PENDHULUAN
Produk baru Proses pencarian untuk barang dan jasa baru dan
mengkonversikannya ke dalam tambahan ini produk yang di dukung oleh komersial.
Produk baru mencakup dari produk baru di dunia yang menciptakan pasar yang baru,
pengembangan kecil pada produk yang sejalan dengan berkembangnya perekonomian
suatu negara banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis yaitu pada
cara membagi pasar (segmentasi) dan cara mengoptimalkan pasar (tergetting). Manfaat
dari produk baru tersebut seperti dalam situasi kompetisi pada saat ini, perusahaan
dihadapkan pada kebutuhan untuk mengubah strategi pemasarannya. Dalam menjual
sebuah produk diperlukan nilai diferensiasi agar berbeda dari produk serupa atau
kompetitor bisnis. Dengan adanya perbedaan tersebut, Anda bisa memiliki produk yang
lebih unik dan menarik sehingga strategi pemasaran bisa berjalan lebih lancar. Pentingnya
produk baru bagi perusahaan agar terus dapat berinovasi, menandakan peduli dengan
konsumen dan supaya mudah mengakses konsumen baru.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam kesempatan ini kami mengambil
judul “ PENGARUH PRODUK BARU TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA
CV DAYA MOTOR HONDA
Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian utama oleh penulis sebagai
berikut:
1. Bagi Perusahaan
Memberikan pemikiran berupa ide atau saran sebagai acuan untuk memperbaiki
dan meningkatkan strategi pemasaran yang terkait dalam usahanya untuk
membangun suatu keputusan bagi sorang konsumen dalam membeli sepeda motor
bermerk Honda.
2. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
khususnya tentang bagaimana perilaku konsumen dalam melakukan pembelian
produk.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Dapat juga diartikan sebagai alat untuk analisis,perencanaan, penerapan serta pengendalian suatu
program dalam perusahaan yang sudah dirancang untuk menciptakan, membangun dan juga
mempertahankan pertukaran agar bisa memberikan keuntungan. Keuntungan ini nanti bisa
dijadikan alat jalan untuk mencapai tujuan utama sebuah bisnis atau perusahaan.
4. Menetapkan harga
Proses pencarian untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam
tambahan lini produk yang di dukung oleh komersial. Produk baru mencakup dari produk baru di
dunia yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan kecil pada produk yang ada
Faktor yang harus diperhatikan ketika merilis produk baru agar lebih tepat sasaran dan
mendatangkan hasil yang lebih maksimal, berikut ini :
2.1.3 PENJUALAN
Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan
Volume penjualan merupakan salah satu bentuk baku dari kinerja perusahaan. Berhasil
tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi volume penjualan secara keseluruhan.
Volume penjualan disini juga sebagai salah satu bentuk kinerja perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya, tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan.
Dari penjelasan mengenai penjualan, penjualan selalu dihubungkan dengan istilah volume
penjualan. Volume penjualan merupakan salah satu bentuk baku dari kinerja perusahaan.
Berhasil tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi volume penjualan secara
keseluruhan. Volume penjualan disini juga sebagai salah satu bentuk kinerja perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usahanya, tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh
keuntungan. Salah satunya ialah dengan meningkatkan volume penjualan yang dihasilkan oleh
perusahaan.
b. Jenis-jenis penjualan
1. Trade Selling
Merupakan penjualan yang terjadi apabila produsen dan pedagang besar memperlancar
bagi pengecer untuk berusaha dalam memperbaiki distribusi produk mereka. Hal demikian tentu
saja akan mengikutsertakan para penyalur dengan suatu kegiatan promosi, peragaan, persediaan
dan juga produk baru. Jadi pada intinya adalah para penjualan harus melalui penyalur bukan
pada penjualan kepada pembeli akhir.
2. Missionary Selling
Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang dari
penyalur perusahaan.
3. Technical Selling
Berusaha dalam meningkatkan penjualan dengan pembelian saran dan nasihat kepada pembeli
akhir dari barang dan jasa.
Berusaha dengan membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli menjadi pembeli
misalnya yang sama dilakukan perusahaan asuransi.
5. Responsive Selling
Setiap tenaga penjual diharapkan mampu dalam memberikan reaksi dalam permintaan pembeli
melalui route driving and retaining. Jenis penjualan tidak akan menciptakan penjualan yang
besar, akan tetapi terjalin sebuah hubungan pelanggan yang baik untuk menjurus pembelian
uang.
c. Tujuan penjualan
Tujuan penjualan adalah mendatangkan keuntungan atau laba dari produk-produk atau jasa
yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik dan juga mengharapkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Akan tetapi hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak
distributor dalam menjamin mutu dan kualitas barang ataupun jasa yang akan dijual. Mencapai
suatu tujuan yaitu dalam perusahaan setiap penjualan harus memiliki tujuan penjualan yang
dicapai.
d. Faktor-faktor penjualan
Menurut Philip Kotler yang dikutip Swastha dan Irawan (2003:404), menyimpulkan bahwa
ada beberapa indikator dari volume penjualan adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian
Kesimpulan
METODELOGI PENELITIAN
Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan kualitatif dimana data yangdata
yang berbentuk kata-kata. Tujuan menggunakan data kuantitatif agar penulis dapat
menggambarkan bagamaina kelangsungan perusahaan ke depannya dengan cara menganalisis
mewawancarai pelangganperusahaan CV Waja Motor.
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Disini peneliti
mencari data tentang kepuasan pelanggan pada CV Waja Motor dengan mengambil data dengan
cara mewawancarai pelanggan yang yang ada
Pengaruh variable terhadap indicator hendaknya berdasarkan pada teori-teori atau konsep-
konsep yang telah di tetapkan (Umar, 2008:168).
a. Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan
tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
b. Pelayanan
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung.
c. Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana – rencana strategis
yang diarahkan pada usaha pemuasan keputusan dan keinginan
Jenis data berdasarkan atau sifatnya yang digunakan dalam penelitian ada dua
berdasarkan jenis data primer dan sekunder
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Data ini
dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi langsung melalui wawancara langsung
dengan ouner dan pegawai di CV. Waja Motor yang ada di Blahbatuh Gianyar.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari peneliti dari sumber data yang sudah ada.
Dalam data ini saya menggunakan data sekunder berupa data penjualan
Jenis data berdasarkan sifatnya yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dimana data yang di gunankan berbentuk kata-kata bukan dalam bentuk
angka.
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpul data
Wawancara terstruktur yaitu peneliti telah mengetahui dengan pasti inforrmasi apa yang
hendak digali dari narasumber pada kondisi ini , peneliti peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis, peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrusmen penelitian
seperti alat bantu recorder, kamera
Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data
informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah pegawai, data
penduduk, grafik, foto, dan data dokumentasi lainnya. Studi dokumen yang digunakan
menggunakan
Teknik analisis data adalah cara yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis atau
membahas data penelitian agar permasalahan penelitian (rumusan masalah, tujuan penelitian dan
hipotesis) dapat terjawab. Teknik analisis data pada dasarnya terbagi dalam dua bentuk, antara
lain:
a. Teknik analisis data kuantitatif: teknik analisis data kuantitatif umumnya digunakan untuk
desain penelitian kuantitatif. Teknik ini menggunakan statistik-statistik tertentu. Teknik analisis
data kuantitatif dibagi menjadi dua, antaralain:
1. Jika analisis data menggunakan statistik deskriptif, maka langkah- langkah yang perlu
dikemukakan adalah sebagaiberikut:
a. Jenis statistik yang digunakan dan tujuannya (dirujuk dari referensi).
b. Kriteria penarikan kesimpulan (dirujuk darireferensi).
Penelitian ini hanya bermaksud menggambarkan atau mendeskripsikan data, tidak
bermaksud menjawab dan menguji hipotesis maka digunakan analisis statistik deskriptif,
seperti: frekuensi (frequency), deskriptif (descriptive), eksplorasi (explore), tabulasi silang
(crosstabs), analisis turf (turf analysis), diagram-diagram (charts), dansebagainya.
2. Jika analisis data menggunakan statistik inferensial, maka langkah- langkah yang perlu
dikemukakan adalah sebagaiberikut:
a. Jenis statistik yang digunakan dan tujuannya (dirujuk darireferensi).
b. Hipotesis statistiknya, yakni hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif(Ha).
c. Kriteria penarikan kesimpulan yakni penerimaan dan penolakan hipotesis nol/H0
(dirujuk darireferensi).
Penelitian ini ingin menjawab dan menguji hipotesis maka statistik yang digunakan adalah
analisis statistik inferensial, seperti:
a. Statistik parametrik: korelasi sederhana (simple correlation/pearson correlation),
korelasi berganda (multiple correlation), regresi linear sederhana (simple regression),
regresi linear berganda(multiple regression), analisis jalur (path analysis), model
persamaan struktural berbasis kovarians (covariance based - structural equational
modeling/CB-SEM), analysis of varians/Anava dan sebagainya.
b. Statistik nonparametrik: korelasi Spearman (Spearman correlation), korelasi Kendal
thau (Kendal thau correlation), regresi ordinal (ordinal regression), model persamaan
struktural berbasis kuadrat terkecil parsial (partial least square - structural equational
modeling/PLS-SEM), one sample t-test; independent sample t-test; related samples t-
test, dansebagainya.
Pada Tabel 4.3 disajikan keterkaitan hubungan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan hasil penelitian.
Tabel 4.3 Keterkaitan Hubungan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Teknik
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Hasil Penelitian
Sebelum menggunakan analisis regresi linier berganda maka perlu dilakukan uji asumsi
klasik untuk mengetahui kelayakan model regresi sehingga memberikan hasil prediksi yang baik.
Uji asumsi klasik wajib digunakan khusus pada penelitian dengan analisis regresi linier berganda,
sedangkan analisis regresi linier sederhana tidak menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
yang digunakan terdiri dari uji autokorelasi (khusus pada penelitian yang menggunakan data time
series), uji multikolinearitas, uji heteoskedastisitas dan uji normalitas.
a. Ujiautokorelasi
Uji autokorelasi dipakai jika data yang digunakan adalah data time series adalah data
yang menunjukkan nilai-nilai suatu variabel yang berurutan menurut waktu (misal: hari,
minggu, bulan, tahun). Data time series minimal menggunakan 30 unit data untuk
mendapatkan hasil yang baik atau tidak bias. Uji autokorelasi mensyaratkan bahwa variabel
dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi
kita menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Agar benar-benar didapat pengaruh X terhadap
Y, maka jangan sampai terjadi korelasi sendiri kedalam data-data variabel X tersebut. Kalau
terjadi korelasi dalam variabel pada dirinya sendiri (autokorelasi), maka pengaru\]hnya
terhadap variabel Y tidak murni (bias). Autokorelasi diketahui dari nilai Durbin-Watson
(DW). Ketentuannya adalah sebagai berikut:
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan
antara seluruh variabel X terhadap variabel Y secara bersamaan. Dalam penelitian ini analisis
korelasi berganda menunjukkan derajat atau kekuatan hubungan secara simultan antara
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan bagian produksi.
Kriteria interpretasi koefisien korelasi:
0,000 - 0,199 = Korelasi yang sangat rendah.
0,200 - 0,399 = Korelasi yang rendah.
0,400 - 0,599 = Korelasi yang sedang.
0,600 - 0,799 = Korelasi yang tinggi.
0,800 - 1,000 = Korelasi yang sangat tinggi.
3.9.4. Analisis Determinasi
Uji F (F-test) adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan untuk mengetahui
signifikansi pengaruh semua variabel independen yang terdapat dalam model secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, F-test digunakan untuk menguji
signifikansi nilai koefisien regresi sehingga diketahui apakah pengaruh secara simultan antara
kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah pengaruh yang positif dan
signifikan atau hanya diperoleh secara kebetulan.
Daerah Daerah
Penerimaan Ho Penolakan Ho
F-tabel0,05(k ; n-k-1)
0
e. Kriteriapengujian
1. Ho ditolak jika F-hitung > F-tabel atau nilai sig. < 0,05, berarti pengaruh
signifikan.
2. Ho diterima jika F-hitung < F-tabel atau nilai sig. > 0,05, berarti pengaruh
tidaksignifikan.
f. Mendapatkankeputusan
Sesuai gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho dan kriteria yang telah
ditentukan, jika nilai F-hitung berada pada daerah penolakan Ho maka pengaruh adalah
signifikan, sedangkan jika nilai F-hitung berada
pada daerah penerimaan Ho maka pengaruh adalah tidak signifikan.
3.9.6. Uji Signifikansi Parsial (t-test)
Uji t (t-test) digunakan untuk melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh secara parsial antara variabel
independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain
dianggap konstan. Uji ini dalam penelitian digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi,
sehingga diketahui pengaruh secara parsial antara kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan adalah pengaruh yang positif dan signifikan atau hanya diperoleh secarakebetulan.
a. Uji signifikansi parsial (th1) variabel kompensasi terhadap variabel kinerja karyawan
1. Menentukan formulasihipotesis
H0 : b1 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi
terhadap kinerjakaryawan.
Ha : b1> 0, berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi terhadap
kinerjakaryawan.
2. Ketentuanpengujian
Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (α = 0,05) dan derajat
kebebasan: n-k-1, test satu sisi pada sisi kanan diperoleh nilai t-tabel(0,05;n-k-1).
Keterangan:
n = Jumlah data (responden)
k = Jumlah variabelbebas
l (el) = Jumlah variabel terikat.
3. Menghitung t-hitung
Rumus:
𝑏1
𝑡ℎ1 =
𝑆(𝑏1)
Keterangan:
th1=t1-hitung
b1= Koefisien regresi kompensasi terhadap kinerjakaryawan
S(b1)=Kesalahan standar koefisien regresi (Standard errorof regresion) kompensasi
terhadap kinerjakaryawan.
Daerah Penerimaan Ho
Daerah
Penolakan Ho
5. Kriteriapengujian
a. Ho ditolak jika t1-hitung > 0 t-tabel atau t-tabel
nilai (0,05
sig.; n-k-1)< 0,05, berarti
pengaruhsignifikan.
b. Ho diterima jika t1-hitung < t-tabel atau nilai sig. > 0,05, berarti pengaruh
tidaksignifikan.
6. Mendapatkankeputusan
Sesuai gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho dan kriteria yang telah ditentukan,
jika nilai t1-hitung berada pada daerah penolakan Ho maka pengaruh adalah signifikan,
sedangkan jika nilai t1-hitung berada pada daerah penerimaan Ho maka pengaruh adalah
tidak signifikan.
b. Uji signifikansi parsial (th2) variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja karyawan
Langkah-langkah uji statistiknya adalah:
1. Menentukan formulasihipotesis
H0 : b2 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja
terhadap kinerjakaryawan.
Ha : b2> 0, berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap
kinerjakaryawan.
2. Ketentuanpengujian
Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (α = 0,05) dan derajat
kebebasan: n-k-1, test satu sisi pada sisi kanan diperoleh nilai t-tabel(0,05;n-k-1).
Keterangan:
n = Jumlah data (responden)
k = Jumlah variabelbebas
l (el) = Jumlah variabel terikat.
3. Menghitung t-hitung
Rumus:
𝑏2
𝑡ℎ2 =
𝑆𝑏2
Keterangan:
th2=t2-hitung
b2= Koefisien regresi kepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan
S(b2)=Kesalahan standar koefisien regresi (Standard errorof regresion) kepuasan
kerja terhadap kinerjakaryawan.
Daerah Penerimaan Ho
Daerah
Penolakan Ho
0 t-tabel(0,05 ; n-k-1)
5. Kriteriapengujian
a. Ho ditolak jika t2-hitung > t-tabel atau nilai sig. < 0,05, berarti pengaruhsignifikan.
b. Ho diterima jika t2-hitung < t-tabel atau nilai sig. > 0,05, berarti pengaruh
tidaksignifikan.
6. Mendapatkankeputusan
Sesuai gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho dan kriteria yang telah ditentukan,
jika nilai t1-hitung berada pada daerah penolakan Ho maka pengaruh adalah signifikan,
sedangkan jika nilai t1-hitung berada pada
daerah penerimaan Ho maka pengaruh adalah tidak signifikan.
3.9. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang melputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam
bentuk bar chat. Jadwal maksimal 4 bulan.