A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan mengamati,
menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta
didik diharapkan dapat :
1. Peserta didik dapat menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka
manusia.
2. Peserta didik dapat menunjukkan letak macam-macam tulang penyusun rangka
tubuh.
3. Peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis tulang berdasarkan bahan
pembentukannya.
4. Peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis tulang berdasarkan teksturnya.
5. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi rangka pada manusia.
6. Peserta didik dapat menghitung jumlah tulang penyusun bagian – bagian tubuh.
7. Peserta didik dapat membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.
8. Peserta didik dapat menyimpulkan proses penulangan (osifikasi).
9. Peserta didik dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tulang dengan fakta-fakta dalam kehidupan.
10. Peserta didik dapat menjelaskan bentuk tulang, penyusun, letak, dan fungsi
rangka.
11. Peserta didik dapat membuat laporan hasil diskusi tentang struktur tulang rawan
dan tulang keras, pembentukan tulang dan faktor pertumbuhan tulang.
12. Peserta didik dapat mengkomunikasikan laporan hasil diskusi kelompok tentang
struktur tulang rawan, tulang keras, proses pembentukan tukang dan faktor
pertumbuhan tulang.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Tulang dan rangka merupakan komponen dalam menunjang terjadinya
suatu pergerakan tubuh manusia. Manusia bisa bergerak, berlari dan berpindah
tempat atau posisi yang melibatkan sebagian atau seluruh tubuhnya. Gerakan
terjadi karena adanya kerjasama antara otot dan tulang rangka. Patah tulang
dapat terjadi pada bagian tulang rangka manusia yang disebabkan oleh
kecelakaan atau benturan.
2. Materi Konsep
Gerak tubuh manusia terjadi karena adanya kerja sama antar tulang dan
otot. Tulang disebut alat gerak pasif, dan otot disebut alat gerak aktif. Pada
struktur tulang terdapat periosteum. Periosteum adalah selaput pembungkus
tulang yang berada paling luar pada tulang. Periosteum mengandung osteoblas,
jaringan ikat, dan pembuluh darah. Selaput ini berfungsi sebagai melekatnya
otot-otot skelet, memberikan makanan pada sel-sel tulang, untuk pertumbuhan,
dan perbaikan tulang yang rusak.
Tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pelindung organ tubuh,
pendukung pergerakan tubuh, tempat memproduksi sel darah, serta menyimpan
mineral (kalsium dan fosfor). Berdasarkan jenisnya tulang dapat dibedakan
berdasarkan pembentuknya, sifat bahan penyusunnya (tekstur), dan berdasarkan
bentuknya.
1. Jenis Tulang berdasarkan bahan pembentukannya
1) Tulang Keras/sejati
Tulang sejati atau osteon merupakan jenis tulang yang kaku dan
keras. Tulang sejati memiliki dua penyusun yakni tulang kompak dan
tulang spons. Tulang kompak tersusun atas sistem haverst yakni
merupakan sistem jaringan penyusun tulang yang didalamnya tersusun
atas pembuluh darah, sistem saraf, pembuluh limfa. Pada tulang sejati
juga tersusun atas tulang spons, yaitu tulang yang berongga yang
berfungsi untuk pembentukkan sel darah merah karena pada rongga
tulang tersebut terdapat sumsum tulang merah.
2) Tulang Rawan (kartilago)
Tulang rawan pada rangka bersifat fleksibel karena mengandung
kolagen yang elastis. Sel-sel penyusun tulang rawan disebut kondrosit.
Kondrosit dibentuk oleh sel-sel tulang rawan yang masih muda disebut
kondroblas. Kemudian tulang tersebut dibungkus oleh lapisan yang
disebut perikondrium. Tulang rawan biasanya terdapat pada ujung
hidung,persendian, di daun telinga, dll.
3. Jenis-jenis Rangka
Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi 2 dua kelompok,
yaitu rangka aksial (rangka sumbu tubuh) dan rangka apendilkular (rangka
pelengkap atau anggota gerak tubuh)
1. Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
Rangka aksial adalah rangka yang melindungi organ dalam tubuh
seperti melindungi jantung, hati, paru-paru. Kelompok rangka aksial
terdiri dari:
a. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak berjumlah 22 buah. Keberadaan tulang
kepala sangat penting untuk melindungi bagian organ di dalamnya.
Tulang peyusun tengkorak adalah tulang tempurung kepala (cranial)
dan tulang wajah (tulang fasial). Tulang tempurung kepala terdiri dari:
a) Tulang dahi (frontal)
b) Tulang ubun-ubun (parietal)
c) Tulang kepala belakang (ocipital)
d) Tulang baji (sphenoidal)
e) Tulang tapis (ethmoidal)
f) Tulang pelipis (temporal)
Sedangkan tulang wajah tersusun oleh :
a) Rahang atas (maxilla)
b) Rahang bawah (mandibula)
c) Tulang hidung (nasal)
d) Tulang air mata (lakrimal)
e) Tulang langit-langit (palatum)
f) Tulang gigi (dental)
g) Tulang pipi (zigomatic)
b. Ruas tulang belakang (Vertebre)
Ruas-ruas tulang belakang terdiri dari 34 ruas tulang.
Berdasarkan letaknya, tulang belakang tersusun atas beberapa bagian
yaitu:
a) 7 ruas tulang leher (servicalis)
b) 12 ruas tulang punggung (thoraxalis)
c) 5 ruas tulang pinggang (lumbalis)
d) 5 ruas tulang kelangkang (sacrum)
e) 4 ruas tulang ekor (cocsigeus)
c. Tulang dada(Sternum)
Berfungsi melindungi paru- paru dan jantung. Berbentuk pipih
dan melebar serta berhubungan dengan tulang rusuk melalui
sambungan tulang rawan.
Tulang dada manusia meliputi:
a) Tulang kepala dada (manubrium)
b) Tulang badan (corpus)
c) Taju pedang (processus xiphoideus) yang berupa tulang rawan.
Bagian kepala adalah tempat melekatnya tulang selangka
(clavicula) dan tulang rusuk nomor satu. Sementara tulang rusuk
yang lain meekat pada bagian badan.
d. Tulang rusuk (Toraks)
Tulang rusuk berjumlah 12 pasang. Tulang rusuk
dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu tulang rusuk sejati
(costa vera), tulang rusuk palsu (costa spuria) dan tulang melayang
(fluktuantes). Masing masing terdiri dari 7 pasang tulang rusuk
sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu dan 2 pasang tulang rusuk
melayang.
e. Tulang telinga dalam (hioid)
Berfungsi untuk menerima dan mentransmisikan impuls suara.
Terbagi atas tiga pasang tulang yaitu, 1 pasang tulang maleus, 1
pasang tulang inkus, dan 1 pasang tulang stapes.
4. Rangka Apendikular
Rangka apendikular berkaitan langsung dengan rangka anggota gerak
yang tersusun atas tulang anggota gerak atas dan tulang anggota gerak
bawah.
1) Tulang anggota gerak atas tersusun dari tulang pangkal lengan
(humerus), tulang pengumpil (radius), tulang hasta (ulna), tulang
pergelangan tangan (carpal), tulang telapak tangan (metacarpal), dan
tulang jari-jari tangan (falanges).
2) Tulang anggota gerak bawah meliputi tulang paha (femur), tulang kering
(tibia), tulang betis (fibula), tulang tempurung lutut (patela), tulang
pergelangan kaki (tarsal), tulang telapak kaki (metatarsal), tulang jari
kaki (falanges). Pada tulang pinggul terdapat lekukan sebagai tempat
melekatnya tulang paha disebut asetabulum.
5. Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang (Osifikasi)
Proses perkembangan tulang disebut osifikasi. Matriks tulang yang
keras membuat tulang tidak dapat dibentuk secara interstisial (dari dalam)
seperti yang terjadi pada kartilago, tetapi dapat terjadi melalui penggantian
jaringan yang sudah ada. Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu:
a. Osifikasi Intramembran
Osifikasi Intramembran adalah proses pembentukan tulang secara
langsung (osifikasi primer), dengan cara mengganti jaringan
penyambung padat dengan simpanan garam-garam kalsium untuk
membentuk tulang.
b. Osifikasi Endokondium (Intrakartilago)
Osifikasi Endokondium adalah proses ketika tulang rawan
digantikan oleh tulang keras, terjadi pada tulang pipa menyebabkan
tulang tumbuh semakin panjang.
6. Faktor Pertumbuhan Tulang
Pertumbuhan tulang dapat dipengaruhi oleh faktor:
a. Herediter (genetik), tinggi badan anak secara umum akan mengkuti
tinggi badan orang tua.
b. Nutrisi, suplai bahan makanan yang mengandung kalsium, fosfat,
protein, vitamin A, dan vitamin D, penting untuk pertumbuahn tulang
dan menjaga kesehatan tulang.
c. Endokrin, beberapa jenis hormon berperan dalam pertumbuahn dan
organisasi tulang, antara lain hormon paratiroid, hormon tirokalsitonon,
hormon pertumbuhan somatotropin, hormon tiroksin dan hormon
kelamin.
d. Sistem syaraf, gangguan sistem syaraf yang disebabkan oleh penyakit
akan menghambat pertumbuahn tulang, misalnya poliomielitis.
3. Materi Prinsip
1) Dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang dalam sistem gerak.
2) Dapat mengelompokkan bagian tulang aksial dan apendikular.
3) Dapat mengidentifikasi berbagai macam bentuk tulang.
4) Dapat menjelaskan mekanisme terjadinya suatu gerakan.
4. Materi Prosedur
Melalui media torso atau gambar rangka manusia, peserta didik
menyebutkan bagian-bagian tulang penyusun sistem gerak pada tubuhnya.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, pengamatan, Tanya jawab dan penugasan.
Model : Inquiry
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Pertemuan Ke-2
___________________ _______________
NIP. NIP.
Lampiran 1
Nilai
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak
serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui
studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi.
Soal Uraian
1. Sebutkan fungsi rangka pada manusia?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
2. Apa yang dimaksud dengan alat gerak aktif dan alat gerak pasif ?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
3. Jelaskan struktur dan proses pembentukkan tulang?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
4. Tuliskan bagian rangka apendikular bagian anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
5. Apa yang dimaksud dengan osifikasi ?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Kunci Jawaban:
1. Fungsi rangka tubuh antara lain : memberi bentuk dan postur tubuh, melindungi
organ-organ lunak, penyangga berat badan, tempat melekatnya otot-otot rangka,
mendukung terjadinya gerakan, hematopoesis, tempat penyimpanan
mineral,tempat penyimpanan energi, fungsi imunologis.
2. Gerak terjadi karena adanya kerjasam aantara tulang dan otot. Tulang tidak
memiliki kemampuan untuk menggerakkan dri, oleh karena itu di sebut dengan
alat gerak pasif. Sedangkan otot mampu berkontraksi dan berrelaksasi sehingga
dapat menggerakkan tulang, oleh karena itu otot disebut sebagai alat gerak aktif.
3. Struktur tulang terdiri dari periosteum, tulang kompak. Bentuk tulang terdiri dari
tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, dan tulang
sesamoid. Proses pembentukkan tulang melalui proses osifikasi intramembran,
osifikasi endokondium (intrakartilago). Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tulang yaitu faktor herediter, nutrisi, endokrin dan sistem saraf.
4. a. Tulang anggota gerak atas terdiri dari:
a) Tulang bahu (pectoralis)
b) Tulang lengan atas (humerus)
c) Tulang lengan bawah
d) Tulang selangka (clavicula)
e) Tulang belikat (scapula)
b. Tulang lengan bawah terdiri dari:
a) Tulang hasta (ulna)
b) Tulang pengumpil (radius)
c) Tulang pergelangan tangan (carpal)
d) Tulang telapak tangan (metacarpal)
e) Tulang jari-jari tangan (falanges)
f) Tulang anggota gerak bawah
5. Osifikasi dimulai setelah tulang rawan terbentuk, dan didalamnya berisi sel-sel
pembentuk tulang. Setiap sel tulang melingkari suatu pembuluh darah dan saraf
membentk saluran havers. Pada saluran havers terdapat pembuluh yang saling
berhubungan dengan pembuluh darah pada periosteum, yang berfungsi
memberikan zat makanan ke bagian-bagian tulang. Sekeliling sel tulang
terbentuk dari senyawa protein akan menjadi matriks tulang. Kemudian, ke
dalam senyawa protein akan masuk kalsium dan fosfor sehinga mariks tulang
akan mengeras.
Lampiran 2
Kriteria:
Tampilan data : Skor 3. Tampilan data baik
2. Tampilan data sedang
1. Tampilan data kurang baik
Keterampilan : Skor 3. Keterampilan baik
2. Keterampilan sedang
1. Keterampilan kurang
Disiplin Jujur
No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4
x 100
LEMBAR PENILAIAN DIRI
Sekolah : SMA Plus Pesantren Amanah
Mata Pelajaran : Biologi
TP JR SR SL
NO PERNYATAAN
1 2 3 4
1. Saya membaca materi pelajaran sistem gerak
sebelum pelaksanaan pembelajaran
2. Saya mendengarkan sungguh-sungguh penjelasan
guru pada saat mengajar materi sistem gerak
3. Saya menanyakan kepada guru tentang materi
pembelajaran yang belum dipahami tentang sistem
gerak
4. Saya mendengarkan informasi yang berkaitan dengan
materi sistem gerak yang dipelajari
5. Saya senag bekerja sendiri dalam menyelesaikan
masalah sistem gerak.
6. Saya senang bekerja berkelompok dalam
menyelesaikan masalah sistem gerak
7. Saya berpartisipasi pada kegiatan kelompok
8. Saya memberikan kontribusi besar terhadap
keberhasilan kerja kelompok
9. Saya yakin kelompok saya berhasil
10. Saya yakin kelompok saya berhasil tanpa
komntribusi saya.
11. Saya merasa terganggu kalau kerja kelompok
12. Saya merasa cukup memperoleh informasi dari guru
saja untuk menyelesaikan masalah
13. Saya memperoleh manfaat dari kegiatan kelompok
14. Saya tidak memperoleh manfaat dari kegiatan
kelompok
15. Saya mengharapkan kegiatan kelompok pada
berbagai kegiatan
Keterangan :
TP : Tidak pernah JR : Jarang
SR : Sering SL : Selalu
B. Tujuan
1. Menunjukan macam-macam tulang yang menyusun rangka tubuh manusia.
2. Mengamati struktur tulang keras dan mengidentifikasi struktur penyusunya.
3. Menjelaskan proses osifikasi
4. Menjelaskan faktor pertumbuhan tulang
C. Pengalaman Belajar
Tulang-tulang dalam tubuh akan membangun suatu rangka (skeleton),
rangka pada manusia merupakan rangka pasif. Rangka tubuh manusia terdiri dari
dua golongan, yaitu rangka aksial dan rangka apendikular.
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun
berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:
1. Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
2. Osteosit: sel-sel tulang dewasa
3. Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
Proses Penulangan (Osifikasi)
Rangka pada manusia mulai terbentuk lengkap pada akhir bulan kedua, atau
awal bulan ketiga dari kehamilan. Semua rangka tersebut masih dalam bentuk
kartilago. Rangka ini berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Setelah
kartilago terbentuk, rongga yang ada di tengahnya akan segera berisi sel-sel
pembentuk tulang atau osteoblast. Sel-sel ini juga menempati jaringan pengikat di
sekeliling rongga. Sel-sel tulang terbentuk secara konsentris, artinya
pembentukannya bermula dariarah dalam terus keluar mengelilingi pusat.
Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari suatu pembuluh darah dan
serabut saraf, membentuk satu sistem yang disebut sistem Havers. Di antara sel-sel
tulang terdapat zat sela atau matriks yang tersusun atas senyawa protein. Pembuluh
darah dari sistem Havers ini bercabang-cabang menuju ke matriks, mengangkut zat
fosfor, dan pengerasan tulang ini dinamakan osifikasi atau penulangan. Bila matriks
tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons. Bilamatriksnya padat dan
rapat, maka akan terbentuk tulang kompak atau tulang keras.
D. Alat dan Bahan
1. Buku sumber biologi kelas XI kurikulum 2013
2. Internet
3. Buku tulis
4. Alat tulis
E. Langkah Kerja
1. Bacalah buku biologi kelas XI.
2. Amati gambar macam-macam tulang, struktur tulang dan proses osifikasi
3. Isilah pertanyaan di lembar jawaban yang telah disediakan.
4. Presentasikan di depan kelas
F. Tabel Hasil Pengamatan
1. Macam-macam tulang
a. Lengkapilah gambar rangka tubuh manusia berikut !
2. Struktur Tulang
a. Perhatikan gambar berikut!
Berilah keterangan struktur penyusun tulang berikut ini!
Keterangan
A
B
C
D
E
F
G
H
b. Jelaskan proses osifikasi !
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
c. Jelaskan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
G. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….