Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.

2, Juli 2016

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR SUHU, KELEMBABAN


DAN TEKANAN UDARA PORTABLE
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
Agusto Pramana Putera*1, Kanton Lumban Toruan2
1
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta
2
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta
Email : agustoputra@live.com

ABSTRAK
Pengamatan parameter cuaca adalah aktifitas rutin bagi para observer, baik dengan alat-alat konvensional
ataupun secara otomatis dengan bantuan alat digital. Masing-masing metode pengamatan mempunyai
kelemahan dan kelebihannya tersendiri. Alat otomatis mempermudah pengamat dalam pengumpulan data,
terutama saat melakukan pengamatan diluar taman alat dan berpindah lokasi. Alat portable memiliki
kelebihan dalam ukuran dan efektifitas penggunaan tanpa mengurangi keandalan seperti alat-alat
konvensional. Dalam penelitian ini dirancang dan dibuat sebuah alat portable pengukur suhu, kelembaban
dan tekanan udara. Keluaran dari alat ini adalah pembacaan suhu, kelembaban dan tekanan udara secara
realtime yang ditampilkan di LCD dengan pewaktuan dari RTC dan dapat dikirim ke komputer untuk
keperluan penyimpanan data.
Kata kunci: ATMega16, sensor, cuaca, portable

ABSTRACT
Observation of weather parameters are routine activities for observers, either by conventional means or
automatically with the help of digital tools. Each observation method has its own drawbacks and advantages.
Automated tools simplify observers in collecting data, especially when observed outside garden tools and
relocates. Portable tool has advantages in size and effectiveness of use without sacrificing reliability as
conventional means. In this study, designed and manufactured a portable instrument measuring temperature,
humidity and air pressure. The output of this tool is the reading of the temperature, humidity and air
pressure in realtime displayed on the LCD with the timing of the RTC and can be sent to a computer for data
storage purposes.
Keywords: ATmega16, sensor, weather, portable

42
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.2, Juli 2016

1. PENDAHULUAN hanya lengkap bila disertai dengan pernyataan


ketidakpastian dari pernyataan tersebut.
Kemajuan teknologi saat ini membawa kita
Ketidakpastian adalah ukuran sebaran yang
pada tahap lebih maju dalam pengamatan
secara layak dapat dikaitkan dengan nilai
parameter cuaca. Penggunaan alat digital dalam
terukur, yang memberikan rentang, terpusat
pengamatan cuaca sudah banyak dilakukan
pada nilai terukur, dimana di dalam rentang
bersamaan dengan pengamatan alat
tersebut terletak nilai benar dengan
konvensional. Tidak bisa dihindari adanya
kemungkinan tertentu. Ketidakpastian hasil
kelemahan dari alat konvensional membuat kita
pengukuran mencerminkan kurangnya
memilih menggunakan alat otomatis untuk
pengetahuan yang pasti tentang nilai besaran
menggantikan kegiatan operasional dalam
ukur.
pengamatan cuaca. Pemanfaatan teknologi
mikrokontroler bisa digunakan untuk 1.2. Termometer
pengamatan meteorologi. Parameter cuaca
Alat untuk mengukur temperatur adalah
seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, arah
termometer. Ada beberapa jenis termometer
dan kecepatan angin serta lama penyinaran
yang digunakan dewasa ini, namun dalam
matahari yang biasanya diukur menggunakan
pengamatan meteorologi dan klimatologi,
alat konvensional seperti termometer,
umumnya digunakan termometer kaca (liquid-
barometer, hygrometer, anemometer dan
in-glass termometer) untuk peralatan
Campbell-Stokes dapat digantikan dengan
konvensional dan termometer PT-100 untuk
penggunaan sensor-sensor yang sudah banyak
peralatan-peralatan digital.
diproduksi. Alat-alat ini bekerja secara
tersendiri, dengan membuat suatu alat portable Termometer kaca (liquid-in-glass thermometer)
yang dapat mengukur suhu kelembaban dan umumnya menggunakan Air raksa (mercury)
tekanan udara sekaligus, dapat membantu untuk pengukuran temperatur diatas suhu
efisiensi dalam penggunaan alat dan freezing point (-38.3 °C) dan menggunakan
mengurangi angka kesalahan dalam pembacaan. alkohol untuk pengukuran yang memiliki
jangkauan ukur dibawah/sekitar freezing point.
Dalam penelitian ini dirancang dan dibuat
sebuah alat pengukur suhu kelembaban dan Termometer berdasarkan konstruksinya dapat
tekanan udara portable. Karena bentuknya yang dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu:
portable, alat ini dapat dibawa untuk 1. Sheathed Type dengan skala ukur tercatat
pengamatan seperti survey dan hemat dalam di batang termometer.
penggunaan daya. Alat ini dilengkapi dengan
modul sensor suhu dan kelembaban, sensor 2. Sheathed Type dengan skala ukur tercatat
tekanan, RTC untuk pewaktuan dan sebuah chip di dalam selubung termometer.
mikrokontroler untuk pemrosesan. 3. Unsheathed Type dengan skala ukur
Dengan adanya alat portable pengukur suhu, tercatat di batang dan tempat termometer.
kelembaban dan tekanan ini bisa sangat 4. Beberapa termometer adapula yang
membantu pengamatan di stasiun yang belum dilengkapi dengan kaca pembesar,
memiliki alat digital dan mengefisienkan terutama untuk kepentingan labotatorium
penggunaan 3 alat konvensional dalam satu medis, namun jarang digunakan dalam
bentuk alat portable pengukur suhu, pengamatan meterologi atau klimatologi.
kelembaban dan tekanan.
1.1. Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi,
atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar
atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak
hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga
dapat diperluas untuk mengukur hampir semua
benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat
ketidakpastian. Secara umum, hasil pengukuran
hanya merupakan taksiran atau pendekatan nilai
besaran ukur, oleh karena itu hasil tersebut Gambar 1. Jenis-jenis termometer.

43
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.2, Juli 2016

1.3. Higrometer
Secara umum kelembaban (Relative Humidity)
adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan jumlah uap air yang ada di
udara dan dinyatakan dalam persen dari jumlah
uap air maksimum dalam kondisi jenuh. Alat
yang dapat digunakan untuk mengukur
kelembaban udara (Relative Humidity) adalah
higrometer. Higrometer rambut adalah sebuah
alat pengukur kelembaban udara dengan satuan
persen yang menggunakan prinsip muai panjang
rambut dimana rambut akan memanjang ketika
kelembaban udara bertambah. Rambut yang Gambar 3. Jenis-jenis barometer
digunakan adalah rambut manusia atau kuda
yang sudah dihilangkan lemaknya yang 1.5. Mikrokontroler
kemudian dikaitkan dengan pengungkit (engsel)
yang dihubungkan dengan jarum yang
menunjuk kepada skala sehingga memperbesar
perubahan skala dari perubahan kecil dari
panjangnya rambut.

Gambar 2. Higrometer Gambar 4. Konfigurasi pin mikrokontroler


ATMega16
1.4. Barometer
Salah satu unsur cuaca dan iklim adalah tekanan Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer
udara. Tekanan udara pada suatu permukaan fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya
adalah gaya yang diberikan kepada suatu terkandung sebuah inti prosesor, memori
permukaan atau area oleh sekolom udara di atas (sejumlah kecil Read Acess Memory atau RAM,
permukaan tersebut. Tekanan yang diberikan memori program, atau keduanya), dan
tersebut sebanding dengan massa udara vertikal perlengkapan input output. Dengan kata lain,
yang terdapat di atas permukaan tersebut mikrokontroler adalah suatu alat elektronika
sampai pada batas ketinggian lapisan atmosfer digital yang mempunyai masukan dan keluaran
terluar. Hal itu yang membuat tekanan udara di serta kendali dengan program yang bisa ditulis
setiap tempat berbeda menurut ketinggian dari dan dihapus dengan cara khusus.
tempat tersebut. Tekanan udara juga merupakan
salah satu parameter yang diamati oleh observer 1.6. SHT11
ketika melakukan pengamatan udara permukaan SHT11 Module merupakan modul sensor suhu
atau synoptic observation. Pada kenyataannya dan kelembaban relatif yang berbasis sensor
terdapat banyak alat yang digunakan untuk SHT11 dari Sensirion. Modul ini dapat
mengukur tekanan udara, diantaranya barometer digunakan sebagai alat pengindra suhu dan
air raksa, barometer aneroid, aneroid barograph, kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan
serta bourdon tube barograph.
44
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.2, Juli 2016

kelembaban ruangan maupun aplikasi pemantau


suhu dan kelembaban relatif ruangan.

SHT11 adalah sebuah single chip sensor suhu


dan kelembaban relatif dengan multi modul
sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara
digital. Dibagian dalamnya terdapat kapasitas
polimer sebagai eleman untuk sensor
kelembaban relatif dan sebuah pita regangan
yang digunakan sebagai sensor temperatur.
Output kedua sensor digabungkan dan
dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah
interface serial pada satu chip yang sama.
Sensor ini mengahasilkan sinyal keluaran yang
baik dengan waktu respon yang cepat. SHT11 Gambar 6. Sensor MPX4115AP
ini dikalibrasi pada ruangan dengan kelembaban
yang teliti menggunakan hygrometer sebagai
referensinya. Koefisien kalibrasinya telah
diprogramkan kedalam OTP (On Time
Programmable) memori. Koefisien tersebut
akan digunakan untuk mengaklibrasi keluaran
dari sensor selama proses pengukuran.

Gambar 7. Skematik sensor tekanan

2. PERANCANGAN SISTEM
Untuk membuat alat portable pengukur suhu,
kelembaban dan tekanan udara perlu dibuat
rancangan sistem, diagram blok dan diagram
Gambar 5. Diagram blok SHT11 alur pemrograman.
2.1. Rancangan sistem

1.7. MPX4115AP

MPX 4115AP adalah sensor tekanan keluaran


freescale semiconductor dengan kompensasi
suhu, pengkondisi sinyal, dan telah terkalibrasi.
Sensor chip terintegrasi dengan bipolar sirkuit
op-amp dengan sistem resistor thin film untuk
menghasilkan output analog yang akurat dan
presisi serta kompensasi suhu. Faktor fisiknya
yang kecil dan keandalannya yang tinggi
dari chip terintegrasi membuat MPX 4115AP
menjadi pilihan tepat dan ekonomis.

Gambar 8. Skematika perancangan

45
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.2, Juli 2016

2.2. Blok diagram 2.4. Cara kerja sistem


Blok diagram menjelaskan bagian-bagian utama Alat ini menggunakan modul sensor SHT11
dalam perancangan sistem dan urutan kerja tiap- sebagai pengukur suhu dan kelembaban serta
tiap peralatan agar dapat bekerja sesuai dengan sensor MPX4115AP untuk pengukuran tekanan
fungsinya. udara. Sensor SHT11 menggunakan koneksi 2
wire bukan I2C untuk berkomunikas dengan
mikrokontroler, sedangkan sensor MPX4115AP
harus dihubungkan pada ADC pada port A dari
mikrokontroler. Pertama mikrokontroler akan
meginisialisasi sistem, mulai dari deklarasi
variabel, sub program, interupsi ( portD.2 dan
portD.3) serta koneksi. Program IF yang
pertama akan melihat apakah ada inputan dari
pinD.2, jika YA maka akan masuk pada kondisi
IF kedua apakah ada inputan dari pindD.3, jika
YA maka mikrokontroler akan mengambil data
suhu, kelembaban dan tekanan dari sensor
untuk ditampilkan pada display sekaligus
Gambar 9. Blok diagram
mengirimkannya ke serial untuk ditampilkan di
PC. Kondisi pertama jika hanya pinD.2 on dan
pinD.3 off maka akan menampilkan suhu dan
2.3. Diagram alur pemrograman kelembaban serta waktu pada display sekaligus
Diagram alur pemrograman menjelaskan alur mengirimkan semua data pengukuran ke PC
pembuatan program mikrokontroler. Tahap- (fungsi menampilkan suhu dan kelembaban),
selanjutnya kondisi jika pinD.3 on dan pinD.2
tahap mulai dari inputan - proses – output bisa
off makan mikrokontroler akan mengambil data
dilihat pada diagram alur pemrograman. tekanan dan menampilkannya pada display
dengan waktu dari RTC sekaligus tetap
mengirimkan semua pengukuran data ke PC
melalui serial RS232. (fungsi menampilkan
tekanan).
3. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
3.1. Implementasi
Tahap implementasi adalah tahap dimana
setelah perancangan diselesaikan makan alat
akan memasuki proses pengoperasian
dilapangan., apakah dapat beroperasi sesuai
yang diharapkan.
Alat dapat menampilkan data pengukuran suhu,
kelembaban dan tekanan udara, serta
menampilkan waktu dengan tepat.

Gambar 10 Diagram alur pemrograman

Gambar 11. Tampilan suhu dan kelembapan


46
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.2, Juli 2016

Gambar 12. Tampilan tekanan


Gambar 15. Pengambilan data alat dengan alat
standar kalibrasi suhu

Gambar 13. Tampilan transfer data

Gambar 16. Pengambilan data alat dengan alat


standar kalibrasi kelembaban

Gambar 14. Tampilan waktu

3.2. Pengujian
Pengujian dilakuan dengan mem-bandingkan Gambar17. Pengambilan data alat dengan alat
hasil pembacaan dari alat dengan alat standar standar kalibrasi tekanan
kalibrasi di Laboratorium Instrumentasi dan
Kalibrasi BMKG Pusat. Parameter yang
dibandingkan adalah suhu, kelembaban dan 3.3. Analisis data
tekanan udara dengan alat standar kalibrasi Analisis data hasil pengukuran menggunakan
FLUKE Thermometer 1502 A untuk sensor analisis regresi linear dan korelasi untuk melihat
suhu, RH Vaisala HMT 33 untuk sensor pengaruh variabel bebas (data pengukuran alat
kelembaban dan Vaisala PTB 220 untuk sensor standar kalibrasi) terhadap variable tergantung
tekanan udara. (data pengukuran alat) serta memprediksi nilai
variabel tergantung dengan menggunakan
variable bebas. Dalam analisis regresi variabel
bebas berfungsi untuk menerangkan
(explanatory) sedang variabel tergantung
berfungsi sebagai yang diterangkan (the
47
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.2, Juli 2016

explained) serta analisis korelasi untuk melihat 21 40,717 40,6 0,117


hubungan dua variabel yang ada. 22 40,711 40,57 0,141
23 40,701 40,59 0,111
Rumus umum yang digunakan dalam
24 40,666 40,57 0,096
persamaan regresi linier adalah sebagai berikut :
25 40,616 40,55 0,066
26 40,603 40,55 0,053
Y = a + bX 27 40,583 40,54 0,043
Y : variable tergantung 28 40,582 40,55 0,032
X : variable bebas 2,56
a : konstanta rata-rata koreksi 0,091429
b : kemiringan

∑ . ∑ ∑
b = Pada Tabel 1 dapat dilihat nilai hasil pembacaan
.∑ ∑
sensor dan alat standar, nilai rata-rata koreksi
a = pembacaan dari kedua alat adalah 0,0091429
∑ ∑ o
sehingga a= C, nilai ini masih masuk dalam tentang nilai
(1) koreksi yang diperbolehkan yaitu min 0,2 – 0,5
o
C berdasarkan aturan WMO 8 tentang
Rumus yang digunakan dalam pengperasian peralatan meteorologi.
persamaan korelasi linier sederhana adalah
sebagai berikut :

r =
∑ ∑ .∑

.∑ ∑ .∑ ∑

(2)

Tabel 1. Perbandingan data pembacaan suhu alat


dengan alat standar suhu.

FLUKE
PM.TRP set Gambar 18. Grafik regresi linear suhu
No Thermometer koreksi
5.7 (y) point
1502 A (x)
Tabel 2. Perbandingan data pembacaan kelembaban
1 20,021 19,93 20 0,091
alat dengan alat standar suhu
2 20,021 19,95 0,071
3 20,019 19,99 0,029 Vaisala
set HMT PM.TRP
4 20,021 19,8 0,221
NO point 33 (x) 5.7 (y) Koreksi
5 20,105 19,89 0,215 1 40 41,1 41,18 -0,08
6 19,953 19,92 0,033 2 41,17 41,15 0,02
7 19,93 19,96 -0,03 3 41,21 41,21 0
8 19,904 20,02 -0,116 4 41,24 41,24 0
5 41,28 41,25 0,03
9 19,91 20 -0,09
6 41,32 41,31 0,01
10 20,08 20,08 0 7 41,34 41,34 0
11 30,31 30,17 30 0,14 8 45 44,06 43,72 0,34
12 30,329 30,2 0,129 9 44,12 43,68 0,44
13 30,342 30,22 0,122 10 44,14 43,72 0,42
11 44,18 43,75 0,43
14 30,234 30,09 0,144
12 44,22 43,78 0,44
15 30,286 30,1 0,186
13 44,28 43,91 0,37
16 40,726 40,56 40 0,166 14 44,34 43,88 0,46
17 40,727 40,57 0,157 15 44,4 43,94 0,46
18 40,724 40,57 0,154 16 44,41 43,94 0,47
19 40,721 40,57 0,151 17 50 49,93 49,32 0,61
20 40,718 40,59 0,128 18 49,95 49,27 0,68

48
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.2, Juli 2016

19 49,94 49,2 0,74


20 49,95 49,2 0,75
21 49,94 49,21 0,73
22 49,97 49,18 0,79
23 49,98 49,21 0,77
24 55 54,54 53,41 1,13
25 54,6 53,38 1,22
26 54,64 53,41 1,23
27 54,66 53,47 1,19
28 54,68 53,5 1,18
29 54,64 53,45 1,19
30 60 58,58 57,02 1,56
31 58,64 57,01 1,63
32 58,68 57,01 1,67 Gambar 19. Grafik regresi linear kelembaban
33 58,7 57,04 1,66
34 58,73 57,08 1,65
35 58,74 57,11 1,63 Tabel 3. Perbandingan data pembacaan kelembaban
36 65 63,05 60,88 2,17 alat dengan alat standar tekanan
37 63,08 60,88 2,2
38 63,08 60,83 2,25 Vaisala
PM.TRP set
39 63,09 60,88 2,21 No PTB Koreksi
5.7 (y) point
40 63,07 60,85 2,22 220 (x)
41 63,04 60,85 2,19 1 850,32 850,35 850 -0,03
42 62,97 60,85 2,12 2 850,34 851,43 -1,09
43 62,96 60,85 2,11 3 850,35 850,35 0
44 62,95 60,77 2,18 4 850,37 851,23 -0,86
45 70 67,72 64,77 2,95 5 850,2 850,31 -0,11
46 67,69 64,83 2,86
6 850,31 851,43 -1,12
47 67,68 64,74 2,94
7 896,61 896,82 900 -0,21
48 67,66 64,74 2,92
49 67,63 64,77 2,86 8 896,62 896,82 -0,2
50 67,6 64,69 2,91 9 896,54 896,82 -0,28
51 67,55 64,63 2,92 10 896,56 896,9 -0,34
52 67,53 64,6 2,93 11 896,7 897,9 -1,2
53 75 72,44 68,51 3,93 12 896,6 897,9 -1,3
54 72,22 68,48 3,74 13 946,78 947,61 950 -0,83
55 72,14 68,45 3,69 14 946,76 947,53 -0,77
56 71,92 68,37 3,55 15 946,74 947,61 -0,87
57 80 81,9 78,06 3,84
16 946,73 947,53 -0,8
58 81,64 78,75 2,89
17 946,75 947,61 -0,86
59 81,43 78,77 2,66
60 81,23 78,66 2,57 18 946,64 947,61 -0,97
61 81,18 78,59 2,59 19 996,63 997,33 1000 -0,7
62 81,03 78,54 2,49 20 996,61 997,33 -0,72
63 80,95 78,41 2,54 21 996,63 997,33 -0,7
103,25 22 996,61 997,57 -0,96
rata-rata koreksi 1,638889 23 996,63 997,52 -0,89
24 1041,6 1041,64 1050 -0,04
25 1041,71 1041,72 -0,01
Tabel 2 menunjukan hasil data pembacaan 26 1041,53 1041,56 -0,03
kelembaban, dapat dilihat nilai rata-rata koreksi 27 1041,67 1047,56 -5,89
dari alat adalah 1,638889 yang masih masuk 28 1041,44 1047,56 -6,12
dalam rentang yang diperbolehkan pada aturan 29 1041,33 1047,56 -6,23
WMO 8 yaitu 5% untuk kelembaban. -34,13
Rata-rata koreksi -1,1769

Pada Tabel 3 menunjukan nilai hasil pembacaan


dari alat rata-rata koreksinya adalah -1,1769
mb. Nilai ini bukan berarti minus, tetapi
49
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 3 No.2, Juli 2016

merupakan offset karena nilai pembacaan alat /Instrumentasi_dan_Rekayasa_Meteorologi


berulang diatas dari rata-rata pembacaan alat .bmkg, diakses tanggal 18 Agustus 2015
standar tekanan, oleh karena itu, untuk bisa
Dallas-Maxim Semiconductor. 2008. DS1307
mendapatkan hasil yang mendekati dengan 64 x 8, Serial, I2C Real-Time Clock,
pembacaan alat standar perlu di adjustment http://datasheets.maxim
(dikurangi sebesar 1,1769 (dengan catatan ic.com/en/ds/DS1307.pdf. [17 Mei 2012]
pengurangan tekanan disetiap set poin adalah
Pramana P Agusto., 2012, Rancang Bangun
linear)
Alat Pengukur Suhu, Kelembaban dan
Tekanan Udara Portable Berbasis
Mikrokontroler ATMega16, Laporan Kerja
Prodi Instrumentasi, Akademi Meteorologi
dan Geofisika, Jakarta

Sensirion. 2007. SHT1x/SHT7x Humidity and


Temperature Sensor, http://
www.sensirion.com/images/getFile?id=25.
[18 Mei 2012]

Toruan, Kanton L., Automatic Weather Station


Gambar 20. Grafik regresi linear tekanan udara (AWS) Berbasis Mikrokontroler Tesis,
Program Pasca Sarjana Fakultas MIPA UI,
Depok, 2009.

4. KESIMPULAN Webopedia. 2003. What is Microcontroller?.


Kesimpulan yang di dapat setelah tahap http://www.webopedia.com/TERM/m/micro
implementasi dan pengujian adalah: controller.html [10 Mei 2012]
Telah dibuat alat pengukur suhu, kelembaban World Meteorological Organization (WMO),
dan tekanan udara yang dapat mengukur ketiga 2008. Guide to Meteorological Instru
parameter dan menampilkannya pada display ments and Methods of Observation. WMO-
LCD dan mengirimkan pada PC. No.702. Geneva-Switzerland: secretariat of
Pengujian laboratorium dari sensor WMO.
o
mendapatkan hasil koreksi 0,091429 C
untuk suhu, 1,638889 % untuk kelembaban dan
-1,1769 mb untuk tekanan udara. Nilai yang
didapat masuk dalam toleransi koreksi
pembacaan yang diperbolehkan berdasarkan
aturan WMO 8 tentang pengoperasian alat
meteorologi.
.

DAFTA PUSTAKA

Atmel. 2008. 8-bit AVR® Microcontroller with


32 KB In-System Programmable
Flash,http://www.atmel.com/dyn/resources
/prod_documents/doc2503.pdf. [ 17 mei
2012].

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika,


BMKG, 2015, http://www.
bmkg.go.id/BMKG_Pusat/I/Sarana_Teknis

50

Anda mungkin juga menyukai