Anda di halaman 1dari 12

BAB III

VOLTAGE MULTIPLIER

Capaian Pembelajaran
Setelah melaksanakan praktikum Bab III, mahasiswa akan mampu
- Menjelaskan prinsip kerja Full wave voltage doubler.
- Menjelaskan prinsip kerja Half wave voltage doubler.

3.1 Tujuan
- Untuk mempelajari prinsip kerja Full wave voltage doubler
- Untuk mempelajari prinsip kerja Half wave voltage doubler

3.2 Alat dan Bahan


 Multimeter
 Dioda 1N4002
 Capasitor 47 F/50 V
 Resistor 10 K
 Trafo 1A ct
 Protoboard dan kabel penghubung secukupnya

3.3 Teori Dasar


A. Full wave voltage doubler
Pada gambar dibawah diketahui bahwa, pada setengah siklus positif, C1 dimuati sampai
tegangan puncak dengan polaritas Vp. Pada setengah siklus berikutnya, C 2 dimuati sampai
tegangan puncak dengan polaritas Vp. Untuk beban, tegangan keluaran yang terakhir
mendekati 2 Vp. Rangkaian ini disebut pelipat 2 tegangan gelombang penuh karena salah satu
kapasitor keluarannya dimuati setiap setengah siklus. Keuntungan dari pelipat 2 gelombang
penuh adalah batas kemampuan PIV dioda lebih besar dari pada Vp. Kerugiannya tidak ada
common ground diantara masukan dan keluaran artinya bila menghubungkan ujung bawah R L
dengan bumi sumber tegangan mengambang.
Gambar 3.1. Full wave voltage doubler

B. Half wave voltage doubler


Pada gambar dibawah ini, pada puncak setengah siklus negatif, D 1 berprategangan maju
dan D2 berprategangan balik.Idealnya C1 dimuati sampai tegangan puncak Vp. Pada puncak
setengah siklus positif, D1 berprategangan balik dan D2 berprategangan maju. Karena sumber
dan C1 terhubung seri, C2 akan berusaha mengisi lewatannya sampai 2 Vp. Setelah beberapa
siklus, tegangan melintas C2 akan sama dengan 2 Vp. Selama RL besar, tegangan keluarannya
sama dengan 2 Vp (harga idealnya). Yaitu bila diberikan beban yang ringan, tegangan
keluarannya sebesar 2 kali puncak tegangan masuk.Rangkaian ini disebut pelipat dua tegangan
setengah gelombang, karena kapasitor keluaran C2 hanya dimuati sekali setiap satu siklus.

Gambar 3.2. Half wave voltage doubler


C. Tripler
Pada gambar dibawah ini, dua penyearah D1 dan D2 puncak yang pertama berlaku
seperti pelipat dua.Pada puncak setengah siklus negatif, D3 berprategangan maju. Maka
akan mengisi C3 sampai 3 Vp. Keluaran pengali tiga muncul pada C 3 berasal dari tegangan
dari transformer dan tegangan yang ada pada C 1. Resistansi beban dihubungkan melintas
keluaran pengali tiga. Selama tetapan waktunya panjang, keluarannya hampir sama dengan
3 Vp.

Gambar 3.3. Voltage Tripler

3.4 Langkah Percobaan


1. Persiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan
2. Rangkailah rangkaian sesuai dengan susunan yang ditentukan baik itu Fullwave,
Halfwave, dan Tripler voltage
3. Periksa apakah rangkaiannya sudah benar
4. On-kan rangkaian dengan menggunakan AC 220 V frekuensi 60 Hz
5. Hubungkan input rangkaian dengan tegangan sekunder trafo 1A 6 Volt
6. Set (aturlah) tegangan yang telah ditentukan dan ukurlah dengan multimeter
besarnya tegangan input sekaligus Vout yang dihasilkan
7. Catatlah data yang telah didapat
Gambar 3.4. Rangkaian Full wave voltage doubler

Gambar 3.5. Rangkaian Half wave voltage doubler


Gambar 3.6. Rangkaian Voltage Tripler

3.5. Tugas
a. Jelaskan prinsip kerja full wave voltage doubler?
b. Jelaskan prinsip kerja half wave doubler?
c. Jelaskan prinsip kerja Voltge tripler?
d. Apa fungsi penggunaan voltage multiplier?
BAB IV
PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH

Capaian Pembelajaran
Setelah melaksanakan praktikum Bab IV, mahasiswa akan mampu
- Menjelaskan prinsip kerja penyearah setengah gelombang.
- Menjelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh.

4.1 TUJUAN
Untuk mengetahui pengukuran gelombang output pada penyearah setengah gelombang
Untuk mengetahui pengukuran gelombang output pada penyearah gelombang penuh

4.2 TEORI DASAR


Penyearah
Pada kebanyakan peralatan elektronik menggunakan arus searah (dc) dalam
operasinya.Sedangakan tegangan yang dicatuy ke industri dan perumahan adalah tegangan
baolak-balik (ac).Sehingga kita harus dapat mengubahnya. Peralatan ini biasanya disebut
power supply.
Pada penakian diode karena karakteristik konduksinya yang satu arah.Pada gambar 1
terlihat rangkaian yang digunakan untuk mengubah 220 V outlet ac ke dc.Rangkaian ini disebut
dengan rangkaian penyearah. Rangkaian ini ke depannya disebut dengan half wave rectifier
(penyearah setengah gelombang) karena hanya separuh gelombang sinus yang digunakan.
ON-OFF
FUSE SWITCH D1
1
2
RL

Gambar 1. Power Supply setengah gelombang sederhana

Penyearah Setengah Gelombang


Jika line 1 pada gambar 1 positif, line 2 adalah negatif. Line 2 terhubung langsung ke
anode D1. Pada reverse bias diode D1 tidak berkonduksi. Pada setengah siklus berikutnya,
dimana line 1 negatif dan line 2 positif, D1 mengalami forward bias serta berkonduksi. Selama
D1 berkonduksi, arus mengalir dari negatif ground melewati RL ke D1 ke positif line. Arus
mengalir melewati RL menyebabkan operasi pada beban.Kita bisa mengasusmsikan beban
seperti radio, TV, komputer atau peralatan elektronik lainnya.
Pada gambar 2 terlihat bentuk sinyal pada rangkaian penyearah setengah
gelombang.Arus dc yang masih berbentuk pulsa tidak dapat digunakan, untuk itu digunakan
kapasitor untuk memfilter pulsa output.

F1 S1 D1

RL

Gambar 2 Penyearah setengah gelombang

Pada rangkaian penyearah setengah gelombang nampak diode bekerja seperti saklar
yang terhubung seri ke beban.Pada diode terdapat tegangan forward drop sebesar 0,7 V untuk
yang berjenis silikon. Tetapi jika di reverse bias maka dapat bersifat sebagai saklar yang
terbuka, dengan nilai resistansi yang besar serta voltage drop maksimum pada beban tersebut.
Silikon digunakan untuk penyearah diode khusus.Pada akhir ini anggapan tersebut
tidak benar.Juga terdapat penyearah dari germanium, selenium dan copper oxide. Tetapi
penyearah silikon mempunyai kelebihan operating temperatur yang tinggi, tegangan reverse
voltage yang tinggi, forward arus yang tinggi dan arus reverse yang kecil.

1,4

1,2

1,0

AMPERES 0,8

0,6

0,4
REVERSE
BIAS FORWARD
VOLTS 0,2 BIAS
VOLTS
500 400 300 200 100

0,2 0,4 0,6 0,8 1,0

6 MICROAMPERES

10

Gambar 3. Karakteristik Voltampere pada diode silikon


Karakteristik Diode Silikon
Pada gambar 3 terlihat pada forward bias diode mempunyai tegangan drop sebesar
kurang lebih,9 Volt pada arus 1 A. Menggunakan hukum Ohm maka resistansi forward:
V 0 ,9
R   0 ,9 
I 1

Pada reverse bias, arus hanya 0,4 µA pada tegangan reverse 300 V, dengan nilai resistansi
750 MΩ.

Penyearah Gelombang Penuh


Penyearah gelombang penuh dapat diperoleh dari:
1. Sebuah transformator center tap dan 2 buah dioda (gambar 1)
2. Menggunakan 4 buah dioda sebagai rangkaian jembatan (bridge circuit, gambar 2)
Besar nilai efisiensi dua kali dari rangkaian penyearah setengah gelombang.
T1 D1

RL
D2

Gambar 1. Penyearah Gelombang Penuh dengan Trafo Center Tap


1
A
D1 D2

4
2
T1

D3 D4 RL
B
3

Gambar 2. Rangkaian Penyearah Jembatan

Pada gambar 2 sebanyak 4 dioda terhubung dengan konfigurasi jembatan. Dimana


saluran A adalah negatif, saluran B adalah positif atau sebaliknya. Saluran A adalah negative,
dioda D1 berkonduksi, arus mengalir ke terminal negative rangkaian. Arus tidak dapat mengalir
dari dioda D2 atau D3 ini dinamakan reverse biased (bias balik). Sedangkan D4 berkonduksi
karena anoda D2negatif sedangkan anoda D4 positif. D4 mengalami forwardbiased (bias maju)
dan D2reverse biased. Arus mengalir pada D4 ke saluran B.
Pada gambar 1 merupakan rangkaian penyearah gelombang penih menggunakan 2
dioda. Akan tetapi harus menggunakan transformator center tapped (T1). Transformator
merupakan resistansi pembagi tegangan. Pada gambar 3 merupakan rangkaian dengan
transformator center tapped. Rangkaian ini seperti pada prinsip pembagi tegangan 2 resistor.
D1
A D1

T1
A
+ 1 k 6 Vp-p RL 6 Vp-p
RL
_
12 Vp-p B B
+
_ 1 k 6 Vp-p
6 Vp-p
C

C
D2 D2

(a) (b)
Gambar 3. Transformator Center Tapped
Bentuk gelombang yang dihasilkan 2 dioda tersebut seperti terlihat pada gambar 4.

+ +
Vin
_ _

+ + + +
Vout

Gambar 4. Bentuk Gelombang Penuh

Jika D2 berkonduksi maka D1 tidak berkonduksi, demikian sebaliknya.Resistor R L


merupakan beban resistor bersama.
Transformator juga berfungsi sebagai isolasi dari tegangan AC. Yang sangat penting
dari tipe power supply ini adalah puncak tegangan output merupakan tegangan puncak yang
terukur dari output sekunder ke center tapped. Jika transformator yang digunakan sama untuk
penyearah setengah gelombang, maka center tapped tidak perlu digunakan, puncak tegangan
output pada setengah gelombang menghasilkan tegangan output double rangkaian gelombang
penuh (gambar 5).
D1

D1
T1
A 6 V p-p
6 Vp-p T1
RL
B
CT
UNUSED RL
6 Vp-p
C

D2
12 Vp-p 12 Vp-p

Gambar 5. Tegangan Output Trafo Center Tapped dan Rangkaian Setengah Gelombang

4.3 ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN


1. Modul percobaan : 1 buah
2. Multimeter analog : 1 buah
3. Osiloskop 20 MHz : 1 buah
4. Power supply : 1 buah
5. Kabel penghubung : Secukupnya

4.6 PROSEDUR PERCOBAAN


Penyearah Setengah Gelombang
1. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 4 dibawah ini:

Ch. A Ch. B

1N 914

D1
60 Hz, 20 Vp-p
SINEWAVE RL 1 k
GENERATOR

atau

6,3 V

Gambar 4. Rangkaian Penyearah setengah gelombang


2. Set osiloskop untuk menampilkan 2 sinyal lengkap sinusoida pada input ch. A. Buat
gelombang input vertikal 4 cm. Set osiloskop ke trigger pada ch. A
3. Ubah ch. B pada 4 cm di layar Osiloskop.
4. Gunakan posisi vertikal untuk mengontrol superposisi 1 gelombang dengan gelombang
lainnya. Apa yang anda amati.
5. Gambar bentuk gelombang pada ch.A dan ch. B amati beda fasa yang terjadi diantara kedua
sinyal tersebut.
6. Reverse diode pada rangkaian dan amati akibatnya pada outputnya. Kembalikan diode pada
kondisi asalnya.
7. Lepas sinyal generator serta hubungkan menggunakan transformator. Amati bentuk
gelombang pada ch. A pada input Rangkaian Penyearah ch. B ke RL. Amati perbadaan fasa
serta gambar bentuk gelombangnya.

Penyearah Gelombang Penuh


1. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 6 :
2. Amati bentuk gelombang output. Gambar bentuk gelombangnya.
D1

RL
10 k

12 V

D2

Gambar 6. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh

3. Ukur tegangan output DC dengan multimeter.


4. Lepas D2 seperti pada gambar 7.Gambar bentuk gelombang outputnya.
D1

CT RL
10 k

12 V

Gambar 7. D2 dilepas
5. Ukur tegangan output puncak dan frekuensi.
6. Hubungkan rangkaian seperti gambar 8.

D1 D2

D3 D4 RL
10 k
12 V

Gambar 8. Sistem Jembatan

7. Ukur tegangan output puncak dan fre

Anda mungkin juga menyukai