Pendidikan S1
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Promosi Kesehatan
PKN201
Semester I
Matrikulasi
Bagian
Promosi Kesehatan
Daftar Isi
KOMPETENSI ................................................................................................................................ 1
SITUASI PEMBELAJARAN......................................................................................................... 2
PENILAIAN .................................................................................................................................... 2
Kata Pengantar
Selamat datang pada mata kuliah Promosi Kesehatan
Akhir kata, selamat belajar dan berkarya, semoga apa yang kita pelajari, mampu
kita aplikasikan di masa mendatang untuk memecahkan masalah masalah
kesehatan masyarakat.
Salam
Beban Kredit
Mata kuliah ini memiliki beban kredit sebesar 2 SKS
Kompetensi
Untuk mengetahui konsep dasar promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan
Tujuan Instruksional
Untuk mencapai standar kompetensi tersebut para mahasiswa harus dapat:
1. menjelaskan konsep dasar promosi dan pendidikan kesehatan (sejarah
promkes) termasuk mengenai healthy public policy, community action,
supportive environment, reorient health service, dan developing personal
skill.
2. menjelaskan sejarah, konsep dan prinsip promkes (program promosi
kesehatan di indonesia)
3. menjelaskan tentang strategi promkes (kemitraan dan pemberdayaan).
4. menjelasakan teori dan perubahan perilaku kesehatan
5. mejelasakan determinan perilaku kesehatan;
6. menjelaskan tentang metode dan media promkes
Staf Pengajar
No Nama Bagian Hp/E-mail
dr. Desak Putu Yuli Kurniati, Promkes 081290802144
1
M.K.M. IKM desak.yuli83@gmail.com
Ni Komang Ekawati, S.Psi, Promkes 087838322050
2
Psi, MPH IKM niko_ekapsi@yahoo.co.id
DR. dr. Dyah IKK - IKP, 0818357777
3 Pradnyaparamita Duarsa, FK mita_budi@hotmail.com
M.Si Udayana
IKK – IKP, 082147092348
dr. Komang Ayu Kartika
4 FK ayoex_11@yahoo.co.id
sari, MPH
Udayana
Dr. Ni Wayan Septarini, Epidemologi 081353342409
5
MPH septa_rn@yahoo.com
Situasi Pembelajaran
Metode pembelajaran yang diterapkan pada mata kuliah ini adalah metode
pembelajaran orang dewasa dan terpusat pada mahasiswa (student centered
learning) dimana mahasiswa menjadi subjek dan dosen berfungsi sebagai nara
sumber dan sebagai fasilitator. Situasi pembelajaran yang akan diterapkan
adalah:
1. Perkuliahan tatap muka dan tanya jawab
2. Belajar mandiri dengan membaca dan mereview bahan bacaan yang
disediakan sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya.
3. Diskusi kelompok
4. Seminar/presentasi mahasiswa
Penilaian
Hasil belajar akan dinilai sebagai berikut:
1. Penilaian proses: absensi (10%), penugasan (30%)
2. Penilaian hasil: ujian tengah semester (30%) dan ujian akhir semester
(30%)
Daftar Pustaka
1. Health behavior and health education (glanz),
2. Promosi kesehatan teori dan aplikasi (notoadmojo),
3. global health promotion
Jadwal Perkuliahan
Perkuliahan diadakan setiap hari Rabu, pada pukul 15.30 - 17.00 (untuk
mahasiswa matrikulasi) Tempat: Ruang 5 semester 1 lantai III
Sesi Tanggal Metode Topik Dosen
Pembelajaran
1. Rabu, Ceramah Pengenalan mata kuliah, tata dr. Desak Putu
07/02/2017 Diskusi tertib, kontrak selama Yuli Kurniati,
Kelompok perkuliahan, dan Review umum M.K.M
materi perkuliahan.
2. Rabu, Ceramah Konsep dasar Promosi dr. Desak Putu
14/02/2017 Diskusi Kesehatan dan Pendidikan Yuli Kurniati,
Kelompok Kesehatan (Sejarah Promosi M.K.M
Kesehatan)
UTS
8. Rabu Ceramah Kompetensi Petugas Promosi Ni Komang
9/04/2017 Diskusi tanya Kesehatan Ekawati, S.Psi,
jawab Psi, MPH
b. Steuart :
Pendidikan kesehatan adalah komponen dari program-programkesehatan dan
kedokteran yang memuat usaha-usaha direncanakan untuk mengubah
perilaku individu, kelompok maupun masyarakat luas (apa yang dirasakan,
dipikirkan, dandikerjakan) dengan tujuan menolong mereka untuk
dapatmencapai tujuan pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakitdan
peningkatan kesehatan. Penekanannya bahwa pendidikan kesehatan
merupakan komponen program-program kesehatan, terencana, mudah
dilaksanakan, mudah mengukur hasilnya, dan perbaikan peningkatan
program pendidikan yang akan datang.
c.L. Green :
Pendidikan kesehatan adalah setiap kombinasi pengalamanbelajaryang
merangsang penyesuaian secara sukarela dariperilaku yang sesuai dengan
kesehatan.Penekanannya berdasar sukarela dan kesadaran
dalampenysuaian perilaku untuk memajukan kesehatan melaluiberbagai
kombinasi pengalamanbelajar.
d.Wood :
Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yangmenguntungkan
mempengaruhi pengetahuan, kebiasaan, dansikap yang berhubungan
dengan kesehatan individu,masyarakat, dan bangsa.Penekanannya adalah
bahwa pengalaman-pengalaman yangmenguntungkan didalam kesehatan
dipergunakan untukmempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai
tujuankesehatan.
1.Visi
.Visi Promosi Kesehatan, merupakan bagian integral dari VisiIndonesia
Sehat 2010, maka Visi Promosi Kesehatan ditetapkan “Perilaku Hidup
Bersih & Sehat 2010” atau “ PHBS 2010”. Artinyaadalah bahwa keadaan
dimana individu-individu dalam rumahtangga (keluarga) masyarakat
Indonesia telah melaksanakanperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
:a.mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah
kesehatanlain,b.menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan
lain,dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,c.memanfaatkan pelayanan
kesehatand.mengembangkan dan menyelenggarakan upaya
kesehatanbersumber masyarakat.
2.Misi
Misi PromosiKesehatan, adalah :
a.memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok-kelompokdalam
masyarakat, baik melalui pendekatan individu dankeluarga, maupun
pengorganisasian dan penggerakanmasyarakatb.membina suasana atau
lingkungan yang kondusif bagiterciptanyaperilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat mengadvokasi para pengambil keputusan dan
penentukebijakan serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan(stekeholders) dalam rangka :
1)mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturanperudang-undangan
yang berwawasan kesehatan.
2)mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnyapemberdayaan masyarakat
dalam program-programkesehatan.
3)meningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah pusatdan daerah
serta antara pemerintah dengan masyarakat(termasuk LSM).
4)meningkatkaninvestasi dalam bidang promosi kesehatanpada khususnya
dan bidang kesehatan pada umumnya.
3.Ruang Lingkup.
Promosi kesehatan telah berubah dan menjadi bagian “ Era barukesehatan
masyarakat “. Era ini dengan puncak penyelenggaraankonferensi Alma Alta,
istilah promosi kesehatan dikukuhkan danjuga untuk pertama kali secara
nyata bahwa kondisi fundamentaldan sumberdaya untuk sehat adalah :”
perdamaian, perumahan,pangan, pendapatan, ekosistem yang stabil,
kelestariansumberdaya, keadilan sosial, dan kesetaraan. Hal ini disebut
jugaprasyarat dasar (basic prerequisites) untuk kesehatan.Pada era ini, model
kesehatan yang baru yaitu sosialmodel ofhealth, mulai diterima,
meninggalkanmedicalmodel pada modelsosial, masalah kesehatan dilihat
lebih pada penyebabnya, bukansemata-mata denagn mengobati penyakit
merupakan akibat darimasalah kesehatan. Dengan diterimanya promosi
kesehatansebagai upaya utama kesehatana.Ottawa ( 1986 ).Pada tahun 1986
di Ottawa, Canada dilangsungkan KonferensiInternational pertama,
menghasilkan,Deklarasi Ottawa(Ottawa Charter)yang merumuskan 5 (lima)
pilar utamaatau 5 (lima) ruanglingkup promosi kesehatan, yaitu :
1.Pemberdayaan Masyarakat
Gerakan Pemberdayaan pada hakikatnya adalah proses pemberianinformasi
secara bertahap untuk mengawal proses perubahan padadiri sasaran, dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau,dan dari mau menjadi
2.Bina Suasana
Strategi dasar ke-2 adalah Bina Suasana. Yaitu upaya untukmenciptakan
lingkungan sosial yang mendorong perubahan perilakusi sasaran. Menurut teori,
perubahan perilaku seseorang akan lebihcepat terjadi, jika lingkungan
sosialnya berperan sebagaipendorong, atau penekan (pressure).
3.Advokasi
Strategi dasar ke-3 adalah Advokasi. Sebagaimana disebutkan dimuka,
Advokasi diperlukan untuk mendapatkan dukungan baikberupa peraturan
perundang-undangan, dana maupun sumberdaya lain. Advokasi tidak
boleh dilakukan ala-kadarnya, karenaAdvokasi sebenarnya merupakan
upaya/proses strategis danterencana, menggunakan informasi yang akurat
dan teknik yangtepat.
4.Kemitraan
Kemitraan adalah suatu kerjasama yang formal antara individu-individu,
kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untukmencapai suatu tugas
Referensi
1.School of Public Health and Tropical Medicine James CookUniversity
2002 : Introduction to Health Education and HealthPromotion.
2.WHO, 1986, : The Ottawa Charter for Health Promotion.
3.Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, 1998: Dari Alma Ata keDeklarasi
Jakarta.
4.Green and Kreuter, 1992:5
.Bangkok Charter, Agustus 2005.
6.Vancouver Charter 2007.
4)Tindakan/Pelaksanaan
Setelah 3 (tiga) langkah terdahulu dilakukan denganseksama sampailah
tindakan pelaksanaan dengan tepat,seksama dan
cermatTindakan/pelaksanaan mengacu pada rencana yang telahdisusun
berdasarkan hasil analisis, persiapan strategi yangtelah dituangkan
dalamplan of actionyang dipersiapkanbersama mitra, sudah terlibat mulai saat
analisis.Beberapa tindakan dalam pelaksanaan Advokasi:
a)Melaksanakan rencana Advokasi (plan of Action).
b)Mengumpulkan pesan mitra
5)Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengukur pencapaian tujuan(proses dan
output) melalui pengecekan dokumentasitentang kegiatan-kegiatan yang
seharusnya dilaksanakan,materi KIE yang telah diterbitkan dan disebarluaskan
sertaproduk-produk kebijakan yang diterbitkan6)Kesinambungan
ProsesMelaksanakan proses komunikasi secara terus-menerusdengan
memanfaatkan hasil evaluasiDalam melakukan advokasi kesehatan ada
beberapa etika yangperlu diperhatikan, yaitu
1)Mulai dengan sisiyang positif dari sasaran, misainyaperhatian yang
ditujukan kepada sasaran di bidangkesehatan, yang merupakan program
unggulan.
2)Mau kompromi, sabar dan tegar tidak menyalahkansasaran.
3)Pusatkan pada pesan pokok dengan bahasa yangmenggugah.
4)Kemukakan hal-hal baru dan materi pesan yang relevan.
5)Gunakan visualisasi yang menarik dan mengesankan untuksasaran.Dalam
merancang suatu advokasi kesehatan, perlu jugadipikirkan rumusan
pesan yang tepat bagi sasaran yangdiadvokasi, sehingga program PHBS
yang kitakembangkandapat diterima oleh sasaran. Perumusan pesan
dibedakanantara pesan untuk advokasi kesehatan dengan pesan
untukkelompok ilmuwan
c.Gerakan masyarakat
Strategi gerakan masyarakat adalah cara untuk menumbuhkandan
mengembangkan norma yang membuat masyarakatmampu untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.Strategi ini tepatnya ditujukan pada
sasaran primer agarberperan serta secara aktif dalam PHBS. Yang
dimaksudsasaran primer adalah masyarakat yang terkena masalah baikdi
kota maupun di desa. Contohnya di tatanan rumahtanggaadalah para ibu,
di tatanan instituti pendidikan adalah murid-murid, di sarana pelayanan adalah
petugas kesehatan.Pelaksanaan Strategi Gerakan Masyarakat yang
diharapkanadalah sebagai berikut :
1)Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya dalampeningkatan
kemampuan masyarakat guna mengangkatharkat hidup, martabat dan derajat
kesehatannya
2)Peningkatan keberdayaan berarti meningkatkankemampuan dan
kemandirian masyarakat agar dapatmengembangkan diri dan memperkuat
sumber daya yangdimiliki untuk mencapai kemajuanOleh karena itu
pemberdayaan masyarakat sangat ditentukanoleh pemahaman, kemahiran dan
semangat dalam menerapkanpendekatan sosial kemasyarakatanDengan
demikian dalam era desentralisasi Pemerintah Pusatberperan dalam
menentukan standarisasi, regulasi, monitoringdan evaluasi, sedangkan
daerah berperan dalam penyediaansumber daya yang meliputi "4M" (Man,
Money, Material andMethod) serta pelaksanaanoperasional dan
pemantauansetempat.Secara keseluruhan pendekatan Gerakan Masyarakat
dilakukanmelalui : KIE, Pengembangan institusi masyarakat, pendekatanhukum
dan regulasi, penghargaan (instensi dan desinsertif), serta pendekatan
ekonomi produktif (income generating).Dalam melaksanakan Gerakan
Masyarakat perlumemperhatikan karakteristik masyarakat setempat yang
dapatdikelompokkan sebagai berikut:
1)Masyarakat Pembina (Caring CommunityYaitu masyarakatyang peduli
kesehatan, misalnya LSM Kesehatan.Organisasi profesi yang bergerak di
bidang kesehatan.
2)Masyarakat Setara (Coping Community)Yaitu masyarakatyang karena
kondisinya kurang memadai sehingga tidakdapat memelihara kesehatannya.
1.Pengertian
Kemitraan (building lingkages) adalah kerjasama antara berbagaiinstitusi
dan/atau perorangan, yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip :
a.Kesetaraan (equity)Tidak ada sedikitpun perasaan dari institusi
pemerakarsapembentukan kemitraan,bahwa institusinya sedikit lebihpenting
dan dengan demikian lebih tinggi levelnya daripadainstitusi yang diajak
bermitra.
b.Keterbukaan (transparancy)Tidak ada hal-hal yang disembunyikan atau
dirahasiakanmengenai segala sesuatu yang menyangkut sumber daya
dankegiatan yang di-mitrakan dengan segala resiko yangmungkin bakal
diterima oleh pihak yang diajak bermitra.
c.Saling menguntungkan (mutual benefit)Kerjasama hanya akan terjadi
apabila pihak-pihak yangbekerja-sama yakin bahwa kerjasama ini
akanmenghasilkansesuatu yang menguntungkan baginya. Oleh kerena
itukemitraan harus digagas dalam rangka menghasilkankeuntungan
bersama.
d.Secara efektif, efisien dan produktifSemua rencana dan pelaksanaannya
harus terfokus kearahpenca-paian tujuan yang dimitrakan, dengan
menggunakansumberdaya yang sehemat-hematnya dan dengan
hasilyangsebesar-besarnya serta berkembang secaraberkesinambungan.
e.Untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati,Pelaksanaan rencana
yang dimitrakan harustaat azas,konsistendankosekwensampai tujuan yang
telah disepakatitercapai.Apabila karena sesuatu hal dituntut
adanyaperubahan, maka perubahan itu haruslah merupakankehendak
bersama pihak-pihak yang bermitra.
f.Setiap komponen yang tergabung dalam
kemitraanmemberikankontribusi sesuai dengan perannya
dankemampuannya masing-masing.
g.Pembagian tugas setiap mitra kerja hendaknya sesuai denganperan dan
kompetensinya masing-masing.
2.Manfaat Kemitraan
Melalui kemitraan antar lintas program, lintas sektor, lintas profesi,lintas lembaga
atau institusi, baik pemerintah maupun swastaserta masyarakat ini
diharapkan:
a.Banyak ide atau gagasan yang masuk dari berbagai mitrayang masing-
masing memiliki sudut pandang, kemampuandan sumber daya yang berbeda-
beda.
b.“The whole is greater than the sum of its parts”(Hasilpekerjaan
keseluruhan secara bersama-sama akan lebih besardaripada jumlah hasil dari
pekerjaan yang dikerjakan secarasendiri-sendiri.)
c.Akan menghasilkan efektivitas, efisiensi dan produktivitasyang mak-simal
dari program yang dimitrakan.
terkaitInstitusiswasta,OrganisasiprofesiInstitusikemasyarakatan,pelanggan,LSMp
elangganProgramKemitraan
2.Mekasnisme kerjaSuatu keharusan dalam proses koordinasi, yaitu adanya
mekanismekerja yang mengatur pelaksanan tugas dan fungsi masing-
masingpihak yang ber-mitra, agar bisa tercapai tujuan yang
dimitrakansecara efektif dan efi-sien dan produktif.
3.Uraian kerja masing-masing komponenUntuk dapat melaksanakan tugas
dan fungsi masing-masing pihakyang bermitra, diperlukan uraian kerja yang
jelas, sehingga setiapmitra kerja dapat memberikan kontribusinya yang tepat
pada waktudan kondisi yang diperlukan.