Anda di halaman 1dari 60

Profil Saya

Staf keperawatan
Perawat Ruang THT/Mata, Neuro, IBS
Staf Keperawatan
Perawat intensive Care Unit Dewasa.

Kabid
Kabid Keperawatan RSUDZA

Saiful Riza
Profil Pekerjaan di
Kasie
RSUDZA Wakil Kepala/ Kepala Ruang Ketenagaan dan Etika Profesi

Intensive care Unit Dewasa.


MENINGKATKAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN MELALUI
MANAJEMEN KEPERAWATAN

Saiful Riza
VISI
Terwujudnya Rumah Sakit yang Terkemuka dalam
Pelayanan, Pendidikan, & Penelitian yang
Berstandar Internasional
Terwujudnya Rumah Sakit yang Terkemuka dalam Pelayanan, Pendidikan, & Penelitian yang

Berstandar Internasional

Joint Commission International (JCI)

mendedikasikan diri dalam peningkatan kualitas dan keselamatan kesehatan


Misi RS
Misi I Misi II

Meningkatkan kompetensi SDM Memberikan pelayanan kesehatan


Misi I Misi II
melalui pendidikan yang berstandar individu yang menyenangkan dan mampu
internasional kompetensi Pelayanan memberikan kepuasan terhadap
. pelanggan

Misi III Misi IV

Mendukung upaya pemerintah Aceh Menerapkan prinsip – prinsip islami


dalam meningkatkan derajat Misi III Misi IV dalam pengembangan sistem pelayanan
kesehatan masyarakat untuk mencapai Dukungan Penerapan islami kesehatan, administrasi dan pengelolaan
Sustainable Development Goals (SDGs) pemerintah keuangan
yang diaplikasikan melalui pencapaian
Human Development Index
.
1. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan
yang berstandar internasional.
JCI
2. Memberikan pelayanan kesehatan individu yang
menyenangkan dan mampu memberikan kepuasan
terhadap pelanggan

SNARS
3. Mendukung upaya pemerintah Aceh dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk
mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)
yang diaplikasikan melalui pencapaian Human
Development Index

MUKISI
4. Menerapkan prinsip – prinsip islami dalam
pengembangan sistem pelayanan kesehatan,
administrasi dan pengelolaan keuangan
Standar
Akreditasi
Rumah Sakit
AKREDITASI RS TIDAK BERGUNA

01 TIDAK DIPAHAMI MAKSUD DAN TUJUANNYA

02 TIDAK DI IMPLEMENTASIKAN DENGAN BAIK

03 REGULASINYA TIDAK DIPATUHI OLEH SELURUH STAF RS.


Bagaimana Membuat Staf Patuh Dan
Implementasikan Standar Dengan Baik

01 PERAN PIMPINAN RS

02 SISTEM MONEV YANG DILAKUKAN OLEH ASESOR INTERNAL


.

03 PENGGUNAAN TEHNOLOGI DIGITAL/IT


.
Contoh kenapa perlu IT
Organisasi bermutu
Keselamatan
pertama
Fokus pada
Fokus pada hal pengumpulan
yang kecil tetapi data – resiko,
keliru insiden, capaian
mutu
• lanjutan

Keselamatan
kedua
Fokus pada upaya
Fokus pada tindak lanjut,
kegiatan…> perbaikan, inovasi,
berjalan baik dan pencegahan
terjadi kembali
Standar PMKP 6
Setiap unit kerja di rumah sakit
memilih dan menetapkan indikator
mutu yang dipergunakan untuk
mengukur mutu unit kerja

PEMILIHAN, PENGUMPULAN, ANALISIS DAN VALIDASI


DATA INDIKATOR MUTU DALAM PENGUKURAN
PELAYANAN KLINIS YANG AKAN DIEVALUASI,
(PMKP 4, 5, 5.1, 6, 7,7.1,7.2, 8. )
Elemen Penilaian PMKP 6
Penilaian 1

RS mempunyai regulasi tentang pengukuran mutu dan cara pemilihan indikator


mutu di unit kerja yang antara lain meliputi a) sampai dengan c) yang ada di
maksud dan tujuan (lihat juga TKRS 11 EP 1; TKRS 11.2 EP 1)(R) --> Pedoman PMKP
.

Penilaian 2

Setiap unit kerja dan pelayanan melakukan telah memilih dan menetapkan indikator
mutu unit (lihat juga TKRS 11 EP1) (D,W) --> Ada indikator mutu di setiap unit kerja
.

Penilaian 3

Setiap indikator mutu telah dilengkapi profil indikator meliputi


a) sampai dengan m) yang ada di maksud dan tujuan di
PMKP 5 (D,W) -->Ada profil indikator di setiap indikator mutu
Elemen Penilaian 1
Setiap unit kerja dan pelayanan
melakukan telah memilih dan
menetapkan indikator mutu unit (lihat
juga TKRS 11 EP1) (D,W) --> Ada indikator
mutu di setiap unit kerja
.
Contoh menjaga MUTU
PDSA
Plan. Do, Study, Action

sebagai kerangka kerja dalam upaya


melakukan perbaikan secara kontinu.
PDSA merupakan rangkaian kegiatan
yang terdiri dari perencanaan (plan),
pelaksanaan (do), (study) dan
perbaikan (action).
Pelaku PDSA
01 SIAPA YANG MELAKSANAKAN PDSA ?

KA. UNIT
KA. INSTALASI
DIREKTUR

02 Kapan dilaksanakan

Setiap Bulan
PDSA
01 Plan

penjabaran cara penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-


unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga
dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan cara penyelesaian
masalah. Hasil akhir yang dicapai dalam perencanaan adalah
tersusunnya rencana kerja sebagai upaya penyelesaian masalah yang
terkait dengan mutu. Tim PMKP juga mengkoordinasikan hal-hal
tersebut terkait dengan sumber daya yang digunakan, waktu untuk
implementasi dan mendapatkan persetujuan dari pimpinan rumah sakit.

02 DO

melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan rencana


tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain diluar anggota tim, perlu
terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana
tersebut dapat memahami dengan lengkap rencana yang akan
dilaksanakan. Setiap bagian harus mengimplementasikan perencanaan
yang telah disetujui dan menetapkan orang yang bertanggung jawab
untuk setiap tugas
Lanjutan…
03 STUDY ( Check )

secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang telah dicapai. Orang
yang bertanggung jawab dalam pemantauan program mutu
(Penanggung Jawab / PJ) harus mengumpulkan data tersebut sesuai
dengan perencanaan yang telah disetujui. Apabila ada kegagalan atau
kinerja yang buruk,PJ dapat merekomendasikan tindakan perbaikan dan
diberikan kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan.

04 Action ( Perbaikan )

melaksanakan perbaikan rencana kerja. Lakukanlah penyempurnaan


rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan dengan cara
pemecahan masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah
diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Pemantauan kemajuan serta
hasil yang dicapai juga perlu dilakukan untuk menyusun rencana
langkah selanjutnya. Ketika hasil yang diperoleh positif, prosedur
kemudian diimplementasikan sebagai sebuah “Standar Prosedur” Jika
terjadi kegagalan, maka sebuah rencana baru harus segera disusun
sesuai dengan arahan dan prioritas yang ditetapkan oleh pimpinan dan
kembali ke awal sesuai lingkaran PDSA.
PENGUMPULAN DATA

PDSA
ANALISA DATA

INDIKATOR VALIDASI DATA PELAPORAN


MUTU UNIT
KE DIREKTUR
( 3 BULAN)

Feedback

PUBLIKASI
DO CHECK
LANJUTKA PENINGKAT ACTION
N PLAN AN
CAPAIAN LANJUTKA
BULAN ....... N

PLAN
1. REDESIGN
SPO
2. EDUKASI &
SOSIALISA FOLLOW UP
SI SPO KMKP &
KOREKSI ACTION MANAJER
1. RESPON STAF PELAYANAN
POSITIF
2. SPO SUDAH
SESUAI
IMPROVEMENT
Kerusakan sample darah
12

10

0
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER

Plan Kinerja Staf dinilai Improvment Efisiensi

1. SOSIALISASI SPO 1. Tidak terjadi Kerusakan


PENGAMBILAN DARAH Sampel Darah
Pembelian tabung berkurang
2. Edukasi 2. Pengambilan Darah Lagi
3. Evaluasi Dan Monitoring Pada Pasien tidak terjadi
.
Keselamatan
Pasien
STORY
Kim haiat seorang yang performa, 4 – 5 pasien dibawah pengawasannya.

Kim Hiatt memberikan 1400mg CaCl ke Bayi Kaia Zautner, bayi yang sakit kritis,
yang seharusnya 140mg

ia melaporkan kesalahan itu sendiri rumah sakit melalui


sistem elektronik, dengan menulis: “Saya melakukan kesalahan. Saya telah
memberi CaCl selama bertahun-tahun. Saya sedang berbicara dengan
seseorang saat melakukan itu.saya salah dibenak saya MLs sama dengan
mg/militer, dan ini kesalahan pertama saya setelah 25 tahun
bekerja. Saya benar-benar sedih dengan hal itu, Akan lebih berhati-hati di
masa depan.

Bayi Kaia Zautner, bayi yang sakit kritis akhirnya meninggal

Kim Hiatt ditempatkan dengan cuti administratif dan dipecat


beberapa minggu kemudian

Tanggal 3 April 2011. Kimberly Hiatt Bunuh diri di rumah


sriza2019
Goal 1.Identifikasi pasien secara tepat

KAPAN? Dua identitas Jangan ! Jangan !


• Semua aktivitas NAMA LENGKAP Menggunakan Menuliskan umur
yg berhubungan Nomor kamar sebagai identitas
dgn pasien TANGGAL LAHIR sebagai identitas
NOMER REKAM
• Pada waktu MEDIS ; ALAMAT
pemasangan
gelang identitas

When identity Stop Stop


IPSG 1 atau
SKP 1
sriza2019

Before After

Contoh yang benar terkait Botol


infus yang disimpan pada loker
Obat di loker pasien tidak ada pasien harus dituliskan identitas
identitas pasien
Goal 2. Peningkatan Komunikasi Efektif
Readback Handover

Melakukan proses Melakukan handover saat


readback terima pasien
. .

Hasil Daftar singkatan

Melaporkan critical result Menggunakan singkatan


dalam waktu 30 menit yang sudah dibakukan
.
sriza2019

Serah Terima Informasi Kesehatan Pasien


( Hand-off )

◼ Serah terima terjadi kapanpun pada saat ada


pengalihan tanggung jawab pasien dari satu
tenaga kesehatan kepada yang lain.

◼ Tujuan:
◼ Untuk menyediakan informasi secara akurat,
tepat waktu tentang rencana keperawatan,
pengobatan, kondisi terkini, dan perubahan
kondisi pasien yang baru saja terjadi ataupun
yang dapat di prediksi selanjutnya
FORMAT PENDOKUMENTASIAN MODEL SBAR UNTUK
SERAH TERIMA ANTAR SHIFT

01 02 03 04

S B A R

Diagnosa Medis Sign and symptome dari Analisa dari data-data yang Intervensi mandiri/
Masalah Keperawatan masing-masing masalah ada di background ( B ) sesuai kolaborasi yang prioritas
keperawatan: Data masalah keperawatan dikerjakan
subjektif & Objektif Mengacu kepada tujuan dan Hal-hal khusus yang harus
kriteria hasil masing-masing menjadi perhatian
diagnosa keperawatan
sriza2019

CONTOH PENULISAN SBAR


S: Anak post op hari 1 dengan Craniotomi removal e.c Astrocitoma post pemasangan Vp Shunt
Masalah keperawatan :
• Gangguan perfusi jaringan Cerebral
• Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
• Resiko infeksi
• Resiko gangguan keseimbangan cairan : kurang

B: Ibu pasien mengatakan anak cendrung tidur , ubun-ubun tampak cekung , refleks menghisap kurang, tidak ada muntah .
Breast feeding hanya 20 ml. Feeding susu 8x 50ml. GCS; E 3 M 5 V menangis, pupil 2/2 reaksi positif, suhu 37.3°C, RR 24
x/mnt, Ronchi dikedua lapang paru, HR 144x/mnt. BAB tidak ada, hasil PA belum ada. Sedang terpasang D5i/4 NaCl/12 jam. BB
5.8Kg

A: Perfusi jaringan serebral belum adekuat pasen masih cenderung tidur. Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK, slem masih
banyak, batuk tidak efektif, tanda-tanda infeksi tidak ditemukan

R: Monitor status neurologi dan tanda-tanda peningkatan TIK


Gunakan tehnik a/anti septic dalam merawat luka.
Observasi balance cairan
Kaji dan monitor status pernafasan
Follow up dan diskusikan hasil PA Sumber. syahbani MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN MELALUI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
TBAK
Goal 3. Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai

Sering terjadi
Pada perawat baru
yang tidak terorientasi
Waspada 1
Obat LASA ( look alike
sound alike )
04 03 02 01

Waspada 2
Tidak menyimpan elektrolit pekat di ranap
( KCL, NaCL > 0,9 %, Mgso4 > 20% )

Sering terjadi
Pada kondisi gawat darurat.
KCL Konsentrat

In the US, 10 patient deaths from


misadministration of K Cl concentrated solution
were reported to the Joint Commission in just the
first two years of its sentinel event reporting
programme: 1996–1997 (1).

In Canada, 23 incidents involving KCl mis-


administration occurred between 1993 and 1996
(2).

There are also reports of accidental death from the


inadvertent administration of concentrated saline
solution (3).
Look alike sound alike

Botol obat terlihat identik


Warna sama, ukuran sama,
Pengucapan obat terdengar
label obat juga identik
terlihat mirip Perawat sering mengucapkan
nama obat tidak utuh contoh
seperti Metro dengan metfor.
Contoh lain

Obat alergi
Obat penurunan
(antihistamin)
tekanan darah
Kepastian Tepat-lokasi,
Tepat-prosedur,

Tepat-pasien Operasi
Memastikan benar pasien, benar prosedur, benar lokasi/site
pembedahan

Site marking Time Out

Lengkapi check list

Modern Portfolio
Designed Goal 4.
Site marking
Goal 5. Pengurangan Risiko
Melakukan cuci tangan sebelum
kontak
Infeksi Terkait Pelayanan
Kesehatan

Cuci tangan sebelum tindakan


aseptik

Cuci tangan setelah kontak


dengan cairan tubuh

Cuci tangan setelah kontak


dengan pasien

Cuci tangan Setelah kontak


dengan lingkungan pasien
WHO Patient Safety. World Alliance for a safer health care. Guide to Implementation. A Guide to the Implementation of the
WHO Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy. 2009
Goal 6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

A B

Melakukan Melakukan
pengkajian awal tindakan utk
dan berkala resiko mengurangi resiko
pasien jatuh yg teridentifikasi

Tool dewasa Anak

Morse Fall Scale Humpty dumpty


Get up and go test >>>>>>>>>>>>>> IGD
Ontario modified stratify >>>>>>>>>> Geriatri
Kriteria pasien resiko jatuh
a. Semua umur ( 0 – 18 tahun )
b. Riwayat jatuh sebelumnya
c. Gangguan kognitif
d. Gangguan keseimbangan jalan, gaya berjalan dan kekuatanan pasien
e. Gangguan mobilisasi
f. Gagguan neurologis : stroke dan Parkinson
g. Penyakit kronis : osteoporosis, pergantian sendi
h. Gangguan musculoskeletal : artritis dan deformitas
i. Medikamentosa ( obat lebih dari 4 macam )
Morse .Janice.M. Preventing Patient Falls, Establishing A Fall Intervention Program. 2 nd Ed. Springer Publishing Company,New York. 2009
Contoh penerapan
standar akreditasi pada
pasien

Inst Inap Instalasi Inst Jalan


International Patient Safety Goals (IPSG)
Access to Care and Continuity of Care (ACC)
Patient and Family Rights (PFR)
Assessment of Patients (AOP)
Care of Patients (COP)
Anesthesia and Surgical Care (ASC)
JCI
Medication Management and Use (MMU) dan
Patient and Family Education (PFE).
Managemen of information ( MOI)

SNARS
Thank you
This text can be replaced with your own text

Anda mungkin juga menyukai