Anda di halaman 1dari 2

Teks Eksplanasi Gempa Bumi & Tsunami

Tema: Gempa Lombok Berpotensi Tsunami

Pernyataan Umum
Gempa yang terjadi di Lombok pada 2018 merupakan kejadian yang sangat memukul
bagi bangsa Indonesia. Gempa bumi dengan magnitudo 6,4 itu terjadi pada 29 juli 2018.
Gempa tersebut pun merupakan awal dari rangkaian gempa Lombok 2018.

Kekuatan gempa bumi ini menyebabkan adanya gelombang besar dari laut, yang
berpotensi tsunami. Salah satu karakteristik gempa yang dapat memicu tsunami adalah
titik pusat gempa (episenter) yang berada di bawah laut. Sedangkan, episenter gempa
kemarin terletak di darat.

Sebab Akibat
Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa sumber gempa di Lombok
bukan satu titik saja, melainkan bidang patahan lempeng tektonik yang memanjang
hingga masuk ke dasar laut, dekat pantai di Lombok Utara. Oleh karenanya, gempa itu
berpotensi memicu tsunami.

Ia juga mengatakan setelah BMKG mengeluarkan peringatan waspada tsunami, terjadi


tsunami-tsunami kecil di empat titik. Secara mekanisme kejadiannya, gempa yang timbul
dipicu oleh adanya aktivitas sesar naik di utara Lombok.
Melihat tanda-tanda ini, Dwikorita mengatakan, BMKG membuat peringatan dini di Desa
Carik setinggi 13,5 cm, Desa Badas 10 cm, Desa Lembar 9 cm, dan Benoa (Pukul 19.58
WIB) 2 cm. Kemudian peringatan dini tersebut diakhiri pukul 20.25 WIB pada malam
yang sama.

Selain sejumlah tsunami kecil, lanjut Dwikorita, gempa berkekuatan 7 skala Richter
kemarin (5/8) malam juga menyebabkan terjadinya gempa-gempa susulan. Berdasarkan
pantauan BMKG hingga pukul 15.00 WIB tercatat sebanyak 170 gempa bumi susulan.
Namun, yang dirasakan oleh masyarakat hanya sebanyak 13 gempa.

Menurut Dwikorita, gempa bumi susulan merupakan mekanisme alam untuk


menghabiskan sisa energi gempa sebelum batuan atau lempeng bumi kembali ke
kondisi stabil. Berdasarkan pantauan BMKG hingga pukul 17.00 WIB tercatat sebanyak
176 gempa bumi susulan. Namun, yang dirasakan oleh masyarakat hanya sebanyak 13
gempa.

Interpretasi
Karena letak Indonesia yang merupakan Pacific Ring of Fire, memang sudah
selayaknya sebagai masyarakat harus selalu berhati-hati dan tetap waspada dengan
adanya ancaman bencana alam. Sebab, bencana itu bisa saja datang tanpa terprediksi.

Upaya pemerintah dalam mendeteksi dini bencana alam memang harus segera
diperbaiki, baik sistem maupun teknologi yang mendukungnya, sehingga dapat
mengurangi korban jiwa dalam bencana alam.

Anda mungkin juga menyukai