Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar., teori tingkah laku konsumen
memberi latar belakang yang penting. Untuk melihat seluk-beluk kegiatanperusahaan dalam
memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisisa keatas kegiatan memproduksinya.
Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk
menghasilkan barang yang akan di produksikan.Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi
untukmenghasilkan brang-barang tersebut.Dan akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha
akan membandingkanhasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkan,
untukmenentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimumkepadanya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa bentuk-bentuk organisasi perusahaan?

2. Apa maksud dari Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi ?

3. Apakah fungsi produksi ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui bentuk-bentuk organisasi perusahaan

2. Mengetahui maksud dari Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi

3. Mengetahui fungsi produksi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BENTUK- BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN

Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yangpokok, yaitu: perusahaan
perseorangan, firma dan perseroan terbatas.

2.1.1 Perusahaan Perseorangan Perusahaan Perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak
jumlahnya dalam setiap perekonomian. Yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya
dengan hasil produksi dan penjualannya.

2.1.2 Perusahaan Perkongsian atau FirmaPerusahaan Perkongsian atau Firma adalah organisasi
perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota
perkongsian itu. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalakan danmengembanngkan
perusahaan yang mereka dirikan.

2.1.3 Perseroan Terbatas dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting.
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan
saham.

2.2 BENTUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN

Tiga jenis organisasi perusahaan di atas adalah perusahaan yang meliputi sebagian besar
perusahaan yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu terdapat juga organisasi perusahaan
yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di atas, yaitu: perusahaan negara dan
koperasi.

2.2.1 Perusahaan Milik Negara

Perusahaan ini lebih di kenal sebagai BUMN. Perusahaan negara dikelola sepertiperusahaan perseroan
terbatas. Perbedaanya terletak pada pemilikanperusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan
negara dimiliki oleh pemerintah.
2.2.2 Perusahaan Koperasi

Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk
melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit.

2.3 PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI

Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan yang memproduksi barang
dan jasa untuk memenuhi permintaan yang wujud di pasar, dan berbagai perbedaan tersebut tidak
diperhatikan. Analisis yang dibuat tidak membedakan apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah
atau swasta dan apakah perusahaan swasta itu berbentuk perusahaan perseorangan atau perkongsian
atau perseroan terbatas. Begitu pula tidak dilakukan pembedaan diantara perusahaan kecildan
perusahaan raksasa dan perusahaan pertanian, industri atau perdagangan.

2.4 TUJUAN PERUSAHAAN: MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN

Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan “mereka
akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai
jumlah yang maksimum”. Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan
perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan ada pula yang memasukkan
pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai. Ada pula perusahaan yang
lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan
tujuan mencari keuntungan yang maksimum.Telah terbukti bahwa analisis terhadap kegiatan perusahaan
yang didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpulan yang sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya.

2.5 CARA MENCAPAI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN

Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.
Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi,dan kerugian akan dialami
apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila
perbedaan di antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.

2.5.1 Fungsi Produksi


Yang dinamakan fungsi produksi adalah hubungan diantara factor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada
empat golongan, yaitu: tenaga kerja,tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Hanya tenaga kerja
dipandang sebagai factor produksi yang berubah-ubah jumlahnya . Dengan demikian, didalam
menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai,
yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi
yang dicapai.

2.5.2 Peminimuman Biaya Produksi

Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang akan
meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan :

(i) besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan

(ii) besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah
tersebut.

2.6 JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori konomi jangka
waktu analisis kepada dua jangka waktu: jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Analisis ke
atas kegiatan memproduksi perusahaan dikatakan didalam jangka pendek apabila sebagian dari factor
produksi dianggap tetap jumlahnya. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah
faktor produksi yangdianggap tetap tersebut.Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat
mengalami penambahan.Ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap factor produksi dapat ditambah
jummlahnya kalau memang hal tersebut yang berlaku di pasar.

2.7 FIRMA DAN INDUSTRI

Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Pengertian
industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya
dimengerti orang. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang
menghasilkan barang yang sama atau saat bersamaan yang terdapat pada suatu pasar.

2.8 FUNGSI PRODUKSI


Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut
sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti berikut:

Q = f (K, L, R, T)

Dimana ;

K adalah jumlah stok modal

L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga dan keahlian kewirausahaan, R
adalah kekayaan alam

T adalah tingkat teknologi yang digunakan

Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisanya kepada dua pendekatan berikut:

2.8.1 Teori produksi dengan satu faktor berubah

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi
suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat pada
produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya
adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga
teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya adalah tenaga kerja.

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambahr sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan
semakin banyakpertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan
akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilainegative. Sifat pertambahan produksi seperti ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang
maksimum dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikat nya hukum hasil lebih yang semakin
berkurang menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:

Tahap Pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat

Tahap Kedua : Produksi total pertambahan nya semakin lambat

Tahap Ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang


Dalam Tabel. 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di
atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam
gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami
pertambahan yang semakincepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka
dalam keadaaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama.

Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih
besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaaan itu dinamakan produksi
marjinal pekerja yang semakin bertambah. Dan dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal pada tahap
pertama menggambarkan keadaan tersebut.

Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5dan selanjutnya sampai ke
7, produksi total tetap bertambah; tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Maka
dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin
berkurang. Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan tambahan produksi kurang
daripada tambahan produksi pekerja sebelumnya.

Pada tahap ke tiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu
produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih
mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah-dari
8pekerja menjadi 9 pekerja, produksi totalnya menurun. Produksi total berkuranglebihh lanjut apabila
tenaga kerja menjadi 10.

Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal

a) Kolom (4) menunjukkan nilai Produksi Marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan
oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja, ΔTP
adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :

b) Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja,
ditunjukkan dalam kolom (5). Apabila profuksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka
produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan npersamaan berikut.
Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal

2.8.2 Teori produksi dengan dua faktor berubah

Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah
jumlah nya . Misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua
faktor produksi yang dapat berubah ini dapat ditukar-tukarkan penggunaannya; Yaitu Tenaga kerja dapat
menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per
unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya
dalam usaha nya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukan.

2.8.2.1 Kurva Produksi Lama ( Isoquant )

Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit. Untuk
memproduksi barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat
dipertukarkan. Dalam tabel 9.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit.TABEL 9.2Gabungan Tenaga Kerja dan Modal untuk
Menghasilkan 1000 Unit Produksi

Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan
produksi yang diinginkan tersebut.

Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal.

Gabungan C menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 3 tenaga kerja dan 2 unit modal.

Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit
modal.

GAMBAR 9.2Kurva Produksi Sama


Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenagakerja dan modal yang terdapat
dalam tabel 9.2. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.

Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi terebut adalah 1000 unit. Di samping itu didapati
kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga kurva-kurva lain tersebut menggambarkan
tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000unit, dan 4000 unit
( semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva,semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-
masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang
diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya

2.8.2.2 Garis Biaya Sama ( Isocost)

Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus


meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi
perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost.Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi
yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk menentukan garis biaya
sama data berikut diperlukan :

- Harga faktor-faktor produksi yang digunakan

- Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktorproduksi.

GAMBAR 9.3Garis Biaya Sama

Berdasarkan contoh yang dibuat diatas misalkan upah tenagakerja adalah Rp. 10.000 dan biaya
modal per unit dan biaya modal per unit adalah Rp. 20.000; sedangkan jumlah uang yang tersedia Rp.
80.000. Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukkan gabungan -gabungan tenaga kerja dan modal yang
dapat diperoleh dengan menggunakan Rp. 80.000 apabila upah tenagakerja dan biaya modal per unit
adalah seperti yang dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh “modal”
saja akan memperoleh 80.000/20.000 = 4 unit, dan kalua digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja
akan memperoleh 80.000/10.000 = 8 unit.

Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp. 80.000 dapat digunakan untuk
memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam Gambar 9.3 ditunjukkan beberapa garis biaya sama yang
lain yaitu TC1, TC2, dan TC3.Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah uang yang
tersedia adalah Rp. 100.000, Rp. 120.000, dan Rp. 140.000.
2.8.2.3 Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi

GAMBAR 9.4Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi

Dalam Gambar 9.4 serentak ditunjukkan kurva produksi sama garis biaya sama. Dengan
penggabungan kedua kurva ini dapat dijelaskan hal-hal berikut:

1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang
bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi ?

2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang
meminimumkan biaya ?

Memaksimumkan Produksi

Dalam persoalan yang dinyatakan No. 1 dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per
unit modal adalah Rp. 15.000,upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000, dan biaya yang disediakan produsen
adalah Rp. 300.000. Dengan uang sebanyak Rp.300.000 produsen dapat – sekiranya iya membeli satu
jenis factor produksi saja-memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja.Garis biaya TC3
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang
yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan menghasilkan produksi yang paling
maksimum ? Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik
perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC2 yaitu A, B, C, D dan E.

Dari kelima titik ini titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi yaitu kurva produksi
sama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan
memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp.300.000. Gabungan
tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.

Meminimumkan Produksi

Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam No. 2, perlu dibuat pemisahan
mengenai tingkat produksi yang ingin dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500unit.
Dalam Gambar 9.4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu
dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, Q,R, dan P. Titik-titik ini
menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan
produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan
memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan
oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama
( yang menyinggung kurva produksi samaIQ ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paling
minimum untuk menghasilkan1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unitmodal,
dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 210.000.

Anda mungkin juga menyukai