1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi
pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.
2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut
biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan
oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
3. Waktu Pengembangan Produk
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari
investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan.
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada
merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini
didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu
konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan
diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
Berikut merupakan indicator-indikator keberhasilan dari suatu produksi menurut para pakar :
4. Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan
berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. - Algifari (2003:118)
5. Apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik
dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan” . Erliah
(2007:49)
Tahap persiapan. Tahap ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain
produk yang dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembangan
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain
( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah
distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita
menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan
komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti
dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian
yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara
pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung
bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan
terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil
dari komponen yang pertama.
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini
tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk
yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan
yaitu :
– Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan menggunakan
tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana.
– Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem menggunakan mesin
otomatis.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan
perakitan yaitu;
– Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja
– Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah
massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik,
perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.
Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan
dan menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan
efektifitas suatu produk.
proses evaluasi dapat dilakukan dari dua sisi yaitu evaluasi proses dan evaluasi
produk. hasil evaluasi ini akan membantu pengembang dan pengguna produk untuk melihat
hasil yang dicapai dari produk tersebut, kendala dan hambatan yang ditemukan dalam
penerapan produk, kelemahan dan keunggulan untuk pengembangan lebih lanjut.
Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang terdiri dari empat komponen evaluasi
yaitu Context, Input, Process, dan Product (CIPP). Berikut ini langkah-langkah evaluasi
produk:
2. Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting seperti
pelaksanaan rencana kegiatan, sumber daya (SDM, bahan baku, keuangan),
penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan kebutuhan dan
pencapaian tujuan.
3. Evaluasi process (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian seberapa jauh
pelaksanaan operasional produk yang telah berjalan secara efektif, menilai pelaksanaan
rencana, kemudian membantu pengguna menilai kinerja produk, dan membuat
penafsiran hasilnya.
4. Evaluasi product yakni evaluasi keluaran (output) yakni mengidentifikasi dan menilai
hasil baik jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi keluaran terarah pada hasil
langsung (direct) program. Kinerja SDM dan efektivitas produk yang teramati pada akhir
implementasi program akan dinilai pada tahap ini.
G. DESKRIPSI
1. Produksi Masal
Produksi massal, juga dikenal sebagai aliran produksi atau produksi terus-
menerus, adalah sistem produksi dalam jumlah besar dari produk yang
standar, termasuk dan terutama pada lini perakitan. Produksi masal ini
kebanyakan menggunakan tenaga otomatis, tidak menggunakan peralatan
yang sederhana. Produksi masal ini banyak digunakan di era sekarang karena
proses nya yang cepat & barang yang dihasilkan banyak dan juga berkualitas.
2. Perakitan Produk
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu.
Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan
berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga
dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang
lain atau pasangannya.
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan
semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan,
proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label,
pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta
pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan
proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya.
3. Pengujiaan & Evaluasi Produk
a) Pengujian produk adalah memastikan barang hasil dan barang
rancangan/perakitan tidak berbeda, apabila barang hasilnya berbeda maka
barang itu dapat dipastikan gagal produk/NG.
b) Evaluasi produk adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk
menilai rancangan dan menyajikan informasi dalam rangka pengambilan
keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu produk.
Pengujian & evaluasi produk sangat berkaitan setelah pengujian dilakukan
pasti akan dilakukan evaluasi terhadap barang hasil tersebut.
4. Produk Barang & Jasa
a) Produk barang adalah produk fisik (memiliki wujud, bisa diraba dan bisa
dilihat) yang dapat diberikan kepada pembeli sehingga terjadi perpindahan
kepemilikan dari penjual ke konsumen. Ciri-ciri dari produk barang adalah
memiliki wujud, memiliki manfaat dan nilai yang dapat di rasakan saat
digunakan, serta bila digunakan produk barang nilai dan manfaatnya dapat
berkurang bahkan habis.