Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOPORI

DISUSUN OLEH :

1. ANDY SETYO NUGROHO (04)


2. CANDRA DEWI PURWATI (07)
3. FIQHI CAHYA PURNAMA (13)
4. HAFIDZ SETIYADI (14)
5. PUTI MAHARANI (21)
6. RAMADHANI PATRIA SEKARTAMI (24)
7. SITI AMILIA FITA SARI (29)
8. YOGA YUDANTARA SAPUTARA (30)

SMA NEGERI 7 PURWOREJO


JALAN KI. MANGUN SANGKORO 1 PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa
menyelesaikan tugas pembuatan makalah mengenai “Konservasi Air” dengan materi
“Biopori” . Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita
sehinga kita dapat belajar mengenai biopori lebih luas lagi.
Harapan kami sebagai penyusun, hendaknya makalah sederhana ini dapat
berdaya guna dan bermanfaat untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pelajar, umum khususnya pada
diri kami sendiri dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa di pergunakan
dengan semestinya.
Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, kami menyadari laporan ini
bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal
isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang menbangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga
laporan ini bisa memberikan manfaat bagi kami dan pembaca.

Purworejo, 10 November 2013

Penulis

2
DAFTAR ISI

Judul .......................................................................................................................... 1
Kata Pengantar........................................................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................................................... 3

BAB I (Pendahuluan)

a. Latar Belakang................................................................................................. 4

b. Tujuan .............................................................................................................. 5

c. Rumusan Masalah............................................................................................ 5

BAB II (Pembahasan dan Isi)

a. Pengertian Biopori............................................................................................... 6

b. Alat dan Bahan .................................................................................................... 6

c. Lokasi Pembuatan Biopori .................................................................................. 7

d. Cara Membuat Biopori ........................................................................................ 8

e. Cara Pemeliharaan Biopori................................................................................ 10

f. Manfaat Pembuatan Biopori.............................................................................. 11

BAB III (Kesimpulan)

a. Kesimpulan .................................................................................................... 14

b. Saran .............................................................................................................. 14

Daftar Pusaka ......................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banjir merupakan musuh tahunan warga di sejumlah daerah di tanah air.
Pembukaan lahan, perataan tanah untuk pembangunan pemukiman dan
prasarana lainnya mengakibatkan pemadatan tanah, berkurangnnya sumber
bahan organik tanah, serta rusaknya liang-liang bekas penembusan dan galian
fauna tanah.
Pada saat pembangunan sebagian permukaan lahan dipadatkan untuk
bangunan dan prasarana jalan. Hal ini mengakibatkan sebagian besar air hujan
tidak dapat meresap ke dalam tanah, tetapi mengalir ke permukaan tanah dan
dibuang melalui saluran drainase. Buruknya saluran pembuangan air
(drainase) serta menurunnya daya serap tanah akibat pembangunan
mengakibatkan banjir.
Guna menanggulangi masalah banjir tersebut, bapak A. Muzaki, S.Pd.
Guru Kimia di SMA Negeri 7 Purworejo, menmerintah kami untuk membuat
sebuah biopori di lingkungan SMA Negeri 7 Purworejo ini.
Pembuatan biopori ini berfungsi untuk menyerap air, menyaring air bersih,
mengurai sampah organik, serta menjaga unsur hara pada tanah.
Lubang-lubang biopori tersebut berisi udara, dan akan menjadi tempat
berlalunya air dalam tanah. Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam
jumlah banyak maka kemampuan sebidang tanah untuk meresapkan air akan
meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan
memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah. Hal ini akan
mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi.
Peningkatan jumlah biopori dapat dilakukan dengan membuat lubang
vertikal di dalam tanah. Lubang-lubang tersebut diisi dengan bahan-bahan
organik seperti daun-daun kering, potongan rumput, atau tanaman, serta sampah
organik rumah tangga. Bahan-bahan organik ini dijadikan sumber

4
energi bagi organisme hidup di dalam tanah. Peningkatan aktivitas organisme
tersebut akan meningkatkan jumlah biopori yang terbentuk.
Lubang biopori merupakan teknologi sederhana untuk konservasi lahan
dan penyediaan air bersih. Lubang ini dikembangkan atas dasar prinsip
ekohidrologis, yaitu memperbaiki kondisi ekosistem tanah untuk perbaikan
fungsi hidrologis ekosistem tersebut. Teknologi ini bisa diaplikasikan di
kawasan perumahan yang 100% kedap air atau sama sekali tidak ada tanah
terbuka maupun di areal persawahan yang berlokasi di kawasan perbukitan.
Lubang sebaiknya dibuat di bagian tanah yang tidak terendam air atau lebih
tinggi dari saluran air. Jika lubang tersebut terendam air maka fauna tanah
seperti cacing, rayap, dan semut akan kekurangan oksigen. Selain itu,
menyebabkan hilangnya kemampuan meresapnya air karena sudah jenuh.

B. Tujuan
Agar siswa kelas X IPA 3 dapat membuat lubang biopori untuk dapat
menimalisir banjir.

C. Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara membuat lubang biopori ?
2) Mengapa dibuat lubang biopori ?
3) Apa manfaat yang didapat dari pembuatan lubang biopori ?

5
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI

I. Pengertian Biopori
Biopori adalah liang atau terowongan-terowongan kecil di dalam tanah
yang terbentuk akibat aktivitas perakaran tanaman dan berbagai fauna
tanah, seperti cacing, rayap, semut, dan lain-lain. Biopori yang terbentuk
akan terisi udara, dan akan menjadi tempat lewatnya air di dalam tanah
sehingga memperlancar peresapan air ke dalam perkembangan akar
tanaman serta populasi dan aktivitas fauna tanah.
Teknologi biopori disebut pula mulsa vertikal, karena teknologi ini
mengandalkan jasa fauna tanah seperti cacing dan rayap untuk membentuk
pori-pori alami di dalam tanah. Adanya sampah organik menyebabkan air
bisa terserap dan struktur tanah diperbaiki. Peningkatan jumlah biopori
dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal ke dalam tanah, kemudian
diisi dengan bahan oganik. Bahan organik yang dimasukkan ke dalam
lubang tersebut dapat berupa sampah organik rumah tangga, daun- daun,
potongan rumput, atau vegetasi lainnya.

II. ALAT DAN BAHAN


Dengan menggunakan alat yang sederhana kita bisa membuat lubang
biopori di sekitar rumah atau sekolah kita, idealnya jarak antar lubang
adalah sekitar 3 meter namun hal tersebut tergantung kebutuhan dan juga
lokasinya, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Alat pembuat lubang, ada yang berbentuk screw dan juga ada yang
berbentuk garpu (seperti supit kepiting)
2. Pipa paralon Ø 3”, panjang 30 cm beserta tutupnya yang sudah
dilubangi
3. Semen
4. Pasir

6
5. Centong/cetok
6. Linggis

III. Lokasi Pembuatan Lubang Biopori


Lubang biopori sebaiknya dibuat di tempat-tempat dimana air akan
terkumpul pada saat hujan. Air hujan diarahkan sedemikian rupa sehingga
mengalir ke lubang resapan biopori yang dibuat. Sebagai kompensasi
terhadap pengerasan atau bidang kedap yang berupa bangunan, halaman
yang diperkeras, jalan beraspal, atau bentuk-bentuk penutupan permukaan
tanah lainnya, lubang resapan biopori tidak hanya dibuat satu buah,
melainkan dibuat banyak. Lubang resapan biopori dapat dibuat pada :
1. Halaman rumah:
Pembuatan lubang resapan biopori di halaman selain
memperhatikan unsur artistik atau keindahan, sebaiknya juga
memperhatikan unsur keamanan. Meskipun hanya berdiameter kecil
(10 cm) tetapi dapat menyebabkan kecelakaan, terutama bagi anak-
anak. Lubang resapan biopori dapat dibuat di pinggir halaman dimana
air hujan dapat mengalir ke lubang yang dibuat. Pembuatan lubang
resapan biopori di halaman disesuaikan dengan kontur tanah.
2. Taman kota:
Pembuatan lubang biopori dapat juga dilakukan di taman. Lubang
resapan biopori dibuat sesuai dengan kontur taman atau bisa pula
dibuat di sekeliling pohon. Pembuatan lubang resapan biopori
mengelilingi pohon juga dapat berfungsi sebagai pupuk organik bagi
tanaman sekaligus meningkatkan ketersediaan cadangan air sehingga
akan menyuburkan tanaman.
3. Saluran pembuangan air:
Lubang resapan biopori juga dapat dibuat pada saluran
pembuangan air, sehingga saluran pembuangan air juga berfungsi
menjadi tempat peresapan air. Pembuatan lubang resapan biopori

7
sebaiknya disesuaikan dengan kontur tanah yang ada atau pada dasar
alur-alur yang sengaja dibuat untuk mengumpulkan serta mengarahkan
air masuk ke dalam lubang biopori. Pembuatan lubang resapan biopori
pada dasar alur tersebut juga cenderung lebih aman karena pada
umumnya manusia tidak suka berjalan melewati daerah alur, sehingga
dapat menghindari kaki terperosok ke dalam lubang.

IV. Cara Membuat Biopori


1. Gali tanah dengan linggis kedalaman 30 cm, hal ini dimaksud untuk
mempermudah alat pembuat lubang bekerja

2. Teruskan membuat lubang dengan pelubang biopori hingga


kedalaman 80 – 100 cm, dengan menggunakan alat pengebor biopori.

3. Masukkan pipa paralon sampai tepi pipa rata dengan permukaan


tanah, pipa berfungsi sebagai penahan tanah disekitar lubang agar
tidak longsor dan Perkuat mulut lubang dengan semen sekitar 2-3 cm
dan setebal 2cm disekelilingnya.

8
4. Masukkan daun-daun kering, sampah basah ke dalam lubang sampai
penuh, hal ini dimaksud agar sampah terurai oleh cacing dan menjadi
kompos

5. Tutupi lubang dengan tutup paralon, jika tidak ada tutup paralon maka
bisa diganti dengan roster/angin-angin.

9
Desain/gambar biopori

V. Cara Pemeliharaan Biopori


Cara memilihara biopori sangat mudah :
1 Pemeriksa tutup biopori apakah lubangnya tersumbat sampah atau tidak

10
2 Untuk memanen kompos yang ada di lubang biopori kita perlu waktu
antara 2 – 3 minggu, setelah dipanen komposnya maka lubang harus kita
isi lagi dengan sampah daun kering/basah.

VI. Manfaat Biopori


1. Meningkatkan daya peresapan air dan cadangan air tanah.
Pembuatan lubang resapan biopori akan memperluas bidang
permukaan peresapan air seluas permukaan dinding lubang.
Suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diameter 10
cm yang semula mempunyai bidang permukaan resapan 79 cm2
setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas
bidang resapannya menjadi 0,3 m2. Terjadi pertambahan luas bidang
peresapan sampai 40 kali. Permukaan tanah berbentuk lingkaran
dengan diameter 100 cm yang semula mempunyai bidang permukaan
bidang resapannya menjadi 3,14 m2. Terjadi pertambahan luas bidang
peresapan 4 kali.
Diameter lubang yang kecil akan mempunyai pertambahan luas
bidang peresapan yang lebih besar sehingga lubang resapan biopori
dibuat dengan diameter kecil. Lubang resapan biopori yang dibuat
dengan diameter kecil akan mengurangi beban resapan, sehingga laju
peresapan air dapat dipertahankan. Beban resapan adalah volume air
yang masuk ke dalam lubang dibagi luas permukaan resapan (dinding
dan dasar lubang).
Peningkatan diameter lubang meningkatkan beban resapan dan
mengurangi pertambahan luas bidang resapan. Kombinasi antara luas
bidang resapan dan adanya biopori secara bersama-sama akan
meningkatkan kemampuan tanah dalam meresapkan air. Peresapan air
hujan ini selain dapat mencegah banjir juga dapat meningkatkan
cadangan air tanah.

11
2. Mengubah Sampah Organik menjadi Kompos
Setiap rumah tangga akan menghasilkan sampah organik yang
berupa sampah dapur atau sampah tanaman pekarangan yang dapat
dimasukkan ke dalam lubang resapan biopori. Sampah organik ini
merupakan sumber energi dan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh
biota tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi.
Sampah yang telah didekomposisi ini dikenal sebagai kompos.
Melalui proses dekomposisi, lubang resapan biopori akan berfungsi
sekaligus sebagai tempat pembuatan kompos. Kompos yang dihasilkan
dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk organik untuk berbagai jenis tanaman.
3. Mengurangi emisi CO2 dan Metan
Sampah organik yang berupa rumput, daun-daun kering dan ranting-
ranting sisa tanaman kaya akan sumber karbon. Pembakaran sampah
organik akan meningkatkan emisi gas-gas seperti CO2 dan metan yang
merupakan salah satu penyusun gas rumah kaca. Disinyalir
peningkatan emisi gas tersebut ke atmosfir merupakan salah satu
penyebab utama adanya pemanasan global yang ramai dibicarakan
saat ini. Pembuangan sampah organik ke dalam lubang resapan biopori
dapat memfungsikan tanah kembali sebagai penyimpan karbon,
sehingga dapat mengurangi emisi karbon ke atmosfir. Karbon yang
tersimpan di dalam tanah dalam bentuk humus tidak akan mudah
diemisikan, bahkan dapat memelihara kesuburan tanah.
4. Mengatasi penyebab penyakit yang ditimbulkan oleh adanya genangan
air.
Permukaan tanah terbuka yang terkena sinar matahari akan
ditumbuhi lumut yang dapat menyumbat pori, apalagi di daerah
pemukiman yang banyak dipenuhi bangunan. Hal ini akan

12
mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Air yang tidak
meresap ke dalam tanah akan menimbulkan genangan air.
Adanya genangan air yang terus menerus ini merupakan habitat
yang baik bagi berkembang biaknya berbagai jenis nyamuk yang dapat
menjadi pembawa penyakit, seperti malaria dan demam berdarah
dengue. Pembuatan lubang resapan biopori dapat meresapkan
genangan air tersebut, sehingga mengurangi tempat berkembang
biaknya nyamuk.

13
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Biopori adalah liang atau terowongan-terowongan keil di dalam
tanah yang terbentuk akibat aktivitas perakaran tanaman dan berbagai
fauna tanah, seperti cacing, rayap, dan semut. Teknologi biopori bermanfaat
untuk meningkatkan daya peresapan air dan cadangan air tanah,
mengubah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi CO2
dan metan, serta mengatasi penyebab penyakit yang ditimbulkan oleh
adanya genangan air. Peningkatan biopori dapat dilakukan dengan membuat
lubang vertikal di dalam tanah yang diisi dengan sampah organik.
Lubang resapan biopori dapat dibuat di halaman, taman, ataupun
saluran air.

II. Saran
Sebaiknya teknologi biopori ini perlu untuk dipromosikan atau
disebarluaskan kepada kalayak ramai atau masyarakat, karena teknologi
biopori ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkunganya apalagi
di musim hujan. Agar masyarakat tersebut dapat meminimalisir agar tidak
terjadi bajir di lingkungannya.

14
Daftar Pusaka
Anonim. 2008. Bumiku panas. http:wongtmgloveaworld.blogspot.com.
Diakses 30 April 2013.

Anonim .2008. Biopori, teknologi tepat guna ramah


lingkungan.http://biopori.com. Diakses 30 April 2013 .

Anonim. 2009. http://zainalarif.wordpress.com/. Diakses 30 April 2013.

Anonim. 2011.Makalah Biopori.

http://nonieasti.blogspot.com/2011/07/makalah-biopori.html. Diakses tanggal


30April 2013

Dunia Chayoy. 2012. Penjelasan tentang Biopori

http://chayoy.blogspot.com/2012/04/penjelasan-tentang-biopori.html. Diakses
Tanggal 30 April 2013

15

Anda mungkin juga menyukai