Bagian Awal Draft
Bagian Awal Draft
Disusun oleh :
Muhammad Yasin
NIM 111.101.073
i
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI TIPE I
Disahkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 22 Maret 2017
Penulis
Muhammad Yasin
NIM 111.101.073
Menyetujui,
Ir. Dwi Indah Purnamawati,. M.Si Arie Noor Rakhman, S.T., M.T
NIK. 91 0659 413 E NIK. 08 0576 648 E
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Geologi
ii
HALAMAN PERNYATAAN
SKRIPSI TIPE I
GEOLOGI DAN IDENTIFIKASI GUNUNGAPI MAAR GEMBONG
DAERAH GEMBONG DAN SEKITARNYA
KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI
PROVINSI JAWA TENGAH
Muhammad Yasin
NIM. 111.101.073
iii
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada
setiap hamba. Adapun kata pertama yang ingin penulis ucapkan yaitu Syukur
Alhamdulillahirrobilalamin kepada Allah SWT atas nikmat kesehatan,
kesempatan, pertolongan dan izin-Nya sehingga hadirlah karya tulis ilmiah (Draf
Skripsi) yang berjudul “Geologi dan Identifikasi Gunungapi Maar Gembong
Daerah Gembong dan Sekitarnya Kecamatan Gembong Kabupaten Pati
Provinsi Jawa Tengah”.
Hadirnya karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang
telah berkontribusi banyak dalam memberikan masukan, saran dan kritik,
diantaranya :
1. Ibu Ir. Dwi Indah Purnamwati., M.Si, selaku dosen pembimbing satu.
Terima kasih atas bimbingan, waktu dan ilmunya yang sangat berharga.
2. Bapak Arie Noor Rakhman, S.T, M.T selaku dosen pembimbing dua.
Terima kasih atas nasehat yang luar biasa, motivasi serta teladanya.
3. Ibu Dr. Sri Mulyaningsih, S.T, M.T selaku Dekan Fakultas Teknologi
Mineral serta dosen wali penulis. Terima kasih atas kebaikan, dukungan,
ilmu dan inspirasinya.
4. Ibu Ir. Dwi Indah Purnamawati., M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik
Geologi. Terima kasih atas dukungan, kepdulian serta serta motivasinya.
5. Tim Pemetaan Gembong (TPM3&1) Yudi, Arif dan Mone. Terima kasih
atas kebaikan dan kerja samanya.
6. Keluarga besar. Terima kasih atas doa, nasehat, motivasi dan kasih sayang
yang di berikan selama ini.
Harapan besar penulis yaitu, semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi
banyak orang untuk dipergunakan dengan baik. Apabila ditemukan kekeliruan
dalam isi karya ini, mohon dimaklumi dan bantulah dengan memberikan saran dan
kritik yang positif untuk kesempurnaanya. Terima kasih.
iv
INTISARI
Daerah penelitian secara administratif berada di Kabupaten Kudus meliputi
Kecamatan Dawe dan Kandangmas serta Kabupaten Pati meliputi Kecamatan
Gembong dan Jekulo Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui kondisi geologi permukaan yang mencakup geomorfologi, stratigrafi,
struktur geologi, geokronologi, geologi lingkungan, kebencanaan seerta
identifikasi gunungapi purba maar Gembong.
Metode penelitian secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu tahap
lapangan dan laboratorium. Tahap lapangan meliputi : tahap persiapan, tahap
penelitian lapangan, tahap analisis laboratorium dan tahap penyusunan laporan.
Hasil penelitian geomorfologi dijumpai 4 satuan geomorfologi yaitu
1.Satuan Geomorfologi Fluvial (F) dengan Sub-satuan Rawa (F4). 2. Satuan
Geomorfologi Denudasional (D) dengan Sub-satuan Perbukitan Terkikis (D1) 3.
Satuan Geomorfologi Struktural (S) dengan Sub-satuan Gawir Sesar Vulkanik
Atas (S3) dan Gawir Sesar Terdenudasi (S2). 4. Satuan Geomorfologi Vulkanik
(V) dengan Sub-satuan Lereng Vulkanik Bawah Terdenudasi (V5) dan Kaki
Vulkanik (V6). Analisis data stratigrafi dijumpai 6 satuan batuan yaitu 1. Batupasir
Tufan (Btf), dicirikan struktur perlapisan tersingkap di daerah Sukobubuk,
berumur Pliosen (0,5-0,9 jtl) diendapkan di darat dan tebalnya diperkirakan ±750
m. 2. Breksi Polimik (Bp) struktur masif dengan fragmen yang beragam tersingkap
di daerah Gembong, berumur Plistosen Tengah-Akhir (0,1-0,4 jtl), diendapkan di
darat dan tebalnya diperkirakan 500 m. 3. Breksi Basaltt (Bb), didominasi frgamen
basaltt yang masif dengan diameter beragam, tersingkap di Desa Lau, berumur
Plistosen Tengah-Akhir (0,1-0,4 jtl), diendapkan di darat dan diperkirakan
tebalnya 500 m. 4. Breksi Tufan (Bt), fragmen meliputi lapilli dan lapilli tuf,
tersingkap di Desa Piji, terlihat masif namun tingkat pelapukanya sedang-kuat,
berumur Plistosen Tengah-Akhir (0,1-0,4 jtl), diendapkan di darat dan tebalnya
diperkirakan 75 m. 5. Lava Basaltt (Lb), mempunyai struktur aliran. Tersingkap di
desa Colo, berumur Plistosen Tengah-Akhir (0,1-0,4 jtl) diendapkan di darat dan
tebalnya diperkirakan 75 m. 6. Endapan campuran (Ec) berupa material lepas hasil
dari produk Gunungapi Muria dengan ukuran butir yang beragam, berumur
Holosen. Analisis data struktur berhasil diidentifikasi jenis struktur berupa Sesar
Mendatar Kiri Ternadi, Sesar Mendatar Kiri Kombang, Sesar Turun Prigi dan
Sesar Turun Bermi serta 3 struktur yang diinterpretasikan. Potensi geologi meliputi
sumber daya air, sumber daya tanah, dan bahan galian (C). Bencana geologi yang
perlu diwaspadai adalah gerakan masa berupa jatuhan batuan dan longsoran tanah.
Interpretasi gunungapi maar berdasarkan parameter geomorfologi, stratigrafi
batuan dan vulkanisme fisik, menjadi kunci bahwa pada Kala Plistosen pernah
terjadi erupsi maar Gembong yang bersifat monogenetik.
v
DAFTAR ISI
vi
3.2.4 Satuan breksi tufan (Bt) ......................................................................... 50
3.2.5 Satuan lava basalt (Lb) ........................................................................... 52
3.2.6 Satuan endapan campuran (Ec) .............................................................. 54
3.3 Kesebandingan Stratigrafi Regional Dengan Daerah Penelitian.................. 56
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta citra satelit daerah penelitian (Penulis, 2017) ............... 4
Gambar 1.2 Bagan alur penelitian (Penulis, 2017) ................................... 5
Gambar 2.1 Citra satelit Semenanjung Muria dan morfologi masa kini
(Penulis, 2017) ........................................................................ 17
Gambar 2.2 Fisiografi Pulau Jawa – Madura (Modifikasi dari Van
Bemmelen, 1949) ..................................................................... 18
Gambar 2.3 Kawah Gunungapi Muria dan penyebaran produk
vulkaniknya disekitar puncak tertinggi modifikasi dari
Bronto dan Mulyaningsih (2008) ............................................ 19
Gambar 2.4 Morfologi dan interpretasi bukaan kawah (rim) Gunungapi
Patiayam (Modifikasi dari Mulyaningsih, 2017) ................... 20
Gambar 2.5 3D morfologi daerah penelitian (Penulis, 2017) ..................... 21
Gambar 2.6 Sub-satuan Geomorfologi Lereng Vulkanik Bawah
Terdenudasi (V5) di Desa Lau. Foto menghadap utara dan
timur (Penulis, 2017) ............................................................... 24
Gambar 2.7 Sub-satuan Geomorfologi Kaki Vulkanik (V6) LP 39, di
Desa Margorejo. Foto menghadap utara (atas), dan
Menghadap Tenggara (bawah) (Penulis, 2017) ...................... 25
Gambar 2.8 Sub-satuan Geomorfologi Gawir Sesar Lereng Vulkanik
Atas (S3) LP 61, di Desa Cranggan dan Plukaran. Foto
menghadap utara (Penulis, 2017) ............................................ 26
Gambar 2.9 Sub-satuan Geomorfologi Gawir Sesar Terdenudasi (S2) LP
56, Desa Kajar. Foto menghadap timur laut (Penulis 2017) ... 27
Gambar 2.10 Sub-satuan Geomorfologi Perbukitan Terkikis (D1) LP 32
Di Desa Sukobubuk Jekulo. Foto menghadap selatan.
(Penulis, 2017) ........................................................................ 28
Gambar 2.11 Sub-satuan Geomorfologi Rawa (F4) LP 82, di Desa
Gembong. Foto menghadap tenggara (Penulis, 2017) ............ 29
Gambar 2.12 Pola aliran sungai yang dikontrol oleh struktur dan
viii
kemiringan lereng (Richard, 2007; dalam Twidale, 2004) ..... 31
Gambae 2.13 Pola pengaliran daerah penelitian (Penulis, 2017) ................. 32
Gambae 2.14 Stadia bentang alam (a) stadia muda, (b) stadia dewasa, (c)
stadia tua (John Gerrad, 2007) ................................................ 33
Gambar 2.15 Stadia daerah penelitian menunjukan stadia geomorfologi
tingkat muda ke dewasa (Kanan, Penulis 2017) dikorelasikan
dengan tingkat erosi bentang alam gunungapi (Kiri, Vessel
dan Davies, 1981; dalam Hartono, 2007)................................ 34
Gambar 2.16 Stadia sungai daerah penelitian menunjukan stadia muda.
Daerah Sintru LP 15 (kanan) dan daerah Cranggang LP 20
(kiri), lensa menghadap barat laut (Penulis, 2017) ................. 35
Gambar 3.1 Fasies gunungapi dan komposisi batuan penyusunya.
Bogie and Mackenzie (1998); dalam Bronto (2006)............... 36
Gambar 3.2 Penampang geologi skematik (tanpa skala) di Semenanjung
Muria termasuk juga Gunugapi Genuk dan Patiayam
(NEWJEC, 1996; dalam Yolanda, 2008) ................................. 37
Gambar 3.3 Stratigrafi regional daerah penelitian (Suwarti dan
Wikarno, 1992) ........................................................................ 41
Gambar 3.4 Model struktural (tanpa skala) Gunungapi Patiayam
(NEWJEC, 1996; dalam Yolanda, 2008) ................................. 42
Gambar 3.5 Satuan Batupasir Tufan LP 11. Lokasi Grogolan Kulon. Foto
menghadap timur (Penulis, 2017) ............................................ 44
Gambar 3.6 Satuan Breksi Polimik LP 1 (kanan) dan LP 12 (kiri). Lokasi
daerah Sudo. Foto menghadap utara (Penulis, 2017) ............... 46
Gambar 3.7 Satuan Breksi Basalt LP 13. Tersingkap di daerah Sunter
K.Pelang. Foto menghadap barat (Penulis, 2017) .................... 48
Gambar 3.8 Satuan Breksi Tufan LP 47. Daerah Jatisoro. Foto menghadap
barat laut (Penulis, 2017) ......................................................... 51
Gambar 3.9 Satuan Lava Basalt LP 56. Tersingkap di daerah Colo.
Foto menghadap utara (Penulis, 2017)..................................... 53
Gambar 3.10 Endapan Campuran LP 22, tersingkap di daerah Gading,
ix
Rejosari. Foto menghadap selatan (Penulis, 2017) .................. 54
Gambar 3.11 Stratigrafi daerah penelitian (Penulis, 2017 modifikasi dari
Suwarti dan Wikarno, 1992) .................................................... 55
Gambar 3.12 Kesebandingan stratigrafi regional dengan daerah penelitian
Modifikasi dari Suwarti dan Wikarno (1992) .......................... 57
Gambar 4.1 Struktur Pulau Jawa berdasarkan kinematika strain ellipsoid
(Satyana dan Purwaingsih, 2002) ............................................. 60
Gambar 4.2 Peta kelurusan anomaly bouger regional (NTT, 2000) ............ 62
Gambar 4.3 Struktur sesar pada daerah penelitian (Penulis, 2017) .............. 63
Gambar 4.4 Sesar Turun Prigi dan analisinya LP 120 (Penulis, 2017) ........ 66
Gambar 4.5 Kontak batupasir tufan dengan breksi basalt yang berumur
lebih muda, diinterpretasikan terjadi sesar turun pada blok
satuan Batupasir Tufan (Penulis, 2017) ................................... 67
Gambar 4.6 Sesar Mendatar Kiri Ternadi dan analisisnya LP 51.
(Penulis, 2017) ......................................................................... 68
Gambar 4.7 Sesar Mendatar Kiri Turun Kombang dan analisisnya, LP 133.
(Penulis, 2017) ......................................................................... 69
Gambar 4.8 Interpretasi Sesar Mendatar Kanan Turun Ketanggi
(Penulis, 2017) ......................................................................... 70
Gambar 4.9 Interpretasi Sesar Mendatar Kanan Jekulo (Penulis 2017) ....... 71
Gambar 4.10 Interpretasi Sesar Mendatar Kanan Turun Gembong
(Penulis, 2017) ......................................................................... 72
Gambar 4.11 Struktur geologi daerah penelitian (Penulis, 2017) .................. 73
Gambar 4.12 Struktur daerah penelitian dikontrol oleh aktivitas tektonik
menurut konsep simple shear (Penulis, 2017) .......................... 73
Gambar 4.13 Struktur geologi daerah penelitian yang dikontrol oleh
aktivitas vulkanik (Penulis, 2017). ........................................... 74
Gambar 5.1 Sejarah pembentukan kompleks Gunungapi Patiayam dan
Maar Gembong (Penulis, 2017) ................................................ 76
Gambar 5.2 Periode laut dangkal di Semenanjung Muria (Penulis, 2017) ... 78
Gambar 5.3 Awal pembentukan kerucut Muria dan erupsi yang meghasilkan
x
endapan breksi basalt dan breksi tufan (Penulis, 2017)............. 79
Gambar 5.4 Morfologi dan endapan litologi pada kompleks Gunungapi
Muria yang sekarang (Penulis, 2017) ........................................ 81
Gambar 6.1 Waduk Gembong di Desa Gembong. Foto menghadap
tenggara (Penulis, 2017) ............................................................ 83
Gambar 6.2 Tambang galian rakyat (C) daerah Klaling. Foto menghadap
timur (Penulis, 2017) ................................................................. 84
Gambar 6.3 Sumber daya lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan bercocok
tanam pada sektor pertanian dan perkebunan (Penulis, 2017) .. 85
Gambar 6.4 Gerakan massa tipe Rock fall (jatuhan batuan) di daerah
Pandak. Foto menghadap timur laut (Penulis, 2017)................. 87
Gambar 6.5 Gerakan massa tipe debris flow (aliran tanah) di daerah
Dukuhwaringin. Foto menghadap timur (Penulis, 2017) .......... 87
Gambar 7.1 Gunungapi tipe maar dan skema erupsinya (White, 2011) ....... 90
Gambar 7.2 Citra satelit morfologi Waduk Gembong (Penulis, 2017) ......... 91
Gambar 7.3 Kenampakan maar di lereng Gunungapi Lamongan
(Penulis, 2017) ........................................................................... 92
Gambar 7.4 Skema erupsi freatik (http://en.wikipedia.org, maret, 2017) ..... 95
Gambar 7.5 Skema erupsi magmatik (http://en.wikipedia.org, maret, 2017) 96
Gambar 7.6 Skema erupsi freatomagmatik (http://en.wikipedia.org, 2017) 97
Gambar 7.7 Gugusan gunungapi Kuarter busur magmatik Jawa berbentuk
kerucut yang lebih sempurna. Fosil gunungapi ditunjukan
oleh topografi (sirkuler) diantara Gunungapi Kuarter
(Mulyaningsih, 2014). ............................................................... 101
Gambar 7.8 Fasies gunungapi dan komposisi batuan penyusunya. Bogie
and Mackenzie (1998); dalam Bronto (2006). ........................... 102
Gambar 7.9 Bukit sebelah timur waduk, diinterpretasikan sebagai dinding
tubuh gunungapi. Foto menghadap timur (Penulis, 2017) ........ 103
Gambar 7.10 Singkapan lava basalt yang kontak dengan breksi di bagian
dasar Waduk Gembong sebelah tenggara. Foto menghadap
barat daya (Penulis, 2017) ......................................................... 105
xi
Gambar 7.11 Singkapan perlapisan breksi dan endapan abu gunungapi
sebelah Tenggara maar Gembong. Foto menghadap barat
(Penulis, 2017) ........................................................................... 106
Gambar 7.12 Singkapan lava basalt yang kontak dengan breksi gunungapi,
di Utara Waduk daerah Sumuran. Foto menghadap barat daya
(Penulis, 2017) ........................................................................... 107
Gambar 7.13 Lokasi dan jarak analisis tekstur (fragmen) batuan gunungapi
(Penulis, 2017) ........................................................................... 109
Gambar 7.14 Singkapan breksi pumis dan kontak dengan breksi basalt,
tersingkap di daerah Bermi. Foto menghadap barat daya
(Penulis, 2017) ........................................................................... 110
Gambar 7.15 Singkapan breksi polimik di sebelah utara Waduk, daerah
Sumuran. Foto menghadap barat laut (Penulis, 2017) .............. 112
Gambar 7.16 Singkapan breksi pumis di daerah Jengking. Foto
menghadap utara (Penulis, 2017) .............................................. 113
Gambar 7.17 Sebaran ukuran fragmen batuan daerah penelitian
(Penulis, 2017) ........................................................................... 114
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pembagian klasifikasi kelerengan menurut Van Zuidam (1979) ........ 23
Tabel 3.1 Kolom litologi Satuan Batupasir Tufan (Btf) daerah Bermi LP 9
(Penulis, 2017) .................................................................................... 45
Tabel 3.2 Kolom litologi Satuan Breksi Polimik (Bp) daerah Grogolan Kulon
LP 69 (Penulis, 2017) .......................................................................... 48
Tabel 3.3 Kolom litologi Satuan Breksi Basalt (Bb) daerah Kadangmas LP 18
(Penulis, 2017) .................................................................................... 50
Tabel 3.4 Kolom litologi Satuan Breksi Tufan (Bt) daerah Kajar LP 47
(Penulis, 2017) .................................................................................... 52
Tabel 3.5 Kolom litologi Satuan Lava Basalt (Lb) daerah Jatisoro LP 56
(Penulis, 2017) .................................................................................... 54
Tabel 7.1 Durasi masa aktif beberapa tipe gunungapi di dunia (Ferari, 1995;
dalam Mulyaningsih, 2015) ...................................................................... 93
xiii