Anda di halaman 1dari 13

“Prosedur Pemberian Obat

Dalam Keperawatan”

Nama Kelompok:
Agustin mega (0118005)
Febi tribawanti (0118016)
Sabilar rizki (01180

Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Dian


Husada Mojokerto
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat
berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini terdiri dari pokok pembahasan mengenai “Prosedur
Pemberian Obat dalam Keperawatan” Setiap pembahasan di bahas secara
sederhana sehingga mudah dimengerti.
Kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan dalam makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Mojokerto, 27 februari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah member
obat yang amandan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama
terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja
menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat.Walaupun obat
menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat
dapatmenimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek
yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan an
juran yang sebenarnya.Seorang perawat/bidan juga memiliki tanggung
jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan
oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau
respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannyadengan benar
dan berdasarkan pengetahuan.
B.Ruang Lingkup Masalah
1. Pentingnya obat dalam keperawatan
2. Standar reaksi obat
3. Perhitungan obat
4. Konsep dan teknik cara pemberian obat melalui
oral,sublingual,bukal,kulit,mata dan telinga

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui Pentingnya obat dalam keperwatan
2. Untuk mengetahui Standar reaksi obat
3. Untuk mengetahui Perhitungan obat
4. Untuk mengetahui Konsep dan teknik cara pemberian obat
melalui oral,sublingual,bukal,kulit,mata dan telinga
BAB II
PENDAHULUAN

A. Pentingnya Obat dalam Keperawatan


Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi
yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia (UU No. 36 Thn 2009).Dalam dunia kesehatan khususnya dalam
dunia keperawatan, obat sudah menjadisalah satu komponen yang umum
ditemui sehari–hari serta telah menjadi bagian penting dalam melakukan
proses keperawatan.Seorang perawat yang akan bekerja secara langsung
dalam pemenuhan asuhan keperawatan sangat membutuhkan
keterampilan dalam tindakan medis
berupa pengobatan sehingga tidak menimbulkan berbagai macam kesalah
an seperti dugaan-dugaan maal praktik dan sebagainya, maka dari itu
seorang perawatn selain harusmengetahui pengetahuan serta tehnik
pemberian obat dengan baik, seorang perawat jugaharus memahami betul
mengenai tahapan proses keperawatan dengan baik pula.Perawat
bertanggung jawab dalam pemberian obat–obatan yang aman. Perawat
harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan
mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau
dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan.Sebelum
memberikan obat kepada pasien, ada beberapa persyaratan yang
perludiperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat, di
antaranya:
1.Tepat Obat
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis harus
memerhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali, yakni: ketika
memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan obat ketempat penyimpanan.
2. Tepat Dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka
penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar
seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok
khusus; alat untuk membelah tablet; dan lain-lain. Dengan demikan,
penghityungan dosis benar untuk diberikan ke pasien.
3.Tepat Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan. Halini dilakukan dengan mengidentifikasi kebenaran obat,
yaitu mencocokan nama,nomor regisyter, alamat, dan program
pengobatan pada pasien.
4. Tepat Jalur
PemberianKesalahan rute pemberiandapat menimbulkan sistemik
yang fatal pada pasien.Untuk itu, cara pemberiannya adalah dengan
melihat cara pemberian/jalur obat padalabel
5. Tepat Waktu
Pemberian harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan, karena berhubungan dngan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat.

B. Strandar dan Reaksi Obat


1. Standar Obat
Obat merupakan subtansi asing yang dimasukan ke dalam tubuh
manusia gunauntuk menimbulkan atau menghasilkan efek – efek
pengobatan atau terapi.
Dalam penggunaanya, tentus aja obat ini tidak boleh digunakan as
al–asalan apalagi jikasampai digunakan karena berdasarkan insting
belaka, hal–hal tersebut tentu saja dapat membahayakan. Maka dari itu
sebelum pemberian obat dilakukan, alangkahlebih baik jika kita
mengetahui bagaimana standar obat yang baik, diantaranya :
a. Kemurnian, yaitu bahwa obat mengandungg unsure keaslian, tidak
ada percampuran.
b. Standar potensi yang baik.
c. Memiliki bioavailability yaitu keseimbangan setiap senyawa di
dalam obat.
d. Adanya keamanan.
e. Efektivitas.

2. Reaksi Obat
Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh, yakni suatu
intervalwaktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi,
sehingga terjadi pengurangan konsentrasi setengah dari kadar puncak obat
dalam tubuh.
C.Perhitungan Obat
Perhitungan dosis obat dalam dihitung dengan menggunakan beberapa
rumus serta penggolongan keadaan yang telah di tentukan, berikut adalah
penjelasannya :
1. Berdasarkan Usia
Kurang akurat karena tidak mempertimbangkan sangat
beragamnya bobot danukuran anak-anak dalam satu kelompok usia obat
bebas untuk Pediatrik dosisdikelompokkan atas usia seperti 2-6 tahun, 6-
12 tahun dan diatas 12 tahun. Kecildari 2 tahun, (atas pertimbangan
dokter). Persamaan yang digunakan:
a. Rumus Young (anak di bawah 8 tahun)Usia (tahun) / (Usia +
12)Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg
untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak usia 7 tahun?
b. Rumus Dilling (anak di atas 8 tahun)Usia (tahun) / 20Contoh:
Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1
kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak usia 11 tahun?
c. Rumus Cowling(Usia dalam tahun) + 1) / 24Contoh: Dosis lazim
parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai.
Berapa dosis obat ini untuk anak usia 11 tahun?
d. Rumus Fried (khusus untuk bayi)Usia (dalam bulan) / 150Contoh:
Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1
kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk bayi usia 5 bulan?2.

Berdasarkan Bobot Dosis lazim obat umumnya dianggap sesuai untuk


individu berbobot 70
kg(154 pon) Rasio antara jumlah obat yang diberikan dan ukuran tubuh m
empengaruhikonsentrasi obat di tempat kerjanya oleh karena itu, dosis
obat mungkin perlu disesuaikan dari dosis lazim untuk pasien kurus atau
gemuk yang tidak normal.Persamaan yang digunakan :
a. Rumus Clarck (Amerika Serikat)Bobot (dalam pon) / 150Contoh:
Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1
kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak berbobot 40 kg? 1
kg = 2,2 pon.
b. Rumus Thremich-Fier (Jerman)Bobot (dalam kg) / 70Contoh:
Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1
kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak berbobot 40 kg?
c. Rumus Black (Belanda)Bobot (dalam kg) / 62Contoh: Dosis lazim
parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai.
Berapa dosis obat ini untuk anak berbobot 40 kg?
D.Konsep dan Tehnik Pemberian Obat Melalui Oral, Sublingual,
Bukal, Kulit,Mata Dan Telinga.
1. Pemberian Obat Melalui Oral
Pemberian obat melalui mulut dilakukan dengan tujuan
mencegah, mengobati,dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek
terapi dari jenis obat.
A.Persiapan Alat dan Bahan :
1) Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
2) Obat dan tempatnya.
3) Air minum dalam tempatnya.
B.Prosedur Kerja :
1) Cuci tangan.
2) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3) Baca obat, dengan berprinsip tepat obat, tepat pasien, tepat dosis,
tepatwaktu, dan tepat tempat.
4) Bantu untuk meminumkannya dengan cara

Apabila memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari botol,


makatuangkan jumlah yang dibutuhkan ke dalam tutup botol dan
pindahkanke tempat obat. Jangan sentuh obat dengan tangan. Untuk obat
berupakapsul jangan dilepaskan pembungkusnya.
Kaji kesulitan menelan. Bila ada, jadian tablet dalam bentuk bubuk
dancampur dengan minuman.
Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat
yangmembutuhkan pengkajian.
5) Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi respons
terhadapobat dengan mencatat hasil pemberian obat.
6) Cuci tangan.

2.Pemberian Obat Melalui Sublingul


Pemberian obat melalui sublingual merupakan rute pemberian
obat yangabsorpsinya baik melalui jaringan, kapiler di bawah lidah. Obat-
obat ini mudahdiberikan sendiri. Karena tidak melalui lambung, sifat
kelabilan dalam asam dan permeabilitas usus tidak perlu dipikirkan.
a.PersiapanPersiapan Alat dan Bahan :
1) Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
2) Obat yang sudah ditentukan dalam tempatnya.
b.Prosedur Kerja :
1) Cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3) Memberikan obat kepada pasien.
4) Memberitahu pasien agar meletakkan obat pada bagian bawah
lidah, hingga terlarut seluruhnya.
5) Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan
berbicara selama obat belum terlarut seluruhnya.
6) Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi respons
terhadap obat dengan mencatat hasil pemberian obat.
7) Cuci tangan.

3.Pemberian Obat Melalui Bukal


Pemberian obat secara bukal adalah memberika obat dengan cara
meletakkanobat diantara gusi dengan membran mukosa diantara pipi.
Tujuannya yaitumencegah efek lokal dan sistemik, untuk memperoleh
aksi kerja obat yang lebihcepat dibandingkan secara ora, dan untuk
menghindari kerusakan obat oleh hepar.

A.Persiapan Alat dan Bahan :


1. Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
2. Obat yang sudah ditentukan dalam tempatnya.

B. Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Memberikan obat kepada pasien.
4. Memberitahu pasien agar meletakkan obat diantara gusi dan
selaput mukosa pipi sampai habis diabsorbsi seluruhnya.
5. Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan
berbicaraselama obat belum terlarut seluruhnya.
6. Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi respons
terhadapobat dengan mencatat hasil pemberian obat.
7. Cuci tangan.

4. Pemberian obat pada kulit


Pemberian obat yang dilakukan pada kulit dengan tujuan
mempertahankan hidrasi lapisan kulit, melindungi permukaan kulit, atau
mengatasi infeksi kulit. Pemberian obat kulit dapat dilakukan dengan
banyak preparat, seperti krim, losion, aerosol, sprei, atau bubuk.

Alat dan bahan


i. Obat dalam tempatnya (losion, krim, aerosol, sprei, dan bubuk)
ii. Kain kasa
iii. Kertas tisu
iv. Balutan
v. Pengalas
vi. Air sabun dan air hangat

Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (bila
terdapat kulit yang mengeras (kerak)) atau air sabun.
5. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian, seperti
mengoleskan, mengompres.
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
7. Catat prosedur dan respons pasien.

5. Pemberian obat pada Mata


Pemberian obat pada mata dengan memberikan tetes mata atau
salep mata. Prosedur ini dapat digunakan untuk persiapan pemeriksaan
struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil; pengukuran refraksi
dengan cara melemahkan otot lensa, juga digunakan untuk
menghilangkan iritasi mata, dll.
Alat dan bahan :
1. Obat dalam tempatnya ( tetes steril atau salep )
2. Plester
3. Kain kasa
4. Kertas tisu
5. Balutan
6. Sarung tangan
7. Air hangat kapas pelembap
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala mengadah dan posisi perawat di
samping kanan pasien.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembap (atau
tisu) dari sudut luar mata kea rah hidung, bila angat kotor basuh
dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah menggunakan ibu
jari telunjuk ei atas tulang orbita.
7. 7. Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva sesuai dosis. Minta
pasien untuk menutup mata dengan perlahan ketika menggunakan
tetes mata. Bila menggunakan obat mata jenis salep, pegang aplikator
diatas tepi kelopak mata. Kemudian tekan tube hingga obat keluar dan
berikan pada kelopak mata bawah. Setelah selesai, anjurkan pasien
untuk melihat kebawah. Secara-bergantian, biarkan obat pada kelopak
mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan
menggosok kelopak mata.
8. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
9. Cuci tangan setealh prosedur dilakukan.
10. Catat prosedur dan respons pasien.

6. Pemberian obat pada Telinga


Pemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara
memberikan tetes telinga. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan
pada gangguan infeksi telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis
eksterna). Obat yang diberika dapat berupa antibiotic (tetes atau salep).
Alat dan bahan
1. Obat dalam tempatnya
2. Penetes
3. Speculum telinga
4. Pinset anatomi dalam tempatnya
5. Plester
6. Kain kasa
7. Kertas tisu
8. Balutan
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai
dengan daerah yang akan diobati, upayakan telinga pasien ke atas.
4. Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas atau
kebelakang (pada anak).
5. Bila obat berpua tetes, teteskan obat pada dinding saluran untuk
mencegahterhalang oleh gelembung udara dengan jumlah tetesan
sesuai dosis. Bila obat berupa salep, ambil kapas lidi, dan oleskan
salep. Kemudian masukan/oleskan pada liang teinga.
6. Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit.
7. Tutup telinga dengan dengan balutan dan plester (bila perlu)
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
9. Catat prosedur dan respons pasien.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan
kondisi pasien,diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan
intra vena. Dalam pemberianobat ada hal-hal yang perlu diperhatikan,
yaitu indikasi dan kontra indikasi pemberianobat.

B.Saran
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek
samping yang
tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menim
bulkan kerugian bahkan akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai
perawat kiranya harusmelaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya
tanpa menimbulkan masalah-masalahyang dapat merugikan diri kita
sendiri maupun orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/8425382/Prosedur_Pemberian_Obat_Dalam_K
eperawatan
http://indahpuspa074.blogspot.com/2014/09/prosedur-pemberian-obat-
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai