Metode MPN Most Probably Number
Metode MPN Most Probably Number
1. Lata Belakang
Air bersih sebagai salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia
harus selalu tersediadalam kualitas yang baik agar layak untuk digunakan. Air
bersih harus memenuhi syarat-syarat kualitas air agar aman ketika digunakan,
baik untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktifitas sehari-hari termasuk
sanitasi. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air bersih untuk
dikonsumsi adalah tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat.
Kebutuhan akan air bersih terus mengalami peningkatan seiring berjalannya
waktu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, alam telah menyediakan sumber
air yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Meskipun begitu, terdapat resiko
bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-
zat berbahaya lainnya. Kandungan bakteri tersebut dapat dibunuh dengan
memasak air hingga mencapai suhu 100o C, namun beberapa zat berbahaya,
terutama logam tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
Pemanfaatan sumber air dari alam juga dilakukan di wilayah kampus
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang,
dimana air merupakan kebutuhan yang sangat penting di kampus tersebut. Hal
ini dikarenakan UIN Maliki Malang mewajibkan selurh mahasiswa barunya
untuk menetap di ma’had (asrama) selama satu tahun pertama, sehingga
kebutuhan akan air bersih menjadi tinggi.
Beberapa kesulitan mulai dialami para mahasantri ketika masalah air mulai
muncul, diantara air yang keruh, alirannya kecil atau bahkan mati. Anyak faktor
yang dapat menyebabkan masalah-masalah tersebut, seperti adanya bahan
pencemar sehingga air keruh, airan yang tersumbat, ataupun menurunnya debit
air. Ketika ma’had, mahasantri dilarang untuk melakukan aktivitas memasak,
namun beberapa mahasantri tetap melakukan aktivitas tersebut dengan
memanfaatkan air kran di kamar mandi yang belum terjamin kualitasnya. Maka
dari itu itu, terdapat resiko terkena penyakit yang disebabkan oleh pencemaran
air.
Mengonsumsi air yang tidak sehat merupakan salah satu faktor utama
perkembangan penyakit yang ditularkan melelui air, termasuk hepatitis, tifus,
dan diare. Penyakit yang ditularkan melalui air biasanya diakibatkan oleh
bakteri coliform. Mereka biasa ditemukan di saluran sistem pengolahan air.
Bakteri ini pada dasarnya tidak berbahaya, coliform hidup di dalam kotoran
hewan berdarah panas dan kotoran manusia. Beberapa patogenyang telah
dikenal sejak beberapa dekade lalu adalah Giardia lamblia (giardiasis),
Crytosporidium (crytosporidiosis), hepatitis A (penyakit terkait hati), dan
Helminths (cacing parasit).
Bakteri coliform dalam air minum dikategorikan menjadi tiga golongan,
yaitu coliform total, fecal coliform, dan E. Coli. Masing-masing memiliki
tingkat resiko yang berbeda. Coliform total kemungkinan bersumber dari
lingkungan dan tidak mungkin berasal dari pencemaran tinja. Sementara itu,
fecal koliform dan E. Coli yang mencemari air memiliki resiko yang langsung
dapat dirasakan oleh manusia yang mengonsumsinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengidentifikasi bagaimana kualitas air di lingkungan kampus UIN Maliki
Malang. Analisa kualitas air dilakukan menggunakan tiga macam sampel, yaitu
air got, air kran, dan air bermerek yang ketiganya diambil di wilayah UIN
Maliki Malang. Air got berasal dari pembuangan kamar mandi ma’had, air kran
berasal dari air dalam kamar mandi ma’had, dan air bermerek yang diambil dari
salah satu merek air kemasan yang disekitar UIN Maliki Malang.
Pengujian kuantitas bakteri dilakukan dengan metode MPN (Most Probable
Number). Digunaka mtode tersebut karena pelaksanaannya relatif cepat dan
sederhana apabila dibandingkan dengan metode lainnya. Pada metode MPN,
akan dilakukan prosedur yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu uji pendugaan, uji
penegas (confirmed test), dan uji pelengkap (complete test) sehingga diperoleh
data kuantitas bakteri dalam air.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana bakteri coliform sebagai indikator kualitas air?
2. Bagaimana analisa kualitas ai dengan metode MPN (Most Probably
Number)?
3. Bagaimana kualitas air di lingkungan UIN Maliki Malang serta
bagaimana solusinya?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menginformasikan bakteri coliform sebagai indikator kualitas
air.
2. Untuk menginformasikan analisa kualitas ai dengan metode MPN
(Most Probably Number).
3. Untuk menginformasikan kualitas air di lingkungan UIN Maliki
Malang serta bagaimana solusinya.
Kualitas air dapat diuji dengan beberapa cara, yaitu secara fisika,
kimia, dan biologi. Secara biologi, kualitas air dapat diuji berdasarkan ada
tidaknya organisme, yaitu bakteri yang hidup di dalamnya. Salah satu metode
untuk pengujian kuantitas bakteri dalam air adalah metode MPN (Most
Probable Number). Digunakan metode MPN dalam penelitian ini karena
dalam pelaksanaannya relatif cepat dan sederhana apabila dibandingkan
dengan metode lainnya. Pada metode MPN, akan dilakukan prosedur yang
terdiri dari tiga tahapan, yaitu uji pendugaan, uji penegas (confirmed test),
dan uji pelengkap (complete test).
Metode perhitungan MPN memiliki prinsip kerja dengan
menggunakan larutan sebagai media pertumbuhan atau disebut sebagai
media cair (broth) yang ditempatkan dalam tabung reaksi. Hasil
perhitungannya dilakukan dengan melihat jumlah tabung yang positif gas.
Umumnya setiap pengenceran digunakan 3-5 buah tabung. Lebih banyak
tabung yang digunakan menunjukan ketelitian yang lebih tinggi.
Pengenceran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga beberapa
tabung ditumbuhi satu sel saja sedangkan tabung lain tidak mengandung sel.
Setelah inkubasi diharapkan pada beberapa tabung terjadi pertumbuhan (+)
sedangkan lainnya (-). Pemilihan kombinasi yaitu berdasrkan pada
pengenceran terakhir dimana semua tabung memberikan reasi positif,
kemudian diambil dua pengenceran berikutnya (Marsela: 2015).
Perhitungan koloni bakteri berdasarkan atas aktivitas bakteri
tersebut dalam melakukan metabolisme. Metode ini disebut juga sebagai
MPN (Most Probable Number). Bahan uji yang akan dihitung populasi
diencerkan beberapa kali, dilanjutkan dengan inokulasi hasil pengenceran
tersebut dalam media tertentu yang dapat mendeteksi adanya aktifitas
metabolisme bakteri uji. Hasil yang diperoleh kemudian dirujuk pada tabel
MPN, sehingga populasi dapat diketahui dengan pendekatan tersebut
(Marsela: 2015).
Metode MPN sering dipakai untuk menghitung jumlah populasi
bakteri E.coli dalam air limbah, karena kemampuannya dalam melakukan
fermentasi dalam substrat media cair lactose Broth. Metabolitnya berupa
gas karbon dioksida yang akan terperangkap dalam tabung Durham yang
sengaja dimasukan dalam tabung reaksinya dengan posisi terbalik.
Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau
unit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel. Namun, pada
umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan jumlah individu
bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi
misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam sebuah sampel air, artinya dalam
sampel air tersebut diperkirakan setidaknya mengandung 10 coliform pada
setiap gramnya. Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi
kualitasnya, dan makin layak minum. Metode MPN memiliki limit
kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan
nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi. Adapun ragamnya yaitu
(Marsela: 2015):
1. Ragam 511
a. 5 tabung yang berisi LB double x 10 ml
b. 1 tabung yang berisi LB single x 1 ml
c. 1 tabung yang berisi LB single x 0,1 ml
2. Ragam 555
a. 5 tabung yang berisi LB double x 10 ml
b. 5 tabung yang berisi LB single x 1 ml
c. 5 tabung yang berisi LB single x 0,1 ml
3. Ragam 333
a. 3 tabung yang berisi LB double x 10 ml
b. 3 tabung yang berisi LB single x 1 ml
c. 3 tabung yang berisi LB single x 0,1 ml
Standar analisa air untuk mengetahui adanya bakteri coliform ada 3
melalui tahapan uji yaitu (Marsela: 2015):
1. Uji duga (Presumtive Test)
Bertujuan untuk menduga adanya bakteri coli yang
mempunyai sifat mampu memfermentasikan laktosa dengan
menghasilkan gas. Bakteri coli yang diduga meliputi semua
bakteri gram negatif tidak membentuk spora, selnya membentuk
sel pendek, bersifat fakultatif anaerob, membentuk gas dalam
waktu 24 jam dari laktosa pada temperatur 37 derajat Celsius.
Apabila terbentuk gas dalam waktu 24 jam kedua (48 jam) uji
dinyatakan meragukan. Sedangkan apabila gas tidak terbentuk
dalam waktu 48 jam uji dinyatakan negatif. Apabila hasil uji
duga negatif, maka uji-uji berikutnya tidak perlu dilakukan
karena dalam hal ini berarti pula tidak ada bakteri coli dalam
contoh.
Untuk analisis air, dalam uji penduga di gunakan lactose
broth, sedangkan untuk contoh lainya yang banyak mengandung
bakteri asam laktat, misalnya susu, di gunakan brilliant green
lactose bilebroth (BGLB). Bakteri asam laktat dapat
memfermentasi laktosa dan membentuk gas, hingga dapat
mengakibatkan pembacaan uji positif yang salah. BGLB
merupakan medium selektif yang mengandung asam bile
sehingga dapat menghambat bakteri gram positif termasuk
Coliform. Inkubasi di lakukan pada suhu 35 C selama 24-48 jam
o
5.1 Kesimpulan
Coliform merupakan suatu golongan bakteri yang digunakan sebagai
indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik di dalam air.
Adanya bakteri coliform pada air menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih
tahap pengolahan air pernah mengalami kontak dengan feses yang berasal dari
usus manusia. Standart air minum untuk jumlah coliform fecal yaitu 0 per 100
ml.
Kualitas air dapat diuji dengan metode MPN (Most Probable Number).
Metode ini dalam pelaksanaannya relatif cepat dan sederhana apabila
dibandingkan dengan metode lainnya. Pada metode MPN, akan dilakukan
prosedur yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu uji pendugaan, uji penegas
(confirmed test), dan uji pelengkap (complete test).
Berdasarkan seluruh tahapan uji yang telah dilakukan, diketahui bahwa air
di lingkungan UIN Maliki Malang belum dikatakan baik karena adanya bakteri
koliform yang terkandung pada sampel air kran. solusi yang dapat diambil
yaitu dengan melakukan perebusan air sebelum dikonsumsi untuk mematikan
bakteri ataupun organisme lain di dalamnya. Selain itu, jika air digunakan
untuk mandi dan mencuci, penting untuk melakukan pengurasan bak mandi
secara rutin sehingga meminimalisir adanya endapan yang mungkin saja
menjadi pengotor pemicu bakteri coliform. Cara lain yang dapat digunakan
adalah dengan membeli air bermerek untuk dikonsumsi.
5.1 Saran
Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk menghindari
penularan penyakit. Untuk pencegahan penyakit yang menggunakan air
sebagai media penularan, sebaiknya air yang dionsumsi dipastikan benar-benar
matang, juaga dilakukan pengurasan secara rutin pada bak mandi. Untuk
penelitian selanjutnya pada topik yang sama, sebaiknya pengulangan uji
dilakukan lebih banyak lagi agar data yang diperoleh lebih valid.