PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organisme aquatik.
perkembangan kota di wilayah pesisir tidak lepas dari fungsinya sebagai suatu
tersebut tidak hanya berkembang sebagai wilayah akses saja, melainkan sesuai
1
abrasi pantai terutama pada kawasan pesisir yang padat penduduknya dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
bisa terjadi
pesisir
D. Manfaat Penulisan
bisa terjadi
pesisir
2
II. PEMABAHASAN
A. Pencemaran Lingkungan
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi, batu bara, asap
rokok, dan gas-gas lain yang mencemari udara, misalkan gas CO, CO2,
pendengaran yang akan berdampak pada tubuh manusia, seperi dalam hal
3
B. Permasalahan Pencemaran Di Wilayah Pesisir Indonesia
dan laut. Wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki kekayaan alam yang
minyak dan gas, mineral, perikanan, ekosistem terumbu karang dan mangrove,
maupun pariwisata.
Oleh karena itu sangatlah beralasan, jika dalam pembangunan jangka panjang
wilayah pesisir dan laut. Komitmen pemerintah dalam bidang ini dapat terlihat
hidup serta kelautan, bahkan pada kabinet saat ini ditambah dengan Menteri
4
kerusakan lingkungan serta pemanfaatan yang berlebih atas sumberdaya
pesisir dan laut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka upaya pengendalian
bagian dari kebijakan dan langkah aksi pengelolaan lingkungan pada setiap
lingkungan sungai tidak mampu melakukan pulih diri (self purification). Self
zat-zat atau bahan yang merugikan sehingga kondisi sungai tersebut dapat
(Simbolon,2016).
tangkapan air atau daerah aliran sungai (DAS) serta limbah rumah tangga
limbah pertanian baik padat maupun cair yang masuk ke perairan melalui
5
aliran sungai. Pesatnya pengembangan perkotaan dan industri telah
ekonomi menjadi salah satu hal yang perlu ditangani dalam pengelolaan
yang valid atau belum adanya data base management untuk pengelolaan
cukup sering, belum adanya kebersamaan dan keterpaduan antar sektor, belum
adanya tata ruang pesisir dan laut, kerangka hukum untuk pengelolaan pesisir
sehingga hasil kajian ilmiah belum dipakai sebagai salah satu dasar
berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Sering pengelolaan pesisir
profesionalisme.
6
bahkan ada yang secara illegal. Dengan demikian, seakan-akan laut menjadi
tempat sampah yang sangat besar. Beberapa bahan pencemar yang berasosiasi
a) Patogen
b) Sedimen
c) Limbah padat
d) Panas
g) Minyak
h) Nutrient
i) Bahan radioaktif
lainnya)
k) Material asam-basa
7
“Pencemaran Laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh
menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau
fungsinya”.
8
a) Pencemaran bersumber dari aktivitas di daratan (Land-based
pollution)
a) Pelayaran (shipping)
c) Pertambangann (mining)
exploitation)
f) Perikanan (fishing)
9
Bentuk kerusakan lingkungan wilayah pesisir di beberapa daerah
hutan bakau akibat penebangan liar dan abrasi pantai (al. di Marunda DKI
menimbukan abrasi antara lain adalah penimbunan atau reklamasi pantai dan
pengambilan pasir laut yang tidak terkendali. Dampak pencemaran tidak hanya
merugikan secara sosial ekonomi. Lebih lanjut dikemukakan oleh Dahuri dkk,
pada kenyataannya selama ini justru terjadi pengelolaan sumber daya alam
10
yang tidak terkendali dengan akibat kerusakan lingkungan yang mengganggu
kelestarian alam.
berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak
lingkungan hidup". Hal ini berarti antara masyarakat dan pemerintah perlu
lingkungan hidup;
genetika;
11
Strategi dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
1) Strategi Pengelolaan
padat dan gas (emisi gas buang). Pengelolaan limbah yang benar, maka air
limbah dan gas buang dapat memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
e) Limbah Minyak
Management).
2) Strategi Pengendalian
12
“Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
a. pencegahan;
b. penanggulangan; dan
c. pemulihan”.
pencemar;
b) Remediasi;
c) Rehabilitasi;
d) Restorasi; dan/atau
dan teknologi.
lain terhadap :
laut)
13
f) Daya dukung lingkungan
14
III. PENUTUP
A. Simpulan
bakau akibat penebangan liar dan abrasi, dampak pencemaran tidak hanya
15
mengelola limbah, baik limbah cair, padat dan gas (emisi gas buang).
Pengelolaan limbah yang benar, maka air limbah dan gas buang dapat
hukum dan peraturan, Abrasi dan akresi di wilayah pantai dan lain-lain.
B. Saran
16