Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Produk baru Proses pencarian untuk barang dan jasa baru dan
mengkonversikannya ke dalam tambahan ini produk yang di dukung oleh komersial.
Produk baru mencakup dari produk baru di dunia yang menciptakan pasar yang baru,
pengembangan kecil pada produk yang sejalan dengan berkembangnya perekonomian
suatu negara banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis yaitu pada
cara membagi pasar (segmentasi) dan cara mengoptimalkan pasar (tergetting). Manfaat
dari produk baru tersebut seperti dalam situasi kompetisi pada saat ini, perusahaan
dihadapkan pada kebutuhan untuk mengubah strategi pemasarannya. Dalam menjual
sebuah produk diperlukan nilai diferensiasi agar berbeda dari produk serupa atau
kompetitor bisnis. Dengan adanya perbedaan tersebut, Anda bisa memiliki produk yang
lebih unik dan menarik sehingga strategi pemasaran bisa berjalan lebih lancar. Pentingnya
produk baru bagi perusahaan agar terus dapat berinovasi, menandakan peduli dengan
konsumen dan supaya mudah mengakses konsumen baru.

Perubahan dan kemajuan secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu


perubahan dalam mempertahankan pangsa pasar. Persaingan bisnis yang dihadapi
perusahaan-perusahaan pada saat ini semakin ketat sehingga menuntut manajemen
peusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi pemasaran agar dapat
memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Dari penjelasan mengenai penjualan,
penjualan selalu dihubungkan dengan istilah volume penjualan. Volume penjualan
merupakan salah satu bentuk baku dari kinerja perusahaan. Berhasil tidaknya suatu
perusahaan dapat dilihat dari kondisi volume penjualan secara keseluruhan. Volume
penjualan disini juga sebagai salah satu bentuk kinerja perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya, tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan.
Salah satunya ialah dengan meningkatkan volume penjualan yang dihasilkan oleh
perusahaan. Pentingnya volume penjualan salah satu tujuan perusahaan dalam
melaksanakan kegiatannya yaitu tercapainya tingkat volume penjualan yang diinginkan
oleh perusahaan tersebut baik berupa barang atau jasa. Dengan volume penjualan
perusahaan dapat menghasilkan pendapatan dan memperoleh laba yang diharapkan.
Sehingga peningkatan volume penjualan sangat diperlukan oleh perusahaan agar dapat
mencapai laba serta kelangsungan hidupnya dapat dipertahankan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam kesempatan ini kami mengambil
judul “ PENGARUH PRODUK BARU TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA
CV DAYA MOTOR HONDA

1.1 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka rumusan masalah


yang di ajukan dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah dengan promosi berpengaruh terhadap volume penjualan pada Cv Daya


Motor Honda ?

1.2 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dapat disimpulkan maksud dan tujuan
dari penulisan adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui pengaruh produk baru terhadap volume penjualan pada bagian
CV. Daya Motor Honda.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian utama oleh penulis sebagai
berikut:

1. Bagi Perusahaan
Memberikan pemikiran berupa ide atau saran sebagai acuan untuk memperbaiki
dan meningkatkan strategi pemasaran yang terkait dalam usahanya untuk
membangun suatu keputusan bagi sorang konsumen dalam membeli sepeda motor
bermerk Honda.
2. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
khususnya tentang bagaimana perilaku konsumen dalam melakukan pembelian
produk.
BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 LANDASAN TEORI

a. Manajemen sumber pemasaran

Manajemen sumber pemasaran adalah proses penetapan tujuan-tujuan pemasaran bagi


suatu organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya internal dan peluang pasar,
perencanaan dan pelaksanaan aktivitas untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, dan mengukur
kemajuan ke arah pencapaiannya.

b. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah sebuah rangkaian proses analisis,perencanaan,


pelaksanaan, serta pengawasan dan pengendalian suatu kegiatan pemasaran dimana tujuannya
adalah untuk mencapai target perusahaan secara efektif dan efisien.

Dapat juga diartikan sebagai alat untuk analisis,perencanaan, penerapan serta pengendalian suatu
program dalam perusahaan yang sudah dirancang untuk menciptakan, membangun dan juga
mempertahankan pertukaran agar bisa memberikan keuntungan. Keuntungan ini nanti bisa
dijadikan alat jalan untuk mencapai tujuan utama sebuah bisnis atau perusahaan.

c. Fungsi dan tujuan manajemen pemasaran

1. Melaksanakan riset terhadap konsumen

2. Mengembangkan produk yang diinginkan konsumen

3. Melakukan kegiatan distribusi

4. Menetapkan harga

5. Memberikan pelayanan terhadap pelanggan dan konsumen

2.1.2 PRODUK BARU


a. Pengertian produk baru

Proses pencarian untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam
tambahan lini produk yang di dukung oleh komersial. Produk baru mencakup dari produk baru di
dunia yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan kecil pada produk yang ada

b. Faktor-faktor produk baru

Faktor yang harus diperhatikan ketika merilis produk baru agar lebih tepat sasaran dan
mendatangkan hasil yang lebih maksimal, berikut ini :

1. Desain paket yang menarik dan atraktif


Bikin desain paket yang berwarna dan membuat mata konsumen anda tertarik. Ketika
berbicara tentang produk tersebut, maka tonjolkan selling point utamanya. Misalnya
kecepatan dan mesinnya
2. Penempatan produk
Penempatan produk yang efektif adalah suatu bagian dari proses komunikasi yang membuat
manfaat dan fitur-fitur yang dimiliki produk tersebut begitu jelas, Contohnya produk yang
akan kita promosikan akan diletakkan di bagian terdepan toko dan membuat kesempatan
pengunjung untuk melihat produk baru semakin besar.
3. Buat slogan yang unik
4. Cek kompetitor
Ketika merilis produk sebelumnya harus melakukan riset pasar untuk mengetahui produk
lain yang mirib dengan produ kita. Hal ini penting untuk mengetahui value kita dari produk
tersebut.
5. Tulis semua fitur produk anda
Setelah poin ke-4 terpenuhi, kita bisa menulis semua kelebihan produk tersebut di banding
kompetitor. Fitur yang ada di komputer bisa kita jadikan selling point untuk lebih menarik
costumer.
6. Media promosi
Ada banyak media yang dapat digunakan untuk melalukan promo untuk produk kita, salah
satunya yang paling efektif adalah penggunaan media online seperti website, blog atau
sosial media
Selain itu pemberian demo atau trial juga merupakan salah satu kegiatan promo untuk
mengenalkan produk pada costumer
7. Waktu
Penting untuk mengetahui kondisi paling aktual untuk meluncurkan sebuah produk.

2.1.3 PENJUALAN

Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan

a. Pengertian volume penjualan

Volume penjualan merupakan salah satu bentuk baku dari kinerja perusahaan. Berhasil
tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi volume penjualan secara keseluruhan.
Volume penjualan disini juga sebagai salah satu bentuk kinerja perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya, tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan.

Dari penjelasan mengenai penjualan, penjualan selalu dihubungkan dengan istilah volume
penjualan. Volume penjualan merupakan salah satu bentuk baku dari kinerja perusahaan.
Berhasil tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi volume penjualan secara
keseluruhan. Volume penjualan disini juga sebagai salah satu bentuk kinerja perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usahanya, tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh
keuntungan. Salah satunya ialah dengan meningkatkan volume penjualan yang dihasilkan oleh
perusahaan.

b. Jenis-jenis penjualan

1. Trade Selling

Merupakan penjualan yang terjadi apabila produsen dan pedagang besar memperlancar
bagi pengecer untuk berusaha dalam memperbaiki distribusi produk mereka. Hal demikian tentu
saja akan mengikutsertakan para penyalur dengan suatu kegiatan promosi, peragaan, persediaan
dan juga produk baru. Jadi pada intinya adalah para penjualan harus melalui penyalur bukan
pada penjualan kepada pembeli akhir.
2. Missionary Selling

Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang dari
penyalur perusahaan.

3. Technical Selling

Berusaha dalam meningkatkan penjualan dengan pembelian saran dan nasihat kepada pembeli
akhir dari barang dan jasa.

4. New Bussnines Selling

Berusaha dengan membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli menjadi pembeli
misalnya yang sama dilakukan perusahaan asuransi.

5. Responsive Selling

Setiap tenaga penjual diharapkan mampu dalam memberikan reaksi dalam permintaan pembeli
melalui route driving and retaining. Jenis penjualan tidak akan menciptakan penjualan yang
besar, akan tetapi terjalin sebuah hubungan pelanggan yang baik untuk menjurus pembelian
uang.

c. Tujuan penjualan

Tujuan penjualan adalah mendatangkan keuntungan atau laba dari produk-produk atau jasa
yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik dan juga mengharapkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Akan tetapi hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak
distributor dalam menjamin mutu dan kualitas barang ataupun jasa yang akan dijual. Mencapai
suatu tujuan yaitu dalam perusahaan setiap penjualan harus memiliki tujuan penjualan yang
dicapai.

d. Faktor-faktor penjualan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan antara lain :

1. Kondisi dan kemampuan penjual


Faktor tersebut dimana penjual harus dapat memberikan keyakinan kepada pembelinya
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai pada sasaran penjualan tersebut.
Penjualan harus mengalami karakteristik produk yang ditawarkan, harga produk dan syarat
penjualan misalnya pembayaran, penghantaran, pelayanan purna jual dan juga garansi
2. Kondisi Pasar
Faktor kondisi pasar yang menjadi sorotan perhatian adalah jenis pasar, kelompok
pembeli, segmen pasar, daya beli, frekuensi pembelian, keinginan dan kebutuhan.
3. Modal
Penjulan terlebih dahulu memperkenalkan dulu atau membawa produk kepada pembeli
yang diperlukan dengan adanya sarana serta usaha misalnya alat transport, tempat peragaan
baik dalam perusahaan, usaha, promosi dan lain-lain.
4. Kondisi organisasi penjualan
Kondisi perusahaan kecil memiliki jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit dengan sistem
organisasi sederhana, masalah dan sarana tidaklah begitu kompleks sebagaimana
perusahaan besar sehingga dalam setiap masalah penjualan ditangani sendiri oleh pimpinan
dan tidak memberikan kepada orang lain
5. Faktor Lain
Faktor lain misalnya periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah yang sering
mempengaruhi penjualan.

e. Indiaktor-indikator volume penjualan

Menurut Philip Kotler yang dikutip Swastha dan Irawan (2003:404), menyimpulkan bahwa
ada beberapa indikator dari volume penjualan adalah sebagai berikut:

1. Mencapai Volume Penjualan


Perusahaan harus memperhatikan bauran pemasaran dan memiliki strategi pemasaran
yang baik untuk memasarkan produknya untuk mencapai penjualan yang tinggi.
Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam
mencari keuangan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan
mengalami kerugian.
2. Mendapatkan Laba
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor
untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas
yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya
3. Menunjang Pertumbuhan Perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk menjual produknya akan meningkatkan volume
penjualan bagi perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan untuk
menunjang pertumbuhan perusahaan dan perusahaan akan tetap bertahan di tengah
persaingan yang semakin ketat antar perusahaan

2.2 Hasil penelitian sebelumnya


Penelitian tentang Pengaruh Produk Baru Terhadap Volume Penjualan, sebelumnya
sudah pernah dilakukan. Hasil penelitian sejenis yang telah di publikasikan secara ilmiah
digunakan sebagai kajian empiris, adalah sebagai berikut:
a. Penelitian oleh Budi Nugroho (2014) dengan judul :
Pengaruh pengembangan produk dan kualitas produk terhadap volume pada
perusahaan perak asli silver Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil
penelitian diketaui bahwa:
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah: (1) persamaan regresi penelitian Y
= -460.000.000 + 755,725X1 + 60,676X2. Dimana biaya pengembangan produk (X1)
dan biaya pengendalian kualitas produk (X2) memiliki pengaruh yang positif
terhadap volume penjualan (Y) pada perusahaan Perak Asri Silver Yogyakarta tahun
2008-2012, (2) hasil uji t untuk variable (X1) adalah thitung sebesar 6,592 sedangkan
nilai ttabel sebesar 1,725 taraf signifikan sebesar 0,05 atau thitung > ttabel, dengan
taraf signifikan hasil lebih kecil 0,05 yaitu 0,000. sehingga variable (X1) atau biaya
pengembangan produk secara parsial mempengaruhi volume penjualan. Untuk
variable (X2) hasil uji ttest sebesar 1,290 sedangkan ttabel sebesar 1,725, atau
thitung>ttabel. Oleh karena itu variable (X2) atau variable pengendalian kualitas
produk secara parsial mempengaruhi volume penjualan. (3) Uji F diperoleh nilai
Fhitung sebesar 607,202 dan Ftabel sebesar 2,46. Taraf signifikan sebesar 0,05atau
Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikan hasil lebih kecil 0,05 yaitu 0,011. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara simultan variable biaya pengembangan produk (X1)
dan biaya pengendalian produk (X2) mempengaruhi variable volume penjualan (Y)
perusahaan perak Asri Silver Yogyakarta tahun 2008-20012. Untuk uji R2 = 0,971
artinya variable biaya pengembangan produk (X1) dan biaya pengendalian kualitas
produk (X2) mempengaruhi variable volume penjualan (Y) sebesar 97% sedangkan
sisanya 3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
b. Penelitian oleh : Deki Kil’it (2016) dengan judul :
Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap volume penjualan pada Distro Popin
Pangkal Pinang. Jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung
2016. Hasil penelitian diketahui bahwa:
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel
sebanyak 188 responden, sedangkan metode pengambilan sampel menggunakan
teknik Accidental Sampling, dimana penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika orang
tersebut sesuai atau cocok sebagai sumber data. Pada penelitian ini variabel bebasnya
terdiri dari kualitas produk dan harga, sedangkan variabel terikatnya adalah volume
penjualan. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas,
sedangkan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
uji t, uji F dan koefisien determinasi R2 . Hasil penelitian analisis uji t, dimana
variabel independen X1 (Kualitas Produk) diperoleh thitung (6,777) > Ttabel
(1,9727), dan variabel X2 (Harga) diperoleh thitung (7,769) > Ttabel (1,9727). Maka
variabel X1 berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y, dan variabel X2
berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y. Hasil uji F menunjukkan bahwa
Fhitung (78,576) > Ftabel (3,04), sedangkan signifikansi adalah 0,000 variabel
penelitian.
c. Penelitian oleh: Febriawan Adi Sucahyo (2014) dengan judul :
Prorgram studi ilmu keolahragaan fakultas ilmu keolahragaan universitas negeri
Yogyakarta. Hasil penelitian diketahui bahwa:
Dalam kegiatan pemasaran terdapat empat bauran atau hal yang harus dilakukan oleh
setiap perusahaan, yaitu: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi
(promotion). Peneliti pada kesempatan kali ini hanya akan membahas dua bauran
yaitu harga dan promosi. Peneliti ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh antara
kedua hal tersebut terhadap volume penjualan. Menurut Philip Kolter (2008: 345)
Harga (price) adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Menurut Basu Swasta (2002: 185)
d. Penelitian oleh: Nurul Badriyah., MM dengan judul:
Pengaruh Pengembangan Produk Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada
Perusahaan Roti Lupi Di Kecamatan Kembangbahu. Hasil penelitian diketahui
bahwa:
Pengembangan Produk merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
dalam menyempurnakan produknya agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen yang selalu berubah dari waktu kewaktu. Hal ini dilakukan agar
kepercayaan konsumen tidak beralih pada produk pesaing. Volume Penjualan adalah
Hasil akhir yang telah dicapai perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut. Jadi dengan adanya volume penjualan, maka dapat
diketahui seberapa besar hasil produk yang telah dijual kepada konsumen. Didalam
aktivitasnya perusahaan roti “Lupi” di Kec. Kembangbahu pada permasalahan yang
timbul yaitu: Apakah Pengembangan Produk yang terdiri dari atribut produk dan jenis
produk berpengaruh 1.secara parsial 2.secara simultan 3. Variabel manakah yang
paling dominan terhadap peningkatan volume penjualan pada perusahaan roti “Lupi”
Di Kecamatan Kembangbahu. Dengan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan
roti “Lupi” di Kec. Kembangbahu, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai
berikut: “Bahwa Pengembangan Produk Yang terdiri dari Atribut Produk dan Jenis
Produk berpengaruh secara parsial dan secara simultan terhadap peningkatan volume
penjualan Pada Perusahaan roti “Lupi” Di Kec. Kembangbahu. Dalam menganalisis
data digunakan model statistik yang disusun kedalam empat kelompok. Yang Pertama
Uji t diperoleh t1 t Hitung = 8,255 sedangkan t Tabel = 3,182,( t Hitung 8,255 > t
Tabel 3,182) t2 t Hitung =17,302 t Tabel = 3,182,(t Hitung 17,302 > t Tabel 3,182),
maka Ho Ditolak Hi Diterima berarti Pengembangan Produk yang terdiri dari Atribut
Produk & Jenis Produk berpengaruh secara parsial terhadap peningkatan Volume
penjualan. Yang kedua Uji F terdapat nilai F Hitung adalah 151.450 sedangkan F
Tabel adalah 19,00,(FHitung151.450> F Tabel 19,00)berarti Pengembangan produk
berpengaruh secara silmultan terhadap peningkatan volume penjualan. Yang ketiga
dengan menggunakan Analisa Regresi Linier berganda yaitu untuk melihat variabel
manakah yang paling dominan terhadap peningkatan volume penjualan diperoleh Y=
-610.106 + 0,069 X1 +14.141 X2. Yang keempat Korelasi berganda R= 0,997
menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat dan positif antara atribut produk dan
jenis produk terhadap peningkatan volume penjualan. Berdasarkan hasil penelitian
memberikan kesimpulan bahwa Pengembangan Produk secara parsial dan secara
simultan berpengaruh terhadap peningkatan Volume Penjualan Pada Perusahaan roti
lupi Kecamatan Kembangbahu.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangak Pemikiran Pengaruh Promosi dan pelayanan terhadap tingkat penjualan


sepeda motor yamaha

Kajian penelitian sebelumnya :


1. Pengaruh pengembangan produk
dan kualitas produk terhadap
volume pada perusahaan perak
asli silver Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.( Penelitian oleh Budi
Nugroho 2014)
2. Pengaruh kualitas produk dan
harga terhadap volume
penjualan pada Distro Popin
Pangkal Pinang. Jurusan
manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Bangka Belitung(
Deki Kil’it 2016)
3. Prorgram studi ilmu
keolahragaan fakultas ilmu
Kajian teori:
keolahragaan universitas negeri
Hubunganpengaruh promosi dan
Yogyakarta.( Febriawan Adi
pelayanan terhadap tingkat
Sucahyo 2014)
penjualan sepeda motor yamaha
4. Pengaruh Pengembangan
Produk Terhadap Peningkatan
Volume Penjualan Pada
Perusahaan Roti Lupi Di
Kecamatan Kembangbahu.(
Nurul Badriyah., MM)
Hipotesis:
Ho: pengaruh promosi dan pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat penjualan sepeda
motor Honda

Teknik analisis data:


1. Uji asumsiklasik
2. Analisis regresi linierberganda
3. Analisis korelasiberganda
4. Analisisdeterminasi
5. F-test
6. t-test

Hasil penelitian

Kesimpulan

Sumber: Kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya.


2.4.Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarakan judul skripsi, dapat digambarkan kerangka Konseptual Penelitian sebagai


berikut:

Pengaruh Produk Baru penjualan sepeda motor


terhadap Penjualan honda di CV. Daya Motor
1. Strategi Pemasaran
2. Volume Penjualan
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan kualitatif dimana data yangdata
yang berbentuk kata-kata. Tujuan menggunakan data kuantitatif agar penulis dapat
menggambarkan bagamaina kelangsungan perusahaan ke depannya dengan cara menganalisis
mewawancarai pelangganperusahaan CV Waja Motor.

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Disini peneliti
mencari data tentang kepuasan pelanggan pada CV Waja Motor dengan mengambil data dengan
cara mewawancarai pelanggan yang yang ada

pada CV Waja Motor.

3.2. Lokasi dan Objek Penelitian


3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di lakukan di CV. Waja Motor yang terletak di Jl. Udayana No.1
Blabatuh, Kec. Gianyar ,Kab. Gianyar, Bali sebagai tempat penelitian karena merupakan tempat
distributor Resmi Yamaha yang ada di Gianyar untuk membantu masyarakat Gianyar
mempermudah membeli sepeda
motor yang kita inginkan yang bermerk Yamaha.
3.2.2. Obyek Penelitian
Objek penelitian ini berfokus pada bidang studi Manajemen Pemasaran
Mengenai Promosi dan Pelayanan di CV. Waja Motor.
3.3. Indentifikasi Variabel
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independen
Variable) dan variabel terikat (Dependen Variable).
a. Variabel bebas (Independen Variable) merupakan variabel yang mempengaruhi,
yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Promosi dan Tingkat Penjualan.
b. Variabel terikat (Dependen Variable) merupakan variabel yang dipengaruhi karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Tingkat penjualan.
3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel adalahsuatu definisi mengenai variable yag dirumuskan


berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati.

Pengaruh variable terhadap indicator hendaknya berdasarkan pada teori-teori atau konsep-
konsep yang telah di tetapkan (Umar, 2008:168).

Definisi dalam penelitian ini meliputi;

a. Promosi

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan
tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.

b. Pelayanan

Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung.

c. Penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana – rencana strategis
yang diarahkan pada usaha pemuasan keputusan dan keinginan

pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

3.5. Jenis Data


3.5.1. Berdasarkan Sumber

Jenis data berdasarkan atau sifatnya yang digunakan dalam penelitian ada dua
berdasarkan jenis data primer dan sekunder

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Data ini
dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi langsung melalui wawancara langsung
dengan ouner dan pegawai di CV. Waja Motor yang ada di Blahbatuh Gianyar.
b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari peneliti dari sumber data yang sudah ada.
Dalam data ini saya menggunakan data sekunder berupa data penjualan

di CV. Waja Motor.

3.5.1. Berdasarkan Sifat

Jenis data berdasarkan sifatnya yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dimana data yang di gunankan berbentuk kata-kata bukan dalam bentuk

angka.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpul data

ada 2 yaitu : teknik wawancara dan teknik studi dokumen.

3.6.1. Wawancara Terstruktur.

Wawancara terstruktur yaitu peneliti telah mengetahui dengan pasti inforrmasi apa yang
hendak digali dari narasumber pada kondisi ini , peneliti peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis, peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrusmen penelitian
seperti alat bantu recorder, kamera

untuk foto, serta instrument – instrumen lain.

3.6.1. Studi dokumen

Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data
informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah pegawai, data
penduduk, grafik, foto, dan data dokumentasi lainnya. Studi dokumen yang digunakan
menggunakan

laporan produktivitas sales.


3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian (jika ada)
3.8. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis atau
membahas data penelitian agar permasalahan penelitian (rumusan masalah, tujuan penelitian dan
hipotesis) dapat terjawab. Teknik analisis data pada dasarnya terbagi dalam dua bentuk, antara
lain:
a. Teknik analisis data kuantitatif: teknik analisis data kuantitatif umumnya digunakan untuk
desain penelitian kuantitatif. Teknik ini menggunakan statistik-statistik tertentu. Teknik analisis
data kuantitatif dibagi menjadi dua, antaralain:
1. Jika analisis data menggunakan statistik deskriptif, maka langkah- langkah yang perlu
dikemukakan adalah sebagaiberikut:
a. Jenis statistik yang digunakan dan tujuannya (dirujuk dari referensi).
b. Kriteria penarikan kesimpulan (dirujuk darireferensi).
Penelitian ini hanya bermaksud menggambarkan atau mendeskripsikan data, tidak
bermaksud menjawab dan menguji hipotesis maka digunakan analisis statistik deskriptif,
seperti: frekuensi (frequency), deskriptif (descriptive), eksplorasi (explore), tabulasi silang
(crosstabs), analisis turf (turf analysis), diagram-diagram (charts), dansebagainya.
2. Jika analisis data menggunakan statistik inferensial, maka langkah- langkah yang perlu
dikemukakan adalah sebagaiberikut:
a. Jenis statistik yang digunakan dan tujuannya (dirujuk darireferensi).
b. Hipotesis statistiknya, yakni hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif(Ha).
c. Kriteria penarikan kesimpulan yakni penerimaan dan penolakan hipotesis nol/H0
(dirujuk darireferensi).
Penelitian ini ingin menjawab dan menguji hipotesis maka statistik yang digunakan adalah
analisis statistik inferensial, seperti:
a. Statistik parametrik: korelasi sederhana (simple correlation/pearson correlation),
korelasi berganda (multiple correlation), regresi linear sederhana (simple regression),
regresi linear berganda(multiple regression), analisis jalur (path analysis), model
persamaan struktural berbasis kovarians (covariance based - structural equational
modeling/CB-SEM), analysis of varians/Anava dan sebagainya.
b. Statistik nonparametrik: korelasi Spearman (Spearman correlation), korelasi Kendal
thau (Kendal thau correlation), regresi ordinal (ordinal regression), model persamaan
struktural berbasis kuadrat terkecil parsial (partial least square - structural equational
modeling/PLS-SEM), one sample t-test; independent sample t-test; related samples t-
test, dansebagainya.
Pada Tabel 4.3 disajikan keterkaitan hubungan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan hasil penelitian.

Tabel 4.3 Keterkaitan Hubungan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Teknik
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Hasil Penelitian

Rumusa Tujuan Hipotesis Teknik Teknik Hasil


n Penelitian Pengumpula Analisis Penelitian
Masalah n Data
Data
Bagaiman Mengana Tidak ada Melakukan Kuantitatif; Rata-rata
a tingkat lisis pengamatan/o statistik tingkat
keberhasil tingkat bservasi deskriptif keberhasila
an X1? keberhasi dokumen (mengguna n X1
lan X1 kan rata- adalah
rata) sebesar
75%
Bagaiman Mengana Tidak ada Melakukan Kuantitatif; Rata-rata
a tingkat lisis pengamatan/o statistik tingkat
keberhasil tingkat bservasi deskriptif keberhasila
an X2? keberhasi dokumen (mengguna n X2
lan X2 kan rata- adalah
rata) sebesar
88%
Bagaima Mengan Tidak ada Melakukan Kuantitatif; Rata-rata
na alisis pengamatan/o statistik tingkat
tingkat tingkat bservasi deskriptif keberhasila
keberhasi keberhas dokumen (mengguna n Y adalah
lan Y? ilan Y kan rata- sebesar
rata) 80%
Apakah Mengan X1 X Melakukan Kuantitatif; X1 dan X2
X1 dan alisis Da da 2 pengamatan/o statistik secara
X2 pengaru n n bservasi deskriptif simultan
mempeng h X1 X2 berpen dokumen (mengguna berpengaru
aruhi Y? terhadap garuh kan analisis h positif
Y terhad regresi) dan
apY signif
ikan
terhadap Y
Apakah Mengan X1 Melakukan Kuantitatif; X1
X alisis X berpen pengamatan/o statistik berpeng
1 pengaru 1 garuh bservasi deskriptif aruh
mempeng h terhadap Y dokumen (mengguna positif
aruhi Y? terhadap kan analisis da
Y regresi) n
signifikan
terhadap Y
Apakah Mengan X2 Melakukan Kuantitatif; X2
X alisis X berpen pengamatan/o statistik berpeng
2 pengaru 2 garuh bservasi deskriptif aruh
mempeng h terhadap Y dokumen (mengguna positif
aruhi Y? terhadap kan da
Y analisis n
regresi) signifikan
terhadap Y
Contoh penyajian teknik analisis data dengan judul ”Pengaruh Komunikasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan”, adalah sebagai berikut:
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis statistik yang
digunakan adalah analisis statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh
dua variabel atau lebih
terhadap satu variabel terikat. Adapun alat analisis yang digunakan adalah:
3.9.1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum menggunakan analisis regresi linier berganda maka perlu dilakukan uji asumsi
klasik untuk mengetahui kelayakan model regresi sehingga memberikan hasil prediksi yang baik.
Uji asumsi klasik wajib digunakan khusus pada penelitian dengan analisis regresi linier berganda,
sedangkan analisis regresi linier sederhana tidak menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
yang digunakan terdiri dari uji autokorelasi (khusus pada penelitian yang menggunakan data time
series), uji multikolinearitas, uji heteoskedastisitas dan uji normalitas.

a. Ujiautokorelasi

Uji autokorelasi dipakai jika data yang digunakan adalah data time series adalah data
yang menunjukkan nilai-nilai suatu variabel yang berurutan menurut waktu (misal: hari,
minggu, bulan, tahun). Data time series minimal menggunakan 30 unit data untuk
mendapatkan hasil yang baik atau tidak bias. Uji autokorelasi mensyaratkan bahwa variabel
dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi
kita menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Agar benar-benar didapat pengaruh X terhadap
Y, maka jangan sampai terjadi korelasi sendiri kedalam data-data variabel X tersebut. Kalau
terjadi korelasi dalam variabel pada dirinya sendiri (autokorelasi), maka pengaru\]hnya
terhadap variabel Y tidak murni (bias). Autokorelasi diketahui dari nilai Durbin-Watson
(DW). Ketentuannya adalah sebagai berikut:

dU < d (DW) < 4-dU berarti tidak adaautokorelasi

dL > d (DW)>4-dL berarti ada autokorelasi


dL ≤ d (DW) ≤ dU atau 4-dU ≤ d (DW) ≤ 4-dL berarti tidak ada keputusan.
b. Ujimultikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari : 1) nilai tolerance
dan lawannya;
2) variance inflantion factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10
atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang
masih dapatditolerir.
c. Ujiheteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Mendeteksi
ada atau tidak heteroskedastisitas dilakukan secara statistik dan metode grafik (disarankan
memilih salah satunya untuk digunakan dalam penelitian).
1. Secara statistik digunakan uji Glejser. Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut
residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Ketentuan tidak mengandung adanya heteroskedastisitas diketahui jika probabilitas
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.
2. Secara grafik maka untuk mendeteksi ada atau tidak heteroskedastisitas dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual
(Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis dari scatterplot
adalah:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadiheteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadiheteroskesiditas.
d. Ujinormalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
terganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Mendeteksi apakah data
berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan secara statistik dan menggunakan metode
grafik (disarankan memilih salah satunya untuk digunakan dalampenelitian).
1. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik
non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
H0 : data residual terdistribusi normal
Ha : data residual tidak terdistribusi normal.
Apabila nilai K-S diatas 0,05 maka berdistribusi normal, namun apabila dibawah 0,05
maka tidak berdistribusi normal.
2. Secara grafik normalnya sebaran data akan berada dekat dengan garis regresi atau garis
diagonal. Grafiknya dapat dilihat pada grafik normal plot (P-P Plot) pada hasil SPSS.
Kalau data tidak berdistribusi normal, maka kebanyakan data akan jauh dari rata-ratanya
dan terdapat data-data yang ekstrim. Hal ini akan menyulitkan untuk mengadakan
prediksi. Data yang berdistribusi normal akan memberikan hasil regresi yang lebih halus
danakurat.
Setelah diketahui model regresi berganda mendapatkan hasil prediksi yang baik atau bisa
memberikan manfaat dengan benar, maka analisis data bisa
dilanjutkan.
3.9.2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan


(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya).Jadianalisisregresibergandaakandilakukanbilajumlahvariabelindependennya
minimal dua. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja secara simultan (bersama-
sama) terhadap kinerja karyawan. Regresi linier berganda dinyatakan dalam bentuk
persamaan garis regresi linier berganda:
Y = a + b1 X1 + b2 X2
Keterangan :
Y = Variabel terikat
A = Nilai konstanta
X1 = Variabel bebas pertama
X2 = Variabel bebas kedua
b1 = Koefisien regresi X1
b2 = Koefisien regresi X2
Berkaitan dengan penelitian, maka :
Y = Kinerja karyawan
A = Nilai konstanta
X1 = Kompensasi
X2 = Kepuasan kerja
b1 = Koefisien regresi kompensasi
b2 = Koefisien regresi kepuasan kerja.

3.9.3. Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan
antara seluruh variabel X terhadap variabel Y secara bersamaan. Dalam penelitian ini analisis
korelasi berganda menunjukkan derajat atau kekuatan hubungan secara simultan antara
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan bagian produksi.
Kriteria interpretasi koefisien korelasi:
0,000 - 0,199 = Korelasi yang sangat rendah.
0,200 - 0,399 = Korelasi yang rendah.
0,400 - 0,599 = Korelasi yang sedang.
0,600 - 0,799 = Korelasi yang tinggi.
0,800 - 1,000 = Korelasi yang sangat tinggi.
3.9.4. Analisis Determinasi

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi atau sumbangan


perubahan dua atau lebih variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan perubahan
kompensasi dan kepuasan kerja terhadap perubahan kinerja karyawan yang dinyatakan dalam
persentase.
Rumus:
D = R2 x100%
Keterangan:
D = Koefisiendeterminasi
R = Koefisien korelasiberganda
3.9.5. Uji Signifikansi Simultan (F-test)

Uji F (F-test) adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan untuk mengetahui
signifikansi pengaruh semua variabel independen yang terdapat dalam model secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, F-test digunakan untuk menguji
signifikansi nilai koefisien regresi sehingga diketahui apakah pengaruh secara simultan antara
kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah pengaruh yang positif dan
signifikan atau hanya diperoleh secara kebetulan.

Langkah-langkah uji statistiknya adalah:


a. Menentukan formulasihipotesis
H0 : b1,2 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara
kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan.
Ha : b1,2> 0, berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara
kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan.
b. Ketentuanpengujian
Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (α= 0,05), derajat bebas
pembilang: k dan derajat penyebut: n-k-l maka diperoleh nilai F-tabel(0,05(k;n-k-1).
Keterangan:
n = Jumlah data (responden)
k = Jumlah variabelbebas
l (el) = Jumlah variabel terikat.
c. Menghitung F-hitung
Rumus:
R2 /k
Fh =
(1 − R2 )/ (n − k − l)
Keterangan:
Fh =F-hitung
R = Koefisien korelasi berganda
n = Jumlah data(responden)
k = Jumlahvariabel.

d. Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan Ho


Gambar 4.5 Gambar daerah penerimaan
dan penolakan Ho (Uji F)

Daerah Daerah
Penerimaan Ho Penolakan Ho


F-tabel0,05(k ; n-k-1)
0

e. Kriteriapengujian
1. Ho ditolak jika F-hitung > F-tabel atau nilai sig. < 0,05, berarti pengaruh
signifikan.
2. Ho diterima jika F-hitung < F-tabel atau nilai sig. > 0,05, berarti pengaruh
tidaksignifikan.
f. Mendapatkankeputusan
Sesuai gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho dan kriteria yang telah
ditentukan, jika nilai F-hitung berada pada daerah penolakan Ho maka pengaruh adalah
signifikan, sedangkan jika nilai F-hitung berada
pada daerah penerimaan Ho maka pengaruh adalah tidak signifikan.
3.9.6. Uji Signifikansi Parsial (t-test)

Uji t (t-test) digunakan untuk melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh secara parsial antara variabel
independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain
dianggap konstan. Uji ini dalam penelitian digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi,
sehingga diketahui pengaruh secara parsial antara kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan adalah pengaruh yang positif dan signifikan atau hanya diperoleh secarakebetulan.

a. Uji signifikansi parsial (th1) variabel kompensasi terhadap variabel kinerja karyawan

Langkah-langkah uji statistiknya adalah:

1. Menentukan formulasihipotesis

H0 : b1 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi
terhadap kinerjakaryawan.

Ha : b1> 0, berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi terhadap
kinerjakaryawan.
2. Ketentuanpengujian
Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (α = 0,05) dan derajat
kebebasan: n-k-1, test satu sisi pada sisi kanan diperoleh nilai t-tabel(0,05;n-k-1).
Keterangan:
n = Jumlah data (responden)
k = Jumlah variabelbebas
l (el) = Jumlah variabel terikat.
3. Menghitung t-hitung
Rumus:
𝑏1
𝑡ℎ1 =
𝑆(𝑏1)
Keterangan:
th1=t1-hitung
b1= Koefisien regresi kompensasi terhadap kinerjakaryawan
S(b1)=Kesalahan standar koefisien regresi (Standard errorof regresion) kompensasi
terhadap kinerjakaryawan.

4. Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakanHo


Gambar 4.6
Gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho (Uji th1)

Daerah Penerimaan Ho

Daerah
Penolakan Ho

5. Kriteriapengujian 
a. Ho ditolak jika t1-hitung > 0 t-tabel atau t-tabel
nilai (0,05
sig.; n-k-1)< 0,05, berarti
pengaruhsignifikan.
b. Ho diterima jika t1-hitung < t-tabel atau nilai sig. > 0,05, berarti pengaruh
tidaksignifikan.
6. Mendapatkankeputusan
Sesuai gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho dan kriteria yang telah ditentukan,
jika nilai t1-hitung berada pada daerah penolakan Ho maka pengaruh adalah signifikan,
sedangkan jika nilai t1-hitung berada pada daerah penerimaan Ho maka pengaruh adalah
tidak signifikan.
b. Uji signifikansi parsial (th2) variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja karyawan
Langkah-langkah uji statistiknya adalah:
1. Menentukan formulasihipotesis
H0 : b2 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja
terhadap kinerjakaryawan.
Ha : b2> 0, berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap
kinerjakaryawan.
2. Ketentuanpengujian
Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (α = 0,05) dan derajat
kebebasan: n-k-1, test satu sisi pada sisi kanan diperoleh nilai t-tabel(0,05;n-k-1).
Keterangan:
n = Jumlah data (responden)
k = Jumlah variabelbebas
l (el) = Jumlah variabel terikat.
3. Menghitung t-hitung
Rumus:
𝑏2
𝑡ℎ2 =
𝑆𝑏2
Keterangan:
th2=t2-hitung
b2= Koefisien regresi kepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan
S(b2)=Kesalahan standar koefisien regresi (Standard errorof regresion) kepuasan
kerja terhadap kinerjakaryawan.

4. Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakanHo


Gambar 4.7
Menggambarkan daerah penerimaan dan
penolakan Ho (Uji th2)

Daerah Penerimaan Ho

Daerah
Penolakan Ho


0 t-tabel(0,05 ; n-k-1)
5. Kriteriapengujian
a. Ho ditolak jika t2-hitung > t-tabel atau nilai sig. < 0,05, berarti pengaruhsignifikan.
b. Ho diterima jika t2-hitung < t-tabel atau nilai sig. > 0,05, berarti pengaruh
tidaksignifikan.
6. Mendapatkankeputusan
Sesuai gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho dan kriteria yang telah ditentukan,
jika nilai t1-hitung berada pada daerah penolakan Ho maka pengaruh adalah signifikan,
sedangkan jika nilai t1-hitung berada pada
daerah penerimaan Ho maka pengaruh adalah tidak signifikan.
3.9. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian yang melputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam
bentuk bar chat. Jadwal maksimal 4 bulan.

Tabel 4.4 Jadwal Penelitian


2018 2019
No Jenis Kegiatan
Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Juni
1 Observasi lapangan
2 Penyusunan pra
Proposal
3 Penyusunan dan
bimbingan
proposal
4 Ujian proposal
5 Perbaikan hasil
ujian proposal
6 Pengumpulan data
Skripsi
7 Penyusunan dan
bimbingan skripsi
8 Sidang skripsi
Sumber: Proses penyusunan skripsi

3.10. Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Bab I merupakan pendahuluan, diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BABII TINJAUANPUSTAKA
Bab II merupakan tinjauan pustaka terdiri dari: Landasan Teori, Hasil Penelitian
Sebelumnya, Kerangka Pemikiran dan Kerangka Konseptual Penelitian.
BABIII METODEPENELITIAN
Bab III merupakan metode penelitian terdiri dari: Desain Penelitian, Lokasi dan Objek
Penelitian, Indentifikasi Variabel, Definisi Oprasional Variabel, Jenis Data, Teknik
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Jadwal Penelitian.
BABIV HASILPENELITIAN
Bab IV merupakan hasil penelitian terdiri dari: Gambaran Umum Tempat Penelitian,
Deskripsi Data, Analisis Data, Analisis Data dan Pembahasan dan Interprestasi Hasil
Penelitian.
BABV PENUTUP
Bab V merupakan Penutup, Kesimpulan dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai