Anda di halaman 1dari 13

Andalisa Dewi Permata Sari

30101206563
SGD 10

LBM 1
Outbreak

STEP 7

1. What are the goals of epidemiological?


Menurut Lilienfeld dalam buku Timmreck (2004) menyatakan bahwa ada tiga
tujuan epidemiologi, yaitu:
 Menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau
sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom
atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemilogi dengan
menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari
setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/ perilaku.
 Menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu
biomedis yang terbaru.
 Memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan
prosedur pencegahan bagi kelompok populasi yang berisiko, dan untuk
pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang
diperlukan; yang semuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi
keberhasilan langkah-langkah, kegiatan, dan program intervensi.

Manfaat epidemiologi untuk negara ?


Ada tujuh manfaat epidemilogi dalam bidang kesehatan masyarakat, yaitu:
 Mempelajari riwayat penyakit
Ilmu epidemiologi bermanfaat untuk mempelajari tren penyakit untuk
memprediksi tren penyakit yang mungkin akan terjadi. Hasil penelitian
epeidemiologi tersebut dapat digunakan dalam perncanaan pelayanan
kesehatan dan kesehatan masyarakat.
 Diagnosis masyarakat
Epidemiologi memberikan gambaran penyakit, kondisi, cedera,
gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa saja yang menyebabkan
kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian di dalam suatu komunitas atau
wilayah.
 Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat
mempengaruhi kelompok maupun populasi
Epidemiologi memberikan manfaat dengan memberikan gambaran
faktor risiko, masalah, dan perilaku apa saja yang mempengaruhi suatu
kelompok atau suatu populasi. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan
pengkajian tehadap faktor risiko dan menggunakan teknik pemeriksaan
kesehatan, misalnya: risiko kesehatan, pemeriksaan, skrining kesehatan, tes
kesehatan, pengkajian penyakit, dan sebagainya.
 Pengkajian, evaluasi, dan penelitian
Epidemiologi memberikan manfaat dalam menilai sebaik apa
pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi
masalah dan memnuhi kebutuhan populasi atau kelompok. Epidemiologi juga
berguna untuk mengkaji keefektifan; efisiensi; kuantitas; akses; ketersediaan
layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit; cedera;
ketidakmampuan; atau kematian.
 Melengkapi gambaran klinis
Ilmu epidemiologi berguna dalam proses identifikasi dan diagnosis
untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang ada atau bahwa seeorang
memang menderita penyakit tertentu. Epidemiologi juga berguna untuk
menentukan hubungan sebab akibat, misalnya: radang tenggorokan dapat
menyebabkan demam rematik.
 Identifikasi sindrom
Dalam hal ini, ilmu epideiologi membantu dalam menyusun dan
menetapkan kriteria untuk mendefinisikan sindrom, misalnya: sindrom down,
fetal alkohol, kematian mendadak pada bayi.
 Menentukan penyebab dan sumber penyakit
Temuan epidemiologis memberikan manfaat untuk memungkinkan
dilakukannya pengendalian, pencegahan, dan pemusnahan penyebab penyakit,
kondisi, cedera, ketidakmampuan dan kematian.

Timmreck, C. and Schulz, M. (2004). Significant dust simulation differences in nudged and
climatological operation mode of the AGCM ECHAM. Journal of Geophysical Research
109: doi: 10.1029/2003JD004381. issn: 0148-0227.
http://earthref.org/ERR/82592/

2. What are the clasifications of epidemiological ?


a. Epidemiologi Deskriptif (descriptive epidemiology)
Dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah
menurut perubahan variabel-variabel epidemiologi yg terdiri dari orang (person),
tempat (place), dan waktu (time).
Orang (person)
Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan,
golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan
paritas.
Tempat (place)
Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk
perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai
etiologi penyakit.
Waktu (time)
Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar di
dalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan2 penyakit menurut waktu
menunjukkan adanya perubahan faktor etiologis. Melihat panjangnya waktu
dimana terjadi perubahan angka kesakitan, maka dibedakan :
- Fluktuasi jangka pendek, dimana perubahan angka kesakitan berlangsung
beberapa jam, hari, minggu dan bulan
- Perubahan-perubahan secara siklus dimana perubahan-perubahan angka
kesakitan terjadi secara berulang-ulang dengan antara beberapa hari, beberapa
bulan (musiman), tahunan, beberapa tahun
- Perubahan-perubahan angka kesakitan yang berlangsung dalam periode
waktu yang panjang, bertahun-tahun atau puluhan tahun, yang disebut
”secular trends”
b. Epidemiologi Analitik (Analytic epidemiology)
Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi yg
diperoleh studi epidemiologi deskriptif.
Ada dua studi tentang epidemiologi ini:
1. Studi riwayat kasus (case history studies)
Dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok
yg terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang tidak terkena (kelompok
kontrol).
2. Studi kohort
Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan pada suatu penyebab. Kemudian
diambil sekelompok orang lagi yg mempunyai ciri-ciri sama dengan kelompok
pertama. Kelompok kedua disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yg
ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara
kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak.
c. Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen pada kelompok subyek,
kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yg tidak dikenakan percobaan).
Contoh : untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak
kemudian diberikan vaksin tersebut.
Sementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai kontrol yang hanya diberikan
plasebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan
timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian
dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip dasar.


Penerbit Rineka Cipta

- Ruang lingkup epidemiologi ?


 Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam
mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan
lainnya.
Misalnya: etiologi dari malaria adalah parasit plasmodium.
 Efikasi berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat
diperoleh dari adanya intervensi kesehatan. Misalnya: efikasi
pemberian vaksin malaria adalah 40%.
 Efektivitas dimaksudkan besarnya hasil yang diperoleh dari suatu
tindakan (pengetahuan atau intervensi) dan besarnya perbedaan
dari suatu tindakan yang satu dengan yang lain
 Efisiensi adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh
yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan.
 Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu
pengobatan atau program kesehatan masyarakat.
 Edukasi adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan
tentang kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya
pencegahan penyakit.
Pengantar Epidemiologi.M. N. Bustan. Rineka Cipta, Jakarta. 1997

3. What is survey of epidimiological ?


Survei Epidemiologi adalah kegiatan/metode pengumpulan informasi yang
berasal dari populasi dan sampel yang dilakukan biasanya dengan menyebarkan
kuesioner atau wawancara. Survei ini diadakan untuk mendapatkan gambaran tentang
penyebaran penyakit atau cirri-ciri penyakit yang ada pada masyarakat atau hal lain
yang berhubungan dengan penyakit tersebut.
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan yang terus menerus berupa
pengumpulan data, analisis dan interpretasi data kesehatan yang digunakan untuk
perencanaan, implementasi dan evaluasi aktivitas kesehatan, dan kemudian diseminasi
sehingga langkah efektif pencegahan penyakit bisa dilakukan (WHO)

4. What are the benefits of survey epidemiological ? explain!


 Mendapatkan diagnosis status kesehatan masyarakat
 Menjelaskan etiologi dan riwayat alamiah penyakit
 Memberikan kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan

5. How to get data of survey epidemiological ?


Dalam studi epidemiologi selalu dibutuhkan data untuk diolah, dianalisis, dan ditarik
kesimpulan untuk dilaporkan. Oleh karena itu data yang dibutuhkan harus
dikumpulkan dengan cara terbaik agar kesimpulan yang diambil tidak bias
Hal – hal yang perlu diketahui dalam pengumpulan data :
1. Sumber data
2. Metode
3. Teknik

 Sumber data
Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer atau data sekunder. Dari data yang
kita kumpulkan kita dapat ketahui apakah data yang dikumpulkan adalah data primer
atau data sekunder
Sumber data primer :
Sumber data terletak di masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara :
a. Survey epidemiologi
b. Pengamatan epidemiologi
c. Penyaringan
Sumber data sekunder :
a. Sarana pelayanan kesehatan, misalnya :
· Rumah sakit
· Puskesmas
· Balai pengobatan
b. Instansi yang berhubungan dengan kesehatan
· Departemen Kesehatan
· Dinas Kesehatan
· Biro pusat statistik
c. Absensi
· Sekolah
· Industri
· Perusahaan
d. Secara internasional, data epidemiologi yang berasal dari WHO, seperti ;
· Population and vital statistics report
· Population bulletin
· Epidemiological report
 Metode Pengumpulan data
Setelah ditemukan sumber adat yang digunakan kemudian dilakukan pengumpulan
data. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai metode
a. Mengumpulkan data dari catatan medik di sarana kesehatan atau instansi yang
berhubungan dengan kesehatan
Cara ini mempunyai keuntungan, yaitu mudah dilakukan, membutuhkan waktu
dan biaya yang relatif kecil. Kelemahannya sering ditemukan data yang tidak
lengkap
b. Pengumpulan data dilakukan dengan survei
Dengan cara ini data yang dikumpulkan adalah data primer, dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan kita. Akan tetapi membutuhkan tenaga, waktu dan
biaya yang cukup besar.
Cara mana yang akan dipergunkan tergantung kebutuhan kita, akan tepapi apabila
data yang dibutuhkan sangat penting, seperti KLB maka dilakukan pengumpulan
data primer. Disamping pengumpulan data kuantitatif, dapat pula dilakukan data
kualitatif dengan metode diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam
 Teknik Pengumpulan data
Secara garis besar, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik ;
a. Wawancara
b. Angket
c. Observasi
d. Pemeriksaan

Jelaskan segitiga epidemiologi ?


Penyakit / sakit terjadi apabila terjadi interaksi antara host (pejamu), agent,
dan lingkungan mengalami gangguan atau interaksi negatif dimana salah satu
diantara merugi atau menurun kemampuannya shg terjadilah penyakit / sakit.

Host Agent

environment

Pengantar Epidemiologi.M. N. Bustan. Rineka Cipta, Jakarta. 1997

Tentang peristiwa timbulnya penyakit, banyak teori pernah dikemukakan.


Gordon dan Le Richt pd tahun 1950 menyebutkan bahwa timbul atau
tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama :
a. Pejamu (host)
Faktor pejamu ialah sema faktor yg terdapat pada diri manusia yg
dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor
tersebut banyank macamnya, antara lain:
 Faktor keturunan
 Mekanisme pertahanan tubuh
 Umur
 Jenis kelamin
 Ras
 Status perkawinan
 Pekerjaan
 Kebiasaan hidup
b. Bibit penyakit (agent)
Agent ialah: suatu substansi atau elemen tertentu yg kehadiran atau
ketidakhadirannya dpt menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan
suatu penyakit. Dapat dikelompokkan lima macam:
 Golongan nutrien
Ialah zat gizi yg dibutuhkan oleh tubuh untuk melangsungkan
fungsi kehidupan. Dibedakan enam macam: karbohidrat, putih
telur, lemak, vitamin, mineral, dan air.
 Golongan kimia
Adalah berbagai zat kimia yg ditemukan di alam (exogenous
chemical substance) dan atau zat kimia yg dihasilkan oleh tubuh
(endogenous chemical substance)
 Golongan fisik
Golongan fisik seperti suhu yg terlalu tinggi atau rendah, suara yg
terlalu bising, kelembaban udara, tekanan udara, radiasi atau
trauma mekanis, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
 Golongan mekanik
Golongan mekanik sering digolongkan pula kedalam golongan
fisik. Jika ingin dibedakan ialah karena pada golongna mekanik
unsur campur tangan manusia lebih banyak ditemukan, seperti
KLL.
 Golongan biologik
Penyebab penyakit yg termasuk golongan biologik dapat berupa
jasad renik (mikroorganisme) dan atau yg bukan jasad renik baik
yg berasal dari flora dan fauna.
c. Environment (lingkungan)
Yg dimaksud dengan lingkungan ialah agregat dari seluruh kondisi dan
pengaruh2 luar yg mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu
organisasi. Secara umum lingkunagn dibedakan dua macam:
 Lingkungan fisik
Merupakan lingkungan alamiah yg terdapat di sekitar manusia.
Macamnya: cuaca, musim, keadaan geografis dan struktur geologi.
 Lingkungan non fisik
Merupakan lingkungan yg muncul sebagai akibat adanya interaksi
antar manusia. Contohnya: faktor sosial budaya, norma, nilai dan
adat istiadat.
(Pengantar Epidemiologi, Prof. DR. Dr. Azrul Azwar M.P.H, hal 29-35)
HELMI,
6. Are the survey epidemiological just for transmited disease ? explain !
Survei Epidemiologi adalah kegiatan/metode pengumpulan informasi yang berasal
dari populasi dan sampel yang dilakukan biasanya dengan menyebarkan kuesioner
atau wawancara. Survei ini diadakan untuk mendapatkan gambaran tentang
penyebaran penyakit atau cirri-ciri penyakit yang ada pada masyarakat atau hal lain
yang berhubungan dengan penyakit tersebut.
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan yang terus menerus berupa
pengumpulan data, analisis dan interpretasi data kesehatan yang digunakan untuk
perencanaan, implementasi dan evaluasi aktivitas kesehatan, dan kemudian diseminasi
sehingga langkah efektif pencegahan penyakit bisa dilakukan (WHO)

7. What are the differences of PANDEMI,ENDEMI,EPIDEM,KLB,WABAH ?


pengertian dan kriteria ?
Epidemi
adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu sumber
tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah, yang melebihi
tingkatan kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi terjadi jika kasus baru melebihi
prevalensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa (KLB) akut – peningkatan secara tajam
dari kasus baru yang memengaruhi kelompok tertentu – biasanya juga disebut sebagai
epidemi. Keparahan dan keseriusan penyakit juga memengaruhi definisi suatu
epidemi. Jika penyakit sifatnya mengancam kehidupan, hanya diperlukan sedikit
kasus (seperti pada rabies) untuk menyebabkan terjadinya epidemi.
(Timmreck, Thomas C., 2004, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC)
Pandemi
Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang
ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan
peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah
yang amat luas.
Endemi
Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
Wabah
dapat dikatakan sama dengan epidemic, yaitu berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka (Undang-Undang No. 4 Tahun 1984)
KLB
kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadiaan morbilitas
atau mortalitas yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam periode
tertentu ( Peraturan Menteri Kesehatan RI No . 949/ MENKES/SK/VII/2004).
menurut PP 40 tahun 1991 bab 1 pasal 1 ayat 7 adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis yang
dapat menjurus pada kejadian wabah.

7 (tujuh) Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) Menurut Permenkes 1501 Tahun
2010 adalah :
 Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah
 Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
 Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya
 Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua
kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam tahun
sebelumnya
 Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan
per bulan pada tahun sebelumnya
 Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama
 Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama

8. How to prevent of outbreak ?


a) Pencegahan primer
 Upaya untuk mempertahankan orang sehat agar tetap sehat dan tidak sakit
 Bersifat umum (masyarakat), sanitasi dan khusus (orang yang berisiko),
imunisasi
b) Pencegahan sekunder
 Mempercepat kesembuhan dengan pengobatan yang tepat, pada penyakit
menular merupakan pencegahan primer bagi orang yang sakit
 Menghambat progesifitas peyakit
 Menghindari komplikasi
 Mengurangi ketidakmampuan / disabillity
c) Pencegahan tersier
 Bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan :
i. Memaksimalkan fungsi organ yang cacat/amputansi
ii. Membuat prostesa ekstremita (anggota gerak badan)
iii. Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medik
(Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar.
Penerbit Rineka Cipta

Penanggulangan KLB
ELIMINASI RESERVOIR (SUMBER PENYAKIT)
Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat dilakukan
dengan:
 Mengisolasi penderita (pasien) yaitu menempatkan pasien ditempat yang
khusus untuk mengurangi kontak dengan orang lain.
 Karantina adalah membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya
bersama-sama penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus didesain
untuk itu. Biasanya dalam waktu yang lama misalnya karantina untuk
penderita kusta.
MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN
Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan adalah merupakan
usaha untuk memutuskan hubungan atau mata rantai penularan penyakit menular.
MELINDUNGI ORANG-ORANG (KELOMPOK) YANG RENTAN.
Bayi dan anak balita adalah merupakan kelompok usia yang rentan terhadap
penyakit menular. Kelompok usia yang rentan ini perlu perlindungan khusus
(spesific protection) dengan imunisasi, baik imunisasi aktif maupun pasif. Obat-
obat prophylacsis tertentu juga dapat mencegah penyakit malaria, menengitis dan
desentri baksilus.
Pada anak usia muda, gizi yang kurang akan menyebabkan kerentanan pada
anak tersebut. Oleh sebab itu meningkatkan gizi anak adalah juga merupakan
usaha pencegahan penyakit infeksi pada anak.
(Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip
Dasar. Penerbit Rineka Cipta

PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR


Yang dimaksud dengan penganggulangan penyakit menular (kontrol) adalah upaya
untuk menekankan peristiwa penyakit menular dalam masyarakat serendah mungkin
sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan bagi masyarakat tersebut.
1. Sasaran langsung pada sumber penularan pejamu
Keberadaan suatu sumber penularan (reservoir) dalam masyarakat merupakan
faktor yang sangat penting dalam rantai penularan.
a. Sumber penularan adalah binatang
Bila sumber penularan terdapat pada binatang peliharaan (dosmetik) 
memusnahkan binatang yang terinfeksi serta melindungi binatang lainnya dari
penyakit tersebut (imunisasi dan pemeriksaan berkala)
Bila sumber penyakit dijumpai pada binatang liar  kerja sama instansi lain
yang terkait .
b. Sumber penularan adalah manusia
Apabila sumber penularan adalah manusia  isolasi dan karantina, pengobatan
dalam berbagai bentuk umpamanya menghilangkan unsur penyebab (mikro-
organisme)atau menghilangkan fokus infeksi yang ada pada sumber pada carier
typoid menahun).
2. Sasaran Ditujukan pada cara Penularan
 penularan penyakit ditularkan melalui udara, terutama infeksi saluran
pernafasan  perbaikan sistem ventilasi serta aliran udara dalam ruangan.
 penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman  memberantas bahan-
bahan yang mengalami kontaminasi seperti penyehatan air minum, pasteurisasi
sus, serta pengawasan terhadap semua pengobatan bahan makanan dan minuman.
 penyakit yang ditularkan oleh vektor terutama serangga dan binatang lainnya 
pemberantasan serangga serta binatang perantara lainnya.
3. Sasaran Ditujukan pada Penjamu Potensial
a. Peningkatan Kekebalan Khusus (imunitas)
 imunisasi yakni peningkatan kekebalan aktif pada pejamu dengan pemberian
vaksinasi.
 Selain pemberian imunsasi aktif terseut di atas, juga dikenal adanya usaha
perlindungan terhadap beberapa penyakit tertentu dengan pemberian antibodi
pelindung yang berasal dari pejamu lain dalam bentuk serum antibodi yang
memberikan perlindungan sementara dan disebut imunisasi pasif.
b. Peningkatan Kekebalan Umum (resistensi)
- perbaikan gizi keluarga
- peningkatan gizi balita melalui program Kartu Menuju Sehat (KMS)
- peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta pelayanan kesehatan terpadu
melalui posyandu.
Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997

Metode pengelolaan lingkungan untuk mengendalikan Aedes aegypti dan


Aedes albopictus serta mengurangi kontak vektor dengan manusia dengan melakukan
kegiatan antara lain: Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah
padat, modifikasi tempat perkembangbiakan buatan manusia dan perbaikan desain
rumah (Sukamto, 2007).
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada dasarnya adalah pemberantasan
jentik atau mencegah agar nyamuk tidak dapat berkembangbiak. Pencegahan yang
dilaksanakan oleh masyarakat di rumah dan di tempat-tempat umum dengan
melaksanakan PSN meliputi:
1) Menguras bak mandi dan tempat- tempat penampungan air sekurang-kurangnya
seminggu sekali. Ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa perkembangan telur
menjadi nyamuk selama 7 – 10
hari;
2) Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum dan tempat air
lain;
3) Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung sekurang-kurangnya
seminggu sekali;
4) Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas seperti
kaleng bekas dan botol pecah sehingga tidak menjadi sarang nyamuk;
5) Menutup lubang-lubang pada bambu pagar dan lubang pohon dengan tanah;
6) Membersihkan air yang tergenang di atap rumah;
7) Memelihara ikan (Chahaya, 2003).

9. Why the chikungunya include to outbreak ? and the other disease?


Wabah
dapat dikatakan sama dengan epidemic, yaitu berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka (Undang-Undang No. 4 Tahun 1984)

Penularan Chikungunya dapat terjadi bila penderita yang mengandung virus


Chikungunya digigit nyamuk penular maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk
dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar
diberbagai jaringan tubuh nyamuk didalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu
setelah menghisap darah penderita (extrinsic incubation period), nyamuk tersebut siap
untuk menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk
sepanjang hidupnya sehingga selain menjadi vektor juga menjadi reservoir dari virus
Chikungunya (Depkes, 2001).
Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit (menusuk), sebelum
nyamuk menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya
(proboscis) agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus
Chikungunya dipindahkan dari nyamuk ke orang lain. Seseorang yang telah terinfeksi
oleh virus Chikungunya melalui gigitan nyamuk akan mengalami masa inkubasi
selama 2 – 12 hari tetapi umumnya 3 – 7 hari, selama masa inkubasi ini virus berada
di dalam darah yang disebut dengan fase akut/viremia (5 – 7 hari). Penderita yang
dalam masa viremia inilah yang dapat menularkan Chikungunya ke orang lain selama
terdapat vektor penular penyakit (Depkes, 2001).

10. Mention the stages of natural disease !

Riwayat Alamiah suatu penyakit pada umunya melalui tahap-tahap sebagai berikut:
 Tahap prepatogenesis
Pada tahap ini individu dalam keadaan normal / sehat tetapi mereka
pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oelh serangan agen
penyakit (stage of susseptibility). Walaupun demikian pada tahap ini
sebenarnya telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. tetapi
interaksi ini masih terjadi diluar tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada
diluar tubuh pejamu dimana para kuman mengembangkan potensi infektifitas,
siap menyerang penjamu. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai
sejauh daya tahan tubuh pejamu masih kuat. Namun begitu pejamunya
”lengah” ataupun memang bibit penyakit menjadi lebih ganas, ditambah dgn
kondisi lingkungan yg kurang mengguntungkan penjamu, maka keadaan
segera dapat berubah. Penyakit akan melanjutkan perjalanannya memasuki
fase berikutnya, tahap patogenesis.
 Tahap patogenesis
meliputi 4 sub tahap yaitu :
o Tahap Inkubasi
tahap inkubasi merupakan tenggang waktu antara masuknya
bibit penyakit ke dalam tubuh yg peka terhadap penyebab penyakit,
sampai timbulnya gejala penyakit. Masa inkubasi ini bervariasi antara
satu penyakit dengan penyakit lainnya. Dan pengetahuantentang
lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak sekadar sebagao
pengetahuan riwayat penyakit, tetapi berguna untuk informasi
diagnosis. Setiap penyakit mempunyai masa inkubasi tersendiri, dan
pengetahuan masa inkubasi dapat dipakai untuk identifikasi jenis
penyakitnya.
o Tahap Dini
Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yg
kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan
karena sudag ada gangguan patologis (pathologic changes), walaupun
penyakit masih dlm masa subklinik (stage of subclinical disease).
Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan diagnosis
dapat ditegakkan secara dini.
o Tahap Lanjut
Merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan
mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya
(Stage of Clinical Disease) Pada tahap ini penyakit sudah
menunjukkan gejala dan kelainan klinik yg jelas, sehingga diagnosis
sudah relatif mudah ditegakkan. Saatnya pula, setelah diagnosis
ditegakkan, diperlukan pengobatan yang tepat untuk menghindari
akibat lanjut yang kurang baik.
o Tahap akhir
Berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam 5 pilihan
keadaan, yaitu:
 Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang, dan tubuh
menjadi pulih, sehat kembali.
 Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang
penyakit sudah tidak ada, ettapi tubuh tdk pulih sepenuhnya,
meninggalkan bekas gangguan ug permanen berupa cacat
 Karier, dimana tubuh penderita pulih kembali, namun bibit
penyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan
gangguan penyakit
 Penyakit tetap berlangsung secara kronik
 Berakhir dengan kematian
 Tahap pasca patogenesis, yg dapat berlanjut menjadi beberapa kemungkinan
berupa :
o Sembuh
o Perlangsungan kronik
o Cacat
o Mati
Pengantar Epidemiologi.M. N. Bustan. Rineka Cipta, Jakarta. 1997

11. What are the purpose knowing natural history ?


 Untuk diagnostic : masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis
penyakit, misalnya dalam KLB.
 Untuk pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.
 Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal
Pengantar Epidemiologi.M. N. Bustan. Rineka Cipta, Jakarta. 1997

Anda mungkin juga menyukai