Anda di halaman 1dari 54

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS


PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

Disusun oleh:

Nama : Maria Benedikta Wahyu Ariyanti, A.Md.KL


NIP : 19970423 201902 2 005
Angkatan : XVI
No. presensi : 24
Jabatan : Sanitarian Terampil
SKPD/Instansi : Puskesmas Simo Boyolali
Coach : Andis Triyanto, SKM, M.Kes
Mentor : drg Ninuk Sri Sunarsih

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJASAMA DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2019
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS


PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Sabtu
Tanggal : 06 April 2019
Tempat : Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah Karanganyar

Karanganyar, April 2019


Peserta

MARIA BENEDIKTA W.A, A.Md.KL


NIP. 199704232019022005

Menyetujui,

Coach, Mentor,

ANDIS TRIYANTO, SKM., M.KES. drg NINUK SRI SUNARSIH


Widyaiswara Ahli Muda Pembina
NIP.197505041999031006 NIP. 196406131992032006

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS


PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

Telah diseminarkan pada :


Hari : Sabtu
Tanggal : 06 April 2019
Tempat : Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah Karanganyar

Karanganyar, April 2019


Peserta

MARIA BENEDIKTA W.A, A.Md.KL


NIP. 199704232019022005
Mengetahui dan Menyetujui,

Coach, Mentor,

ANDIS TRIYANTO, SKM., M.KES. drg NINUK SRI SUNARSIH


Widyaiswara Ahli Muda Pembina
NIP.197505041999031006 NIP. 196406131992032006

Narasumber,

DIDIK SINGGIH HADI, SE., M.Si.


Widyaiswara Ahli Madya

iii
NIP. 196309231996031001

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Medis Puskesmas
Simo Boyolali” dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas PNS di Puskesmas Simo dengan sikap perilaku PNS dan nilai-nilai
dasar PNS yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan
dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan tulus mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Agus Santoso, sebagai Kepala Badan Kepegawaian,
Pengembangan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Boyolali.
2. drg Ninuk Sri Sunarsih sebagai Kepala Puskesmas Simo yang telah
menugaskan dan mendukung saya untuk mengikuti pelatihan dasar
CPNS Golongan II ini.
3. Didik Singgih Hadi SE, M.Si. selaku narasumber atas saran masukan
yang diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi
4. Andis Triyanto, SKM., M.Kes. selaku coach atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya.
5. drg Ninuk Sri Sunarsih selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi.
6. Keluarga besar Puskesmas Simo atas dukungan dan kerjasamanya.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi
kegiatan latsar.

iv
9. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa
untuk dapat menyelesaikan Latsat Golongan II ini dengan baik.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan II Angkatan XVI tahun 2019.

Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh


dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari
berbagai pihak membuat rancangan laporan menjadi lebih baik agar
rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Boyolali, 6 April 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 8
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah ................................ 10
C. Tujuan ................................................................................ 21
D. Manfaat .............................................................................. 21
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara ................................................ 23
B. Nilai-Nilai Dasar PNS .......................................................... 25
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ............................ 30
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Puskesmas ................................................................ 35
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ............................................. 39
C. Role Model .......................................................................... 40
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA ........................................................................ 41
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi ............................................ 47
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ...................... 49
BAB V PENUTUP ............................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 52
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 53

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu


.....................................................................................................................
................................................................................................................. 11
Tabel 1.2. Analisis Isu
Strategi
.....................................................................................................................
................................................................................................................. 14
Tabel 1.3. Dampak Isu Tidak
Terselesaikan
.....................................................................................................................
................................................................................................................. 16
Tabel 3.1 Jumlah SDM UPT Puskesmas Simo Tahun
2018

39
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan
Aktualisasi
.....................................................................................................................
................................................................................................................. 42
Tabel 4.2. Jadwal Rancangan
Aktualisasi
.....................................................................................................................
................................................................................................................. 47
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
…………
.....................................................................................................................
................................................................................................................. 49

vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan
dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk
mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional seperti
tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini mengedepankan
penguatan nilai-nilai dasar profesi PNS dan pembangunan karakter
dalam mencetak PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan
dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta
berdaya saing.
Pegawai ASN berfungsi sebagai : 1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-
fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan
dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Dalam menjalankan
fungsinya, seorang ASN harus selalu memegang teguh dan
mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA yang meliputi akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. ASN
juga mempunyai kedudukan peran yaitu : 1) Manajemen ASN; 2)
Whole of government; 3) Pelayanan Publik.

9
Namun pada kenyataannya, pelaksanaan fungsi ASN belum
dilaksanakan dengan baik dan belum mengamalkan nilai-nilai dasar
ANEKA. Nilai-nilai dasar ANEKA belum diaplikasikan dalam
manajemen ASN, whole of government dan pelayanan publik.
Sebagian besar masyarakat memandang negatif para Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Pegawai Negeri Sipil (PNS) dipndang masyarkat
yang tidak serius dalam bekerja, malas bekerja, bekerja tidak sesuai
jam kerja, kurang ramah, sombong dan melakukan pelayanan
secara tebang pilih. Oleh karena itu, saat ini pemerintah Republik
Indonesia sedang menggalakkan reformasi birokrasi dengan tujuan
agar para PNS dapat menjalankan tugas secara baik, akan tetapi
untuk terciptanya reformasi birokrasi perlu didukung oleh sumber
daya manusia dan sistem yang berkualitas. Untuk tujuan tersebut
maka perlu dibangun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
PNS.
Puskesmas Simo adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang penting karena bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Kecamatan Simo. Puskesmas Simo adalah suatu unit pelaksanan
fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan,
pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh terpadu yang
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal
di wilayah Kecamatan Simo. Indikator utama yang harus dimiliki
setiap puskesmas termasuk Puskesmas Simo adalah lingkungan
sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Sesuai dengan indikator lingkungan sehat yang harus dimiliki
oleh Puskesmas Simo, maka inovasi merupakan suatu upaya yang
baik dalam meningkatkan kualitas lingkungan Puskesmas Simo.
Dalam rangka merancang sebuah inovasi, yang pertama harus

10
dilakukan adalah identifikasi isu yang terjadi di Puskesmas Simo.
Setelah isu diidentifikasi dan ditetapkan, maka selanjutnya dapat
disusun kegiatan yang akan diaktualisasikan untuk dapat
meningkatkan kualitas lingkungan Puskesmas Simo. Beberapa
masalah yang terjadi diantaranya adalah belum optimalnya
pengelolaan sampah medis Puskesmas Simo, belum dilakukannya
monitoring kualitas fisik ruangan-ruangan seperti suhu dan
kelembaban di Puskesmas Simo, belum optimalnya pelaksanaan
konsultasi kesehatan lingkungan bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Simo, belum menyeluruhnya pelaksanaan inspeksi
kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum dan tempat-tempat
pengolahan makanan pada wilayah kerja Puskesmas Simo dan
masih sedikitnya pemeriksaan air bersih maupun air minum yang
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Simo.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka penulis akan
merancang kegiatan aktualisasi dengan menerapkan ilmu dan nilai-
nilai yang telah didapatkan selama pelatihan sehingga mampu
memberikan perubahan yang bermanfaat untuk Puskesmas Simo
dalam meningkatkan kualitas lingkungan sehat.
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS terdiri atas
identifikasi isu dan penetapan isu sebagai berikut:
1. Identifikasi Isu
Isu atau masalah ditemukan dari adanya gap atau
kesenjangan antara kondisi yang terjadi di Puskesmas Simo
dengan kondisi yang diharapkan. Beberapa isu yang
ditemukan oleh penulis terkait dengan manajemen ASN,
whole of government, dan pelayanan publik adalah :

11
Tabel 1.1 Identifikasi Isu

Identifikasi
No. Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
Isu

1. Belum Manajemen Sampah medis Sampah medis dibedakan


optimalnya ASN, sudah dibedakan dalam plastik berwarna
pengelolaan Pelayanan pengumpulannya kuning, setiap hari diambil
sampah medis Publik, menggunakan dari tiap unit melalui
Puskesmas Whole of plastik berwarna penimbangan dan
Simo government kuning, disetiap pencatatan terlebih dahulu,
unit juga sudah kemudian dimasukkan ke
tersedia tempat dalam freezer yang setiap
sampah medis, hari juga dipantau suhunya
setiap hari sampah agar selalu 0oC dan saat
medis diangkut pengambilan dari PT Arah
untuk dimasukkan dilakukan pencocokan
ke dalam freezer untuk mencegah kerugian
dengan suhu 0oC pembayaran.
yang selanjutnya
setiap bulan akan
diambil dari PT
Arah. Hal yang
belum
dilaksanakan
adalah pencatatan
berat sampah
medis yang
dihasilkan setiap
harinya agar pada
saat pengambilan
dari PT Arah dapat
dilakukan

12
pencocokan untuk
mencegah
kerugian
pembayara. Selain
itu pemantauan
suhu freezer juga
belum
dilaksanakan
2. Belum Manajemen Belum Dilaksanakan pengecekan
dilakukannya ASN, dilaksanakan kualitas fisik ruangan-
monitoring Pelayanan pengecekan ruangan yang meliputi suhu
kualitas fisik Publik kualitas fisik dan kelembaban di
ruangan- ruangan-ruangan Puskesmas Simo
ruangan yang meliputi suhu secararutin setiap hari dan
seperti suhu dan kelembaban dilakukan pencatatan serta
dan dan pencatatan di dokumentasi
kelembaban di Puskesmas Simo
Puskesmas secara rutin setiap
Simo hari
3. Belum Manajemen Masih sedikit Masyarakat datang ke
optimalnya ASN, masyarakat yang Puskesmas Simo bila
pelaksanaan Pelayanan melakukan mempunyai permasalahan
konsultasi Publik konsultasi terkait kesehatan
kesehatan permasalahan lingkungan
lingkungan kesehatan
bagi lingkungan ke
masyarakat di Puskesmas Simo
wilayah kerja
Puskesmas
Simo
4. Belum Manajemen Tempat-tempat Dengan program jangka
menyeluruhny ASN, umum maupun panjang dapat dibuat

13
a pelaksanaan Pelayanan tempat penjadwalan inspeksi
inspeksi Publik, pengolahan kesehatan lingkungan yang
kesehatan Whole of makanan yang menyeluruh ke seluruh
lingkungan di government sudah diinpeksi wilayah kerja Puskesmas
tempat-tempat kesehatan Simo meliputi tempat-
umum dan lingkungan masih tempat umum dan tempat-
tempat-tempat sedikit karena tempat pengolahan
pengolahan faktor jarak yang makanan
makanan pada memang jauh dan
wilayah kerja waktu yang
Puskesmas diperlukan juga
Simo banyak
5. Masih Manajemen Pelaksanaan Dengan program jangka
sedikitnya ASN, pemeriksaan air panjang dapat disusun
pemeriksaan Pelayanan bersih maupun air penjadwalan pemeriksaan
air bersih Publik minum pada air bersih maupun air
maupun air tempat minum untuk tempat
minum yang pengolahan pengolahan makanan,
dilakukan di makanan, tempat tempat industri atau
wilayah kerja industri atau penampungan air yang
Puskesmas penampungan air berada di wilayah kerja
Simo yang berada di Puskesmas Simo
wilayah kerja
Puskesmas Simo
masih sedikit dan
belum merata

2. Penetapan Isu
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu.
Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan
menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk

14
diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat
bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Kelayakan) dan USG (Urgency, Seiourness, dan Growth).
a. Analisa Kriteria Isu dengan APKL
Berdasarkan identifikasi isu yang telah diuraikan di atas
dianalisis menggunakan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Kelayakan).
1) Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat
diperbincangkan dalam masyarakat
2) Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
3) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak
4) Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Tabel 1.2 Analisis APKL
No. Isu A P K L Keterangan
1. Belum optimalnya pengelolaan sampah Memenuhi
+ + + +
medis Puskesmas Simo syarat
2. Belum dilakukannya monitoring kualitas
Memenuhi
fisik ruangan-ruangan seperti suhu dan + + + +
syarat
kelembaban di Puskesmas Simo
3. Belum optimalnya pelaksanaan
konsultasi kesehatan lingkungan bagi Memenuhi
+ + + +
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas syarat
Simo
4. Belum menyeluruhnya pelaksanaan
Memenuhi
inspeksi kesehatan lingkungan di + + + +
syarat
tempat-tempat umum dan tempat-

15
tempat pengolahan makanan pada
wilayah kerja Puskesmas Simo
5. Masih sedikitnya pemeriksaan air bersih
Memenuhi
maupun air minum yang dilakukan di + + + +
syarat
wilayah kerja Puskesmas Simo
Keterangan :
+ = Memenuhi syarat - = Tidak memenuhi syarat
b. Analisa Prioritas Isu dengan USG
Berdasarkan Tabel 1.2, isu yang teridentifikasi memenuhi
syarat analisa APKL, yaitu :
1) Belum optimalnya pengelolaan sampah medis
Puskesmas Simo
2) Belum dilakukannya monitoring kualitas fisik ruangan-
ruangan seperti suhu dan kelembaban di Puskesmas
Simo
3) Belum optimalnya pelaksanaan konsultasi kesehatan
lingkungan bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Simo
4) Belum menyeluruhnya pelaksanaan inspeksi
kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum dan
tempat-tempat pengolahan makanan pada wilayah
kerja Puskesmas Simo
5) Masih sedikitnya pemeriksaan air bersih maupun air
minum yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Simo
Isu tersebut kemudian dianalisa dengan matriks USG
(urgency, Seriousness, Growth).
1) Urgency, mendesak untuk dibahas dikaitkan dengan
waktu
2) Seriousness, seberapa serius dikaitkan dengan akibat
yang muncul bila penyebab isu tidak dipecahkan dan

16
masalah yang akan timbul akan lebih serius dari
masalah pokok
3) Growth, seberapa akan berkembang dikaitkan dengan
kemungkinan masalah akan makin memburuk bila
dibiarkan
Tabel 1.3 Analisa USG
No. Isu U S G Total Peringkat
1. Belum optimalnya 5 5 5 15 1
pengelolaan sampah
medis Puskesmas Simo
2. Belum dilakukannya 5 4 4 13 2
monitoring kualitas fisik
ruangan-ruangan
seperti suhu dan
kelembaban di
Puskesmas Simo
3. Belum optimalnya 3 4 4 11 3
pelaksanaan konsultasi
kesehatan lingkungan
bagi masyarakat di
wilayah kerja
Puskesmas Simo
4. Belum menyeluruhnya 3 4 3 10 4
pelaksanaan inspeksi
kesehatan lingkungan di
tempat-tempat umum
dan tempat-tempat
pengolahan makanan
pada wilayah kerja
Puskesmas Simo
5. Masih sedikitnya 3 3 3 9 5
pemeriksaan air bersih

17
maupun air minum yang
dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Simo
Keterangan :
5 : Sangat Besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat kecil
c. Penetapan Isu yang Dipilih
Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu
yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana
kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu
tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah Belum
Optimalnya Pengelolaan Sampah Medis Puskesmas
Simo secara rinci disajikan dalam Tabel 1.4 berikut ini :

18
19
Tabel 1.4 Isu Terpilih
No. Isu Terpilih Kegiatan Aktor yang Terlibat Peran Aktor yang Terlibat
1. Belum optimalnya 1. Melakukan 1. Kepala puskesmas 1. Kepala puskesmas
pengelolaan penyempurnaan SOP 2. Sanitarian puskesmas Memberikan arahan, persetujuan dan
sampah medis pengelolaan sampah pengesahan terhadap SOP yang
Puskesmas Simo medis Puskesmas Simo baru
2. Sanitarian puskesmas
Menyusun dan mengusulkan
rancangan SOP yang baru dan
melaksanakan serta memantau
pelaksanaannya
2. Melakukan pelabelan 1. Sanitarian puskesmas 1. Sanitarian puskesmas
plastik sampah medis Pelaksana kegiatan pelabelan plastik
dari masing-masing unit sampah medis
di Puskesmas Simo
3. Menimbang kemudian 1. Kepala puskesmas 1. Kepala puskesmas
mencatat berat sampah 2. Sanitarian puskesmas Memberikan persetujuan log book
medis dari masing- pencatatan sampah medis dan
masing unit memberikan arahan
Puskesmas Simo 2. Sanitarian puskesmas

20
Pelaksana kegiatan penimbangan
kemudian pencatatan berat sampah
medis
4. Menyimpan sampah 1. Sanitarian puskesmas 1. Sanitarian puskesmas
medis di dalam freezer Pelaksana kegiatan penyimpanan
bersuhu 0oC dan kemudian pemantauan suhu freezer
memantau suhu
freezer
5. Mencocokkan berat 1. Sanitarian puskesmas 1. Sanitarian puskesmas
sampah medis yang 2. Pihak ketiga yaitu PT Mencocokkan jumlah berat sampah
keluar saat PT Arah Arah medis yang setiap hari sudah dicatat
melakukan dengan timbangan PT Arah untuk
pengambilan setiap mencegah kerugian pembayaran
bulan 2. Pihak ketiga yaitu PT Arah
Melaksanakan penimbangan dan
pengankutan sampah medis

21
3. Dampak Isu
Adapun dampak yang dimungkinkan terjadi apabila isu
tersebut tidak segera diselesaikan adalah sebagai berikut:
a. Bagi PNS
Tidak dapat menerapkan Nilai-nilai Dasar PNS (ANEKA)
pada pelaksanaan aktualisasi di Puskesmas Simo.
b. Bagi Unit Kerja / Organisasi
Tidak tercapainya visi dan misi serta tata nilai organisasi.
c. Bagi Stakeholder
Masyarakat tidak mendapatkan kualitas lingkungan
Puskesmas Simo yang baik.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan
isu di atas, rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi
ini adalah bagaimana cara mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yang tekandung dalam akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
(ANEKA) dalam optimalisasi pengelolaan sampah medis
dan non medis Puskesmas Simo?
C. Tujuan
Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang direncanakan
dalam rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengelolaan sampah medis di Puskesmas Simo.
D. Manfaat
Kegiatan ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat untuk peserta latsar
a. Dapat menerapkan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) pada saat
menjalankan tugas di Puskesmas Simo.
b. Dapat merubah pola pikir sehingga menjadi individu yang lebih
professional, berkomitmen, beretika dan berintegritas.

22
c. Sebagai tempat belajar untuk mengemban tanggungjawab
penuh sebagai abdi Negara pada khususnya dan pengabdi
masyarakat pada umumnya.
d. Mampu melakukan pengelolaan sampah medis dengan baik
dan sesuai ketentuan.
2. Manfaat bagi unit kerja
a. Terwujudnya visi dan misi, serta tata nilai pada Puskesmas
Simo.
b. Meningkatkan kualitas pengelolaan sampah medis Puskesmas
Simo sehingga puskesmas menjadi lebih bersih dan rapi.
c. Mencegah kerugian dalam hal pengelolaan sampah medis
yang berkaitan dengan pembayaran biaya pengangkutan dari
PT Arah.
3. Manfaat bagi masyarakat
Masyarakat mendapatkan kualitas lingkungan Puskesmas Simo
yang optimal terutama rapi dan bersihnya sampah medis yang
ada di Puskesmas Simo.

BAB II

23
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur,
pada hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran
berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku PNS
harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan
dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk
mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakatyang berdasarkan atas cinta
tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh
tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa.
2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal
baik yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang
memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa
perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali peserta
dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan
strategis sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat
memahami modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan dapat
melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil
keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara

24
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat
tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian
dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang
sama untuk melakukan bela negara sebagaimana diamanatkan
dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga
negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan
dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja
keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan
latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
B. Nilai Dasar CPNS
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai

25
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti
korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di
ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi
kita dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya
dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut
akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas
semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok / institusi.

c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan
yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur dan keyakinan.

26
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun
orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas
dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu,
adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas
sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.

27
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;


b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;

28
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai
dengan target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau
mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara

29
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang
terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada
diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu
banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan
atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai
yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa
yang dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan
kebenaran (dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko
atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus
dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh
Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan
dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan
peristiwa yang terjadi.
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

30
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur
sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara
yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;

31
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
publik yang mereka butuhkan, mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan
biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.

32
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee
untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan
cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya
secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu

33
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan
berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan
yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
 penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
 dialog atau pertukaran informasi;
 joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk
kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 joint working, atau kolaborasi sementara;
 joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan
utama salah satu peserta kerjasama;
 satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat
dibagi lagi menjadi:
 aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama
salah satu peserta kerjasama;

34
 union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru.

BAB III
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

A. Profil Organisasi (Unit Kerja)


1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
UPT Puskesmas Simo derada di wilayah Kecamatan Simo yang
terletak antara 110.675827 BT dan -7 439680 LS dengan ketinggian

35
100 – 400 m. UPT Puskesmas Simo merupakan salah satu sarana
pelayanan kesehatan milik Pemkab Kabupaten Boyolali yang berada
di Kecamatan Simo. Kecamatan Simo mempunyai luas wilayah
48.042.275 Ha, terdiri dari 13 desa yang terbagi dalam 77 RW dan
300 RT. Berdirinya UPT Puskesmas Simo sejak tanggal 1 April 1970,
semula bernama Balai Pengobatan Simo dan selanjutnya disebut
UPT Puskesmas Simo. Rehab bangunan gedung terakhir
dilaksanakan tahun 2018. UPT Puskesmas Simo termasuk UPT
Puskesmas Rawat Jalan yang memberikan Pelayanan sebagai
berikut : Ruang Pendaftaran, BP Umum, BP Gigi, KIA, KB,
Fisioterapi, Laboratorium, Apotek, Klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik
TBC, UKS. UPT Puskesmas Simo tidak didirikan di lokasi
berbahaya, berada di desa Pelem yang bukan daerah rawan
bencana.
2. Visi, Misi dan Strategi/Tata Nilai Organisasi
a. Visi
Terwujudnya Simo yang bermutu dalam pelayanan
b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi sebagai
berikut :
1) Memberikan pelayanan prima dan profesional
2) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat Simo dalam
Upaya meningkatkan Derajat Kesehatan
3) Menciptakan tata kelola administrasi Puskesmas yang lebih
bermutu
3. Strategi/Tata Nilai
Strategi Puskesmas Simo
a. Profesional
Menjalankan tugas dengan keahlian, ketrampilan dan
pengetahuan di bidang untuk mencapai kinerja terbaik dengan
tetap menjunjung tinggi kode etik
b. Ramah

36
Bersikap dan tutur kata yang manis, akrab dan simpatik
c. Integritas
Membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab,
moral serta satu kata dengan perbuatan
d. Mutu
Memberikan layanan terbaik kepada seluruh pengunjung dengan
sikap ramah, sopan, tulus dan rendah hati sehingga dapat
memberikan kepuasan sesuai standar operasional
e. Adil
Tidak berpihak atau berat sebelah pada kepentingan tertentu
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
UPT Puskesmas Simo berada di kawasan perdesaan. Pola struktur
organisasi UPT Puskesmas yang dapat dijadikan acuan di UPT
Puskesmas kawasan perdesaan adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas
Kriteria Kepala UPT Puskesmas yaitu tenaga kesehatan
dengan tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki
kompetensi manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di
UPT Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti
pelatihan manajemen UPT Puskesmas.
b. Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan
diantaranya Sistem Informasi UPT Puskesmas, kepegawaian,
rumah tangga, dan keuangan

c. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan


masyarakat yang membawahi:
1) pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2) pelayanan kesehatan lingkungan
3) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4) pelayanan gizi yang bersifat UKM
5) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

37
d. Penanggungjawab UKM Pengembangan
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan UPT
Puskesmas, antara lain:
1) pelayanan kesehatan jiwa
2) pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3) pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4) pelayanan kesehatan olahraga
5) pelayanan kesehatan indera
6) pelayanan kesehatan lansia
7) pelayanan kesehatan kerja
8) pelayanan kesehatan lainnya
e. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan
laboratorium Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:
1) pelayanan pemeriksaan umum
2) pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4) pelayanan gawat darurat
5) pelayanan gizi yang bersifat UKP
6) pelayanan persalinan
7) pelayanan kefarmasian
8) pelayanan laboratorium

f. Penanggungjawab jaringan pelayanan UPT


Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan, yang membawahi:
1) Puskesmas Pembantu
2) Puskesmas Keliling
3) Bidan Desa
4) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
UPT Puskesmas menurut Permenkes RI No. 75 Tahun 2014
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

38
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengupayakan promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya di wilayah kerjanya.
Jumlah UPT Puskesmas di Kecamatan Simo ada 1 (satu)
buah. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan UPT Puskesmas
terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, UPT Puskesmas didukung
oleh sarana pelayanan kesehatan berupa 2 (dua) pustu ( UPT
Puskesmas pembantu ), 9 (sembilan) poskesdes dan pusling ( UPT
Puskesmas keliling ).
a. Tenaga Kesehatan
1) Jenis Tenaga Kesehatan
Data sumber daya masyarakat kesehatan (SDM Kesehatan) di
UPT Puskesmas Simo Kabupaten Boyolali terdiri dari 6 jenis
yaitu :
a) Tenaga medis meliputi dokter umum dan dokter gigi.
b) Tenaga keperawatan meliputi bidan, perawat, perawat gigi.
c) Tenaga kefarmasian D III asisten Apoteker.
d) Tenaga gizi D III gizi.
e) Tenaga kesehatan masyarakat.
f) Tenaga teknisi medis meliputi analisis laboratorium.
g) Tenaga fisioterapis.

2) Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan


Kebutuhan jumlah dan rasio tenaga kesehatan dihitung
dengan Anjab ABK (Analisis beban Kerja), serta sesuai dengan
standar ketenagaan UPT Puskesmas Rawat jalan mengacu
pada Permenkes Nomor : 75 tahun 2014.
Tabel 3.1 Jumlah SDM UPT Puskesmas Simo Tahun 2018
JENIS KEKURANGAN
NO STANDAR RIIL STATUS
KETENAGAAN KEPEGAWAIAN

1 Dokter 2 1 1 PNS
2 Dokter Gigi 1 1 PNS

39
3 Perawat 6 4 2 PNS
4 Bidan 4 2 2 PNS
-
5 Tenaga 1 1 PNS
Kesehatan
Masyarakat

6 Sanitarian/Kesling 1 - 1 PNS
7 Laboratorium 1 1 - PNS
8 Tenaga Gizi 1 1 PNS
Medik
9 Tenaga 1 1 - PNS
10 Tenaga 5 5 - PNS
Kefarmasian
11 Pekarya
Administrasi 1 1 - PNS
12 Fisioterapis 1 1 - PNS
Jumlah 25 18 7 PNS

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


Uraian tugas pokok Sanitarian Puskesmas Simo yang
bertugas sebagai Sanitarian Terampil adalah sebagai berikut
:
1. Pelayanan pengelolaan limbah cair
2. Pelayanan pengelolaan limbah padat
3. Pelayanan pengelolaan udara dan limbah gas
4. Pengelolaan sampah yang tidak diproses sesuai
dengan persyaratan pemerintah
5. Pelayanan pengendalian binatang pembawa
penyakit
6. Pelayanan pengelolaan zat kimia dan limbah B3
termasuk limbah medis
7. Pelayanan pengelolaan kebisingan yang melebihi
ambang batas
8. Pelayanan pengelolaan radiasi sinar pengion dan
non pengion
9. Pelayanan pengelolaan air yang tercemar
10. Pelayanan pengelolaan udara yang tercemar
11. Pelayanan pengelolaan makanan yang
terkontaminasi

40
C. Role Model
Panutan yang saya pilih adalah Bapak Agus Andriyanto S.Sos,
MM. Beliau adalah anggota Widyaiswara BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah. Saya memilih beliau sebagai role model karena beliau
mengajarkan penerapan nilai-nilai dasar PNS yang selaras dengan
yang saya terapkan dalam aktualisasi saya ini. Beliau mengajarkan
menjadi PNS yang porfesional dan berintegritas dengan
menerapkan nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut saya
dapat melaksanakan kedudukan peran saya yaitu manajemen ASN,
whole of government dan pelayanan publik dengan baik.

BAB IV
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai dasar ANEKA
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas
Simo sesuai dengan pedoman Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
yaitu ANEKA dan berprinsip pada Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole of Government (WoG). Rancangan kegiatan
aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan identifikasi isu APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan dengan

41
mengukur urgensinya (Urgency), tingkat keseriusan masalah
(Seriousness) dan perkembangan isu tersebut jika tidak dipecahkan
(Growth), atau yang dikenal dengan analisis USG. Sumber kegiatan
berasal dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), surat tugas pimpinan
dan inovasi. Dari isu yang telah terpilih melalui analisa APKL dan
USG, maka isu tersebut akan di breakdown menjadi kegiatan-
kegiatan yang bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
Perintah Pimpinan maupun Inovasi yang diciptakan untuk
mendukung pekerjaan yang dilaksanakan guna mendapat hasil yang
maksimal. Uraian kegiatan-kegiatan tersebut, seperti dijelaskan
pada tabel dibawah ini:

42
TABEL 4.1 TABEL RANCANGAN AKTUALISASI

Keterkaitan Kontribusi Kontribusi Kegiatan


Dengan Nilai- Kegiatan Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Nilai Dasar Terhadap Visi Penguatan Nilai
PNS Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyempurna- 1. Melakukan diskusi 1. Terarahnya Nasionalisme : Penyempurnaan Nilai ANEKA yang
kan SOP dengan kepala pembuatan Diskusi SOP pengelolaan terkandung dalam
pengelolaan puskesmas tentang SOP sampah medis kegiatan
sampah medis penyusunan SOP pengelolaan mendukung visi penyempurnaan
pengelolaan sampah sampah medis Puskesmas SOP pengelolaan
medis Simo, yaitu sampah medis
Sumber 2. Menyusun SOP 2. Tersusunnya Etika Publik : terwujudnya adalah Akuntabilitas,
kegiatan : pengelolaan sampah SOP Cermat dan Simo yang Nasionalisme, Etika
penugasan dari medis dengan cermat pengelolaan teliti bermutu dalam Publik dan
atasan dan teliti yaitu dengan sampah medis pelayanan dan Komitmen Mutu
penambahan yang baik Misi Puskesmas menguatkan nilai
beberapa kegiatan Simo yang organisasi
yang belum pertama, yaitu PROFESIONAL
dimasukkan yaitu memberikan (dilaksanakan
pelabelan plastik pelayanan prima dengan keahlian
sampah medis, dan profesional dan keterampilan)
pencatatan berat dan INTEGRITAS
sampah medis, (tanggung jawab)
pemantauan suhu
freezer dan
pencocokan
pengambilan PT Arah

43
3. Mengusulkan 3. Rancangan Komitmen
rancangan SOP SOP Mutu :
pengelolaan sampah pengelolaan Orientasi
medis yang sampah medis mutu dan
berorientasi pada telah disetujui efektif
mutu dan efektif oleh kepala
kepada kepala puskesmas
puskesmas
4. Mengesahkan dan 4. Terbentuk dan Akuntabilitas :
menerapkan SOP terlaksananya Bertanggung
pengelolaan sampah SOP jawab
medis dengan pengelolaan
bertanggungjawab sampah medis
2. Melabeli plastik 1. Melakukan 1. Sampah Komitmen Pelabelan plastik Nilai ANEKA yang
sampah medis pengambilan sampah medis Mutu : Efektif sampah medis terkandung dalam
dari masing- medis dari setiap unit terangkut dari dan efisien dari masing- kegiatan pelabelan
masing unit di pelayanan seperti poli semua unit masing unit di plastik sampah
Puskesmas umum, poli gigi dan pelayanan Puskesmas Simo medis dari masing-
Simo laboratorium setiap mendukung visi masing unit di
hari dengan efektif Puskesmas Puskesmas Simo
dan efisien Simo, yaitu adalah
(Sumber 2. Mengikat plastik 2. Sampah Etika Publik : terwujudnya Akuntabilitas,
kegiatan : ide sampah medis dan medis terlabel Cermat dan Simo yang Komitmen Mutu dan
kreatif) menempelkan label dan tidak teliti bermutu dalam Etika Publik
berisi nama unit tertukar antar pelayanan dan menguatkan nilai
pelayanan pada unit pelayanan Misi Puskesmas organisasi
plastik sampah medis Simo yang PROFESIONAL
dengan cermat dan pertama, yaitu (dilaksanakan
teliti memberikan dengan keahlian
pelayanan prima dan keterampilan),
3. Membawa sampah 3. Sampah Komitmen dan profesional INTEGRITAS
medis ke dekat tempat medis berlabel Mutu : (tanggung jawab),

44
penyimpanan yaitu terangkut dari Orientasi MUTU
freezer dengan semua unit mutu dan (berorientasi
efektif mutu)
3. Menimbang 1. Melakukan diskusi 1. Terarahnya Nasionalisme : Penimbangan Nilai ANEKA yang
kemudian dengan kepala pembuatan log Diskusi kemudian terkandung dalam
mencatat berat puskesmas tentang book untuk pencatatan berat kegiatan
sampah medis pembuatan log book pencatatan sampah medis penimbangan
dari masing- untuk pencatatan berat sampah dari masing- kemudian
masing unit berat sampah medis medis masing unit pencatatan berat
Puskesmas dari unit pelayanan Puskesmas Simo sampah medis dari
Simo Puskesmas Simo mendukung visi masing-masing unit
setiap harinya Puskesmas Puskesmas Simo
2. Menyusun log book 2. Tersusunnya Etika Publik : Simo, yaitu adalah
(Sumber untuk pencatatan log book untuk Cermat dan terwujudnya Nasionalisme, Etika
kegiatan : SKP) berat sampah medis pencatatan teliti Simo yang Publik, Komitmen
dengan cermat dan berat sampah bermutu dalam Mutu dan Anti
teliti medis pelayanan dan Korupsi
3. Mengusulkan 3. Rancangan Komitmen Misi Puskesmas menguatkan nilai
rancangan log book log book untuk Mutu : Simo yang organisasi
pencatatan berat pencatatan Orientasi pertama, yaitu PROFESIONAL
sampah medis yang berat sampah mutu dan memberikan (dilaksanakan
berorientasi pada medis telah efektif pelayanan prima dengan keahlian
mutu dan efektif disetujui oleh dan profesional dan keterampilan),
kepada kepala kepala INTEGRITAS
puskesmas puskesmas (tanggung jawab),
4. Menyiapkan alat 4. Alat yang akan Etika Publik : MUTU
meliputi alat tulis, digunakan Cermat dan (berorientasi
timbangan dan log meliputi alat teliti mutu)
book yang akan tulis,
digunakan secara timbangan dan
cermat dan teliti log book siap

45
5. Menimbang satu per 5. Diketahuinya Etika Publik :
satu plastik sampah berat masing- Cermat dan
medis dari masing- masing plastik teliti
masing unit sampah medis
pelayanan dengan dari setiap unit Anti Korupsi :
cermat, teliti dan pelayanan Jujur
jujur

6. Mencatat berat 6. Tercatatnya Etika Publik :


sampah medis dalam semua berat Cermat dan
log book yang telah masing- teliti
dibuat dengan cermat, masing
teliti dan jujur sampah medis Anti Korupsi :
Jujur
4. Menyimpan 1. Melihat suhu freezer 1. Suhu freezer Etika Publik : Penyimpanan Nilai ANEKA yang
sampah medis menunjukkan angka selalu Cermat dan sampah medis di terkandung dalam
di dalam freezer 0oC atau tidak. Jika terpantau teliti dalam freezer kegiatan
bersuhu 0oC iya sampah medis kita bersuhu 0oC dan Penyimpanan
dan memantau masukkan, jika tidak Akuntabilitas : pemantauan sampah medis di
suhu freezer kita meminta bantuan Tanggung- suhu freezer dalam freezer
teknisi untuk jawab mendukung visi bersuhu 0oC dan
membenahi suhu Puskesmas pemantauan suhu
(Sumber freezer dengan Simo, yaitu freezer adalah
kegiatan : SKP) cermat, teliti dan terwujudnya Nasionalisme, Etika
bertanggungjawab Simo yang Publik, Komitmen
2. Menaruh sampah- 2. Semua Etika Publik : bermutu dalam Mutu dan Anti
sampah medis ke sampah medis Cermat dan pelayanan dan Korupsi
dalam freezer dengan tersimpan di teliti Misi Puskesmas menguatkan nilai
cermat dan teliti dalam freezer Simo yang organisasi
pertama, yaitu PROFESIONAL
memberikan (dilaksanakan

46
pelayanan prima dengan keahlian
dan profesional dan keterampilan),
INTEGRITAS
(tanggung jawab),
MUTU
(berorientasi
mutu)

5. Mencocokkan 1. Menyiapkan sampah 1. Pengangkutan Etika publik : Pencocokkan Nilai ANEKA yang
berat sampah medis yang akan sampah medis Cermat dan berat sampah trekandung dalam
medis yang diserahkan ke PT terlaksana teliti medis yang kegiatan
keluar saat PT Arah dengan cermat dengan baik keluar saat PT pencocokkan berat
Arah melakukan dan teliti Arah melakukan sampah medis yang
pengambilan 2. Mencocokkan berat 2. Pembayaran Akuntabilitas : pengambilan keluar saat PT Arah
setiap bulan sampah medis yang kepada PT Tanggung- setiap bulan melakukan
ditimbang oleh PT Arah setiap jawab mendukung visi pengambilan setiap
Arah dengan bulannya Puskesmas bulan adalah
(Sumber penjumlahan berat cocok, tercatat Anti Korupsi : Simo, yaitu Akuntabilitas,
kegiatan : ide sampah medis yang dan Jujur terwujudnya Komitmen Mutu,
kreatif) sudah tercatat setiap terdokumen- Simo yang Etika Publik dan
harinya untuk tasikan bermutu dalam Anti Korupsi
menghindari adanya dengan baik pelayanan dan menguatkan nilai
kerugian pembayaran dan tidak ada Misi Puskesmas organisasi
dengan jujur dan kerugian Simo, yaitu PROFESIONAL
bertanggungjawab pembayaran memberikan (dilaksanakan
pelayanan prima dengan keahlian
dan profesional dan keterampilan),
INTEGRITAS
(tanggung jawab),
MUTU
(berorientasi
mutu)

47
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Simo pada tanggal 9 April 2019 sampai dengan 15 Mei 2019.
Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi


Habituasi Pada Tanggal Portofolio/
April 2019 Mei 2019 Bukti
No. Kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 Kegiatan
9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5
1. Melakukan 1. Doku-
penyempurnaan mentasi
SOP berupa
pengelolaan foto/
sampah medis video
2. SOP
yang
telah
tersusun
2. Melakukan 1. Doku-
pelabelan mentasi
plastik sampah berupa
medis dari foto/
masing-masing video
unit di
Puskesmas
Simo
3. Melakukan 1. Doku-
penimbangan mentasi
kemudian

48
pencatatan berupa
berat sampah foto/
medis dari video
masing-masing 2. Buku
unit Puskesmas pencata-
Simo tan
sampah
medis
4. Menyimpan 1. Doku-
sampah medis mentasi
di dalam freezer berupa
bersuhu 0oC foto/
dan memantau video
suhu freezer
5. Mencocokkan 1. Doku-
berat sampah mentasi
medis yang berupa
keluar saat PT foto/
Arah melakukan video
pengambilan
setiap bulan
Keterangan : = pelaksanaan kegiatan ,

= tahap finalisasi pelaporan dan penyusunan kegiatan habituasi

= hari minggu/hari libur

49
C. Antisipasi dan Strategi menghadapi Kendala
Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ANEKA kemungkinan dapat terjadi kendala pada kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sehingga rancangan kegiatan aktualisasi tidak dapat direalisasikan secara optimal. Oleh karena itu perlu adanya
antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin saja terjadi, sehingga dampak negatif dapat dikurangi. Antisipasi
dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Antisipasi Strategi Menghadapi


No Kegiatan Kendala
Menghadapi Kendala Kendala
1. Melakukan penyempurnaan SOP Sulit bertemu dan Berkomunikasi Berkoordinasi dan
pengelolaan sampah medis berkoordinasi dengan dengan kepala berkomunikasi dengan
kepala puskesmas puskesmas melalui kepala puskesmas
dalam penyusunan media elektronik agar
SOP bisa menemukan
waktu yang tepat
untuk bertemu
2. Melakukan pelabelan plastik sampah Label yang Bekerja dengan Berkoordinasi dengan
medis dari masing-masing unit di ditempelkan salah, cermat dan teliti serta rekan kerja atau
Puskesmas Simo misalkan sampah selalu melakukan petugas kebersihan
tersebut berasal dari pengecekan setelah untuk
laboratorium tapi menempelkan label membantu/menemani
ditempelkan label BP saat melakukan
umum kegiatan ini untuk
memantau agar tidak
terjadi kesalahan
penempelan

50
Pengambilan sampah Bekerja dengan lebih Berkoordinasi dengan
medis tidak sesuai disiplin agar rekan kerja atau
jadwal pengambilan sampah petugas kebersihan
medis selalu tepat untuk memantau agar
waktu pengambilan sesuai
jadwal
3. Melakukan penimbangan kemudian Ada sampah medis Bekerja dengan Berkoordinasi dengan
pencatatan berat sampah medis dari yang terlewat tidak cermat dan teliti serta rekan kerja atau
masing-masing unit Puskesmas Simo ditimbang dan tidak selalu melakukan petugas kebersihan
dicatat pengecekan setelah untuk
selesai menimbang membantu/menemani
dan mencatat saat melakukan
kegiatan ini untuk
memantau agar tidak
ada yang terlewat
4. Menyimpan sampah medis di dalam Suhu freezer tidak Menghubungi agar Berkoordinasi dengan
freezer bersuhu 0oC dan memantau menunjukkan angka segera datang ke petugas terkait dengan
suhu freezer 0oC dan petugas yang puskesmas atau baik dan selalu
mampu mencari orang lain menjaga komunikasi
menindaklanjuti tidak yang bisa mengurus
berada di Puskesmas hal tersebut
5. Mencocokkan berat sampah medis yang Catatan sampah Melakukan Berkonsultasi dengan
keluar saat PT Arah melakukan medis milik penimbangan ulang atasan dan melakukan
pengambilan setiap bulan Puskesmas berbeda agar semua koordinasi dengan
dengan berat saat PT transparan petugas
Arah menimbang

51
BAB V
PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini merupakan rancangan kegiatan untuk


menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui
analisa APKL dan USG. Isu yang diangkat adalah belum optimalnya
pengelolaan sampah medis di Puksesmas Simo. Dari isu tersebut
muncul gagasan pemecah isu yang tertuang dalam enam kegiatan.
Rancangan ini dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan
sampah medis Puskesmas Simo dan penting dalam menginternalisasi
nilai-nilai dasar PNS, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) selama habituasi sehingga
dapat menghasilkan PNS yang berintegritas dan mampu melayani
masyarakat secara baik dan maksimal. Selain itu juga dapat
meningkatkan kedudukan peran ASN yang meliputi Manajemen ASN,
Whole of government dan Pelayanan Publik terutama Whole of
government sehingga kolaborasi dengan rekan kerja dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi dapat berjalan dengan baik. Peran
pelayan publik juga dapat terlaksana dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

52
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul pendidikan dan pelatihan

prajabatan golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015.

Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul pendidikan dan pelatihan

prajabatan golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015.

Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul pendidikan dan pelatihan

prajabatan golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015.

Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul pendidikan dan pelatihan

prajabatan golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015.

Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul pendidikan dan pelatihan

prajabatan golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015.

Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Kader

PNS. LAN RI, Jakarta, 2017.

Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar

Kader PNS. LAN RI, Jakarta, 2017.

Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Kader

PNS. LAN RI, Jakarta, 2017.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan

Pekerjaan Tenaga Sanitarian.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tentang Aparatur Sipil Negara.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

53
Nama : MARIA BENEDIKTA WAHYU ARIYANTI

Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 23 April 1997

Agama : Katolik

Alamat Rumah : Krajan RT.09 RW.02, Dlingo, Mojosongo,

Boyolali

No. Telp : 081233939966

Jabatan : Sanitarian Terampil

Alamat Instansi : Jl. Ngaliyan, Pelem, Simo, Boyolali

Riwayat Pendidikan :

1. SD Santo Fransiskus Boyolali lulus tahun 2009


2. SMPN 1 Boyolali lulus tahun 2011
3. SMAN 3 Boyolali lulus tahun 2014
4. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta lulus tahun 2017

54

Anda mungkin juga menyukai