Anda di halaman 1dari 3

7/31/2015 Pedoman Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional | Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA


Beranda Menu Utama Profil Berita Terbitan Artikel BOK PHLN Integrasi Data PWS Link Kontak Kami Peta Situs

Pedoman Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional


Oleh : Idward pada 12 June 2012

Latar Belakang
Pelayanan kesehatan  tradisional telah dimanfaatkan sejak dahulu dan sampai kini masih diakui
PENCARIAN
keberadaannya di masyarakat serta masih diperlukan dukungannya dalam mengatasi masalah Kata kunci artikel... Cari
kesehatan. Oleh karena itu pelayanan kesehatan tradisional perlu terus dibina,  dikembangkan, dan

diarahkan agar menjadi pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggung jawabkan keamanan dan
APLIKASI
manfaatnya sehingga tidak merugikan masyarakat dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya.

Dalam Undang-Undang No 36 tahun 2009  tentang Kesehatan dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan

tradisional merupakan salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dimana

berdasarkan cara pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi 2 (dua), yaitu

ketrampilan dan ramuan. Masing-masing memilikimetoda, praktek pelayanan dengan falsafah ilmu

yang berbeda. Ada yang rasional sehingga mudah dipahami dan dipelajari, namunada pula yng tidak

rasional sehingga untuk dipahami dan dipelajari. Ramuna yng digunakan oleh Pengobat Tradisional

(Battra) ramuan hampir keseluruhannya terdiri dari atas lebih dari 1 (satu) jenis tanaman obat.

Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional ramuan sarat dengan niansa pembinaan berbasis pada

studi epdemiologik,mulai dari observasi. Seentara itu rancana pengembangan obat bahan bahan alam

di Badan POM, mengarah pada pengembangan produk yang terdiri atas 1 jenis tanaman obat, melalui

pendekatan pengembangan obat pada umumnya yang berbasis pada uji klinik.Dalam hal istilahpun,

terdapat banyak penggunaan nama-nama sepertiobat bahan alam, obat asli Indonesia, obat tradisional,

biofarmaka, jamu, ramuan,yang semuanya menunjukkan satu arti yanitu ramuan tanaman berkhasiat

obat baik empirik maupun ilmiah, telah beredar dan digunakan oleh masyarakat, baik diproduksi oleh

industri (obat tradisional pabrikan) maupun dibuat sendiri oleh pengobat tradisional ataupun dalam

rumah tangga.

Perkembangan di bidang informasi dewasa ini tealah mempermudah akses masyarakat terhadap
BOK
informasi teantang pelayanan kesehatantradisional. Banyaknya penelitian pengembangan yang

dilakukan di bidang ini terutama tanaman obat dan obat tradisional, akan menyebabkan terjadinya

pergseran pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional di tanah air kita. Pemanfaatan pelayanan

kesehatan tradisional yang semula hanya dimanfaatkan oleh masyarakat di pedesaan dan kalangan

menengah kebawah untuk pertolongan pertama mengatasi gejalapenyakit  trivial dan  self limiting

diseases , kini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas untuk mengatsi penyakit degeneratif,

genetik dan lain-lain.

Perkembangan pelayanan kesehatan tradisional saat ini tidak hanya berupa ramuan/obat tetapi saat ini

banyak masuk metoda-metoda ataupun alat-alat kesehatan tradisional yang berasal dari luar dan

banyak dimanfaatkan oleh Masyarakat.Dengan semakin berkembangnya pelayanan kesehatan

tradisional di Indonesia, maka perlu dilkaukan penataan secara menyeluruh dan bertahap, sehingga

diperoleh pelayanan kesehatan tradisional yang aman digunakan, bermutu, bermanfaat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengantelah terbentuknya Sentra

Pengembangan dan Penerapan Pelayanan kesehatan tradisional (Sentra P3T) yang fungsinya antara

lain melakukan penapisan melalui pengkajian/penelitian/pengujian untuk membuktikan keamanan dan

khsiatnya serta kemungkinan dapat diintegrasikan dalam fasilitas kesehatan formal, seperti Rumah
DOKUMENTASI KEGIATAN
Sakit, Puskesmas dan lain-lain.

Dengan adanya Sentra P3T diharapkan dapat menggali potensi pelayanan kesehatan tradisional yang

merupakan kearifan lokal di masing-masing daerah, baik berupa ramuan tanaman yang berkhasiat

sebagai obat ataupun metode-metode tertentu yang sudah dilakukan oleh masyarakat secara turun

http://www.gizikia.depkes.go.id/pedoman­teknis­penelitian­pelayanan­kesehatan­tradisional/ 1/3
7/31/2015 Pedoman Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional | Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
temurun, sehingga oleh Sentra P3T dapat diwujudkan pelayanan kesehatan tradisional yang aman

bermanfaat secara ilmiah. Sentra P3T juga diharapkan melakukan  pengkajian / penelitian / pengujian

terhadap pelayanan kesehatan yang sedang buming dimanfaatkan oleh masyarakat yang belum

diketahui secara pasti akan manfaat dan keamanannya.

Untuk melaksanakan Penapisan melalui pengkajian/penelllitian/pengujian terhadap metode, alat,

bahan/ramuan/obat tradisional perlu adanya buku petunjuk teknis penelitian pelayanan kesehatan

tradisional, sebagai acuan Sentra P3T dalam melaksanakan fungsinya tersebut.


Buka Album

Tujuan
Tujuan umum : REFERENSI

penyusunan panduan ini adalah terlaksananya suatu pembuktian keamanan dan manfaat

bahan/ramuan/obat, alat dan metode pelayanan kesehatan tradisional sesuai persyaratan atau kaidah

penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan.

Tujuan Khusus :

Terlaksananya suatu pembuktian keamanan dan kemanfaatan cara-cara pelayanan kesehatan


tradisional ketrampilan melalui penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
persyaratan teknis dan etis.
Terlaksananya suatu pembuktian keamanan dan kemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional ramuan
melalui penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan persyaratan teknis dan etis.
Terlaksananya suatu pembuktian keamanan dan kemanfaatan spenelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai  dengan persyaratan teknis dan etis.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Panduan Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional bagi Sentra

Pengembangan dan Penerapan Pelayanan kesehatan tradisional (Sentra P3T) adalah

Bahan/ramuan/obat tradisional, alat dan metode pelayanan kesehatan tradisional, yang telah

diterapkan oleh masyarakat yang merupakan kearifan lokal ataupun yang sedang bumming di

masyarakat.

TUGAS DAN FUNGSI SENTRA P3T DALAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Tugas dan Fungsi Sentra P3T
JUMLAH PENGUNJUNG
Sentra Pengembangan dan Penerapan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Sentra P3T) adalah wadah

para fugsional yang berkedudukan di Provinsi yang mempunyai   untuk melakukan penapisan melalui

pengkajian/penelitian/pengujian, pendidikan/pelatihan dan pelayanan kesehatan tradisional yang

berbasis penelitian serta koordinator jaringan informasi dan dokumentasi pelayanan kesehatan

tradisional di wilayah provinsi.

Tugas dan Fungsi Sentra P3T

Melakukan penapisan melalui pengkajian/penelitian/pengujian terhadap metode , bahan/ramuan/obat,


metode dan alat kesehatan tradisional  yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
Menyelenggarakan pendidikan pelatihan petugas kesehatan tentang pelayanan kesehatan tradisional
yang telah terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan berdasarkan pengkajian/penelitian/pengujian.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional dalam rangka mendukung penelitian.
Memantau, menilai, mengawasi, mengendalikan secara intern dan mengevaluasi hasil kegiatan seluruh
sentra P3T dan Unit Teknisnya.
Melaporkan hasil kegiatan Sentra P3T secara berkala kepada Tim Pengendali  P3T dan Kelompok
Kerja Nasinal Pelayan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer (POKJANAS
Yankestradkom)
Mengembangkan peran sebagai Koordinator Jaringan Informasi dan Dokumentasi (JID) pelayanan
kesehatan tradisional di provinsi sekaligus sebagai bagian JID Yankestrad.
Melakukan kegiatan advokasi/sosialisasi pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat
dari hasil pengkajian/penelitian/pengujian.
MEKANISME KERJA SENTRA P3T

Diatur dalam Panduan Kerja Sentra P3T

MEKANISME PENGUSULAN REKOMENDASI

Langkah  I :

Sentra P3T menentukan prioritas metode, alat dan obat tradisional yang akan dikaji, diteliti, diuji
berdasarkan inventarisasi hasil penelitian dari setiap kabupaten/kota dengan memperhatikan
kebutuhan daerah. Hasil inventarisasi tersebut mencakup jumlah, jenis, nama dan alamat yang
dikumpulkan di Dinas Kesehatan Provinsi.
Inventarisasi hasil penelitian dapat merujuk dari survei ethnomedicine, riset nasional, hasil penelitian
pra klinik di perguruan tinggi, Badan Litbangkes dan institusi penelitian lainnya.Sentra P3T melakukan
studi lapangan  tentang metode, obat tradisional dan alat kesehatan tradisional yang akan dikaji,
diteliti, diuji berdasarkan persetujuan Tim Pengendali P3Tdan Pokjanas Yankestradkom.
Outline studi lapangan dilengkapi menjadi proposal meliputi judul, latar belakang, tujuan, metodologi
dan perkiraan biaya serta biodata.
Langkah II :

Melakukan penelusuran jenis pelayanan kesehatan tradisional termasuk prioritas untuk mendapatkan

data lebih rinci, yaitu dengan berpedoman pada format kuesioner (terlampir). Kuesioner dapat

http://www.gizikia.depkes.go.id/pedoman­teknis­penelitian­pelayanan­kesehatan­tradisional/ 2/3
7/31/2015 Pedoman Teknis Penelitian Pelayanan Kesehatan Tradisional | Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dikembangkan sesuai kebutuhan.

Langkah III :

Melakukan  scoring meliputi faktor pemanfaatan, faktor sistem/cara/ilmu pelayanan kesehatan

tradisional dan faktor pengembangan (scoring terlampir).

Langkah IV :

Tim Peneliti Sentra P3T dibawah koordinator Ketua sentra P3T menyusun proposal penelitian secara
lengkap sesuai dengan kaidah penyusunan proposal penelitian yang baku, dan kemudian diusulkan ke
Tim  Pengendali P3T untuk mendapatkan persetujuan.
Melakukan seminar proposal penelitian lengkap dan proposal uji klinis di depan Tim Pembahas
Penelitian yang terdiri dari pakar terkait. untuk mendapat masukan dan penyempurnaan.Melakukan 
uji klinis berdasarkan scoring tertinggi.
Uji klinis harus melalui kajian etik untuk mendapatkan “Ethical Clearence“ dari Komisi Etik dan
dilakukan oleh tim yang ahli di bidangnya dengan menggunakan protokol penelitian yang disusun
sebelum penelitian dilaksanakan. (Idward, Tradkom.com)

Tweet 0 Like Share 0 0

Post Views: 101

Kategori : Pedoman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Name *

Email *

Website

Comment

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title="">


<b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Post Comment

Copyright © 2012 - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA

Ganti ke versi mobile

http://www.gizikia.depkes.go.id/pedoman­teknis­penelitian­pelayanan­kesehatan­tradisional/ 3/3

Anda mungkin juga menyukai