Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia terdiri dari beribu pulau, suku, dan bahasa. Dengan banyaknya perbedaan
tersebut, Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat dan budaya yang berbeda
di setiap daerah. Mulai dari rumah adat, pakaian adat, makanan khas, sampai tradisi
perkawinan. Salah satunya adalah Papua Barat.

Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau
Papua. Ibu kotanya adalah Manokwari. Memiliki luas wilayah 140.376 km. Setiap
suku di Papua Barat, mempunyai tradisi perkawinannya masing-masing. Contohnya
adalah tradisi pernikahan suku Arfak.

Suku Arfak Papua adalah orang-orang yang tinggal di Pegunungan Arfak yang masuk
ke dalam wilayah Provinsi Papua Barat. Disebut Suku Arfak karena mereka tinggal di
kawasan Pegunungan Arfak tersebut.

Kabupaten biak nimfor merupakan bagian dari provinsi papua merupakan satu
wilayah yang memiliki beragam budaya dikabupaten biak sendiri. Ada dua pulau
besar yang termasuk di dalamnya yakni,kabupaten biak nimfor dan nimfor sendiri
serta dikelilingi beberapa pulau kecil. Kabupaten biak nimfor yang ber-Ibu kotakan di
biak merupakan pulau yang terletak disebelah daratan papua dengan luas wilayah
226.984km dan sekitar 42 pulau-pulau kecil. Masyarakat biak sendiri memiliki
budaya yang disebut budaya wor,wor dalam kebudayaan orang biak dipandang dari
dua sudut pandang yakni,tradisi wor sebagai upacra adat dan wor sebagai nyanyian
adat yang sudah ada disebut juga dengan dof.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana rangkaian prosesi pernikahan adat dari suku Arfak?
2. Bagaimana rangkaian prosesi pernikahan adat dari suku Biak Nimfor?
3. Baju adat yang dikenakan oleh suku Arfak pada saat pernikahan?
4. Baju adat yang dikenakan oleh suku Biak Nimfor saat pernikahan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui rangkaian prosesi pernikahan adat dari suku Arfak.
2. Untuk mengetahui rangkaian prosesi pernikahan adat dari suku Biak Nimfor.
3. Untuk mengetahui baju adat yang dikenakan saat upacara pernikahan oleh suku
Arfak.
4. Untuk mengetahui baju adat yang dikenakan saat upacara pernikahan oleh suku
Biak Nimfor.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prosesi Pernikahan Adat Suku Arfak


Suku Arfak merupakan suku asli di Manokwari Papua Barat yang masih memegang
teguh adat istiadat nenek moyang termasuk adat pernikahan. Tradisi yang sudah
berlangsung berabad abad silam meskipun jaman sudah modern namun tata cara dan
adat istiadat pernikahan tetap dilaksanakan dengan cara tradisional. Berada di distrik
Warmare, terletak di dekat kaki Gunung Arfak.

Upacara penyambutan tamu dengan Tari Magasa, penduduk asli suku Arfak datang
secara massal dengan menggunakan baju adat serta senjata serta melakukan tarian-
tarian juga bernyanyi. Tari Magasa melambangkan persatuan dan kebersamaan
masyarakat.

Prosesi adat pernikahan di mulai dari tarian di pihak mempelai pria yang nanti akan
menuju di mempelai perempuan. Di rumah mempelai wanita dilakukan hal serupa
yaitu tari menari untuk menyambut mempelai laki-laki.

2
Ketika pihak mempelai laki-laki akan datang ke rumah mempelai perempuan, akan
dihadang oleh ibu dari mempelai perempuan yang membawa senjata. Jadi pintu
rumah belum akan dibukakan apabila pihak mempelai laki-laki belum menyerahkan
maskawin, yaitu kain dari timur (kain tenun khas Papua yang sudah turun temurun
dari pihak keluarga laki-laki), manik-manik, piring gantung, piring makan, guci, uang
tunai serta babi.

Prosesi penyerahan maskawin juga diwarnai dengan pembayaran harta kepada orang
tua mempelai perempuan yang melambangkan kehormatan dan penghormatan
seorang ibu kepada anaknya hingga di lamar oleh seorang laki-laki. Yang nantinya
akan bersama-sama mengarungi bahtera rumah tangga. Selanjutnya apabila lamaran
telah diterimamaka kedua belah pihak keluarga akan melakukan pesta dengan diiringi
musik dan makan bersama. Pengantin perempuan akan langsung di bawa oleh pihak
mempelai laki-laki ke rumah nya. Dan mereka sudah sah menjadi suami istri.

3
B. Prosesi pernikahan adat Suku Biak Nimfor
Setiap kelompok etnik yang ada di muka bumi ini memiliki kebudayaan.dimana terdpat tujuh
kebudayaan universalyang dapat memberikan ciri khas tersebut.orang papua merupaka nsalah
satu panggilan bagi suku-suku bangsa yang mendiami tanah papua provinsi papua dan papua
barat,orang papua terdiri dari lebih kurang 254 etnik atau suku bangsa.
Dapat memberikan gambaran kepada kita bahwa sistem religi dan kesenian orang papua
terdiri dari keanekaragaman dan bentuk serta ciri kas tersendiri. Kabupaten biak nimfor
merupakan bagian dari provinsi papua merupakan satu wilayah yang memiliki beragam
budaya dikabupaten biak sendiri. Ada dua pulau besar yang termasuk di dalamnya
yakni,kabupaten biak nimfor dan nimfor sendiri serta dikelilingi beberapa pulau kecil.
Kabupaten biak nimfor yang ber-Ibu kotakan di biak merupakan pulau yang terletak
disebelah daratan papua dengan luas wilayah 226.984km dan sekitar 42 pulau-pulau kecil.
Masyarakat biak sendiri memiliki budaya yang disebut budaya wor,wor dalam kebudayaan
orang biak dipandang dari dua sudut pandang yakni,tradisi wor sebagai upacra adat dan wor
sebagai nyanyian adat yang sudah ada disebut juga dengan dof.
Wor sebagai upacara adat mengandung suatu makna atau lima simbol dalam kehidupan orang
biak dimana didalamnya terdapat kandungan nilai-nilai budaya yang membuat hubungan
mereka dengan sang pencipta,hubungan mereka dengan sesama,hubungan dengan lingkungan
alam dimana mereka berada.dalam tradisi religi bagi masyarakat biak wor dianggp satu
upacara sakral ,wor sendiri berpungsi melindungi seseorang individu dalam peralihan
moment trasisi dari saat lahir,hidup dan mati,adapun ungakapan tradisional orang biak
mengatakan “ enggo wor bay no nari go wor” yang artinya kalo kita tidak menyanyi kita akan
mati.
Hakikat dari perrnyataan ini adalah bahwa wor merupakan jaminan kepastian dan kelestarian
hidup bagi orang biar nunfor,fungsi wor dalam kebudayaan bik sebagai media
komunikasi,pendidikan tradisional,media kontrol sosia,juga sebagai media momentum dan
hiburan.alat-alat hiburan yang dimainkan oleh orang biak paling didominan adalah,seref atau
tipa dialeg lain menyebutkan kandip alat ini lebih banyak digunakan dalam pesta yang
dilaksanakan di darat seperti,halaman rumah,rumah,di panggung kayu.tipa sendiri terbuat
dari kayu khusus yang ditutupi dengan kulit soa-soa atau bia.
Tepatnya dikampun yemo distrik kota sebulam diantara rambut mempelai calon penganti
wanita dihiasi dengan asigsong atau mahkota kepala untuk perempuan kemudian sejak orang
biak mengenal sistem pemerintahan modern puluhan tahun lalu hiasan calon pengantin
wanita dijepitkan uang beberapa lembar uang oleh para keluarganya sebagai simbol status
sosial mereka.maksutnya untuk menunjukkan kepada pihak calon suami bahwa kondisi
keluarga pihak mempelai wanita bukanlah keluarga yang tidak mampu,namun status sosial
mereka bisa diandalkan dalam keluarga.

4
Dimana apabilah si wanita tidak sengaja memecahkan piting atau gelas di rumah
mertuanya,maka mertuanya tidak dapat memarahinya atau pun menamparnya,karena calon
pengantin wanita tersebut sudah membawa barang-barang ketika hendak henikah.dalam
moment seperti ini mempelai wanita biasanya memakan pinang yang bertujuan agar giginya
kuat dan tidak bau mulut,selanjutnya acara arak-arakan dimana calon mempelai wanita di
arak sampai ke rumah calon mempelai laki-laki dan dihisi dengan mahkota,serta membawa
peralatan rumah tangga yang telah disiapkan sebelumnya.

Tujuan diaiselipkannya uang tadi adalah semakin banyak harta yag diberikan maka semakin
tinggi nilai adat yang diperoleh calon mempelai wanita,kata orang biak bahwa dia sulit
ditampar karena dia merupakan biak sejati.
Wor itu berarti satu upacara besar dan upacara besar ini menunjukkan tentang arti sebuah
perkawinan dalam perkawinan terdapt beberapa subbab yaitu,menghiasa sang
gadis,menngantar sang gadis dengan hormat untuk measuki rumah calon suami,selain itu juga
mempelai wanita membawa peralatn rumah tangga antara lain,piring,gelas,wajan,loyang dan
lain-lain.
Serta benda lain dan sejumlah uang yang telah disepakati bersama seperti sepertiga atau
seperempat dari nilai mas kawin yang diserahkan pada keluarga calon suami.
Dan slanjutnya mempelai wanita diarak disini biasanya disebut dengan “wor yaker” yang
artinya mengarahkan yang dikenal dengan umbabin atapala atau kegiatan yang dilakukan
oleh karet atau sigadis diantar kerumah sang suami yang nandakan bahwa resmi menjadi
suami istri. Sebelum di arak-arak juga disiapkan berbagai peralatan yang akan di bawa
seperti,tipa,parang,perisai,asingsong,cawat kulit dari kulit kayu,kain selendang,sirih dan
masih banyak lagi.

5
Mempelai wanita menggunakan pakaian yang dijepitkan uang sebagai simbol simbol bahwa
calon istri mampu atau terpndang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Gelang siput
dan sarak atau gelang perak yang dipakai dikedua tangannya agar terlihat lebih baik bila
dipandang dan selain itu menambah kewibawaan sebagai perempuan biak sejati.

Proses arakan calon mempelai wanita di bawa ke rumah calon mempelai pria. Si calon istri
berjalan bersama Bibi/Mebin/isri dari saudara laki-laki dan didampingi oleh paman. Barisan

6
arak-arakan dibagi atas dua kelompok, dimana kelompok pertama terdiri atas Wakil keret /
klan. Si gadis mendapatkan harta dari maskawin dan Fanfan atau bahan makanan yang
diberikan oleh si Karet, si pemuda / calon suami. Kelompok pertama membawa harta benda
berupa piring porselen. Sarak (gelang perak) Sanfar (uang) yang digunakan untuk Munsu
atau membayar kembali apa yang diperoleh pemuda. Barian memasuki rumah si pemuda
sehingga pihak si karet/ klan menaruh seserahan yang sudah di bawa.

Si pemuda memindahkan mereka dari pintu memberikan sanfar atau uang dan piring
kemudian calon istri di bawa ke dalam di persilahkan duduk di atas sebuah tikar yang telah
dipersiapkan bersama kedua wanita yang mendampingi. Dan hiasan sanfar yang terpasang
diseluruh tubuh mempelai wanita di lepas oleh roefebin nya.

Selanjutnya dalam tradisi wor dilakukan pengukuhan wor wahwofer dibentuk dari kata wofer
yang arti nya mengukuhkan. Dimana calon suami istri dikukuhkan sebagai suami istri yang
sah. Kedua calon suami istri saling berjabat tangan. Makna dari berjabat tangan artinya
mereka sudah setuju dan ikatan tdk oleh pisah sampai maut memisahkan.

7
Berikutnya paman sebagai pimpinan upacara mengambil tembakau yang telah dibakar,
dihisap tanpa mengeluarkan asapnya. Asap itu dibiarkan dalam rongga mulut, lalu tembakau
tersebut secara bergantian dihisap oleh keluarga mempelai laki-laki maupun perempuan.

Lalu paman mendekati kedua pengantin yang saling berjabat tangan. Kedua tangan mempelai
tersebut digenggam dengan erat oleh paman, lalu menunduk dan menghembuskan asap
tembakau di atas kedua tangan mempelai yang sedang berjabat. Prosesi ini menggunakan
rokok karena rokok melambangkan satu ikatan karena rokok digulung dalam satu ikatan tidak
boleh terpisah dan menyatakan bahwa itu adalah kebersamaan sebagai orang Biak.

8
Selesai mengucapkan doa dan mantra maka selesai pula upacara pengukuhan atau worwafker
yg merupkan acara puncak wor farbakbuk. Namun tidak berarti selesainya keramaian,
keramaian ini berlanjut sepanjang hari hingga malam. Para tamu meramaikannya dengan
menari dan menyanyi, nyanyian adat tradisional biak yang dikenal dengan istilah wor. Dan
kedua suami istri ikut menyanyi dan menari untuk merayakan kebahagiaan. Menutup tardisi
wor diakhiri dengan doa dan mantra, maka selesailah upacara wor fakbuk

9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari maklah ini dapat kita tarik kesimpulannya bahwa budaya dan tradisi yang ada di
indonesia sangtalah beragam,maka dari itu kita harus selalu melestarikan budaya yang ada
dan kita harus menjaganya agar tidak hilang dengan seiring berjalannya waktu,dan juga dari
makalah ini kita dapat mengetahui bahwa banyak segali tradisi pernikahan yang terdapat di
provinsi papua barat dengan salah satu contohnya suku biak dan suku arfak yang memiliki cri
khas tersendiri di setiap prosesi yang ada.

10
Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat
Dokumen TVRI: “Pernikahan adat suku Biak Nimfor”
Dokumen Kasuari: “Pernikahan adat suku Biak dan Arfak”
Dokumen ANTV: “Pernikahan adat suku Arfak”

11

Anda mungkin juga menyukai