Ya benar, Telaga Rambut Monte merupakan Telaga hasil bentukan alam berjuta-juta tahun dahulu.
Namun, apakah kalian tahu sejarah mitos yang berkembang di Telaga ini? Mitos di Telaga rambut
monte berkembang karena telaga ini dipercaya sebagai tempat suci dan Wingit bagi masyarakat
disana. Konon, cerita-cerita yang berkembang di sini berawal dari zaman Kerajaan Majapahit. Hal
tersebut senada dengan penjelasan Ibu Karti (62th) “Niku peninggalan Majapahit mbak, tempat
pemujaan. Leres Majapahit.”, “itu peninggalan Majapahit, tempat pemujaan Kerajaan Majapahit”.
Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan Candi bernama Candi Monte yang sampai sekarang
masih kokoh berdiri walau tidak utuh lagi. Tidak heran memang kenapa cerita-cerita mitos
berkembang di kawasan tersebut.
Tapi pernahkah anda bertanya-tanya bagaimana mitos sejak zaman dahulu kala bisa eksis sampai
sekarang. Nah, jawabannya adalah tradisi tutur khas masyarakat Jawa. Cerita-cerita sejarah mitos
tersebut oleh masyarakat di sana di turunkan secara turun-temurun dari zaman kakek nenek mereka
hingga pada anak cucu sekarang. Ibu Sarmi menjelaskan “dados e nggeh saking tiyang-tiyang
riyen bapak ibuk riyyen. Pokok mbah-mbah e riyen nggeh bejani ngoten, akhire nggeh nerokne
ngoten …lak lare alit nggeh ngertos e saking kulo-kulo ngoten niki”. “jadi (cerita-cerita sejarah
mitos) dari bapak ibu saya dulu, pokoknya sesepuh zaman dulu, ngomong begitu kami ikut… kalau
anak kecil tau (cerita) tersebut ya dari saya (atau orang tua lain) begini”. Pasti terdapat banyak
presepsi mengenai cerita mitos tersebut, walau begitu makna dari cerita mitos tersebut tidak akan
pernah berbeda. Sejarah, cerita serta mitos di masyarakat akan tetap ada dan menjadi bagian tak
terpisahkan oleh zaman.