Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Latar belakang .......................................................................................... 2

Visi misi .................................................................................................... 5

Goal Setting................................................................................................ 7

Persiapan strategi ....................................................................................... 9

Daftar pustaka .......................................................................................... 11

1
Latar Belakang

Nama saya Shafira Alifiana Andini. Orang tua saya memberi saya nama
Shafira berasal dari nama suatu permata yaitu shafir. Orang tua memberikan nama
itu berharap agar hidup saya menjadi indah layaknya permata shafira. Alifiana di
ambil dari huruf pertama dalam bahasa arah yaitu “Alif” yang memiliki makna
menandakan saya anak pertama dari kedua orang tua saya. Untuk nama di kata
ketiga yaitu Andini, sampai saat ini saya belum mengetahui maknanya. Saya berasal
dari Kalimantan Timur. Saya tinggal berpindah pindah antar kota tetapi masih
dibagian dari Kalimantan Timur. Awalnya saya lahir di kampung halaman ibu saya
yaitu Sangkulirang, pada 20 Oktober 1997 waktu dini hari. Saya besar disana
dengan lingkungan sekitar yang mayoritas bersuku kutai, bugis, dan banjar. Ibu
saya sendiri memiliki darah campuran banjar dari nenek saya dan suku bugis dari
kakek saya. Ayah saya berasal dari Kutai Kartanegara yang mayoritasnya tentu
suku kutai. Sehingga saya dirumah diterapkan 3 bahasa dalam kehidupan sehari
hari yaitu bahasa banjar, kutai dan tentunya bahasa Indonesia.

Saya pindah keluar kota saat saya kelas 3 SD, yaitu pindah ke kota Bontang
yang terkenal dengan perusahaan gasnya yang cukup besar. Saya disana bersekolah
di SDIT YABIS sampai saya lulus SD. Setelah lulus SD, saya sekeluarga pindah
lagi keluar kota yaitu ke Sangatta kabupaten Kutai Timur. Disana saya melanjutkan
sekolah di SMPIT Daarussalaam dan SMAN 1 Sangatta Utara. Saya sekeluarga
tinggal di sangatta sampai saat ini. Saya anak pertama dari kedua orang tua saya
yaitu Adianto Hermawandi dan Triana Nur. Kedua orang tua saya menikah pada
tahun 1992 dan baru memiliki keturunan pada tahun 1997. Mereka menunggu
sekitar 5 tahun untuk bisa memiliki anak. Waktu yang cukup lama bagi sepasang
suami istri untuk memiliki keturunan. Kedua orang tua saya adalah pekerja. Tetapi
mereka tetap bisa meluangkan waktu untuk mendidik anak anaknya dan membagi
waktu dengan pekerjaan mereka. Mereka berdua orang yang sangat bertanggung
jawab dengan apapun yang mereka lakukan dan mereka pilih. Sehingga walaupun
menjadi pekerja yang tentunya waktu mereka terbagi, mereka tetap mendidik anak
mereka sepenuhnya walaupun ada sedikit bantuan dari asisten rumah tangga. Tetapi

2
tidak semua hal dilepaskan begitu saja kepada asisten rumah tangga. Saya anak
pertama dari 3 bersaudara. Adik kedua saya sedang melanjutkan sekolah di SMAIT
Bunga Bangsa Samarinda dan adik saya yang terkecil sedang bersekolah di SDIT
Daarussalaam sangatta. Jarak usia saya dan adik saya cukup jauh, saya dengan adik
kedua berjarak 7 tahun dan adik saya yang kedua berjarak 7 tahun juga dengan adik
saya yang ketiga berarti saya dengan adik saya yang ketiga berjarak14 tahun.

Saya sekarang berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Islam


Indonesia. Saya sedang berada di tingkat 4. Mengenai kenapa saya memilih jurusan
kedokteran sudah saya jelaskan secara singkat di awal tulisan ini. Lalu mengapa
saya berani keluar daerah untuk menggapai cita-cita saya ? karena saya ingin
mencoba sesuatu yang baru. Sejak SMP saya sudah berniat suatu saat nanti ingin
merantau ke tempat yang disana asing bagi saya termasuk tidak ada saudara terdekat
saya. Awalnya tentu mengalami penolakan dari orang tua saya, dan sulit untuk
menyakinkan mereka bedua, hal ini karena saya anak perempuan dan anak pertama,
jadi mereka belum memiliki pengalaman membiarkan anak pergi merantau. Saya
berusaha meyakinkan, dan alhamduillah saya memiliki orang tua yang
pemikirannya terbuka dan selalu berusaha memposisikan diri menjadi seorang anak
juga, sehingga mereka mengijinkan saya merantau.

Minat saya tentu dibidang kesehatan. Hal ini bukan karena muncul begitu
saja tetapi karena saya dibesarkan di lingkungan keluarga yang berasa dibidang
kesehatan. Beberapa dari keluarga saya ada yang menjadi dokter, bidan, perawat,
dan apoteker. Saya sering melihat bagaimana pengorbanan tenaga kerja kesehatan
yang tidak memandang waktu dalam menolong pasien. Tidak peduli keadaan diri
sendiri bagaimana, yang terpenting kepercayaan pasien jangan sampai hilang. Dari
situ juga tumbuh rasa ingin membantu menyembuhkan orang. Tentu hal itu yang
menumbuhkan jiwa saya di bidang kesehatan. Selain itu saya juga suka membaca
terutama novel, jenis apapun itu dengan cerita mengenai apapun itu saya menyukai
membaca. Tipe belajar saya sendiri secara visual, jadi saya membaca dan melihat
apa yang saya pelajari. Ibu saya sudah mengarahkan anak anaknya sesuai dengan
tipe belajar tiap anak sendiri sendiri, hal ini menjadi panutan bagi saya pribadi yang

3
kelak akan menjadi seorang ibu yang menentukan cara belajar anaknya. Untuk
kesenangan lain, saya senang jalan-jalan ke tempat yang belum pernah saya
kunjungi. Sebenarnya ini kesenangan dari semua keluarga saya, tetapi semenjak
kuliah sangat sulit mencocokkan waktu libur setiap anggota keluarga sehingga saya
sering berpergian keluar kota sendiri ataupun bersama dengan teman teman di
tempat perkuliahan.

Saya tidak terlalu senang olahraga, tapi saya tau olahraga itu penting. Saya
senang menonton futsal tetapi untuk saya sendiri main futsal tidak senang. Senang
menonton futsal karena dari kecil ayah saya sering mengajak saya melihat dia
bermain futsal ataupun bermain bola. Dan kebiasaan dari kecil itulah yang terbawa
sampai saat ini. Saya lebih senang memasak dibandingkan berolahraga. Menurut
saya memasak itu melatih insting menjadi lebih peka. Dan memasak itu membuat
tenang dan bahagia.

4
Visi dan Misi

Visi dalam kehidupan saya yang pertama ialah menjadi umat yang taat
kepada Allah SWT. Karena saya hidup, saya bisa sampai sebesar ini tentu atas izin-
Nya. Menjadi makhluk yang taat kepada sang pencipta adalah kewajiban semua
umat muslim. Selain itu saya juga memiliki keinginan membahagiakan kedua orang
tua saya dan lingkungan sekitar saya. Keinginan terbesar saya adalah menjadi istri
yang baik, ibu yang baik, tentu juga menjadi anak yang baik bagi orang tua saya.
Visi ini terbentuk sesuai dengan apa yang saya inginkan. Sebagai wanita, pasti ingin
menjadi istri yang baik bagi suami dan menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya
kelak. Semua orang pasti ingin jadi yang terbaik untuk lingkungannya. Seorang laki
laki pun pasti memiliki keinginan untuk menjadi imam yang baik bagi keluarganya
kelak. Menjadi ibu yang baik saya terinspirasi dari seorang penulis yang dia
memiliki 6 orang anak dan beliau mendidik sendiri anaknya dan membesarkan
anaknya dengan tangannya sendiri Bersama suaminya. Saya juga berkeinginan
menjadi seorang wanita yang mandiri dibidang finansial. Saya ingin memiliki usaha
pribadi. Baik dari segi kesehatan maupun bidang lain. Saya ingin bermafaat bagi
keluarga saya, teman teman saya dan lingkungan sekitar saya. Bahagia itu adalah
ketika bisa berbuat baik kepada siapapun dan selalu yakin rencana Allah itu indah.

Misi saya, yang pertama adalah saya memantapkan diri untuk menjalankan
kewajiban saya sabagai umat muslim. Sholat 5 waktu jangan di tinggalkanm sunnah
jika bisa dilakukan lebih baik dan berusaha semaksimal mungkin menjauhi apapun
yang dilarang oleh Allah SWT. Setelah itu saya akan memperbaiki diri dan
memperbanyak pengetahuan saya dalam berbagi hal selain mengenai materi
kedokteran. Saya juga akan memahami tugas dan kewajiban saya sebagai anak, istri
dan ibu. Salah satu caranya dengan saya mengambil blok Samara ini. Disini saya
belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan menyiapkan diri menjadi ibu dan istri
yang baik kedepan kelak. Saya ingin mendidik anak saya sendiri maka saya harus
belajar sabar, karena sabar memang tidak mudah didapat. Saya juga membekali diri
saya dengan pengetahuan pengetahuan untuk anak anak saya kelak. Untuk menjadi
wanita yang mandiri dibidan finansial dan ingin menjadi ibu yang turun langsung

5
mendidik anak-anak saya kelak, saya harus bisa membagi waktu saya. Saya juga
mulai belajar mengenai ilmu ilmu bisnis dan membaca buku buku mengenai
pengaturan keuangan. Saya berusaha menjadi diri yang baik agak bisa bermanfaat
untuk lingkungan sekitar saya.

6
Goal Setting

Tujuan hidup pertama yang ingin saya raih ialah menjadi dokter yang baik
hati dan berguna bagi semua orang. Menjadi dokter adalah cita cita saya sejak dulu
dan didukung oleh keinginan orang tua saya. Dengan bisa berkuliah di FK UII saya
sadar bahwa Allah sudah mengabulkan sebagian dari keinginan saya untuk menjadi
dokter, tinggal saya menjalani dan menyelesaikan tugas ini agar saya menjadi
dokter yang sesungguhnya,

Selanjutnya saya ingin menikah dan berkomitmen untuk selalu bersama


dengan lelaki yang saya cintai. Saya ingin menikah ketika saya telah lulus dan
menjadi dokter. Hal ini karena saya tidak ingin focus saya terbagi dan saya sadar
saya kurang memiliki kemampuan untuk membagi hal itu. Sehingga saya
memutuskan untuk menyelesaikan Pendidikan saya dulu. Saya tidak memiliki
kriteria khusus atau yang susah bagi calon suami saya. Cukup dia paham mengenai
agama, tidak meninggalkan sholat 5 waktu dan mau menerima keadaan saya dan
keluarga saya dan juga tidak kasar. Karena saya sebagai wanita, butuh dibimbing
dan di ajari. Agama adalah nomer satu dalam memilik pasangan sesuai dengan
ajaran agama kita yaitu islah bawasannya Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan,

‫يض‬ ِ ‫ إِ اَّل تَ ْفعَلُوا تَ ُك ْن فِتْنَةٌ فِي األ َ ْر‬،ُ‫ض ْونَ دِينَهُ َو ُخلُقَهُ فَزَ ِو ُجوه‬
َ َ‫ َوف‬،‫ض‬
ٌ ‫سادٌ َع ِر‬ َ ‫ب إِلَ ْي ُك ْم َم ْن ت َْر‬ َ ‫إِذَا َخ‬
َ ‫ط‬

Apabila ada orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, yang meminang putri
kalian, nikahkan dia. Jika tidak, akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan
yang besar. (HR. Turmudzi 1084, Ibn Majah 1967, dan yang lainnya. Hadis ini
dinilai hasan oleh al-Albani).

Lelaki yang saya ingin menajadi suami saya ialah yang tidak kasar dan berperangai
lembut. Hal ini karena hati wanita lembut, apabila dikasari akan terus berbekas.
Tidak ada wanita yang ingin di perlakukan dengan kasar oleh siapa pun termasuk
suaminya.

7
Setelah menikah dan memiliki keturunan, saya ingin menjadi ibu yang baik
bagi anak anak saya dan tentu menjadi istri yang baik bagi suami saya kelak. Saya
mempersiapkan diri dengan terus belajar dan terus membaca agar ilmu yang saya
miliki juga cukup untuk saya menjadi ibu bagi anak saya kelak. Saya juga bertanya
kepada teman teman saya yang sudah menikah dan memiliki anak utnuk sekedar
mencari informasi. Setelah menikah dan memiliki anak saya ingin membuka usaha
milik saya sendiri sebagai bentuk kemandirian saya dibidan finansial. Saya senang
berdagang dan saya memanfaatkan hal itu dengan saya membuka usaha. Sekarang
masih sedikit terbayang apa yang kelak saya lakukan dan usaha dibidang apa yang
saya tekuni. Yang saya lakukan sejak saat ini ialah mengatur pengeluaran uang yang
saya dapatkan dari kedua orang tua saya sebagai bekal kelak saya mengatur segala
keuangan keluarga saya dimasa depan.

8
Persiapan dan Strategi Pencapaian

Hal pertama yang saya lakukan ialah memperbaiki pola belajar saya agar
menjadi semakin baik dan semakin rajin agar cepat menggapai apa yang saya cita-
citakan. Mengatur waktu juga sedang saya pelajari walaupun sulit untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari hari. Saya juga menperbaiki hal hal yang berbau agama.
Sholat 5 waktu tidak di tinggalkan dan hal hal yang sunnah berusaha saya lakukan.
Selain itu saya juga membaca buku buku mengai mengatur diri dan belajar untuk
berpikir positif. Saya senang membaca olehkarena itu saya memanfaatkan waktu
yang punya untuk membaca dan menambah ilmu pengentahuan yang saya miliki.

Saya ingin memiliki suami yang baik tentunya saya harus memperbaiki diri
saya sendiri dulu. Saya belajar menjadi lebih sabar dan belajar menjadi diri yang
bisa menerima apapun yang Allah SWT rencakan kepada saya. Salah satu
kelemahan saya adalah kurang sabar, saya tipe orang yang apabila saya mau suatu
hal maka saya akan berusaha untuk mencapainya dengan berbagai cara. Yang
kurang baik adalah, hal yang awalnya biasa saja malah sering saya buat menjadi
lebih susah dan lebih ribet karena kurang sabar sehingga saya kurang bisa berpikir
dengan baik dalam menyelsaikan suatu hal. Dengan banyaknya bergaul dan
pengalam selama hidup saya jadi mengerti bahwa memaksakan kehendak itu juga
tidak baik, berusaha semampu kita tetapi apabila memang bukan jalannya ya tidak
usah di paksakan dan diterima saja. Saya juga ingin menjadi ibu yang baik dan istri
yang baik maka saya bertanya tanya kepada orang sekitar saya yang telah menikah.
Saya belajar dan menerima saran dari mereka. Menurut saya hal terpenting adalah
saya mengnali diri saya sendiri dulu kemudian saya dapat memahami apa yang haris
saya lakukan utnuk diri saya baru saya bisa menjadi yang terbaik utnuk lingkungan
sekitar saya.

Saya ingin membuka usaha atau bisnis diluar bidang kesehatan, yang saya
lakukan sejak saat ini belajar mengenai berbisnis danbelajar mengatur keuangan.
Dan jangan malu bertanya kepada orang yang lebih paham dari kita. Tidak perlu
melihat background Pendidikan atau latar belakang hidupnya, karena ilmu bisa
didapatkan dari mana saja termasuk orang sekita kita. Pengelaman adalah guru

9
terbaik dalam membuka usaha. Mencari banyak relasi dengan memperbanyak relasi
dan meminta doa kepada orang tua adalah kuncinya. Semakin banyak relasi
semakin mudah kita mengembangkan bisnis kita dan semakin banyak yang akan
membantu kita.

Saya pernah membaca disalah satu buku yang berjudul berpikir postif karya
Dr. Ibrahim Elfiky, dari buku itu saya belajar mengenai mengatur pikiran kita agar
selalu positif (Elfiky, 2009). Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

َ َ‫أَنَا ِع ْند‬
‫ظ ِن َع ْبدِى بِى‬

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih).

Sesuai dengan buku yang say abaca tersebut, pikiran mempengaruhi apa yang akan
kita lakukan saat ini dan kedepan. Berpikirlah positif agar kelak hidup yang kita
dapatkan juga bernilai positif.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://kikibarkiah.wordpress.com/author/kikibarkiah/page/7/ di akses
pada 20 September 2018

https://rumaysho.com/2298-sesuai-persangkaan-hamba-pada-allah.html di
akses pada 21 September 2018

Elfiky, ibrahim (2009) Terapi Berpikir Positif. jakarta: zaman.

11

Anda mungkin juga menyukai