karena tidak ada kaitan antara makna lirik dan makna
gambar.
unsur-unsur tasawuf model Syekh Siti Jenar yaitu syariat, tarekat, insan
gambar dalam video klipnya mengacu pada beberapa jenis simbol Illuminati
menjadi benar ataupun menjadi salah, karena bagi director video klip “Satu”
85
86
Dewa 19 ini dalam proses penggambaran video klipnya tidak ada tema-tema
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada video klip “Satu” Dewa
19, maka ada beberapa saran yang hendak penulis sampaikan pada pihak-pihak
tertentu, yaitu:
1. Pendengar Musik
Lagu tidak hanya untuk didengar melainkan juga untuk ditonton, hal
ini lah yang akhirnya menjadi sebuah nasihat atau saran bagi pendengar
musik agar dapat terhindar dari kesalah pahaman makna dalam sebuah lagu.
komunikasi lewat lagu khususnya lagu religi agar jua melihat singkronisasi
makna dalam format audio dan visual terlebih dahulu agar “lagi-lagi” tidak
2. Pendakwah
trend dalam berdakwah, utamanya dakwah Islam.” Oleh sebab itu, penulis
celah yang dapat dipetik dari arena hangat (musik) ini, demi
338.
Branston, Gill dan Stafford, Roy. The Media Student’s Book. Wolverhampton:
Chodjim, Achmad. Mistik dan Makrifat Sunan Kali Jaga. Jakarta: Serambi
Dani, Indria R. dan Guli, Indri. Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta
Komputindo, 2010.
2014.
87
88
Semesta, 2005.
Aksara, 2011.
Jalasutra, 2009.
Pustaka, 2008.
Mulkhan, Abdul Munir. Misteri Kematian Syekh Siti Jenar. Bandung: Penerbit
Mizan, 2009.
UIN, 2007.
House, 2014.
Simon, Hasanu. Misteri Syekh Siti Jenar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Sobur, Alex. Aalisis Teks Media, cet 6. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
2004.
89
2013.
Tasmara, Toto. Dajal & Simbol Setan. Jakarta: Gema Insani Press, 1999.
Team Dosen IAIN Medan. Pengantar Ilmu Tasawuf. Medan: Team Dosen
IAIN, 1983.
2010.
Amanah, t.t.
Referensi Tambahan
faktaopini.blogspot.com/2014/08/simbol-simbol-illuminati-part-
2.html
90
Bayu. “Pesan Rahasia Dibalik Video Klip Muse.” Artikel diakses pada 9
rahasia-dibalik-vidoe-klip-muse.html
http://www.enigmablogger.com/2010/08/skull-and-bones-
perkumpulan-rahasia.html
Hambali, Rahmat. “Simbol atau Logo Seiytan.” Artikel diakses pada 9 Januari
logo-seytan.html
Inaho, Smeji. “ History of Dewa 19.” Artikel diakses pada 10 Januari 2017
dari http://smejiinaho.blogspot.co.id/2011/01/history-of-
dewa.html?m=1
Iskandar, Iwan. “Risalah Lima Bintang.” Hai Klip, Februari 2001: h. 4-6.
Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia. “Religi.” Artikel diakses pada 24 Maret
Karibo, Anto. “Ultah Bersama Dewa 19, Ahmad Dhani tak Bayar Ari Lasso.”
http://www.bintang.com/celeb/read/2517254/ultah-bersama-dewa-19-
ahmad-dhani-tak-bayar-ari-lasso
https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016169206/6-
band-indonesia-dengan-daftar-prestasi-terpanjang/
91
http://hot.detik.com/music/3092633/10-video-klip-terpopuler-di-
indonesia-versi-youtube
http://m.liputan6.com/citizen6/read/2155068/07-simbol-illuminati-
dan-maknanya
Micku, Idrus. “Simbol Sihir Sigil Dalam Illuminati.” Artikel diakses pada 9
sigil-dalam-illuminati.html
http://m.liputan6.com/news/read/2668420/4-perbedaan-aksi-damai-2-
desember-dan-4-november
Putri, Bela. “Duduk di Bulan Sabit.” Artikel diakses pada 10 Januari 2017 dari
http://notrespondiing.blogspot.co.id/2013/05/duduk-di-bulan-
sabit.html
Santoso, Agung Budi. ed. “Curhat Lagi, SBY Merasa Dituduh Gerakkan Aksi
Damai 411 Sampai Rencana Ngebom Istana Merdeka.” Artikel
diakses pada 22 Maret 2017 dari
https://www.google.co.id/amp/style.tribunnews.com/amp/2017/02/08/
curhat-lagi-sby-merasa-dituduh-gerakkan-aksi-damai-411-sampai-
rencana-ngebom-istana-merdeka
92
http://www.infoyunik.com/2015/04/tujuh-misteri-simbol-di-dunia-
yang.html
http://www.suaranetizen.com/2015/09/simbol-dajjal-mata-satu-
bergentayangan.html?m=1
Ucu, Karta Raharja. “Menelisik Penyebab Bubarnya Dewa 19.” Artikel diakses
http://jaringnews.com/seleb/music/3144/menelisik-penyebab-
bubarnya-dewa-
Skripsi
Linawati. “Analisis Isi Pesan-Pesan Dakwah dalam Album Laskar Cinta Grup
2012.
93
Malang, 2012.
Pratama, Egi. “Analisis Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Dewa 19.” Skripsi S1
Wawancara