1
BAB I
LAPORAN KASUS
2
Riwayat medis :
- Riwayat kejang (-)
- Riwayat Malaria (-)
Riwayat trauma kepala (-)
Riwayat penurunan kesadaran sampai sinkop (-)
Riwayat dirawat di RS umum 3 bulan terakhir (-)
Riwayat demam dalam 3 bulan terakhir (-)
3
b. Masa kanak-kanak pertengahan (usia 3 – 7 tahun)
Perasaan saat perpisahan ibu disekolah: Ada
Partisipasi dalam aktivitas sekolah : tidak ada data
Perkembangan membaca : tidak ada data
Perilaku di sekolah dengan teman : tidak ada data
Gangguan belajar : tidak ada data
Mimpi buruk : tidak ada data
Fobia : pasien tidak mempunyai fobia
Ngompol : setelah masuk SD 6 tahun pasien sudah tidak mengalami
nocturnal enuresis
c. Masa kanak-kanak akhir (pubertas sampai remaja)
Tokoh Idola : Tidak ada
Hubungan dengan orang tua : Hubungan baik
Hubungan dengan guru : Hubungan baik
Riwayat sekolah : SD,SMP, STM (Kelas 2)
Minat pelajaran disekolah : Bahasa Indonesia
Olahraga : Futsal
Hobi : Nonton TV
d. Masa Dewasa
Riwayat pendidikan : TK
SD
SMP
STM (sampai kelas 2)
Riwayat pekerjaan : Pasien belum bekerja
Riwayat Pernikahan : Pasien belum menikah
Riwayat hukum : Pasien tidak pernah melakukan
pelanggaran hukum
Riwayat kehidupan keluarga : Pasien anak pertama dari 3 bersaudara,
hubungan dengan keluarga baik
4
Hubungan Sosial : Baik
Situasis kehidupan sekarang : Pasien tinggal dengan orang tua dan
saudara-saudara pasien dan tinggal bertetangga baik.
1.1.4 Genogram
: Laki –laki
: Perempuan
: Pasien
5
Vital sign
Tekanan Darah : 110/90 mmHg
Nadi : 72x/mnt
Suhu : 36,5oC
Respirasi : 20 x/mnt
Kulit : Tidak Ada Kelainan
Kepala : Tidak Ada Kelainan
Mata : Tidak Ada Kelainan
Hidung : Tidak Ada Kelainan
Telinga : Tidak Ada Kelainan
Mulut dan tenggorokan : Tidak Ada Kelainan
Leher:
- JVP : Tidak dilakukan
- KGB : Tidak Ada Pembesaran
Thoraks:
- Paru – Paru Inspeksi : retraksi -/-
Palpasi : dalam batas normal
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : rhonki -/- wheezing -/-
- Jantung : BJ I&II Reguler, Mur-mur (-), Gallop (-)
Abdomen : BU (+) normal, Nyeri perut (-)
Genitalia : Tidak Dilakukan
Ekstremitas : Akral Hangat,
Keadaan neurologis : Reflek Fisiologis (+),Reflek Patologis (-),
Rangsangan meningeal (-)
Vegetative : BAB/BAK baik
6
1.3 Pemeriksaan Laboratorium
7
b. Penampilan Cukup - Tampak Laki-laki muda
- Tampak tenang
- Berpakaian Wajar ( berpakain
kaos berwarna putih berkerah
dan celana biru serta memakai
sandal)
- Santai
- Hygine ( kurang baik )
c. Roman muka Tidak ceria, kurang Ekspresi muka pasien tampak santai
tersenyum
8
perlahan perlahan dan tidak terlalu cepat.
9
BAB II
DISKUSI
2.1 Diagnosis
Axis I
- Berdasarkan autoanamnesa dan heteroanamnesa diperoleh adanya
riwayat penggunaan, Alkohol, merokok dan penggunaan ganja, dimana
diketahui penggunaan NAPZA ini dapat mempengaruhi keseimbangan
neurotransmitter di otak, dan dapat mengganggu fungsi otak sehingga
dapat didiagnosis sebagai F19. 5 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Multipel dan Penggunaan Zat Psikoaktif Lainnya
dengan gejala Psikotik. Gangguan Mental dan Prilaku akibat
Pengguaan Zat Multipel (Ganja, sabu/metam fetamin, alkohol, dan
rokok).
- Pada pasien ini juga ditemukan adanya gangguan dalam menilai realita.
Maka pasien ini sesuai dengan kriteria diagnosis Skozofrenia (F20)
Axis II
Fungsi kognitif baik, tidak terdapat retardasi mental, oleh karena itu
tidak ditemukan gangguan kepribadian dan gangguan retardasi mental.
Maka pada aksis II tidak ada diagnosis.
Axis III
Pada anamnesis pemeriksaan fisik dan neurologis, pada pasien tidak ditemukan
riwayat penyakit lain. Maka pada aksis III tidak ada diagnosis.
10
Aksis IV
Untuk Aksis IV, Berdasarkan anamnesa didapatkan bahwa pasien mengalami
suatu masalah dengan primary support group (keluarga) yang bermakna
sebelum terjadi perubahan perilaku yaitu menurut heteroanamnesa (ayah
pasien) sebelumnya pasien bertengkar dengan ibu pasien sampai memukul ibu
pasien di kepala. Sejak saat itu pasien mengalami perubahan perilaku seperti
lebih pendiam, murung, dan menyendiri. Diagnosis pada Axsis IV adalah
masalah berkaitan keluarga.
Aksis V
Pada pasien didapatkan gejala sedang (moderate), disabilitas sedang. Maka
pada aksis V didapatkan GAF (Global Assesment of Functioning) 50-41.
Daerah Abepura. Terapi yang diberikan pertama kali kepada pasien ini saat di IGD
adalah :
1) Farmakoterapi
11
2) Psikoterapi
Pada pasien;
- Edukasi pentingnya minum obat secara teratur dan efek bila tidak
mengkonsumsi obat.
Pada keluarga;
12
N : 80 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 60 C
A: F19.5 dd F20.0
P : Risperidone 2mg ( 1 – 0 – 1 tab)
Fridep 50mg (1 – 1 – 0 tab)
CPZ 100mg (0 – 0 – 1 tab)
27/04-2019 (Kronis Pria) S : tidur malam terganggu, makan/minum baik,
BAB/BAK (+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 120/80 mmHg
N : 80 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 60 C
A: F19.5 dd F20.0
P : Risperidone 2mg ( 1 – 0 – 1 tab)
Fridep 50mg (1 – 1 – 0 tab)
CPZ 100mg (0 – 0 – 1 tab)
Depakote 500mg (1 – 0 – 1 tab)
28-04-2019 (Kronis Pria) S : tidur malam terganggu, pasien di ruang
isolasi, pasien suka siram-siram orang,
pasien telanjang, onani (+), BAB
sembarangan
O : Ku : Gelisah , Kes : CM
Ttv : TD: 120/70 mmHg
N : 76 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 50 C
A: F19.5 dd F20.0
P : Risperidone 2mg ( 1 – 0 – 1 tab)
Fridep 50mg (1 – 1 – 0 tab)
CPZ 100mg (0 – 0 – 1 tab)
Depakote 500mg (1 – 0 – 1 tab)
29-04-2019 (ruang kronis) S : pasien di ruang isolasi, pasien suka siram-
siram orang, pasien telanjang, onani (+),
BAB sembarangan
O : Ku : gelisah , Kes :
Ttv : TD: 110/70 mmHg
N : 69 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 50 C
A: F19.5 dd F20.0
P : Haloperidol 5mg 3x1/2
THP 2mg 2x1
Depakote 500mg 2x1
CPZ 100mg ½ - ½ - 1
01-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes :
Ttv : TD: 120/80 mmHg
13
N : 86 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 50 C
A:F20.1
P : Halperidol 5mg (1-0-1 tab)
THP 2mg ( 1-0-1 tab )
Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (1-0-1 tab)
CPZ STOP
14-03-2019 S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes :
Ttv : TD: 110/80 mmHg
N : 62 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 50 C
A:F20.0
P : Halperidol 5mg (1-0-1 tab)
THP 2mg ( 1-0-1 tab )
Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (1-0-1 tab)
03-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 100/60 mmHg
N : 88 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 00 C
A: F20.0
P : Halperidol 5mg (1-0-1 tab)
THP 2mg ( 1-0-1 tab )
Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (1-0-1 tab)
04-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 80 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Haloperidol STOP
THP STOP
Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (1-0-1 tab)
Clozapin 100mg 0 – ½ - 1
05-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 120/60 mmHg
N : 98 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 20 C
14
A: F20.0
P : Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (1-0-1 tab)
Clozapin 100mg 0 – ½ - 1
06-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 90 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (1-0-1 tab)
Clozapin 100mg 0 – ½ - 1
07-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 90 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (0-0-1 tab)
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
08-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 78 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (0-0-1 tab)
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
09-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/70 mmHg
N : 82 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 20 C
A: F19.5 dd F20.1
P : Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (0-0-1 tab)
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
Pro ECT 2 periode 15%
15
10-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 90 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (0-0-1 tab)
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
Pro ECT ke 2
11-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 90 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (0-0-1 tab)
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
13-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/70 mmHg
N : 80 x/m
RR: 18 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Depakote 500mg ( 0 - 0 – 1 tab )
Alganax 0,5mg (0-0-1 tab)
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
Acc pindah ruang kronis
14-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 92 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Alganax 0,5mg (0-0-1 tab)
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
15-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 92 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
16
P : Alganax 0,5mg (0-0-1 tab)
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
16-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 120/80 mmHg
N : 89 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Alganax STOP
Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
17-05-2019 (ruang akut) S : tidur baik, makan/minum baik, BAB/BAK
(+)
O : Ku : tenang , Kes : CM
Ttv : TD: 110/60 mmHg
N : 92 x/m
RR: 20 x/m
SB: 36, 20 C
A: F20.0
P : Clozapin 100mg (1 – 0 – 1 tab)
Acc pulang
2.4 Pencegahan
Upaya pencegahan primer pada gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan zat psikotik dapat dilakukan dengan bersosialisasi, berpikir positif
tidak menyindiri dan menjahui pergaulan yang salah. Pencegahan sekunder yaitu
bila telah mengalami gangguan ini, diharapkan tetap berkonsultasi dengan dokter
yang merawat, mengikuti anjuran untuk konsumsi obat sesuai aturan.
2.4 Prognosis
a. Ad vitam : dubia ad bonam
b. Ad fungsionam : dubia ad bonam
c. Ad sanationam : dubia ad bonam
17
BAB III
PEMBAHASAN
18
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan
seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh
lingkungan. Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman
sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan
seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja
seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup
kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
19
dan perilaku.
3.4 Terapi
A. Farmakoterapi
Anti psikotik
Anti psikotik termasuk kelas psikotopik, yang memperketat kerja reseptor
dopamin dalam otak. Efek yang timbul untuk obat penenang, insomnia
menurun, mengurangi aktivitas motorik, mengatasi halusinasi dan gangguan
saat berfikir. Obat-obat yang tergolong dalam anti psokotik ialah :
Chlorpromazine, Risperidol, Halopperidol, dan Clozapine.
Anti depresan
Anti deprsan digunakan untuk mengurangi gejala depresi dengan efek
samping termasuk mulut kering, penglihtan kabur dan konstipasi seperti
amitriptyline.
Anti cemas
Anti cemas termasuk obat penenang minor. Jenis obat termasuk diazepam,
fluoxetin dan setralin.
B. Non farmakoterapi
Rehabilitasi :
Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif),
tubuh secara fisik memang tidak ketagihan lagi, namun secara psikis ada rasa
rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran
dan perasaan sang pecandu. Sehingga sangat rentan dan sangat besar
kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi.
Untuk itu setelah detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi
lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu, misalnya
dengan memasukkan mantan pecandu ke pusat rehabilitas.
20
BAB IV
KESIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
22