Anda di halaman 1dari 2

PERENCANAAN MODIFIKASI GEDUNG

TERMINAL JOYOBOYO DENGAN


MENGGUNAKAN METODE FLAT SLAB – SHEAR
WALL DI ZONA GEMPA TINGGI

Nama Mahasiswa : Rangga Risnu N. P.


NRP : 3108 100 099
Jurusan : Teknik Sipil
Dosen Pembimbing : Prof. Tavio ST., MT., Ph.D
Bambang Piscesa ST., MT

Abstrak
Kondisi terminal Joyoboyo yang sangat tidak beraturan
dari segi sarana dan prasarana khususnya kantor tim pengelola,
menuntut untuk diperbaiki. Dengan melihat kondisi bangunan
yang saat ini berdiri dengan sistem konvensional baik untuk
kolom maupun plat lantainya, penulis mencoba berinovasi untuk
mendesain ulang bangunan tersebut dengan menggunakan
metode sistim flat slab-shear wall dengan desain untuk pada
lokasi zona gempa tinggi. Dalam perencanaannya, gedung
terminal Joyoboyo berbentuk U sehingga digunakan dilatasi
yang berfungsi sebagai pemisah antar gedung. Oleh Karena
itu untuk desain struktur dan analisis pengaruh beban
gempa dibagi menjadi tiga bagian, yakni Gedung I,
Gedung II, dan Gedung III.
Untuk analisis pengaruh beban gempa digunakan
konsep desain yang diterapkan dalam perencanaan SRG
atau Struktur Rangka Gedung, dengan menggunakan gempa
dinamik. Gempa dinamik digunakan karena gedung
terminal joyoyboyo berlantai 10 sesuai dengan ketentuan
SNI 03-1726-2002. Untuk desain beban gempa digunakan

iii
program bantu struktur etabs yang kemudian dapat
diketahui gaya-gaya dalamnya, lalu dicek dengan
menggunakan aturan-aturan gempa dinamik.
Untuk desain flat slab, penulangannya dibagi menjadi
dua, yakni penulangan column strip (jalur kolom) dan
middle strip (jalur tengah) dengan masing-masing arah x
dan arah y. Untuk desain kolom, penulangannya didapat
dari desain software PCACOL, lalu kemampuan kolom
yang dihasilkan harus dicek. Sedangkan untuk desain shear
wall, direncanakan penulangan vertical dan penulangan
horizontal. Yang mana kedua tulangan tersebut merupakan
tulangan yang didesain sebagai tulangan geser. Karena
pada dasarnya, shear wall merupakan dinding geser yang
berfungsi untuk menahan gaya-gaya horizontal yang terjadi
seperti gaya gempa.
Dengan desain mutu beton 30 Mpa dan tebal pelat
200 mm didapatkan dimensi tulangan untuk setiap lantai,
setiap arah, dan setip gedung sebesar D 14 – 250. Dengan
dimensi drop panel sebesar 25 cm. Untuk dimensi dinding
struktural dengan tebal 300 mm (tulangan geser vertical
D22 – 100 dan tulangan geser horizontal D16 – 50) dengan
boundary element yang berbeda di setiap gedung.
Sedangkan kolom yang digunakan berdimensi 70 x 70 cm2
dengan dimensi tulangan 20 D22. Untuk struktur primer
bawah tidak direncanakan sloof. Karena dalam
perencanaan untuk masing-masing gedung, tiang pancang
dijadikan satu pile cap atau poer. Kondisi ini disebabkan
karena pondasi jika direncanakan di setiap kolom dan di
setiap shear wall, pile cap akan saling bertabrakan dan
berbenturan.

Kata kunci : flat slab, shear wall, terminal Joyoboyo

iv

Anda mungkin juga menyukai