Anda di halaman 1dari 9

Laporan Percobaan Fisika

Mencari massa jenis benda

A.Tujuan
1.Mempelajari hukum Archimedes dalam penggunaannya untuk mengukur kerapatan zat
cair.

2. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes.

B.Dasar Teori
1.Archimedes(287-212 SM) seorang ilmuwan Yunani kuno yang dikenal sebagai ahli
fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena
mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa
yang disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam
cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan
yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda
dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan
kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas
yang sering disebut gaya Archimedes.

Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang
terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu
menimbang batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan
lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan
dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan
terasa lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau
benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya
gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan
pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa
lebih ringan. Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya berat batu, F1 = gaya yang
diberikan fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah
batu, Fapung = gaya apung.
Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2-F1). Arah
gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu
(F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1).
Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan
fluida pada bagian atas batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa
benda yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil
daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. mungkin sulit mengangkat
sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari
dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman
yang berbeda. Seperti yang telah gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada
Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman.
Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika
sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara
fluida pada bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak
pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di
bagian atas benda. (perhatikan gambar di bawah). Pada gambar di atas, tampak sebuah
benda melayang di dalam air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan
yang lebih besar daripada fluida yang terletak pada bagian atas normal.

Rumus – rumus :

𝑚
𝜌=
𝑣

1 𝑁(∑ 𝑚𝑘𝑢𝑎) − (∑ 𝑚)2



√𝑁 𝑁−1

𝑚𝑢 −𝑚𝑎
𝑣𝑏 =
𝜌𝑎𝑖𝑟

𝑚𝑢
𝜌=
𝑣𝑏

1 √𝑁(∑𝑚𝑢2 ) − (∑𝑚𝑢 )2
∆𝑚𝑢 =
√𝑁 𝑁−1

1 𝑁(∑𝑚𝑎2 ) − (∑𝑚𝑎 )
∆𝑚𝑎 = √
√𝑁 𝑁−1
∆𝑣𝑏 ∆𝑚𝑢 ∆𝑚𝑎
= √( )+( )
𝑣𝑏 𝑚𝑢 𝑚𝑎

Keterangan :

𝜌 = massa jenis (g/cm3)


𝑚 = massa (g)
𝑚𝑢 = massa di udara
𝑚𝑎 = massa di air
𝑣= volume (cm3)
𝑣𝑏 = volume benda (c𝑚3 )
N = jumlah percobaan

C.Alat dan bahan

 Neraca Analitik
 5 jenis paku
 Gelas beaker
 Benang
 Air

D.Langkah kerja
Untuk mengukur massa jenis benda biasa:

1.Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting) pada lengan
depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi sampai garis
kesetimbangan mengarah pada angka nol.

2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.

3. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca (tempat
beban).

4. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil yaitu
dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai
keadaan setimbang.

5. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala ratusan,
puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan.
Untuk mengukur massa jenis benda di air:

1.Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting) pada lengan
depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi sampai garis
kesetimbangan mengarah pada angka nol.

2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.

3.Letakkan gelas beaker yang sudah diberi air secukupnya.

4. Benda yang akan diukur diikat dengan benang terlebih dahulu dan dikaitkan di sekitar
bagian atas neraca,Kemudian letakkan benda yang akan diukur massanya ke dalam gelas
beaker yang sudah berisi air yang tersedia pada neraca (tempat beban).

4. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil yaitu
dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai
keadaan setimbang.

5. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala ratusan,
puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan.

E.Hasil Percobaan

Benda 1 Massa
No. Nama Di Udara Di Air
1 Jonathan Bagus Kevin 3,85 3,35
2 Inez Putri Pramono 3,85 3,3
3 Rachel Anggieuli A P 3,76 3,25
4 Angelina Celine 3,84 3,48
5 William 3,79 3,3

Benda 2 Massa
No. Nama Di Udara Di Air
1 Jonathan Bagus Kevin 3,78 3,31
2 Inez Putri Pramono 3,76 3,24
3 Rachel Anggieuli A P 3,75 3,29
4 Angelina Celine 3,75 3,28
5 William 3,67 3,26
Benda 3 Massa
No. Nama Di Udara Di Air
1 Jonathan Bagus Kevin 0,36 0,24
2 Inez Putri Pramono 0,38 0,25
3 Rachel Anggieuli A P 0,25 0,24
4 Angelina Celine 0,32 0,3
5 William 0,3 0,29
Benda 4 Massa
No. Nama Di Udara Di Air
1 Jonathan Bagus Kevin 6,2 5,57
2 Inez Putri Pramono 6,25 5,43
3 Rachel Anggieuli A P 6,29 5,38
4 Angelina Celine 6,25 5,54
5 William 6,19 5,52

Benda 5 Massa
No. Nama Di Udara Di Air
1 Jonathan Bagus Kevin 3,95 3,47
2 Inez Putri Pramono 3,87 3,33
3 Rachel Anggieuli A P 3,9 3,43
4 Angelina Celine 3,86 3,45
5 William 3,8 3,5

F Analisis Data

Benda 1
Massa
No. Pengukur Di Udara Di Air ρ ∆ρ Hasil ρ
m m² m m²
Jonathan
1
Bagus Kevin 3,85 14,8225 3,35 11,2225
Inez Putri
2
Pramono 3,76 14,1376 3,3 10,89
7,89 ±
Rachel 7,892562 0,307299
3 0,31
Anggieuli A P 3,84 14,7456 3,25 10,5625
Angelina
4
Celine 3,86 14,8996 3,48 12,1104
5 William 3,79 14,3641 3,3 10,89
Jumlah 19,1 72,9694 16,68 55,6754
Rta-rta 3,82 14,59388 3,336 11,13508
S.Deviasi 0,043011623 0,087920411
Benda 2
Massa
No. Pengukur Di Udara Di Air ρ ∆ρ Hasil ρ
m m² m m²
Jonathan
1
Bagus Kevin 3,78 14,2884 3,31 10,9561
Inez Putri
2
Pramono 3,76 14,1376 3,24 10,4976
Rachel 8,030043 3,380445 8,0 ± 3,4
3
Anggieuli A P 3,75 14,0625 3,29 10,8241
Angelina
4
Celine 3,75 14,0625 3,28 10,7584
5 William 3,67 13,4689 3,26 10,6276
Jumlah 18,71 70,0199 16,38 53,6638
Rta-rta 3,742 14,00398 3,276 10,73276
S.Deviasi 0,042071365 0,02701851

Benda 3
Massa
No. Pengukur Di Udara Di Air ρ ∆ρ Hasil ρ
m m² m m²
Jonathan
1
Bagus Kevin 0,36 0,1296 0,24 0,0576
Inez Putri
2
Pramono 0,38 0,1444 0,25 0,0625
Rachel 5,551724 1,230015 5,5 ± 1,2
3
Anggieuli A P 0,25 0,0625 0,24 0,0576
Angelina
4
Celine 0,32 0,1024 0,3 0,09
5 William 0,3 0,09 0,29 0,0841
Jumlah 1,61 0,5289 1,32 0,3518
Rta-rta 0,322 0,10578 0,264 0,07036
S.Deviasi 0,051185931 0,028809718
Benda 4
Massa
No. Pengukur Di Udara Di Air ρ ∆ρ Hasil ρ
m m² m m²
Jonathan
1
Bagus Kevin 6,2 38,44 5,57 31,0249
Inez Putri
2
Pramono 6,25 39,0625 5,43 29,4849 8,34 ±
Rachel 8,336898 0,112983
3 0,113
Anggieuli A P 6,29 39,5641 5,38 28,9444
4 Angelina Celine 6,25 39,0625 5,54 30,6916
5 William 6,19 38,3161 5,52 30,4704
Jumlah 31,18 194,4452 27,44 150,6162
Rta-rta 6,236 38,88904 5,488 30,12324
S.Deviasi 0,0409878 0,079812273

Benda 5
Massa
No. Pengukur Di Udara Di Air ρ ∆ρ Hasil ρ
m m² m m²
Jonathan
1
Bagus Kevin 3,95 15,6025 3,47 12,0409
Inez Putri
2
Pramono 3,87 14,9769 3,33 11,0889 8,809 ±
8,809091 0,006672
Rachel 0.007
3
Anggieuli A P 3,9 15,21 3,43 11,7649
4 Angelina Celine 3,86 14,8996 3,45 11,9025
5 William 3,8 14,44 3,5 12,25
Jumlah 19,38 75,129 17,18 59,0472
Rta-rta 3,876 15,0258 3,436 11,80944
S.Deviasi 0,055045431 0,064652914
G.Pembahasan

Semakin besar massa jenis paku, maka semakin kuat juga paku tersebut akan menempel
pada obyek yang dipaku. Misalnya paku payung yang memiliki massa jenis 5,5 ± 1,2 g/cm3 ,
hanya akan menempel sementara dan gamppang untuk dicopot. Tetapi, paku besi yang
mempunyai massa jenis 8,809 ± 0.007 g/cm3 , akan susah untuk dicopot dan bertahan lama.

H.Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :


a. Berat benda di udara berbeda dengan berat benda didalam fluida, ketika benda berada
dalam fluida terasa lebih ringan dibandingkan ketika berada di udara.
b. Hubungan gaya keatas dengan berat zat cair yang dipindahkan yaitu gaya keatas yang
diberikan oleh zat cair terhadap suatu benda sama besar dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda, dalam hal ini gaya keatas sebanding dengan berat zat cair.
Laporan Praktikum Fisika

Angelina Celine

Inez Putri

Jonathan Bagus

Rachel Anggieuli

William Wijanarko

Anda mungkin juga menyukai