Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KOMUNITAS

“ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT PADA LANSIA “

DISUSUN OLEH

Agustina Kurnia Serena KP1601.120

Alfonsa Kaka KP1601.122

Adriano B.De Sena.Moniz KP1601.119

Alvina Fikriatuzuhroh KP1601.123

Adriana Bodu Lori KP.16.01.125

Andreas Yulius Kondo KP.16.01.124

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN WIRA HUSADA YOGYAKARTA

2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “ asuhan
keperawatan agregat pada lansia .”

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu


berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus
wawasan .Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Yogyakarta, 25 maret 2019

Penulis ,

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65 dan 75
tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastic dan ahli demografi
memperhitungkan peningkatan populasi lansia sehat terus menigkat sampai abad
selanjutnya (Potter & Perry, 2005).

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek
biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut usia
adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada
sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak
lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban
keluarga dan masyarakat (Ismayadi, 2004).

1.2 Pengertian kelompok usia agregat

Kelompok khusus adalah sekelompok masyarakat atau individu yang karena


keadaan fisik, mental maupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan
bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri.

Perawatan kelompok khusus adalah upaya di bidang keperawatan


kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada kelompok – kelompok individu
yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan

3
kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang dilaksanakan secara
terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat
kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan kepada mereka yang
tinggal di panti dan kepada kelompok – kelompok yang ada di masyarakat,
diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah
melalui proses keperawatan.
Salah satu dari kelompok khusus yaitu kelompok khusus agregat lanjut
usia (lansia). Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya
antara usia 65 dan 75 tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastis dan
ahli demografi memperhitungkan peningkatan populasi lansia sehat terus
meningkat sampai abad selanjutnya (Potter & Perry, 2005). Lanjut usia
merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan
batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi,
aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut usia adalah
penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya
terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini
disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta
sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai
beban. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi
memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban
keluarga dan masyarakat (Ismayadi, 2004). Menurut Constantinidies menua
(menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan - lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Menurut organisasi dunia
(WHO) lanjut usia meliputi usia pertengahan (middleage) adalah kelompok
usia 45-59 tahun, Usia lanjut (elderly) adalah kelompok usia 60-74 tahun,
Usia lanjut (old) adalah kelompok usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very
old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun.

4
Asuhan keperawatan lansia mengahadapi tantangan khusus karena
perbedaan fisiologis, kognitif, dan kesehatan psikososial. Lansia bervariasi
pada tingkat kemampuan fungsional. Mayoritas merupakan anggota
komunitas yang aktif, terlibat, dan produktif. Hanya sedikit yang telah
kehilangan kemampuan untuk merawat diri sendiri, bingung atau merusak
diri, dan tidak mampu mebuat keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan
mereka.

1.3 Tujuan kelompok khusus agregat


Adapun tujuan dari keperawatan kelompok khusus agregat lansia yaitu :
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat
menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung
kepada pihak lain.
2. Tujuan khusus
Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
hal :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus
sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok.
b. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang mereka
hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok.
c. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka
hadapi berdasarkan rencana yang telah mereka susun bersama.
d. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara
kesehatan mereka sendiri.
e. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam
pemeliharaan dan perawatan diri sendiri.
f. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih banyak
berbuat dalam rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri.
g. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan dalam
menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan
kesehatan mayarakat.

2.3 Lingkup Pelayanan Pada Usia Lanjut


Lingkup pelayanan pada usia lanjut meliputi :
1. Pelayanan kesehatan berbasis komunitas
2. Kelompok Usia Lanjut
3. Konsep Tentang Usia Lanjut
4. Karakteristik Kesehatan Usia Lanjut

5
5. Kebutuhan aktualisasi diri pada usia lanjut
6. Health Needs
7. Health Problems
8. Health Service Criteria

2.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari kelompok khusus pada agregat lansia ?
2. Apakah tujuan perawatan kelompok khusus pada agregat lansia ?
3. Apa saja lingkup pelayanan pada usia lanjut ?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada kelompok khusus agregat lanjut usia ?

2.5 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian dari kelompok khusus pada agregat lansia.
2. Mengetahui tujuan perawatan kelompok khusus pada agregat lansia.
3. Mengetahui lingkup pelayanan pada usia lanjut.
4. Mengetahui asuhan keperawatan pada kelompok khusus agregat lanjut usia.

BAB II
PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Asuhan Keperawatan Pada Kelompok Khusus Agregat Lanjut Usia


Asuhan Keperawatan Usia Lanjut adalah suatu rangkaian kegiatan proses
keperawatan yang diitujukan kepada usia lanjut. Asuhan Keperawatan Usia
Lanjut meliputi kegiatan pengkajian, dengan memperhatikan kebutuhan fisik,
psikologis, sosial dan spiritual, menganalisis masalah dan merumuskan
diagnosis keperawatan, membuat perencanaan, melaksanakan implementasi
dan melakukan evaluasi.
1. Tujuan Asuhan Keperawatan Usia Lanjut
Adapun tujuan dari Asuhan Keperawatan Usia Lanjut yaitu :
a. Usia lanjut agar mampu :
- Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan upaya
promotif, preventif, dan rehabilitatif.
- Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta meningkatkan
kemampuannya dalam melakukan tindakan pencegahan dan
perawatan
- Mempertahankan serta memiliki semangat hidup yang tinggi

6
2. Pengkajian Kelompok Usia Lanjut
I. Pengkajian
1. Data Umum :
Identitas Posyandu Lansia/Karang wredha /Panti Werda:
Nama :
Alamat :
2. Data Inti
a. Sejarah berdirinya Posyandu lansia/Karang werda/Panti Werda
b. Data Demografi (Distribusi lansia )
- Jumlah anggota : orang
- Distribusi lansia menurut : Jenis kelamin, umur, status perkawinan,
pekerjaan, agama, pendidikan terakhir, tinggal di rumah : sendiri,
bersama anak/cucu, dll. ). Buat tabel distribusi frekwensi.
c. Vital Statistik
Data status kesehatan Kelompok Usia Lanjut:

- Masalah kesehatan saat ini : ( angka prevalensi dan insiden


penyakit )
- Kegiatan hidup sehari - hari : ( makan/minum, istirahat tidur,
eleminasi, kebersihan diri, kemandirian dalam ADL )
- Perilaku terhadap kesehatan : merokok, minum kopi, alcohol,
gula, garam, ,lemak
d. Nilai dan kepercayaan terhadap kesehatan : tentang Posyandu lansia,
pencegahan penyakit, gizi lansia ( Wawancara terhadap beberapa
orang lansia, hasilnya dinarasikan)
3. Data Sub Sistem
a) Lingkungan fisik
1) Sarana Perumahan : ( Konstruksi, luas, lantai, penerangan,
pencahayaan, ventilasi, kebersihan, jumlah dan jenis ruangan )
2) Pekarangan : ( Luas, keadaan , pemanfaatan )
3) Sarana Sumber air bersih
4) Sarana Pembuangan sampah
5) Sarana Pembuangan kotoran manusia
6) Sarana Mandi
7) Sarana SPAL(Sistem Pembuangan Air Limbah)
b) Pelayanan Kesehatan dan sosial
1) Jumlah kader : orang
2) Pengalamam mengikuti pelatihan kader :
Pernah : orang
Belum : orang
3) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan :
Posyandu lansia : (hari, tanggal, tempat) :

7
Kegiatan Kelompok :( Senam, pengajian, arisan, rekreasi, dll)
c) Pendidikan
Status pendidikan anggota kelompok
d) Transportasi, Keamanan dan keselamatan
- Sarana jalan dan transportasi di lingkungan kelompok lansia
- Keamanan lingkungan : security, pencegahan kebakaran, kualitas,
air dan udara
- Keselamatan : pola penggunaan alat bantu jalan, lingkungan yang
berisiko terjadinya kecelakaan pada lansia
e) Politik dan pemerintahan
- Struktur Organisasi Posyandu Lansia/ Karang Werda/Panti
werda
- Keikutsertaan kelompok lansia dalam program-program
kesehatan
f) Komunikasi
- Sarana komunikasi yang digunakan
- Pola komunikasi antar anggota kelompok
- Penyebaran informasi kegiatan kelompok
- Komunikasi kelompok dengan Puskesmas, RW, Kelurahan
g) Ekonomi
- Sumber pendaan Posyandu lansia/ karang werda/Panti werda
- Status pekerjaan anggota kelompok lansia
- Tingkat pendapatan anggota kelompok
- Sarana ekonomi yang tersedia di masyarakat (Pasar, toko, warung)
h) Rekreasi
- Sarana rekreasi yang tersedia di masyarakat
- Kebiasaan rekreasi/ pola pemanfaatan waktu luang

DIAGNOSA NOC NIC


KEPERAWATAN
Resiko terhadap cidera Setelah di lakukaan tindakan Manajemen lingkungan keselamatan
keperawatan 3x 24 jam pasien  Identifikasi kebutuhan keamanan pasien
mengalami kriteria Keperahan berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta
cedera fisik riwayat perilaku di masa lalu
Indicator A T  Identifikasi hal-hal yang membahayakan
Lecet pada 2 3

8
kulit lingkungan
Memar 2 3  Singkirkan bahan berbahaya dari lingkungan
Eksremitas 2 3
jika di perlukan
luka gores
 Sediakan alat untuk beradaptasi (kursi
Gangguan 2 3
untukpijatan dan pegangan tangan )
imobilitas
 Gunakan peralatan perlindungan misalnya
Keseleo tulang 2 3
pengakangan pegangan pada sisi kunci pintu
punggung
pagar dan Gerbang untuk membatasi
mobilisasi fisik atau akses pada situasi yang
membahayakan

III. Perencanaan Keperawatan Pada Usia Lanjut


1. Rencana Keperawatan disusun dalam upaya membantu klien memperoleh dan
mempertahankan kesehatan pada tingkatan yang optimal, kesejahteraan dan
kualitas hidup, serta untuk mempersiapkan diri terhadap datangnya kematian
secara damai.
2. Kolaborasi dengan profesi kesehatan yang terkait
3. Dokumentasikan dengan benar dan akurat
4. Perlu dirumuskan prioritas masalah, tujuan keperawatan,dan pendekatan yang
digunakan. Tujuan dapat disusun dalam jangka pendek (khusus) dan jangka
panjang (umum).
• Tujuan khusus/jangka pendek sifatnya spesifik, dapat diukur, dapat
dimotivasi/memberi kepercayaan pada usia lanjut bahwa kemajuan sedang dalam
proses dan membimbing usia lanjut ke arah tujuan yang jangka panjang/umum.
• Tujuan jangka panjang/umum merupakan tujuan akhir yang
menyatakan maksud-maksud luas yang diharapkan oleh usia lanjut agar
dapat tercapai.
• Komponen kriteria hasil
a) Dalam jangka panjang atau jangka pendek (Time bound)
b) Mempunyai perilaku yang dapat diukur (Measureable)

c) Spesifik dalam isi dan waktu (Specifik)

9
d) Harus dapat dicapai (Achieveable)

• Rencana Intervensi Keperawatan


a) Upaya pencegahan primer (promotif, preventif) :
- Pendidikan kesehatan : pencegahan dan perawatan penyakit kronis
- Pelatihan kader usia lanjut (Askep komunitas)

- Pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan


- Peningkatan kesehatan lingkungan untuk mencegah terjadinya cedera

- Aktivitas latihan fisik ( Senam lansia)


- Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis

- Pengaturan diit khusus usia lanjut


- Promosi penggunaan alat bantu jalan , alat bantu penglihatan dan
pendengaran
b) Upaya Pencegahan sekunder dan tersier (Kuratif dan
Rehabilitatif) :
- Asuhan keperawatan langsung pada usia lanjut yang mengalami
gangguan fisik akibat penyakit kronis dan degeneratif yang
mengalami ketergantungan sedang sampai berat

- Asuhan keperawatan langsung pada usia lanjut yang mengalami


gangguan psikologis sampai dengan gangguan jiwa

- Kolaborasi dengan medis dalam pemberian terapi farmakologis


- Latihan fisioterapi

- Terapi Aktifitas kelompok


- Terapi kerja
2.5 . PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI

Pelaksanaan tindakan keperawatan pada usia lanjut diarahkan untuk


memelihara kemampuan fungsional, mencegah terjadinya komplikasi dan
meningkatkan kemandirian dalam aktifitas sehari-hari.
Tindakan Keperawatan pada Usia Lanjut :
- Menumbuhkan dan membina hubungan yang baik dan saling percaya

10
- Menyiapkan lingkungan yang kondusif (aman, nyaman) dan memelihara
keselamatan
- Meningkatkan rangsangan persepsi dan sensori (melalui tulisan, gambar
yang jelas)
- Mempertahankan dan melatih orientasi realitas (terhadap waktu, tempat
dan orang)
- Memberikan perawatan untuk meningkatkan sirkulasi darah (posisi
duduk/tidur, melonggarkan pakaian, massage, aktifitas fisik)
- Tindakan Keperawatan pada Usia Lanjut

- Memberikan perawatan terhadap kebutuhan oksigenasi (latihan batuk


efektif, mengeluarkan sekret, clapping, latihan nafas dalam dan
memberikan oksigen)
- Memberikan perawatan terhadap kebutuhan nutrisi dan cairan (diit khusus
usia lanjut, mudah cerna, cukup cairan dan mineral, tinggi kalori dan
protein, banyak sayur dan buah)

- Memberikan perawatan terhadap kebutuhan eliminasi (latihan otot dasar


panggul, pemasangan cateter, pemberikan huknah)

- Memberikan perawatan terhadap kebutuhan personal higiene ( membantu


aktifitas mandi,gosok gigi/perawatan mulut, cuci rambut, ganti baju,
berhias, memelihara kebersihan kuku)
- Memberikan latihan fisik dan fisio terapi

- Memberikan perawatan terhadap kebutuhan gerak/berpindah


(menyediakan alat bantu jalan dan melatih)

- Memberikan perawatan terhadap kebutuhan psikososial (manajemen


stress, melatih koping yang efektif, membimbing perubahan pola hidup,
dan dukungan sosial)

2.6 . EVALUASI

11
1. Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien
terhadap pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah ditetapkan
sebelumnya
2. Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji kemajuan status kesehatan klien ,
membandingkan respons klien dengan kriteria hasil dan menyimpulkan
hasil kemajuan masalah dan kemajuan pencapaian tujuan keperawatan
klien
3. Perawat akan mencatat hasil evaluasi dalam lembar evaluasi atau dalam
catatan kemajuan
4. Dalam menelaah kemajuan klien dalam pencapaian hasil, perawat akan
mencatat salah satu dari keputusan berikut, dalam lembar evaluasi atau
dalam catatan kemajuan pada saat ditentukan untuk melakukan evaluasi:
- Lanjutkan: Diagnosa masih berlaku, tujuan dan kriteria standar masih
relevan
- Direvisi: diagnosa masih berlaku, tetapi tujuan dan tindakan
keperawatan keperawatan memerlukan perbaikan.
- Teratasi : tujuan keperawatan telah dicapai, dan rencana perawatan tidak
dilanjutkan.
- Dipakai lagi: diagnosa yang telah teratasi terjadi lagi

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelompok
khusus adalah sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan
fisik, mental maupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan
bantuan, bimbingan, pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri. Salah satu agregat kelompok khusus
adalah agregat lansia.
Lanjut usia (lansia) merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan.
Ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan batasan lanjut

13
usia yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis
penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara
terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu
semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai
beban.
Secara umum, tujuan dari keperawatan kelompok khusus agregat lansia
yaitu meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat
menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung kepada
pihak lain. Lingkup Pelayanan Pada Usia Lanjut meliputi pelayanan kesehatan
berbasis komunitas, kelompok usia lanjut, konsep tentang usia lanjut,
kesalahan tentang lansia, karakteristik tentang usia lanjut, kebutuhan
aktualisasi diri tentang usia lanjut, health need, health problem, health service
criteria. Pemberian asuhan keperawatan pada usia lanjut dimulai dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi dan
evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T. & Mc. Farlane, J.M. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas :
Teori dan Praktek. Jakarta: EGC..

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4.Volume 2.
Jakarta: EGC.

Friedman, M. Marliyin. 2010. Family Nursing Research. Theory and Practice. (5th
Ed). CT : Appleton-Century-Cropts.

14
Sri Rahayu dkk. 2000. Nutrisi untuk klien Hipertensi. Jakarta: EGC

Mansjoer, Arief. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius


EGC

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. 2002 Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry
Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC].

Kushariyadi. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta :


Salemba Medika

Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik Edisi kedua. Jakarta: EGC

15

Anda mungkin juga menyukai