Anda di halaman 1dari 5

Nama : PRISKILA FEBRINASARI GEA

NIM : 190302074

Kelas : MSP B

1. jelaskan dengan menggunakan kata kata sendiri tentang latar belakang munculnya istilah dan
doktrin tritunggal dalam sejarah gereja mula mula
Jawaban :

Pada masa penganut agama Yahudi ( Yudaisme ) mengutamakan pengajaran monotheisme


bahwa Allah dipercayai dan disembah adalah Esa ( Ul 6:4 ). Tetapi gereja mula-mula mengalami
pertumbuhan yang didasarkan kepada pokok pengakuan iman yang baru yaitu “ Yesus Kristus
adalah Tuhan “,berbeda dengan doktrin monotheisme yang mutlak. Pokok pengakuan iman
yang berbeda ini mengakibatkan banyak pergumula. Di satu pihak mempertahankan doktrin
Keesaan Allah, tetapi di lain pihak menekankan doktrin ketuhanan Yesus Kristus selain Allah
Bapa. Istilah Tritunggal tidak pernah dipergunakan dalam Alkitab. Orang yang pertama sekali
menggunakan istilah itu adalah Tertulianus dengan pengertian bahwa dalam substansi Allah
yang satu ada tiga Oknum yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Memang Tertulianus menyebutkan
substansi yang satu dan oknum yang tiga, tetapi karena mau mempertahankan doktrin keesaan
Allah yang dipakai oleh penganut Agama Yahudi pada gereja mula-mula, ia membedakan Oknum
I dan Oknum II dalam derajat. Menurutnya Oknum II yaitu Anak lebih rendah derajatnya dari
Oknum I yaitu Bapa dan bukan hanya Anak lebih rendah daripada Bapa , tetapi Oknum III yaitu
Roh Kudus lebih rendah dari Anak dan Bapa.

2. Penjelasan yang singkat dan sistematis tentang konsep yang salah mengenai Allah Tritunggal sejak
masa sebelum sampai sesudah reformasi.
Jawaban :

Beberapa orang pada saat itu ingin mempertahankan doktrin keesaan Allah. Seperti
Tertilianus, Origenes, Arians yang mengatakan bahwa, bukan hanya Anak lebih rendah dari
Bapa, tetapi Oknum III yaitu roh kudus lebih rendah dari Anak dan Bapa. Alasannya karna
mereka menganggap bahwa anak adalah Ciptaan Bapa sedangkan Roh Kudus adalah Ciptaan
Bapa dan Anak. Kaum Monarchis menyangkali keberadaan 3 Oknum dalam Allah Tritunggal.
Menurut mereka keberadaan dan keilahian Anak hanyalah sekedar penjabaran dan Anak
hanyalah cara penampilan yang berbeda dari Allah. Golongan Dinamik Monarchianism
beranggapan bahwa Yesus Kristus adalah manusia semata sedangkan Roh Kudus bukanlah
oknum atau pribadi tetapi hanyalah pengaruh atau semangat ilahi. Penjelasan mereka mirip
dengan kepercayaan para pengikut Saksi Yehova tentang Roh Kudus. Dan kelompok Modalistik
Monarchianism mengemukakan bahwa ketiga Oknum Allah hanyalah merupakan tiga mode
manifestasi yang berbeda-beda dari Allah. Dan ada juga konsep “Tritheism” yaitu Tiga Allah
dalam Kekristenan. Dalam sidang Nicea pada tahun 325 disimpulkan bahwa hanya ada satu
Allah dan bahwa Anak berasal dari Bapa, karena itulah Anak sederajat dengan Bapa. Tetapi
kesatuan dan perbedaan dari tiga Oknum tersebut tidak dijelaskan dalam sidang tersebut.
Dalam sidang Konstatinopel keputusan konsili Nicea lebih dipertegas dan dikemukakan pula
bahwa Roh Kudus juga sederajat dengan Bapa dan Anak. Pada masa rofrmasi dan sesudah
reformasi kesalahpahaman sebelumnya tentang doktrin tersebut muncul lagi. Golongan
Arminians misalnya. Demi menegaskan kesatuan Allah, cenderung merendahkan Oknum II dan
Oknum III. Beberapa teolog dari golongan Lutheran mengikuti modalisme. Karl Bath juga
memberi komentar bahwa yang memberi pernyataan adalah Bapa, pernyataan itu sendiri
adalah Anak dan yang dinyatakan adalah Roh Kudus. Karl Bath tidak mengikuti konsep
modalisme dan menerima adanya Oknum Allah Tritunggal.

3. Penjelasan yang singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep Tritunggal baik
menurut Penjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dan implikasinya bagi dasar kepercayaan orang
Kristen pada masa kini.
Jawaban :

Perjanjian Lama tidak memberi penjelasan yang lengkap tentang doktin Tritunggal tetapi lebih
menekankan pengajaran tentang keesaan Allah. Tetapi dalam Perjanjian Lama juga dapat ditemukan
tentang Allah Tritunggal. Didapatkan pernyataan tentang Roh Allah yang memberi ilham kepada
manusia.Dalam Perjanjian Baru dengan jelas dinyatakan bahwa Allah memberikan AnakNya ke
dalam dunia, Bapa dan Anak mengirim Roh Kudus. Bapa berbicara kepada Anak dan Anak
berkomunikasi dengan Bapa. Anak dalam diri Yesus Kristus yang dibabtiskan, Bapa yang berbicara,
Roh dalam wujud burung merpati. Ketiga Oknum ini disebutkan sejajar dalam amanat agung. Ketiga
Oknum ini bukan sekedar 3 model atau fungsi yang berbeda tetapi 3 pribadi yang berbeda. Jadi
dapat disimpulkan bahwa keberadaan Allah secara kekal terdiri dari tiga Oknum.Implikasinya adalah
bahwa dalam keberadaan Allah ada satu hakekatnya,substansi yang satu tak dapat dipisahkan atau
dibagi. Kuasa, kasih, kebenaran itu tak dapat dibagi 3 tetapi secara sempurna berada pada ketiga
Oknum tersebut.

4. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Bapa
sebagai Oknum Pertama Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan perilaku Kristiani.
Jawaban :

Allah Tritunggal ditandai dengan urutan pasti. Sang Bapa berada diurutan pertaman karena
dariNyalah lahir atau berasal Sang Anak. Dia tidak dilahirkan atau berasal dari Sang Anak. Jadi
Oknum I yakni Bapa tidaklah lebih kekal atau lebih berkuasa daripada Anak dan Roh Kudus. Karena
dari kekal sampai kekal Anak dan Roh Kudus ada di dalam dan bersama-sama Bapa. Pembedaan bagi
Bapa sebagai Oknum I dari Anak dan Roh Kudus adalah dalam keberadaanNya sebagai asal dari
Oknum II & III dan dalam fungsiNya sebagai pencipta dan pemelihara segala makhluk. Dia telah
mengutus Anak untuk keselamatan manusia. Bapa yang mengadili, membalas kebaikan dengan
berkat atau kejahatan dengan hukuman. Bapa senantiasa beserta Anak. Bapa adalah Dia yang dalam
dan melalui Yesus Kristus menjalin hubungan dengan manusia yang percaya dan mengakui Yesu
Kristus sebagai Tuhannya.
Implikasinya adalah pertama bahwa keberadaan Allah yang agung dan tidak terbatas itu jauh di luar
jangkuan kemampuan manusia untuk memahaminya. Implikasi kedua dari keberadaan Bapa sebagai
Pencipta dan Pemelihara adalah bahwa Dialah sumber kehidupan dan keberadaan kita. Kita adalah
milikNya. Implikasi ketiga dari pengenalan yang benar akan Oknum Bapa adalah memanggil,
memohon dan berharap kepadaNya sesuai dengan pengenalan yang benar tersebut.

5. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Anak
sebagai Oknum Kedua Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan perilaku Kristiani.
Jawaban :

Pemakaian istilah Logos, yang berasal dari dunia Hellenistik kuno untuk Oknum II Allah
Tritunggal, berfungsi untuk memperlihatkan makna yang sama dengan istilah “Anak”. Dia
disebut Firman sebelum berinkanasi menjadi manusia. Firman atau Anak itu secara kekal ada
bersama-sama Allah, setara dengan Allah, bahkan Dia adalah Allah sendiri. Dia disebut Firman
atau Anak karena keilahianNya melampaui manusia dan segala makhluk. Pembedaan bagi Anak
sebagai Oknum II dari Oknum lain adalah kelahiranNya secara kekal dari Bapa dan asal yang
kekal dari Roh Kudus. Pembedaan itu juga berlaku dalam fungsinya sebagai Penyelamat dan
Perantara manusia. Segala sesuatu secara mutlak berasal dari Bapa tetapi melalui Anak yang
berfungsi sebagai Perantara. Anak mengerjakan apa yang diperintahkkan Bapa kepadaNya.
Dialah satu-satunya jalan kepada Bapa. Dan khususnya Dia adalah Sang Penyelamat bagi
manusia. Implikasinya adalah pertama kepercayaan dan penyembahan kita kepada Allah Bapa
Sang Pencipta dan Pemelihara bukanlah terpisah dengan kepercayaan dan penyembahan kita
kepada Anak Sang Penyelamat yakni Yesus Kristus. Implikasi kedua adalah kepercayaan kepada
Allah yang kasih dalam sang Anak Penyelamat, haruslah diikuti dengan kasih kepada Allah lewat
kasih terhadap sesame dan alam ciptaanNya. Implikasi ketiga adalah kepercayaan kepada Allah
sebagai Sang Penyelamat dalam Yesus Kristus haruslah diikuti dengan pemahaman bahwa
keselamatan itu adalah anugrah Allah,bukanlah karya manusia.

6. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep holistik yang
mencakup seluruh pengalaman hidup di dunia ini, kematian, dan kehidupan sesudah kematian.
Jawaban :

Dalam injil Matius dikemukakan bahwa Anak Manusia menyelamatkan orang berdosa dengan
mengorbankan nyawaNya sebagai tebusan. Baik Injil Matius dan Lukas menegaskan bahwa
keselamatan yang diberikan bukan hanya keselamatan baitiniah tetapi juga menyangkut hal-hal
jasmaniah seperti kelepasan dari penyakit dan keterawanan atau keselamatan dari
permasalahan hidup dan kehidupan sehari-hari. Jika dalam Perjanjian Lama keselamatan
ditujukan pada aspek jasmaniah, pada Perjanjian Baru keselamatan jelas tampak bahwa
keselamatan itu bersifat holistik, maksudnya mencakup aspek batiniah dan jasmaniah. Dan
dalam injil Markus terlihat yang dituntut dari orang yang telah menerima keselamatan yaitu
bersedia setia padaNya, berkurban, dibenci orang, menderita, kalau perlu mati demi
keselamatan itu dan menolak perkerjaan iblis.

7. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran Roh
Kudus sebagai Oknum Ketiga Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan perilaku
Kristiani.
Jawaban:

Menurut Perjanjian Lama bahwa Roh Kudus ada sebelum dunia diciptakan karena pada
hakekatnya Allah adalah Roh. Pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya,
adalah Allah dalam Roh yang berkarya. Umumnya dalam Perjanjian Lama Dia disebut Roh Allah,
sering sebagai “Yang Suci dari Israel”, kecuali dalam beberapa kasus Dia dipanggil Roh Kudus.
Roh Allah tidak saja di perlihatkan tetapi juga berperan dalam nubuatan. Dialah yang
mengilahmi nubuatan terutama yang disampaikan para nabi. Roh Allah berfungsi sebagai
kekuatan yang mengkomunikasikan kehendak Allah agar umatNya hidup sesuai kehendakNya
Menurut Perjanjian Baru bahwa Roh Kudus memberi hidup baru dalam konteks kelahiran
kembali. Untuk membaharui hidup seseorang, Dia bukan saja merubah kesadaran orang
tersebut tetapi juga membaharui keberadaannya. Roh Kudus memberi karunia secara khusus
kepada setiap orang percaya.Implikasinya adalah pertama, kepercayaan dan penyembahan kita
kepada Allah sang Bapa Pencipta dan Pemelihara serta kepada sang Anak Penyelamat bukanlah
terpisah dengan kepercayaan dan penyembahan kita kepada Allah Roh Kudus sang Pembaharu.
Kedua, kepercayaan kepada Allah Roh Kudus sang Pembaharu adalah kepercayaan kepada kuasa
Allah atas manusia yang tak dapat dibatasi oleh apapun. Ketiga, kepercayaan kepada Allah Roh
Kudus sang Pembaharu juga menjadi dasar pengaharapan bagi orang percaya bahwa Dia akan
membaharui segala sesuatu sehingga terbentuk langit dan bumi baru.

8. Penjelasan singkat mengenai beberapa pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus dan
memberi penjelasan yang benar mengenai hal itu.
Jawaban :
Beberapa orang pada saat itu ingin mempertahankan doktrin keesaan Allah. Seperti
Tertilianus, Origenes, Arians yang mengatakan bahwa, bukan hanya Anak lebih rendah dari
Bapa, tetapi Oknum III yaitu roh kudus lebih rendah dari Anak dan Bapa. Alasannya karna
mereka menganggap bahwa anak adalah Ciptaan Bapa sedangkan Roh Kudus adalah Ciptaan
Bapa dan Anak. Kaum Monarchis menyangkali keberadaan 3 Oknum dalam Allah Tritunggal.
Menurut mereka keberadaan dan keilahian Anak hanyalah sekedar penjabaran dan Anak
hanyalah cara penampilan yang berbeda dari Allah. Golongan Dinamik Monarchianism
beranggapan bahwa Yesus Kristus adalah manusia semata sedangkan Roh Kudus bukanlah
oknum atau pribadi tetapi hanyalah pengaruh atau semangat ilahi. Penjelasan mereka mirip
dengan kepercayaan para pengikut Saksi Yehova tentang Roh Kudus. Dan kelompok Modalistik
Monarchianism mengemukakan bahwa ketiga Oknum Allah hanyalah merupakan tiga mode
manifestasi yang berbeda-beda dari Allah.
Penjelasan yang benar yaitu bahwa Allah satu tetapi Ia menyatakan Diri sebagai Bapa Sang
Pencipta dan Anak Sang Penyelamat serta Roh Kudus Sang Pembaharu.Ketiga Oknum tersebut
saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan. Jadi ketiga Oknum ini sama, tidak ada
yang lebih rendah dari Oknum yang satu dengan yang lain. Kedudukannya sama dan saling
berhubungan.

Anda mungkin juga menyukai