Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR

ALAT PENGHITUNG BARANG OTOMATIS

Disusun oleh :
Muhammad Zaki Zahran (1317050171)

DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS LAPORAN MATA KULIAH


DESAIN PCB DAN PROTOTYPE

DOSEN PEMBIMBING : IKHWANNUL KHOLIS, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JAKARTA, 12 DESEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT dan segala puji syukur hanya bagi-Nya Tuhan
semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan makalah
Pendidikan Kewarganegaraan ini. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Maksud penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat memenuhi tugas Desain PCB &
Prototype. Makalah ini juga menguraikan beberapa materi Arduino Uno dan juga untuk
mempermudah pemahaman kepada kita semua, khususnya mahasiswa-mahasiswi Politeknik
Negeri Jakarta.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyampaikan terimakasih kepada yang turut
serta membantu dalam penyelasaian makalah ini baik moril maupun materil. Kepada para
orangtua dari kami yang telah memberi support dan motivasi untuk pembuatan makalah ini.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan
membimbing kami, kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada para mahasiswa dari hasil makalah
ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama, bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini.

Jakarta, 12 Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Pembatasan Masalah ................................................................................................................... 1
D. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 2
A. Dasar Teori.................................................................................................................................. 2
B. Peralatan & Bahan ...................................................................................................................... 9
C. Gambar Schematic .................................................................................................................... 10
D. Desain Mekanik ........................................................................................................................ 11
E. Hasil dan Analisis ..................................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP .......................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 16
B. Saran ......................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 17

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam dunia industri dari yang kecil sampai menengah, dibutuhkan proses produksi yang
cepat dan tepat agar keuntungan maksimal dapat tercapai. Salah satu permasalahan yang kerap terjadi
yakni masalah menghitung barang produksi. Ada kalanya barang yang diproduksi jumlahnya
mencapai ratusan bahkan sampai ribuan dan jutaan. Tidak mungkin hanya mengandalkan kemampuan
manusia yang prosesnya masih manual. Dibutuhkan sebuah alat penghitung otomatis agar proses
perhitungan bisa cepat dan akurat.
Untuk industri menengah hingga kecil misalnya , masih dipergunakannya tenaga manusia
yang menghitung secara manual.Hal ini menyebabkan terlambatnya hasil produksi atau memakan
waktu yang cukup lama apabila ditambah lagi , barang tidak hanya puluhan bahkan jutaan.

B. Perumusan Masalah
Adapun tujuan dari praktikum elektronika adalah untuk mengurangi metode Menghitung
Manual yang memakan waktu cukup lama, dan diharapkan bisa memudahkan kepada pengguna dalam
menghitung barang secara otomatis.

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang terdapat pada Project Prototype ini adalah :
1. Sensor yang di gunakan memiliki jarak batasan sekitar 2cm-8cm
2. Memiliki sensitifitas sensor yang kurang akurat.
3. Dan tidak tahan terhadap air apabila dipakai di luar ruangan/outdoor

D. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah ,membuat “Alat Penghitung Barang Otomatis” yang dapat
di aplikasikan di industri menengah hingga perindustrian kecil sehinnga tidak menggunakan
cara manual dari tenaga manusia itu sendiri.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Dasar Teori

1. ARDUINO UNO R3

Pengertian Arduino Uno R3

Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan


bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang
besar dan memori yang dapat menampung cukup banyak.
Arduino uno menggunakan board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328,
mempunyai 14 pin digital input dan output( 6 diantaranya sebagai output PWM), 6 input
analog yang merupakan osilator kristal 16Mhz, koneksi USB, power jack, ICSP header, dan
tombol reset.

Cara Kerja Arduino Uno R3

Ardunio uno dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai
eksternal.Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh
dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan
sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead

dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin
dari konektor POWER.
Memory arduino, ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk
bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat
dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).

Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan sebuah komputer,
Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328 menyediakan serial komunikasi
UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).

2
2. Sensor Inframerah FC-51

Objek dapat dideteksi dengan sistem inframerah yang terdiri dari pemancar inframerah dan
penerima/receiver. Pemancar IR, juga dikenal sebagai IR LED, mengirimkan sinyal inframerah
dengan frekuensi tertentu yang kompatibel dengan penerima IR yang memiliki tugas untuk
mendeteksinya. Ada berbagai jenis sensor IR untuk berbagai jenis aplikasi. Teknologi IR digunakan
untuk misalnya, pada sensor jarak untuk mendeteksi objek yang dekat, pada sensor kontras untuk
menemukan jalur atau dalam menghitung sensor untuk menghitung objek.

Pemancar IR mengirimkan sinyal inframerah yang, jika permukaan memantulkan (misalnya


warna putih), memantul ke beberapa arah termasuk penerima IR yang menangkap sinyal yang
mendeteksi objek. Saat permukaan menyerap (mis. Warna hitam) sinyal IR tidak terpantul dan objek
tidak dapat dideteksi oleh sensor. Hasil ini akan terjadi bahkan jika objek tidak ada.

Pemancar IR adalah LED khusus yang memancarkan radiasi dalam rentang frekuensi
inframerah, tidak terlihat oleh mata telanjang. LED inframerah hanya berfungsi sebagai LED
sederhana dengan tegangan 3V DC dan konsumsi arus sekitar 20mA. Penerima IR, seperti fotodioda
atau fototransistor, mampu mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan dari pemancar IR. Secara

Sensor yang digunakan dalam demo kami adalah model FC-51. Ini adalah sensor murah yang
mudah tersedia di internet dengan harga kurang dari 2 $ tetapi sayangnya kami tidak menemukan
datasheet. Dalam hal apa pun kami akan menjelaskan pengoperasian sirkuit elektronik terkait dan
kemudian mengimplementasikan beberapa demo untuk menguji fungsinya.
Memiliki tiga pin koneksi:

Vcc : ke catu daya 3-5V DC;


Gnd ke pin Ground ;
OUT untuk sinyal output digital dari sensor.
Sensor ini mendeteksi objek pada jarak antara 2 ~ 30cm. Dengan potensiometer Anda dapat
mengkalibrasi sensitivitas sesuai dengan kondisi aplikasi dan lingkungan (mis. Kecerahan). IC
LM393 adalah komparator tegangan kolektor terbuka yang menyediakan output jika ada pull-up R
antara output IC (DO) dan catu daya Vcc (R = 10KΩ.

Output adalah:
HIGH- jika objek tidak terdeteksi;
LOW - jika objek terdeteksi

3
3. LCD (Liquid Crystal Display)

Layar LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul display elektronik. Layar LCD 16x2
adalah modul yang sangat dasar dan sangat umum digunakan di berbagai perangkat dan sirkuit.
Modul-modul ini lebih disukai daripada 7segmen dan multi-segmen LED lainnya. Alasannya: LCD
ekonomis; mudah diprogram; tidak memiliki batasan dan menampilkan karakter khusus (tidak seperti
dalam 7 segmen), animasi dan sebagainya. LCD 16x2 berarti dapat menampilkan 16 karakter per
baris dan ada 2 garis seperti itu. Dalam LCD ini setiap karakter ditampilkan dalam matriks 5x7 piksel.
LCD ini memiliki dua register, yaitu, Command dan Data. Daftar perintah menyimpan instruksi
perintah yang diberikan ke LCD. Perintah adalah instruksi yang diberikan kepada LCD untuk
melakukan tugas yang telah ditetapkan seperti menginisialisasi, membersihkan layarnya, mengatur
posisi kursor, mengontrol tampilan, dll. Register data menyimpan data yang akan ditampilkan pada
LCD. Data nya adalah nilai ASCII karakter yang akan ditampilkan pada LCD. Klik untuk
mempelajari lebih lanjut tentang struktur internal LCD

4
PIN DIAGRAM & TABEL DIAGRAM

Pin
Fungsi Nama
No
1 Ground (0V) Ground
2 Supply voltage; 5V (4.7V – 5.3V) Vcc
3 Contrast adjustment; through a variable resistor VEE
Selects command register when low; and data register Register
4
when high Select
5 Low to write to the register; High to read from the register Read/write
6 Sends data to data pins when a high to low pulse is given Enable
7 DB0
8 DB1
9 DB2
10 DB3
8-bit data pin
11 DB4
12 DB5
13 DB6
14 DB7
15 Backlight VCC (5V) Led+
16 Backlight Ground (0V) Led-

5
4. Push Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus
listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan
start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close)
dan NO (normally open).
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak
tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan
kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan
motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri – industri.
Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
a. Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan
kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh
kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
b. Tipe Normally Close (NC)
ombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan
kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga
arus listrik akan terputus
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka
sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak
tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup

6
5. Potensiometer

Pengertian dan Fungsi Potensiometer, Dalam Peralatan Elektronik, sering ditemukan


Potensiometer yang berfungsi sebagai pengatur Volume di peralatan Audio / Video seperti Radio,
Walkie Talkie, Tape Mobil, DVD Player dan Amplifier. Potensiometer juga sering digunakan dalam
Rangkaian Pengatur terang gelapnya Lampu (Light Dimmer Circuit) dan Pengatur Tegangan pada
Power Supply (DC Generator).
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer
merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur,
Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai
pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan
Simbolnya.

Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :

1. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper


2. Element Resistif
3. Terminal

Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara
menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan
pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.
2. Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara
memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari
untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga
dengan Thumbwheel Potentiometer.
3. Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan
alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini
biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.

7
Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer

Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track)
dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah
Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif
(Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-
turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya
terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon
(Carbon).Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2
jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic
Potentiometer).

Fungsi-fungsi Potensiometer

Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan
dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape
Mobil, DVD Player.
2. Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
3. Sebagai Pembagi Tegangan
4. Aplikasi Switch TRIAC
5. Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
6. Sebagai Pengendali Level Sinyal

8
B. Peralatan & Bahan

*ALAT
1. Arduino Uno R3
2. Sensor InfraRed FC-51
3. Potensiometer 50k
4. LCD 16x2
5. Pushbutton
6. Baterai 9v
7. Bor Kecil & Mata Bor 0.8mm,1mm
8. Solder
9. Kabel Jumper Male-Female
10. Header Male-Female
11. Header Male-Male
12. AVO Meter
13. Adaptor 12v
14. Kabel Serial
15. Tang
16. Obeng
17. Penggaris
18. Spidol
19. Gergaji

*BAHAN
1. Printer Circuit Board (PCB)
2. Feri Klorida
3. Timah
4. Fluks
5. Box Elektronik X10
6. Tripleks 30x15cm
7. Lem Tembak

9
C. Gambar Schematic

10
D. Desain Mekanik

*Tampak Depan

Terdapat protype bagian tampak depan yang memperlihatkan sensor dibagian bawah dan push
button dibagian tengah sementara LCD ada di bagian atas.

*Tampak bagian kiri

Kita masih bisa melihat terdapat sensor yang posisinya menjorok kedepan

11
*Tampak bagian kanan

Terdapat Prototype sebuah peluncur guna diletakkan sebuah barang diatasnya.Dan kembali terlihat
sensor fc-51

*Tampak belakang+dalam

Terlihat papan pcb yang sudah di tempelkan aruido r3 dan ada sebuah baterai 9v sebagai supply-
nya.

Desain AUTOCAD (SW)

12
E. Hasil dan Analisis

Pada percobaan diatas diketahui bahwa cara kerja dari sensor IR tersebut ialah pendeteksi
objek.Bila ada objek yang terdeteksi oleh sensor maka lampu indicator merah akan menyala dan
data out yang keluar berupa logic LOW. Sedangkan jika tidak ada objek, maka lampu indicator
sensor akan mati dan data out bernilai logic HIGH. Dan range jarak sensor atau tingkat sensitifitas
sensor dapat diatur melalui potensiometer.

CODING
// -------- Project Alat Penghitung Barang Otomatis --------- //

// ------ Berbasis Arduino dan Sensor Jarak Infra Merah ----- //

#include <LiquidCrystal.h>

// inialisasi pin lcd

LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);

// inialisasi masing2 pin

const int pinSensor = 9;

const int pinReset = 8;

// inialisasi masing2 variabel

int hitung = 0;

int kondisi1 = 0;

int status1;

//******* --------- program default/setting awal ---------- *******//

void setup()

// inialisasi status pin reset

pinMode(pinReset, INPUT);

digitalWrite(pinReset, HIGH);

pinMode(pinSensor, INPUT);

// inialisasi jumlah baris-kolom lcd

lcd.begin(16, 2);

// tulisan awal pada lcd

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Alat hitung");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("Jumlah Barang ...");

delay(1000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

13
lcd.print("Ready");

delay(1000);

//****** ----------------- PROGRAM UTAMA -------------------- ******//

void loop()

// -------------- program penghitung barang --------------- //

// setting maksimal pembacaan jumlah barang

// ganti jumlah sesuai kebutuhan

hitung = constrain(hitung, 0,999); // ==> jumlah maks barang

// status1 adalah hasil pembacaan pin sensor

status1 = digitalRead(pinSensor);

// jika pin sensor bernilai logic HIGH

if (status1 == HIGH)

// hasil hitung tetap

hitung = hitung;

kondisi1 = 0;

// jika pin sensor bernilai LOW dan kondisi1 bernilai = 0

else if (status1 == LOW && kondisi1 == 0)

// jumlah barang bertambah 1

hitung += 1;

// kondisi1 menjadi bernilai = 1

kondisi1 = 1;

// jika pin sensor bernilai LOW dan kondisi bernilai = 1

else if (status1 == LOW && kondisi1 == 1)

// hasil hitung tetap

hitung = hitung;

// kondisi1 tetap bernilai =1

kondisi1 = 1;

// --------- program tombol reset kembali ke = 0 ---------- //

// jika tombol reset ditekan

// maka pin reset bernilai logic LOW

if (digitalRead(pinReset) == LOW)

14
{

// jumlah barang kembali menjadi = 0

hitung = 0;

// menuliskan pada lcd

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("RESET ...");

delay(1000);

// ------ program tampilan jumlah barang pada lcd 16x2 ------ //

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Jumlah barang : ");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(hitung);

delay(300); // delay update tulisan pada lcd

CARA KERJA
1. Alat ini akan bekerja bila sensor mendeteksi objek yang melewati sensor tersebut
2. Apabila ada objek yang terdeteksi maka akan otomatis terhitung di display LCD
3. LCD menampilkan jumlah barang yang terdeteksi oleh sensor tadi.
4. Lalu untuk push button sendiri berguna untuk me-reset jumlah nilai barang yang telah
terhitung.

15
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa sensor pada rangkaian tersebut
bekerja bila ada objek yang terdeteksi dan menghasilkan berupa data logic.
2. Kemudian dilanjut dengan adanya LCD yang menampilkan display angka yang menunjukkan
terhitungnya suatu barang.
3. Pengaplikasikan alat ini diperuntukan untuk perindustrian kecil hingga industri menengah karna
mungkin masih banyak yang bekerja secara manual.
4. Alat ini masih dibilang perlu penyempurnaan untuk penggunaan yang maksimal.

B. Saran

1. Untuk pengaplikasian alat ini diperlukan beberapa langkah2 agar di check terlebih dahulu
sensitifitas dari sensor itu sendiri
2. Sensitifitas sensor juga di pengaruhi oleh massa dan kecepatan dari objek
3. Selagi Massa itu besar tergolong melebihi besar dari sensor bisa terdeteksi , akan tetapi
apabila objek terlalu kecil besar kemungkinan tidak akan terdetek oleh sensor

16
DAFTAR PUSTAKA

www.teknikelektronika.com
www.listrikduniaterang.blogspot.com
www.engineersgarage.com
www.circuitdigest.com
www.components101.com
www.electronicsforu.com
www.winstar.com.tw
www.playembedded.org

17

Anda mungkin juga menyukai