Bab 4
Bab 4
id
BAB IV
DATA DAN ANALISA
Gambar 4.1 menunjukkan pada spesimen tersebut terdapat lima jenis proses
pemotongan yaitu yaitu (1) face milling, (2)profile milling, (3)pocket milling, (4)
slot milling (5) drilling.
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
4.1 Data
Pengujian pertama bertujuan untuk mengetahui nilaigetaran pada saat
proses pemotongan berlangsung. Datayang diperoleh pada pengujian ini berupa
amplitudo getaran yang dihasilkan oleh gesekan antara mata pahat dan material
saat proses-proses pemotongan berlangsung. Getaran yang terjadi akan ditangkap
oleh accelerometer yang menempel pada ragum lalu diteruskan menuju vibration
meter dan didapatkan data getaran. Data diambil untuk setiap proses pemotongan
(facemilling, pocketmilling, profilemilling, slotmillingdan drilling) dan pada setiap
proses pemotongan terdapat 5 spesimen. Hasil pengujian ditampilkan pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1 Data hasil pengujian menggunakan vibration meter
Getaran (m/s²)
Spesimen Proses Pemotongan
Face Profile Pocket Slot
Drilling
Milling Milling Milling Milling
1 1,09 1,42 1,73 2,44 18,68
2 1,02 1,31 1,78 2,52 19,87
3 0,92 1,66 1,71 2,59 18,29
4 0,92 1,71 1,70 2,17 17,81
5 1,18 1,33 1,75 2,49 18,45
Rata-rata 1,03 1,49 1,73 2,44 18,62
4.2 Analisa
4.2.1 Pengaruh proses pemotongan terhadap kekasaran permukaan
Dari data kekasaran pada Tabel 4.2 di peroleh grafik hubungan proses
pemotongan terhadapkekasaran permukaan seperti dalam Gambar 4.2.
1,489
1,098 1,100
1
0,537
0
Face Milling Profile Milling Pocket Milling Slot Milling Drilling
Proses pemotongan profile milling dan pocket milling ini memiliki nilai
kekasaran permukaan yang tidak jauh berbeda, untuk proses pemotongan profile
milling memiliki nilai kekasaran permukaan sebesar 1,0984 µm dan proses pocket
milling memiliki nilai kekasaran permukaan sebesar 1,1004 µm selisih nilai
kekasaran permukaan kedua proses ini hanya 0,002 µm. Kedua proses
pemotongan ini menggunakan pahat yang sama, diameter yang sama, kecepatan
spindel yang sama, feed rate yang sama dan kedalaman pemakanan yang sama.
commit to user
Perbedaan dari proses pemotongan profile milling dan pocket milling adalah sisi
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
mata pahat yang menyentuh benda kerja. Pada proses profile milling hanya sisi
samping dari mata pahat yang menyentuh benda kerja sedangkan pada proses
pocket milling sisi samping dan sisi muka dari pahat menyentuh benda kerja.
Faktor yang memberi pengaruh terhadap terjadinya kekasaran permukaan adalah
sudut mata pahat yang bersentuhan langsung dengan benda kerja, namun oleh
adanya perbedaan luasan mata pahat yang menyentuh benda kerja maka proses
pemotongan pocket millingmemiliki nilai kekasaran permukaan sedikit lebih besar
dari proses pemotongan profile milling.
pahat karena pada proses ini beban yang terjadi pada pahat sangat besar sehingga
dibutuhkan pahat yang kuat. Pahat dengan 2 buah mata pahat memiliki dimensi
lebih besar pada tiap mata pahatnya tidak seperti pahat dengan 4 buah mata pahat
yang memiliki dimensi lebih kecil pada tiap mata pahatnya. Bila menggunakan
pahat dengan 4 buah mata pahat kemungkinan pahat akan patah lebih besar bila
dibandingkan menggunakan pahat dengan 2 buah mata pahat. Pahat dengan 2
mata pahat mempengaruhi nilai kekasaran permukaan karena semakin sedikit
mata pahat maka pemakanan pergigi menjadi lebih sedikit sehingga geram yang
dihasilkan lebih besar, hal inilah yang menyebabkan kekasaran pada proses drill
memiliki nilai kekasaran permukaan paling besar (kasar).
Getaran (m/s²)
25
20 18,62
Getaran (m/s²)
15
10
5
1,73 2,44
1,03 1,49
0
Face Milling Profile Milling Pocket Milling Slot Milling Drilling
yang dipakai. Pada proses pemotongan face milling menggunakan pahat end mill
berdiameter 20 mm. Diameter pahat yang besar ini menyebabkan pahat berputar
lebih stabil saat permukaan pahat memotong benda kerja sehingga nilai getaran
yang diperoleh lebih kecil dibanding keempat proses pemotongan lainya.
Proses pemotongan profile milling memiliki nilai getaran yang lebih besar
dari proses pemotongan face millingyaitu sebesar 1,49 m/s2. Proses pemotongan
profile milling memiliki nilai getaran yang lebih besar dari proses pemotongan
face milling karena pada proses ini menggunakan pahat end mill dengan diameter
8 mm. Ukuran diameter pahat yang lebih kecil menyebabkan pahat lebih mudah
bergetar saat mata pahat memotong permukaan benda kerja.
Proses pemotongan slot milling memiliki nilai getaran sebesar 2,44 m/s2.
Proses pemotongan slot milling ini menggunakan pahat dan parameter yang sama
dengan kedua proses sebelumnya yaitu profile milling dan pocket milling. Alasan
proses pemotongan ini memiliki nilai getaran yang lebih besar dari kedua proses
pemotongan sebelumnya yaitu perbedaan lebar pemotongan seperti yang telah
dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Pada proses pemotongan pocket milling
lebar pemotongannya adalah setengah luas permukaan sisi samping pahat dan sisi
muka pahat dan pada proses pemotongan slot milling adalah setengah dari luas
permukaan sisi samping pahat dan sisi muka pahat. Proses pemotongan slot
milling memiliki lebar pemotongan lebih besar dari proses pemotongan pocket
milling hal ini yang menyebabkan proses pemotongan slot milling memiliki nilai
getaran yang lebih besar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.5 Komparasi kekasaran permukaan dan getaran pada jenis proses
pemotongan
Dari gambar 4.4 dapat diketahui nilai kekasaran permukaan urut dari nilai
terkecil adalah proses pemotongan face milling 0,536 µm, profile milling 1,098
µm, pocket milling 1,1 µm, slot milling 1,489 µm dan drill 1,994 µm. Untuk nilai
getaran urut dari nilai terkecil adalah face milling 1,03 m/s2, profile milling 1,49
m/s2, pocket milling 1,73 m/s2, slot milling 2,44 m/s2 dan drill 18,62 m/s2.
ditekan dengan tekanan yang cukup besar supaya pahat drill dapat bergerak
menembus benda kerja. Penekanan tersebut tidak lain berfungsi untuk melawan
gaya eksruksi yang cukup besar diujung drill serta melawan gesekan pada bidang
utama/mayor bagi kedua mata potong (Rochim, 1993).
commit to user