PENDAHULUAN
1. Padatan (solid)
Padatan terdiri dari bahan padat organik
maupun anorganik yang dapat larut, mengendap atau
tersuspensi. Padatan tersuspensi di dasar badan air
akan mengganggu kehidupan didalam badan air, dan
akan mengalami dekomposisi yang dapat
menurunkan kadar oksigen di dalam air.
2. Temperatur
Temperatur limbah mempengaruhi badan
penerima jika terdapat temperatur yang cukup
besar. Hal ini akan mempengaruhi kecepatan
reaksi serta tata kehidupan dalam air. Perubahan
suhu memperlihatkan aktivitas kimiawi dan
biologi.
3. Kekeruhan (turbidity)
Kekeruhan menyebabkan penyimpangan
sinar matahari, sehingga mengganggu kehidupan
didalam badan air, dan akan mengalami
dekomposisi yang dapat menurunkan kadar
oksigen dalam air, sehingga berpengaruh baik
secara langsung atau tidak langsung terhadap
organisme di badan air. (Gunawan, 2006)
2. Sifat Kimia
3. Sifat Biologis
1.2.1.5. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap
limbah cair domestik yaitu limbah cair yang berada di
daerah Rumah Susun Wonorrejo Surabaya, dapat diambil
kesimpulan seperti di bawah ini :
1. Abu terbang (fly ash) batubara2. Kemampuan penyisihan
kandungan COD limbah cair domestik dapat mencapai
hasil terbaik yaitu 91,11 %. Hal ini terjadi pada waktu
150 menit dengan massa media fly ash 5 gram di dapat
COD akhir sebesar 48 mg/l. Nilai ini sudah memenuhi
baku mutu sesuai Kep Men LH N0.112 Tahun 2003 yaitu
100 mg/l.
2. Waktu kontak antara adsorbat dengan massa adsorben
sangat mempengaruhi suatu proses adsorbsi. Semakin
lama waktu kontak dan semakin banyak massa adsorben
maka prosentase penyisihan COD semakin meningkat
dapat menurunkan parameter COD.
2.1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Botol Winkler 3 buah
2. Pipet tetes 1 buah
3. Buret 50 ml 1 buah
4. Statif dan klem 1 buah
5. Batang Pengaduk 1 buah
6. Beaker glass 200 ml 1 buah
7. Beaker glass 300 ml 1 buah
8. Corong 1 buah
9. Bola karet 1 buah
10. Spatula 2 buah
11. Pipet Volume 25 ml 2 buah
12. Pipet Ukur 10 ml 1 buah
13. Botol semprot 1 buah
2.2. Bahan
Adapun bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:
1. Larutan MnSO4
2. Larutan Alkali Azida Iodida
3. Larutan H2SO4(p)
4. Larutan Tio 0,025 N
5. Indikator Amilum
6. Sampel :
a. Air Mineral Merk Vit 110.3 ml
b. Air Mineral Merk Fren O 110,3 ml
c. Air PDAM 96,2 ml
BAB III
PROSEDUR KERJA
Sampel
Botol
Winkler
Sampel dimasukkan ke dalam botol winkler sampai meluap lalu tutup
MnSO4
Sampel
Lar.Alkali
azida iodida
Sampel Sampel+MnSO4
+Lar.Alkali azida
iodida
Sampel+MnSO4
+Lar.Alkali azida
iodida
Pipet volume
25 ml
Didiamkan 5 menit,terbentuk 2 lapisan yaitu bagian atas: lar. Bening dan bagian bawah:
endapan coklat, kemudian larutan bening bagian atas dipipet 25 ml.
H2SO4(P)
Buret
Sampel+MnSO4 +
Lar. Alkali azida
iodida + H2SO4(P)
Kemudian di titrasi dengan lar. Tio 0,025 N
Indikator amilum
Pipet tetes
Setelah terjadi perubahan warna menjadi lar. Kuning tambahkan 3-5 tetes indikator
amilum
Buret
Kemudian dititrasi kembali dengan lar. Tio 0,025N, hingga warna biru tua nya hilang.
BAB V
DATA PENGAMATAN
Volume MnSO4 = 2 ml
Volume Alkali azida iodida = 2 ml
Volume H2SO4 = 2 ml
Volume yang terbuang = 25 ml
Indikator Amilum = 3-5tetes
Keterangan :
1) Sampel + MnS04 Lar. Bening + gel
Di diamkan
2) Lar. Bening+gel + alkali azida iodida Lar. Bening(bagian atas)
5menit
Coklat (bagian bawah)
Dibuang 25 ml
3) Lar. Bening + Coklat Lar. Bening(bagian atas)
Coklat (bagian bawah)
4) Lar. Bening dan coklat + H2SO4(P) Lar. Kuning pekat
Di titrasi
5) Lar. Kuning pekat Lar. Kuning Muda
Tio 0,025N
6.2. Reaksi
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kandungan Oksigen Terlarut di dalam Air Mineral Merk Vit sebesar
28,53 ppm, Kandungan Oksigen Terlarut di dalam Air Mineral Merk
Fren O adalah 39,85ppm sedangkan air PDAM kandungan oksigen
terlarutnya sebesar 34,96ppm
2. Berdasarkan Standar Mutu Air kandungan oksigen terlarut dalam air
tersebut yaitu minumum 6 ppm, sehingga kandungan oksigen dalam air
yang dicoba sesuai dengan standar mutu air.
3. Dari ketiga jenis air tersebut yang memiliki kandungan oksigen terlarut
paling banyak yaitu air mineral merk fren-o yaitu sebesar 39,85 ppm
sehingga baik untuk dikonsumsi.
7.2. Saran
Untuk praktikan selanjutnya diharapkan agar memperhatikan setiap
perubahan warna yang terjadi pada larutan dan menggunakan indikator
secukupnya, agar perubahan warna sesuai dengan tingkat ketelitian yang
diharapkan pada titik akhir titrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Hefni.2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
http://sharejurnal.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html?m=1