OLEH
(1533008)
PRODI : A1 BIOLOGI
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis Ilmiah
ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan atas kehendak-Nya semua proses
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut
memberikan motivasi dan doa sehinga penulis terus berusaha pantang menyerah dan
terus bersemangat dalam menghadapi rintangan yang menghalangi penulisan karya
ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan
Remaja "yang berisi tentang pengertian Pergaulan bebas, Faktor-Faktor penyebab
pergaulan bebas, serta dampak pergaulan bebas dikalangan remaja.
Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga
dengan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum
sempurna. Untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan penelitian ini untuk ke depan
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan
yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama
antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus
dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini
kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja
dimana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan
memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan.
Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak
pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang mengakibatkan terjadinya perubahan
pada remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang individu atau remaja sukanya
bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebas pada diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain,
dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa
juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar yang disebut
pergaulan liar.
1
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas :
1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan
keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap
seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan
orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari
lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai
pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang
tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2
atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang
anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga
dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia
jalani.
Manfaat penulisan ini yaitu menjelaskan secara mendalam dan terperinci tentang
pergaulan remaja masa kini dan mengetahui bagaimana cara mencegah pergaulan
bebas dikalangan remaja masa kini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak
tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon
(dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi
atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa.
3
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12
sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang
digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun
dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 –
15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21
tahun = masa remaja akhir. Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir
pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia
antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa
remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa
dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan
masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini
(masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam
kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal :
2, 2009).
4
2.4 Ciri-ciri Pergaulan Bebas
5
2.5 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas
Ada beberapa faktor dan masih ada juga faktor yg lain yang banyak
mempengaruhi terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
6
3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih
sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka
untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
4. Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus yang pertama
menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan
7
4. Faktor Keyakinan
Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup. Orang
muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam
jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya yang imannya
handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.
8
b. Bagi Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang
dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang
mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan
menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan
dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap
remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu
ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan
pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah
semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh
keikhlasan.
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat
setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata
tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal
yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi
lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
9
Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan
keadaan apapun.
Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda
2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang
anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga
dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia
jalani
Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet,
handphone, dan lain-lain.
Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu
memilih dan membedakan manayang baik untuk dia maupun yang
tidak baik.
Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti
beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas,
biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak
waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut,
mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus
dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-
organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan
bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak
muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif
dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas
tersebut.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang
mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak
juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini
biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18
tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun,
masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
11
Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu:
Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang
berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam
segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada
memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus
menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan
estetika.
b. Bagi Keluarga
Para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama
akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara
orang tua dan anak akan terputus.
3.2 Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik
di sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan
dan restu dari orang tua.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://abygunlar.blogspot.com/2012/05/dampak-pergaulan-bebas-terhadap-
remaja.html
13
http://lianlubis.wordpress.com/2010/03/18/“dampak-pergaulan-bebas-terhadap-
remaja/
Husniaty , E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan Mandiri.Yogyakarta: Dozz
publisher
14