OLEH:
Anggun (05041181722004)
Faizal Nur’ain (05041181722005)
Ilham Wahyudi (05041181722002)
Imelda Mertasari (05041181722009)
M. Zahizan Putra (05041181722003)
Pusparini Ambarwati (05041181722006)
Rinaldi Ramadhan (05041181722001)
Riski Mentari Putri (05041181722008)
Rizky Darmawan Adi S. (05041181722007)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem peredaran darah pada unggas merupakan peredaran darah ganda.
Ayam mempunyai jantung yang berbeda dengan lainnya, yaitu mempunyai empat
ruang, dua ventrikel dan dua atrium. Pembagian ruang tersebut untuk
mengefektifitaskan kerja jantung sehingga akan terjadi sirkulasi O2 dan CO2 dari
kantung udara dengan tingkat metabolisme yang tinggi (Nesheim et al. , 1979).
Sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak
terjadi percampuran antara darah yang kaya dan miskin oksigen. Dibandingkan
dengan vertebrata lainnya darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen.
Busur aorta pada burung hanya ada satu, yaitu arcus aorta yang menuju ke sebelah
kanan.
Untuk ayam tipe ringan dewasa, misal ayam petelur White Leghorn
mempunyai denyut jantung 350 kali per menit, ayam breed besar seperti RhodeIsland
Red mempunyai denyut jantung 250 kali per menit (Akoso, 1993) dan DOC
mempunyai kisaran 300 sampai 560 kali per menit (Nesheim et al. , 1979). Ayam
mempunyai tekanan darah sistol 75 sampai 175 mm Hg dan diastol 140 sampai 160
mm Hg.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui proses sistem peredaran darah pada unggas
2. Untuk mengetahui komponen yang berperan di dalam sistem peredaran darah
BAB 2
PEMBAHASAN
2.2.2 Limpa
Limpa merupakan organ yang penting pada sistem sirkulasi darah. Organ ini
terletak pada rongga perut berdekatan dengan empedal. Di dalam limpa sel darah
merah dan sel darah putih dibentuk dan limpa bertindak sebagai penyimpan sel
darah merah (Nesheim et al. , 1979). Limpa berbentuk lonjong, berwarna merah
coklat dan kenyal. Organ ini penting bagi tubuh karena peranannya dalam
membentuk sel yang bertanggung jawab terhadap produksi antibodi atau terhadap
reaksi immunoglobi yang lain (Akoso, 1993).
Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
a. Sel darah Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk
mengangkut oksigen dan sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan
benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
b.Keping-keping darah (trombosit) Berfungsi dalam proses pembekuan darah
c. Plasma darah Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari
makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisme, antibodi dan lain-lain.
d.Jaringan Limfe/Getah Bening Jaringan Limfe/Getah Bening adalah bagian dari
darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana
terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen
selulernya adalah limfosit. Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui
pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfa selain untuk kekebalan tubuh (adanya
limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral
dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
2.2.3 Jantung
Anatomi jantung pada unggas. Sistem peredaran darah pada burung terdiri
dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah. Ukuran jantung pada unggas besar,
berbentuk kerucut dan di bungkus oleh selaput yang disebut pericardium.
Berdasarkan uraian singkat itu, ada dua sistem peredaran yang terjadi pada Aves,
yaitu :
Peredaran darah kecil : darah beserta kandungan karbondioksida yang
berasal dari seluruh tubuh akan dialirkan ke atrium dekster yang akhirnya akan
melalui ventrikel dekster.
Peredaran darah besar : darah beserta kandungan oksigen yang berasal dari
ventrikel dekster akan disalurkan ke seluruh bagian tubuh.
Keberlangsungan hidup suatu kelompok hewan akan sangat bergantung
dengan habitat hidup dimana hewan-hewan tersebut tinggal. Kelompok hewan
dengan sebutan ilmiah Aves atau burung sangat membutuhkan lingkungan yang
sehat bebas dari kontaminasi polusi. Burung memang memiliki lingkungan hidup
bermacam-macam, meliputi hutan, kebun, taman, padang rumput, padang pasir
dan perairan. Lingkungan yang bebas dari polusi dapat memperpanjang masa
hidup sekelompok burung.
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves (burung)
memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang.
Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu. Hal ini
merupakan keunikan tersendiri dari kelompok hewan tersebut (STAIN Cirebon,
2009).
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu:
a. Dua atrium yaitu atrium dekster (serambi kanan) dan atrium sinister (serambi
kanan ).
b. Dua ventrikel yaituventrikel dekster (bilik kanan) dan ventrikel sinister (bilik
kiri )
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2. Peredaran darah burung
tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh-
pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan
berinti. Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium.
Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang
dindingnya lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena.
Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang
bercabang lagi menjadi arteri - arteri yang mensuplai darah ke bagian kepala, otot
terbang, dan anggota depan serta sebuah aorta vang merupakan sisa dari arkus
aortikus yang menuju ke kanan.Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus
sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi
punggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yaitu arteri
pulmonis (pembuluh nadiparu -paru), yang kemudian bercabang menuju paru-
paru kiri dan kanan ( R. Swasono, 1970 ).
Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan
bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru
tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang
berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah
ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah
besar(Kusmandanu, 2009).
Cara kerja jantung yaitu darah yang kaya akan CO2 masuk melalui vena
cava superior dari tubuh bagian atas dan vena cava inferior dari tubuh bagian
bawah menuju ke atrium dexter. Setelah melewati valvula trikuspidalis darah akan
menuju ventrikel dexter dan akan keluar dari cor dibawa oleh ateri pulmonalis
dexter dan arteri pulmonalis sinister menuju pulmo ( R. Swasono, 1970 ). Darah
yang kaya akan O2 dari pulmo masuk melalui vena pulmonalis dexter dan vena
pulmonalis sinister menuju cor bagian atrium sinister. Dengan melewati valvula
bikuspidalis maka darah akan mengalir menuju ventrikel sinister. Dari ventrikel
sinister darah akan keluar dari cor melewati valvula semulinaris yang dibawa oleh
aorta menuju jaringan ke seluruh tubuh ( R. Swasono, 1970 ).
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada unggas terdiri dari Fungsi sistem
peredaran darah yaitu menyediakan darah untuk melayani kebutuhan sel dan
jaringan, mentrasnport oksigen kesemua sel, serta mentransport produk-produk
yang tidak berguna dan hormon dari bagian tubuh satu ke yang lain.Sistem
peredaran darah ini merupakan hal terpenting bagi semua makhluk hidup baik
manusia maupun hewan untuk mengoptimalkan tubuh. Darah dibagi menjadi sel
darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sel darah putih
(lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke dalam
tubuh,Keping-keping darah (trombosit) Berfungsi dalam proses pembekuan
darah,Plasma darah Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari
makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisme, antibodi dan lain-lain, Jaringan
Limfe/Getah Bening Jaringan Limfe/Getah Bening adalah bagian dari darah yang
keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-
zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Peternakan, (1981), Pedoman Pengendalian Penyakit Hewan, Jakarta,
8993. Menular, Jakarta
Nusantara, 72-75.