Pedoman Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pedoman Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan tradisional telah dimanfaatkan sejak dahulu dan sampai kini masih diakui
PENCARIAN
keberadaannya di masyarakat serta masih diperlukan dukungannya dalam mengatasi masalah Kata kunci artikel... Cari
kesehatan. Oleh karena itu pelayanan kesehatan tradisional perlu terus dibina, dikembangkan, dan
diarahkan agar menjadi pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggung jawabkan keamanan dan
APLIKASI
manfaatnya sehingga tidak merugikan masyarakat dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya.
tradisional merupakan salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dimana
berdasarkan cara pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi 2 (dua), yaitu
ketrampilan dan ramuan. Masing-masing memilikimetoda, praktek pelayanan dengan falsafah ilmu
yang berbeda. Ada yang rasional sehingga mudah dipahami dan dipelajari, namunada pula yng tidak
rasional sehingga untuk dipahami dan dipelajari. Ramuna yng digunakan oleh Pengobat Tradisional
(Battra) ramuan hampir keseluruhannya terdiri dari atas lebih dari 1 (satu) jenis tanaman obat.
Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional ramuan sarat dengan niansa pembinaan berbasis pada
studi epdemiologik,mulai dari observasi. Seentara itu rancana pengembangan obat bahan bahan alam
di Badan POM, mengarah pada pengembangan produk yang terdiri atas 1 jenis tanaman obat, melalui
pendekatan pengembangan obat pada umumnya yang berbasis pada uji klinik.Dalam hal istilahpun,
terdapat banyak penggunaan nama-nama sepertiobat bahan alam, obat asli Indonesia, obat tradisional,
biofarmaka, jamu, ramuan,yang semuanya menunjukkan satu arti yanitu ramuan tanaman berkhasiat
obat baik empirik maupun ilmiah, telah beredar dan digunakan oleh masyarakat, baik diproduksi oleh
industri (obat tradisional pabrikan) maupun dibuat sendiri oleh pengobat tradisional ataupun dalam
rumah tangga.
Perkembangan di bidang informasi dewasa ini tealah mempermudah akses masyarakat terhadap
BOK
informasi teantang pelayanan kesehatantradisional. Banyaknya penelitian pengembangan yang
dilakukan di bidang ini terutama tanaman obat dan obat tradisional, akan menyebabkan terjadinya
pergseran pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional di tanah air kita. Pemanfaatan pelayanan
kesehatan tradisional yang semula hanya dimanfaatkan oleh masyarakat di pedesaan dan kalangan
menengah kebawah untuk pertolongan pertama mengatasi gejalapenyakit trivial dan self limiting
diseases , kini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas untuk mengatsi penyakit degeneratif,
Perkembangan pelayanan kesehatan tradisional saat ini tidak hanya berupa ramuan/obat tetapi saat ini
banyak masuk metoda-metoda ataupun alat-alat kesehatan tradisional yang berasal dari luar dan
tradisional di Indonesia, maka perlu dilkaukan penataan secara menyeluruh dan bertahap, sehingga
diperoleh pelayanan kesehatan tradisional yang aman digunakan, bermutu, bermanfaat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengantelah terbentuknya Sentra
Pengembangan dan Penerapan Pelayanan kesehatan tradisional (Sentra P3T) yang fungsinya antara
khsiatnya serta kemungkinan dapat diintegrasikan dalam fasilitas kesehatan formal, seperti Rumah
DOKUMENTASI KEGIATAN
Sakit, Puskesmas dan lain-lain.
Dengan adanya Sentra P3T diharapkan dapat menggali potensi pelayanan kesehatan tradisional yang
merupakan kearifan lokal di masing-masing daerah, baik berupa ramuan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat ataupun metode-metode tertentu yang sudah dilakukan oleh masyarakat secara turun
http://www.gizikia.depkes.go.id/pedomanteknispenelitianpelayanankesehatantradisional/ 1/3
7/31/2015 Pedoman Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional | Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
temurun, sehingga oleh Sentra P3T dapat diwujudkan pelayanan kesehatan tradisional yang aman
bermanfaat secara ilmiah. Sentra P3T juga diharapkan melakukan pengkajian / penelitian / pengujian
terhadap pelayanan kesehatan yang sedang buming dimanfaatkan oleh masyarakat yang belum
bahan/ramuan/obat tradisional perlu adanya buku petunjuk teknis penelitian pelayanan kesehatan
Tujuan
Tujuan umum : REFERENSI
penyusunan panduan ini adalah terlaksananya suatu pembuktian keamanan dan manfaat
bahan/ramuan/obat, alat dan metode pelayanan kesehatan tradisional sesuai persyaratan atau kaidah
Tujuan Khusus :
Bahan/ramuan/obat tradisional, alat dan metode pelayanan kesehatan tradisional, yang telah
diterapkan oleh masyarakat yang merupakan kearifan lokal ataupun yang sedang bumming di
masyarakat.
para fugsional yang berkedudukan di Provinsi yang mempunyai untuk melakukan penapisan melalui
berbasis penelitian serta koordinator jaringan informasi dan dokumentasi pelayanan kesehatan
Langkah I :
Sentra P3T menentukan prioritas metode, alat dan obat tradisional yang akan dikaji, diteliti, diuji
berdasarkan inventarisasi hasil penelitian dari setiap kabupaten/kota dengan memperhatikan
kebutuhan daerah. Hasil inventarisasi tersebut mencakup jumlah, jenis, nama dan alamat yang
dikumpulkan di Dinas Kesehatan Provinsi.
Inventarisasi hasil penelitian dapat merujuk dari survei ethnomedicine, riset nasional, hasil penelitian
pra klinik di perguruan tinggi, Badan Litbangkes dan institusi penelitian lainnya.Sentra P3T melakukan
studi lapangan tentang metode, obat tradisional dan alat kesehatan tradisional yang akan dikaji,
diteliti, diuji berdasarkan persetujuan Tim Pengendali P3Tdan Pokjanas Yankestradkom.
Outline studi lapangan dilengkapi menjadi proposal meliputi judul, latar belakang, tujuan, metodologi
dan perkiraan biaya serta biodata.
Langkah II :
Melakukan penelusuran jenis pelayanan kesehatan tradisional termasuk prioritas untuk mendapatkan
data lebih rinci, yaitu dengan berpedoman pada format kuesioner (terlampir). Kuesioner dapat
http://www.gizikia.depkes.go.id/pedomanteknispenelitianpelayanankesehatantradisional/ 2/3
7/31/2015 Pedoman Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional | Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dikembangkan sesuai kebutuhan.
Langkah III :
Langkah IV :
Tim Peneliti Sentra P3T dibawah koordinator Ketua sentra P3T menyusun proposal penelitian secara
lengkap sesuai dengan kaidah penyusunan proposal penelitian yang baku, dan kemudian diusulkan ke
Tim Pengendali P3T untuk mendapatkan persetujuan.
Melakukan seminar proposal penelitian lengkap dan proposal uji klinis di depan Tim Pembahas
Penelitian yang terdiri dari pakar terkait. untuk mendapat masukan dan penyempurnaan.Melakukan
uji klinis berdasarkan scoring tertinggi.
Uji klinis harus melalui kajian etik untuk mendapatkan “Ethical Clearence“ dari Komisi Etik dan
dilakukan oleh tim yang ahli di bidangnya dengan menggunakan protokol penelitian yang disusun
sebelum penelitian dilaksanakan. (Idward, Tradkom.com)
Kategori : Pedoman
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *
Email *
Website
Comment
Post Comment
Copyright © 2012 - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
http://www.gizikia.depkes.go.id/pedomanteknispenelitianpelayanankesehatantradisional/ 3/3