SDL 11
SDL 11
Dalam Keperawatan”
Nama Kelompok:
Agustin mega (0118005)
Febi tribawanti (0118016)
Sabilar rizki (01180
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat
berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini terdiri dari pokok pembahasan mengenai “Prosedur
Pemberian Obat dalam Keperawatan” Setiap pembahasan di bahas secara
sederhana sehingga mudah dimengerti.
Kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan dalam makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah member
obat yang amandan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama
terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja
menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat.Walaupun obat
menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat
dapatmenimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek
yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan an
juran yang sebenarnya.Seorang perawat/bidan juga memiliki tanggung
jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan
oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau
respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannyadengan benar
dan berdasarkan pengetahuan.
B.Ruang Lingkup Masalah
1. Pentingnya obat dalam keperawatan
2. Standar reaksi obat
3. Perhitungan obat
4. Konsep dan teknik cara pemberian obat melalui
oral,sublingual,bukal,kulit,mata dan telinga
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui Pentingnya obat dalam keperwatan
2. Untuk mengetahui Standar reaksi obat
3. Untuk mengetahui Perhitungan obat
4. Untuk mengetahui Konsep dan teknik cara pemberian obat
melalui oral,sublingual,bukal,kulit,mata dan telinga
BAB II
PENDAHULUAN
2. Reaksi Obat
Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh, yakni suatu
intervalwaktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi,
sehingga terjadi pengurangan konsentrasi setengah dari kadar puncak obat
dalam tubuh.
C.Perhitungan Obat
Perhitungan dosis obat dalam dihitung dengan menggunakan beberapa
rumus serta penggolongan keadaan yang telah di tentukan, berikut adalah
penjelasannya :
1. Berdasarkan Usia
Kurang akurat karena tidak mempertimbangkan sangat
beragamnya bobot danukuran anak-anak dalam satu kelompok usia obat
bebas untuk Pediatrik dosisdikelompokkan atas usia seperti 2-6 tahun, 6-
12 tahun dan diatas 12 tahun. Kecildari 2 tahun, (atas pertimbangan
dokter). Persamaan yang digunakan:
a. Rumus Young (anak di bawah 8 tahun)Usia (tahun) / (Usia +
12)Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg
untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak usia 7 tahun?
b. Rumus Dilling (anak di atas 8 tahun)Usia (tahun) / 20Contoh:
Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1
kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak usia 11 tahun?
c. Rumus Cowling(Usia dalam tahun) + 1) / 24Contoh: Dosis lazim
parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai.
Berapa dosis obat ini untuk anak usia 11 tahun?
d. Rumus Fried (khusus untuk bayi)Usia (dalam bulan) / 150Contoh:
Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1
kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk bayi usia 5 bulan?2.
B. Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Memberikan obat kepada pasien.
4. Memberitahu pasien agar meletakkan obat diantara gusi dan
selaput mukosa pipi sampai habis diabsorbsi seluruhnya.
5. Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan
berbicaraselama obat belum terlarut seluruhnya.
6. Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi respons
terhadapobat dengan mencatat hasil pemberian obat.
7. Cuci tangan.
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (bila
terdapat kulit yang mengeras (kerak)) atau air sabun.
5. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian, seperti
mengoleskan, mengompres.
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
7. Catat prosedur dan respons pasien.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan
kondisi pasien,diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan
intra vena. Dalam pemberianobat ada hal-hal yang perlu diperhatikan,
yaitu indikasi dan kontra indikasi pemberianobat.
B.Saran
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek
samping yang
tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menim
bulkan kerugian bahkan akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai
perawat kiranya harusmelaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya
tanpa menimbulkan masalah-masalahyang dapat merugikan diri kita
sendiri maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/8425382/Prosedur_Pemberian_Obat_Dalam_K
eperawatan
http://indahpuspa074.blogspot.com/2014/09/prosedur-pemberian-obat-
dalam.html