PELEBARAN
JEMBATAN
PENAMBAHAN LAJUR LALU LINTAS
2 lajur 2 arah
ke 4 lajur 2 arah
Kelas dan lebar Jembatan
lebar jembatan berdasarkan LHR
LHR Lebar jembatan (m) Jumlah lajur
1. Peta situasi
2. penampang sungai
3. Data jembatan existing
4. Data Volume dan berat lalu lintas
5. Data investigasi tanah
( sondir, boring, N SPT).
7. Kesediaan bahan yang mudah didapatkan
LANGKAH
KERJA
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Lakukan analisa kelayakan dan kelayanan terhadap jembatan
exsisting.
Lakukan perbaikan dan/atau perkuatan terhadap jembatan
lama. ( jika diperlukan)
Cari data Sondir / N SPT / Boring, Jika tidak didapatkan
lakukan uji di lapangan
Pastikan pondasi jembatan tambahan duduk pada tanah keras
( Level jembatan tambahan sama dengan level jembatan lama)
Jika pondasi terpakasa duduk pada tanah yang tidak keras,
level jembatan tambahan harus lebih tinggi dari level jembatan
lama ( perbedaan level sebesar penurunan sesaat + penurunan
jangka panjang)
PENURUNAN
Ilustrasi Penurunan Pondasi pada struktur baru yang duduk pada tanah
yang tidak keras.
PENURUNAN
Penurunan Konsolidasi Primer
Penurunan konsolidasi primer dihitung dengan rumus :
Scp = mv.Ap.HL
(HL )2
Sedang waktu penurunan konsolidasi primer dihitung dengan rumus : t p .T
CV
Keterangan :
Scp : penurunan konsolidasi primer, m
Mv :koefisien kompresibilitas volume
Δp : tambahan tegangan efektif pada kedalaman z akibat DL timbunan , kPa
HL :perkiraan tebal lapisan kompresibel,m
Tcp :time for primary consolidation
Cv :koefisien konsolidasi yang diperoleh hasil penujian konsolidasi, m2/tahun
T :faktor waktu, diambil = 0.848
PENURUNAN
Penurunan Konsolidasi Sekunder
Penurunan konsolidasi sekunder dihitung dengan rumus :
ts
Scs Ca.HL log
tp
Keterangan :
Scs :penurunan konsolidasi sekunder, m
ca : koefisien secondary compression
ts :jangka waktu tertentu, diambil sama dengan design life
PELEBARAN JEMBATAN
GIRDER
Pemanfaatan trotoar sebagai lajur LL dan pembuatan trotoar baru
0,5 m 6m 0,5 m
Perbedaan jenis konstruksi girder bangunan lama dan bangunan baru, menyebabkan
terjadi retak di plat lantai
PELEBARAN JEMBATAN GIRDER
Pelebaran yang sama dengan struktur lama dan diadakan penyambungan lantai,
tidak terjadi retak memanjang
DUPLIKASI / PENAMBAHAN LAJUR
PADA JEMBATAN GIRDER
Pemanfaatan salah satu trotoar sebagai median dan pembuatan
trotoar dengan lajur lalu lintas baru
0,5 m 6m 0,5 m
0,4 1,65 1,65 1,65 1,65 0,8 1,65 1,65 1,65 1,65 0,4
Exsisting Tambahan
Penampang jembatan setelah diperlebar
PELEBARAN
JEMBATAN
RANGKA
Pemanfaatan trotoar
sebagai lajur LL dan 0,5 6 0,5
pembuatan trotoar baru
yang menempel pada
rangka
3.
Menghitung Pembebanan pada satu girder.
PETA TOPOGRAFI
POT. LINTANG SUNGAI DAN DATA TANAH
DESAIN
PEMBEBANAN
qDL = (0.05x1,8x2,2)+(0,2x1,8x2,4)+(0,5x0,8x2,4)=2,022t/m
qLL = 0,9x1,8 =1,62 t/m
q = qDL + qLL = 2,022 + 1,62 = 3,642 t/m
PLL = 4,9x1,8x1,4=12,35 t
ANALISA KELAYANAN
JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG
MOMEN DAN INPUT DATA
P q=qDL + qLL M 1 .q.l 2 1 .P.l
A B max 8 4
PENULANGAN
ANALISA PENAMPANG
Analisa: lendutan yang terjadi < lendutan yang diijinkan, struktur masih layak
ALTERNATIF PENINGKATAN
DAYA LAYAN GIRDER BETON
PEMASANGAN FIBER REINFORCEMENT PADA BAGIAN BAWAH GIRDER
FIBER REINFORCEMENT
ALTERNATIF PENINGKATAN
DAYA LAYAN GIRDER BETON
PEMASANGAN KABEL EKSTERNAL PRESTRESSING
PERKUATAN RANGKA BAJA
PERENCANAAN JEMBATAN
TAMBAHAN
Tentukan dimensi lantai dan girder ( usahakan sama dengan
exsisting).
Tentukan material yang akan digunakan
Tentukan beban yang bekerja ( beban standar dan beban
khusus yang mungkin lewat diatas jembatan)
Lakukan perhitungan mekanika teknik untuk mendapatkan
momen dan gaya lintang.
Lakukan perhitungan lantai jembatan.
Lakukan perhitungan Girder jembatan.
Lakukan perhitungan kepala jembatan
Lakukan perhitungan pilar jembatan ( jika perlu)
Lakukan perhitungan Pondasi jembatan.