Anda di halaman 1dari 6

REKENING REKENING DALAM LAPORAN KEUANGAN DAERAH

1. Laporan Arus Kas dan Entitas Pelaporan Keuangan


1.1. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai sumber penggunaan, perubahan kas, dan setara kas selama suatu
periode akuntansi dan saldo kas setara pada tanggal pelaporan. Penyajian
informasi ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan. Laporan ini menngambarkan penerimaan pengeluaran, dan saldo
akhir kas daerah dalam dalam suatu periode akuntansi. Laporan ini
menyajikan informasi informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
yang berkaitan dengan aktifitas operasi, investasi nonkeuangan, pembiayaan,
dan nonanggaran.

Laporan Arus Kas dapat disajikan dalam dua metode. Entitas pelaporan dapat
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara:

a. Metode Langsung

Metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan


pengeluaran kas bruto.

b. Metode Tidak Langsung

Dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi-


transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan
(accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan datang,
serta unsur pendapatan dan belanja dalam bentuk kas yang berkaitan
dengan aktivitas investasi aset nonkeuangan dan pembiayaan.

1.2. Entitas Pelaporan Keuangan


Dalam butir 19 kerangka konseptual Akuntansi Pemerintah Lampiran II PP
Nomor 24 Tahun 2005 disebutkan bahwa entitas pelaporan keuangan adalah
unit Pemerintahan yang terdiri atas atau lebih entitas akuntansi dan menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan wajin menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

2. AKUNTANSI PENDAPATAN DAERAH.


2.1. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang
berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok PAD dipisahkan menjadi
4 jenis pendapatan, yaitu :
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
3. Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan.
4. Lain-lain PAD yang sah.
2.2.Pendapatan Transfer
Pendapatan Tranfer merupakan pendapatan daerah yang diperoleh oleh
otoritas pemerintah di atasnya.
2.3.Lain-lain Pendapatang yang sah
Pendapatan ini dikelompokkamn dalam jenis pendapatan bantuan dana
kontinjensi/penyeimbang dari pemerintah dan dana darurat
Pendaptatan ini dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup:
1. Pendapatan Hibah
2. Pendapatan dana.
3. Pendapatan lainnya.
3. AKUNTANSI BELANJA DAERAH.
3.1. Belanja Operasi
Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kekiatan sehari-hari
pemda yang member manfaat jangka pendek. Kelompok belanja operasi terdiri
atas:
1. Belanja Pegawai
2. Belanja barang.
3. Belanja bunga
4. Belanja subsidi
5. Belanja hibah
6. Belanja bantuan sosial
7. Belanja bantuan keuangan
3.2.Belanja Modal
Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk memperoleh asset
tetap dan asset lainnyayang member manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
3.3. Belanja Tidak Terduga
Kelompok belanja lain-lain/tidak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti
bencana social, penanggulangan bencana alam dll.
3.4. Transfer
Tranfer yang dimaksud disini adalah transfer keluar, yaitu pengeluaran uang
dari entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh
pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh pemda.
4. AKUNTANSI PEMBIAYAAN
4.1. Penerimaan Pembiayaan
Pembiayaan adalah transaksi Keuangan Daerah yang dimaksudkan untuk
menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah. Pembiayaan
terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Penerimaan Daerah
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
b. Transfer dari Dana Cadangan
c. Penerimaan Pinjaman dan Obligasi
d. Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan
2. Pengeluaran Pembiayaan
a. Pembentukan Dana Cadangan
b. Penyertaan Modal
c. Pembayaran Pokok Utang
d. Pemberian pinjaman daerah
5. AKUNTANSI SURPLUS/DEFISIT
Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode
pelaporan. Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama
satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang pendapatan dan belanja selama satu
periode pelaporan dicatat dalam pos surplus/defisit.
6. AKUNTANSI ASET
6.1. Aset jangka Pendek
Suatu asset diklasifikasikan sebagai asset jangka pendek jika diharapkan
segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalan jangka
waktu dua belas bulan sejak tanggal pelaporan atau berupa kas atau setara
kas.
6.2. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
selama lebih dari 12 bulan. Investasi jangka panjang antara lain :
1. Investasi nonpermanent
2. Investasi permanen
6.3.Aset Tetap
Aset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan olleh
masyarakat umum.Aset tetap antara lain:
1. Tanah
2. Peralatan san mesin
3. Gedung dan BAngunan
4. Jalan, Jaringan dam instalasi
5. Aset tetap lainnya
6.4. Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan yang menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu
anggaran.
6.5.Aset Lainnya
Aset lainnya merupakan asset selain asset jangka pendek dan asset nonjangka
pendek, terdiri atas :
1. Aset tidak berwujud
2. Tagihan piutang penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan.
3. Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah
4. Kemitraan daerah pihak ketiga
5. Aset lain-lain
7. AKUNTANSI KEWAJIBAN
7.1.Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban yang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan dibayar dalam wktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan
merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam
satu periode akuntansi.
7.2. Kewajibna Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang harus dibayar kembali atau
jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Kelompok ini terdiri atas jenis
kewajiban berikut:
1. Kewajiban dalam negeri
2. Kewajiban luar negeri
8. AKUNTANSI EKUITAS DANA
8.1. Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas dana lancar adalah selisih antara asset lancar dan kewajiban jangka
pendek. Ekuitas dana lanvar antara lain atas sisa pembiayaan, cadangan piutang,
cadangan persediaan, dan dana yang harus disediakan untuk pembayaran
kewajiban jangka pendek
8.2. Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas dana investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam
investasi jangka panjang, asset tetap, dan asset lainnya, serta dana yang harus
disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.
8.3. Ekuitas dana cadangan
Ekuitas dana cadangan mencerminkan kekayaan pemerintahan yang dicadangkan
untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai