1 ISSN 1979-8911
*tina_dr@uinsgd.ac.id
Abstrak
Biopigmen merupakan pewarna alami yang dihasilkan dari organisme hidup. Sayuran
dan buah-buahan merupakan sumber biopigmen, selain itu mikroalga pada saat ini juga
merupakan sumber biopigmen yang potensial. Mikroalga Chlorella vulgaris adalah jenis
ganggang hijau atau Chlorophyta yang diketahui sebagai sumber biopigmen, yaitu
klorofil yang digunakan pada proses fotosintesis. Peran biopigmen bagi manusia salah
satunya adalah sebagai antioksidan. Antioksidan yaitu senyawa yang pada konsentrasi
rendah dapat mencegah atau memperlambat reaksi oksidasi yang disebabkan oleh radikal
bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan dan jenis biopigmen
serta aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (diphenilpycrylhydrazil).
Ekstraksi biopigmen dari Chlorella vulgaris dilakukan dengan metode maserasi
menggunakan aseton. Kemudian dilakukan kromatografi lapis tipis untuk mengidentifikasi
keberadaan biopigmen dan spektrofotometer UV-Vis untuk penentuan secara kuantitatif
jenis biopigmen yang terdapat pada mikroalga Chlorella vulgaris. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa biopigmen yang terkandung dari mikroalga Chlorella vulgaris
adalah klorofil. Nilai IC50 vitamin C sebagai pembanding diperoleh sebesar 20.14 ppm
sedangkan nilai IC50 dari fraksi aseton sebesar 57,25 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa
untuk meredam radikal bebas sebesar 50% membutuhkan konsentrasi antioksidan sebesar
57,25 ppm.
Kata-kata kunci: Biopigmen, Chlorella vulgaris, antioksidan, DPPH, IC50
1
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
zat gizi dan beberapa senyawa aktif Antioksidan merupakan senyawa yang
tumbuhan yang dapat menyerap cahaya senyawa ini. Namun, hal ini tergantung
matahari melalui proses fotosintesis. terhadap pola hidup dan pola makan
mikroalga jenis klorofita atau alga hijau. antioksidan yang memadai dapat
2
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Selain itu kelemahan dari biopigmen itu penelitian ini antara lain
sendiri tidak stabil pada suhu panas dan Spektrofotometer UV/Vis, kuvet,
mengenai antioksidan sudah banyak meter, botol kultur, botol vial, aerator,
dilakukan dari berbagai jenis sumber. selang, batu aerator, kain satin,
ekstrak pigmen klorofil rumput laut batang pengaduk, pipa kapiler, plat KLT
Caulerpa racemosa (forsskal) L.Agardh silika gel GF 254 dan lampu TL (Tube
bebas atau antioksidan dengan memiliki penelitian ini antara lain Chlorella
nilai IC50 (Inhibitor Concentration 50) vulgaris, media BBM (Bassal Bold
antioksidan klorofil cukup baik maka NaOH, DPPH, asam askorbat, kertas
3
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Medium (BBM) dengan suhu yang selama satu malam. Setelah satu malam
pada suhu ruang dan pemberian cahaya menggunakan kain satin. Setelah semua
2000-3000 lux dari lampu TL (Tube kultur selesai disaring, endapan kultur
didapat setiap hari selama proses pada saat biomassa sudah kering tidak
kultivasi akan dibuat kurva yang disebut banyak biomassa kering yang
4
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Untuk melakukan ekstraksi atas plat KLT silika gel GF 254 dengan
pelarut. Sebanyak 0,5 gram sampel dihentikan ketika eluen sudah tidak
kering dilarutkan dengan 100 mL aseton bergerak lagi melalui plat silika gel.
yang ditandai dengan warna thallus fraksi aseton dilakukan pada panjang
UV/Vis dan uji aktivitas daya pola spektra dari literatur. Selain itu,
5
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
antioksidan dari fraksi aseton diuji ruang. Dimasukkan dalam kuvet dan
6
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dengan medium yang baru yaitu Bassal Pertumbuhan sel kultur pada
Bold Medium (BBM). Selain itu, proses media cair dapat dilakukan dengan
dicapai ketika berada pada fase dilakukan setiap hari pada waktu yang
warna pada kultur akan berubah mengetahui kepadatan sel yang akan
mengalami fase kematian. Proses kultur OD untuk mikroalga yang sudah siap
vulgaris
7
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
hari ke sembilan.
Gambar 2. Kurva pertumbuhan Fase kematian sel terjadi
Chlorella vulgaris karena perubahan kualitas air yang
8
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
kimia.
dengan KLT
Analisis biopigmen dari mikroalga
Dari pola pemisahan pigmen tersebut
Chlorella vulgaris pada fraksi aseton
terdapat 9 spot, yaitu 6 spot yang
dilakukan secara kualitatif dengan
diidentifikasi senyawa klorofil (4, 5, 6,
kromatografi lapis tipis (KLT) dan
7, 8, dan 9) dan 3 spot yang
secara kuantitatif dengan
diidentifikasi senyawa karotenoid (1, 2,
spektrofotometer UV-Vis.
dan 3). Pada spot 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
Hasil komposisi pigmen
menghasilkan nilai Rf antara 0,49-0,63
menggunakan kromatografi lapis tipis
dimana pada rentang tersebut
(KLT) berupa pola pemisahan pigmen
merupakan kisaran nilai Rf untuk
yang disajikan pada Gambar 3.
senyawa klorofil. Untuk klorofil a
9
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
berada pada rentang nilai Rf sebesar identifikasi pola spektra dari fraksi
diantara rentang nilai Rf sebesar 0,42- klorofil dan pola spektra pada literatur
Hal ini didukung dengan hasil kesimpulan bahwa pada fraksi aseton
aseton pada panjang gelombang 300- utama. Pola spektra klorofil sebagai
10
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
variasi standar yaitu 5, 10, 15, 20 dan kalibrasi standar DPPH dengan
0,926.
Tabel 1 Hasil absorbansi DPPH
larutan DPPH.
11
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dengan % inhibisi
lipofilik[25].
Kesimpulan
12
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
ppm dapat berfungsi sebagai penangkal Angiopati Mikro dan Makro DM”.
dengan Vitamin C dengan nilai IC50 [4] Leong dan Shui G.2002.”An
radikal bebas. 75
Klorofil Rumput Laut Caulera Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB
13
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Zvezdanovic, Tatjana D. 47
Andelkovic, Dejan Z.
Sukirman.2002.”Chlorella untuk
14
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Indonesia.38:79-92
15
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Choe.2002.”Spinach (Spinacea
Brenna dan S.
Mannino.2001.”Rapid
Chemistry, 49,5136-5141
16