Anda di halaman 1dari 6

RESUME KEPERAWATAN BENCANA

OLEH:

KADEK SUPARIANTO NIM: 16089014104

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2019

RESUME KEPERAWATAN BENCANA


Indonesia merupakan wilayah yang berada di lokasi geografis dan astronomis
yang strategis. Secara geografis Indonesia berada di antara dua benua dan dua
samudera dan sehingga hal ini menyebabkan Indonesia merupakan wilayah ring of
fire yaitu wilayah yang berada pada pertemuan lempeng raksasa. Secara astronomis
Indonesia juga berada di wilayah katulistiwa yang menyebabkan Indonesia
memperoleh cahaya matahari sepanjang tahun. Indonesia yang terdiri dari gugusan
kepulauan yang mempunyai potensi bencana yang sangat tinggi dan juga sangat
bervariasi dari aspek jenis bencana. Salah satu bencana yang terjadi di Indonesia
adalah gempa bumi yang merupakan bencana akibat dari faktor geologi. Akibat
tingginya potensi bencana alam di Indonesia, maka diadakan sebuah kegiatan
pengabdian masyarakat terkait dengan bencana alam yaitu gempa.

Pengabdian masyarakat dalam rangka memperingati HUT Ke-74 Republik


Indonesia dilaksanakan di SMKN 1 Kubutambahan pada tanggal 30 Agustus 2019.
Kegiatan ini bertemakan “Membentuk Generasi Cerdas, Tanggap serta Siaga
terhadap Bahaya Bencana (Gempa) dan HIV/AIDS. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan meliputi penyuluhan dan simulasi kesiapsiagaan bencana (gempa),
penyuluhan HIV/AIDS dan donor darah. Narasumber pada kegiatan pengabdian
masyarakat dalam rangka memperingati HUT Ke-74 Republik Indonesia yaitu dari
BPBD, PMI dan STIKES Buleleng.

Materi yang disampaikan oleh narasumber dari BPBD yaitu penyelenggaraan


penanggulangan bencana di kabupaten Buleleng. Bencana merupakan suatu peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Yang
menjadi tanggung jawab penanggulangan bencana ada pada pemerintah/PEMDA
yang dilaksanakan bersama-sama masyarakat dan dunia usaha/sektor swasta. Adapun
tujuan penanggulangan bencana yaitu memberikan perlindungan kepada masyarakat
dari ancaman bencana; menyelaraskan perundang-undangan yang sudah ada;
menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh; mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan
dan kedermawanan. BPBD menyelenggarakan 3 fungsi penanggulangan bencana,
yang pertama fungsi koordinasi, fungsi komando dan fungsi pelaksana. Dengan
diadakannya kegiatan ini diharapkan siswa dapat memahami bagaimana
penanggulangan bencana, sehingga korban dapat diminimalisir atau bahkan tidak
akan ada korban jiwa.

Sedangkan materi yang disampaikan oleh narasumber dari PMI terkait dengan
pertolongan pertama. Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera
kepada penderita sakit atau cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis
dasar. Orang yang dapat melakukan pertolongan pertama ini adalah orang yang
memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar. Pertolongan
pertama ini bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, mencegah cacat dan memberikan
rasa nyaman. Selain itu pelaku pertolongan pertama ini memiliki kewajiban yaitu
keselamatan (diri sendiri, anggota tim, orang sekitar dan penderita), dapat
menjangkau penderita, mengenali masalah yang mengancam nyawa, minta
bantuan/rujukan, cepat dan tepat, rahasia medis, komunikasi (dengan petugas
lainnya), menyiapkan pasien untuk di transportasi. Pelaku pertolongan pertama juga
harus memiliki kualifikasi yang jujur dan bertanggung jawab, professional,
kematangan emosi, bersosialisasi, kemampuan terukur, kondisi fisik harus baik, dan
rasa bangga. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa karna dapat menambah
pengetahuan tentang pertolongan pertama yang diberikan jika ada kecelakaan.

Narasumber dari STIKES Buleleng adalah materi tentang HIV/ AIDS. Di


Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV
tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi. Pulau Bali adalah
provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS di Indonesia. HIV/AIDS
sndiri merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh manusia dan
melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi penyakit. HIV tidak menular
semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui udara seperti virus
batuk dan flu. HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan
seperti air liur, keringat, atau urine tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini
dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak. Cairan yang
dapat menularkan penyakit ini adalah darah, ASI, Sperma. Penyebaran virus yang
paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa
pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup
kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan
seks oral sedang sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan
orang yang baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya. Selain
melalui hubungan seks, HIV bisa menular melalui: Tranfusi darah, dari ibu kepada
bayi, baik saat kehamilan, melahirkan, atau ketika menyusui, berbagi jarum, baik
untuk menindik atau menato, berbagi suntikan, terutama bagi para panasun
(pengguna narkotika suntik), berbagi alat bantu seks dengan pengidap HIV. Konsep
penularan HIV/AIDS adalah E.S.S.E, yaitu Exit (ada jalan keluar virus dari tubuh
penderita), Sufficient (jumlah virus yan keluar harus cukup untuk menginfeksi tubuh
manusia yang lain), Survival (virus harus dapat bertahan hidup sampai dapat
menginfeksi tubuh), Entry (ada jalan masuk ke dalam tubuh. Sampai saat ini
HIV/AIDS belum bisa disembuhkan, tetapi ada pengobatan yang bisa digunakan
untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat
penderitanya bisa hidup lebih lama sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia.
HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang
dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV
tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine. HIV/AIDS sendiri dapat dicegah
dengan ABCDE, yaitu Abstinance (tidak melakukan seks yang tidak aman), Befaitful
(setia dengan pasangan), Condom (melakukan kondom jika melakukan seks
beresiko), Don’t Inject (tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian),
Education (pemberian informasi terkait HIV/AIDS dengan benar). Dengan
diadakannya pengabdian masyarakat ini diharapkan masyarakat khususnya siswa
menengah ke atas dapat menghindari perilaku seks bebas yang dapat menyebabkan
penyakit HIV/AIDS itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai