Anda di halaman 1dari 18

DAMPAK PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN REMAJA

OLEH

NUR AINUN BR HSB

(1533008)

PRODI : A1 BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis Ilmiah
ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan atas kehendak-Nya semua proses
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut
memberikan motivasi dan doa sehinga penulis terus berusaha pantang menyerah dan
terus bersemangat dalam menghadapi rintangan yang menghalangi penulisan karya
ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan
Remaja "yang berisi tentang pengertian Pergaulan bebas, Faktor-Faktor penyebab
pergaulan bebas, serta dampak pergaulan bebas dikalangan remaja.
Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga
dengan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum
sempurna. Untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan penelitian ini untuk ke depan

Pasir Pengaraian,28 Mei 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 latar belakang masalah ............................................................................. 1
1.2 tujuan penulisan ....................................................................................... 2
1.3 manfaat penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3


2.1 pengertian pergaulan ...................................................................................... 3
2.2 pengertian remaja ........................................................................................... 3
2.3 pengertian pergaulan bebas ............................................................................ 4
2.4 ciri-ciri pergaulan bebas ................................................................................. 5
2.5 faktor penyebab pergaulan bebas ................................................................... 6
2.6 dampak yang ditimbulkan pergaulan bebas ................................................... 8
2.7 solusi ( pencegahan ) pergaulan bebas ........................................................... 9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 11


3.1 kesimpulan ................................................................................................... 11
3.2 saran ............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan
yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama
antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus
dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini
kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja
dimana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan
memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan.
Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak
pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang mengakibatkan terjadinya perubahan
pada remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang individu atau remaja sukanya
bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebas pada diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain,
dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa
juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar yang disebut
pergaulan liar.

1
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas :

1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan
keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap
seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan
orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari
lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai
pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang
tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2
atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang
anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga
dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia
jalani.

1.2 Tujuan Penulisan

 Agar pembaca mengetahui pengertian pergaulan


 Agar pembaca mengetahui pengertian Remaja
 Agar pembaca mengetahui pengertian pergaulan bebas
 Agar pembaca mengetahui ciri-ciri pergaulan bebas
 Agar pembaca mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
 Agar pembaca mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
 Agar pembaca mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas

1.3 Manfaat penulisan

Manfaat penulisan ini yaitu menjelaskan secara mendalam dan terperinci tentang
pergaulan remaja masa kini dan mengetahui bagaimana cara mencegah pergaulan
bebas dikalangan remaja masa kini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pergaulan

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan


individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya
manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia
lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja
yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat
labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu
yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

2.2 Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak
tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon
(dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi
atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa.

3
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12
sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang
digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun
dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 –
15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21
tahun = masa remaja akhir. Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir
pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia
antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa
remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa
dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan
masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini
(masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam
kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal :
2, 2009).

2.3 Pengertian Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang


melewati batas-batas norma ketimuran.Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas
diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan
liar.

4
2.4 Ciri-ciri Pergaulan Bebas

 Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya


 Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara
termasuk dari jalan yang haram dan keji
 Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
 Rasa ingin tahu yang besar
 Rasa ingin mencoba dan merasakan
 Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan
tanggung jawab yang dihadapi.
 Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin
melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan
eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
 Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi
dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai
seorang anak dalam keluarganya.
 Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
 Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.

5
2.5 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas

Ada beberapa faktor dan masih ada juga faktor yg lain yang banyak
mempengaruhi terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:

1. Faktor Orang Tua


Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi,
pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan
cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda
dengan jaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari
orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang
merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-
anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana
mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga
tidak ada usaha mengatasinya.
Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak
muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika
sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya
dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang
mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa
yang harus mereka perbuat.
2. Faktor Agama Dan Iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup
mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan
keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut
kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahu mana yang baik dan mana yang
tidak.

6
3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih
sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka
untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
4. Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus yang pertama
menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan

Adapun beberapa factor yang datang dari orang muda, yaitu:


1. Faktor Kesadaran Atau Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya
memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam
mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan segala sesuatu, misalnya pengalaman
belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum
matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang
sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah,
sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan
orang muda ingin mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau
dialaminya.
2. Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda
jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka
mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan
budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-
bebasnya
3. Faktor Keseimbangan Hidup
Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh dan
sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitanya, dll. Kondisi ini jika tidak
didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan
pendampingan dari seorag senior yang handal akan berakibat fatal. Maka banyak
kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.

7
4. Faktor Keyakinan
Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup. Orang
muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam
jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya yang imannya
handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.

2.6 Dampak yang Ditimbulkan Pergaulan Bebas

Secara umum,dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas ada 3 yaitu :

a. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri


Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri
dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan
suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang
dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit
karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku
kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek,
berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan
endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu akan terus berlangsung
selama tidak ada yang mengarahkan.
a. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang
tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat
terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak
akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak
remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama
teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras,
mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta
kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya
untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam
kehidupannya.

8
b. Bagi Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang
dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang
mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan
menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan
dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap
remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu
ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan
pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah
semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh
keikhlasan.

2.7 Solusi (Pencegahan ) Pergaulan Bebas

Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat
setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata
tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal
yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi
lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:

 Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan


Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu
menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya
lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?”
kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri
para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk
melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang
terkena HIV & AIDS nantinya.

9
 Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan
keadaan apapun.
 Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda
2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang
anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga
dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia
jalani
Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet,
handphone, dan lain-lain.
Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu
memilih dan membedakan manayang baik untuk dia maupun yang
tidak baik.
Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti
beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
 Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas,
biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak
waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut,
mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus
dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-
organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan
bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak
muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif
dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas
tersebut.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang
mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak
juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini
biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18
tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun,
masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.

11
Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu:

a. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri

Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang
berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam
segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada
memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus
menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan
estetika.

b. Bagi Keluarga

Para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama
akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara
orang tua dan anak akan terputus.

c. Bagi Lingkungan Masyarakat

Masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-


mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja
yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja
tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

3.2 Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik
di sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan
dan restu dari orang tua.

12
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com\\seks_bebas\ diakses 18 Mei 2008.

Sastro Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri Patologi.


Jakarta : EGC.

Enterprise,Quantum.2010.Etika pergaulan remaja dalam pandangan.

http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-


pandangan.html.Akses.November 2012

Gunarso,singgih D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia

Islamsinia,Sabila.2010.psikologi remaja dan krakteristik

http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan


html.Akses:Desember 2010.

http://abygunlar.blogspot.com/2012/05/dampak-pergaulan-bebas-terhadap-
remaja.html

13
http://lianlubis.wordpress.com/2010/03/18/“dampak-pergaulan-bebas-terhadap-
remaja/
Husniaty , E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan Mandiri.Yogyakarta: Dozz
publisher

14

Anda mungkin juga menyukai