Laporan Kasus Faktor Yang Mempengaruhi T
Laporan Kasus Faktor Yang Mempengaruhi T
Disusun oleh:
2016
BAB I
PENDAHULUAN
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus dapat mengenal
perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal
lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah edema tungkai bawah pada
ditubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila diikuti peningkatan
tetapi dapat merupakan hal patologis yaitu abortus, kehamilan ektopik atau
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin
yang dikandungnya selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Sampai saat
ini keahmilan risiko tinggi masih menjadi ancaman yang besar bagi upaya
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin dimana saja di seluruh dunia.
dan mortalitas baik maternal maupun perinatal yang masih tinggi.Hal ini
kematian ibu dapat dicegah apabila ibu memiliki pengetahuan yang baik
Untuk itu deteksi dini tanda-tanda bahaya oleh ibu hamil terhadap
kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang
risiko harus diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan
preventif sampai dengan waktunya harus diambil sikap tegas dan cepat untuk
kesehatan tidak bisa menemukannya satu persatu, karena itu peran serta
tenaga kesehatan sangat dibutuhkan dalam mendeteksi ibu hamil risiko. Salah
satu upaya yaitu melalui promosi kesehatan dan pencegahan risiko, seperti
pemberian suplemen nutrisi, zat besi, imunisasi tetanus toksoid dan pemberian
yang sudah ada. Selain itu, ibu dapat meningkatkan pengetahuan tentang tanda
mengenal risiko kehamilan dan mengunjugi dokter atau bidan sedini mungkin
nifas sebesar 50,57%, disusul kemudian pada waktu hamil sebesar 25,04%
dan pada waktu persalinan sebesar 24,39%. Penyebab utama masih tingginya
kesehatan provinsi Jawa Tengah 2010, kematian ibu biasanya terjadi karena
terutama pelayanan kegawat daruratan tepat waktu yang dilatar belakangi oleh
kesehatan. Selain itu faktor penyebab kematian maternal juga tidak terlepas
dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 ‘’terlalu’’,
yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (> 35 tahun), terlalu muda pada saat
melahirkan (< 20
tahun), terlalu banyak anak (> 4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<
2 tahun) (Dinkes provinsi Jawa Tengah,2010). Hal tersebut dilatar belakangi oleh
faktor lingkungan dan budaya serta faktor transportasi (Pusat Komunikasi Publik.
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator status kesehatan
masyarakat. Dewasa ini AKI di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara
ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007,
AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup. Penduduk
Indonesia pada tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan CBR 19,1 maka terdapat
4.287.198 bayi lahir hidup. Dengan AKI 228/100.000 KH berarti ada 9.774 ibu
meninggal per tahun atau 1 ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan dan nifas (DepKes RI, 2009). Berdasarkan kesepakatan global
(Milenium Development Goals) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu
menurun sebesar tiga perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal
itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi
102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH pada tahun
2015.
kasus dan karang turi ada 14 kasus. Kasus terbanyak yaitu usia >35 tahun ada 26
kasus, riwayat abortus ada 14 kaus, jumlah anak > 4 ada 10 kasus, anemia (Hb<11)
ada 9 kasus, KPD ada 7 kasus, riwayat SC ada 6 kasus dan usia muda ada 6 kasus.
Pada laporan ini akan membahas tentang faktor yang mempengaruhi terjadinya
epidemiologi.
Berdasarkan kajian di atas, dirasakan sangat perlu suatu upaya terpadu untuk
Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk lebih
Halmahera.
1.3 MANFAAT
mempengaruhinya.
mempengaruhinya.
resiko tinggi.
BAB II
ANALISA SITUASI
dan pelayanan kesehatan. Aspek Perilaku dan lingkungan dilakukan diamati dengan
Waktu pengamatan:
Nama : Ny. N
Umur : 17 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
A. ASPEK 1
kehamilannya
B. ASPEK 2
ANAMNESIS
muntah disangkal.
Riwayat haid :
- menarche : 13 tahun
-hamil : 28 minggu
1. 1,5tahun,laki-laki,aterm,partus
spontan,bidan,2800 gram
kali
sebelum hamil
Riwayat kb : (-)
Dahulu
keponakan pasien.
C. ASPEK 3
D. ASPEK 4
Lingkungan sosial :
tetapi jarang dibuka, jendela kedua berada dikamar tidur kakak pasien,
jendela ketiga berada dikamar pasien. Jendela kamar tidur terbuka namun
udara kurang leluasa masuk karena dekat sekali jaraknya dengan rumah
tetangga pasien. Lantai rumah terbuat dari kramik. Dinding rumah terbuat
dari tembok.
Luas rumah : 3m x 7m
Derajat Fungsional
ringan
4. Dalam keadaan tertentu masih mampu merawat diri, tapi sebagian besar
DERAJAT FUNGSIONAL : 2
ANAMNESIS KELUARGA
Genogram
Keterangan :
: Perempuan hidup
: Laki-laki meninggal
: Pasien perempuan
Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Pasien tinggal bersama ibu
keponakan.
Fase kehidupan keluarga
Ayah dan ibu pasien menikah saat usia 15 tahun, anak pertama laki-laki, anak
kedua perempuan. Pasien dan kakak pasien sekolah sampai lulus SLTP.
Pasien dan kakak pasien sudah menikah dan tinggal serumah lagi dengan
keluarga.
Sumber penghasilan keluarga berasal dari suami pasien dan kakak ipar
hidup.
Keluarga pasien terdiri dari ibu, suami pasien, anak pasien, kakak kandung,
anak usia muda menjadi aspek resiko bagi faktor yang mempengaruhi
Keadaan Lingkungan
masing 2 orang, hanya diisi bed tempat tidur dan lemari pakaian
jendela kamar tidur kakak dan pasien. Penerangan pada siang hari
berasal dari dari cahaya matahari yang masuk lewat pintu depan.
Teras4
5 1
1
1 1 3 2
Keterangan :
1. Kamar tidur
2. Kamar mandi
3. Dapur
4. Teras
5. Ruang keluarga
Pelayanan Kesehatan
Status praesens
Umur : 17 th
BB : 61 kg
TB : 151 cm
Kesadaran : komposmentis
Tanda Vital
Nadi : 88 x/menit, isi dan tegangan cukup
RR : 22 x/menit
Temperatur : 37,8 C
Keadaan tubuh
Anemik : (-)
Sianotik : (-)
Ikterik : (-)
Turgor : cukup
Tonus : normotoni
Oedema : (-)
Dyspnoe : (-)
Kepala : mesosefal
Dada
Paru
Inspeksi : simetris, statis, dinamis, retraksi (-)
Auskultasi
Jantung
), murmur(-).
Abdomen
Status obstetri :
Pemeriksaan :
gravidarum (+)
- palpasi :
bokong.
TFU : 27 cm
HIS : (-)
DJJ : 12-11-12
Superior Inferior
normal normal
+/+ +/+
Reflex
Reflex
patologis
BMI : 26,75
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
3 Diagnosis Holistik
a Aspek 1 Personal
- Keluhan : pusing
biasanya
- Diagnosis Banding :-
Lingkungan sosial :
beresiko tinggi terhadap keselamatan ibu saat bersalin, dan bayi yang
dilahirkan.
Derajat fungsional : 2
4. Diagnosis keluarga
ASPEK 1
Keluhan -
Harapan -
Kekhawatiran -
ASPEK 2
Diagnosis kerja -
Diagnosis -
banding
ASPEK 3
Faktor resiko -
internal
ASPEK 4
Faktor resiko -
eksternal
ASPEK 5
Derajat -
fungsional
5. Usulan Penatalaksanaan Komprehensif
1) Identifikasi Masalah
Dalam kasus ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan
pasien
ENVIRONMENT
HOST
1. Faktor sosial berkaitan dengan
1. Tingkat pengetahuan pasien yang
faktor pencetus kehamilan
kurang mengenai kehamilan resiko
resiko tinggi seperti
tinggi
a. tingkat pendidikan dan
2. Tingkat pengetahuan keluarga
pengetahuan warga tentang
mengenai kehamilan resiko tinggi.
kehamilan resiko tinggi
3. Pasien jarang mengikuti program di
b. Banyak ditemukan pasangan
posyandu tempat tinggal sekitar
usia muda disekitar lingkungan
mengenai penyuluhan tentang aspek
tempat tinggal pasien.
kehamilan
AGENT
Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus segera
ditanggulangi.
Masalah 1 2 3 4 5 TH (+)
1 + - + + 3
2 - + - 1
3 + + 2
4 - 0
5 0
TV (-) 0 0 2 0 2
TH (+) 3 1 2 0 0
Total 3 1 4 0 2
Tabel 2.2 Kriteria Seriously
Masalah 1 2 3 4 5 TH (+)
1 + - + + 3
2 - + + 2
3 + + 2
4 - 0
5 0
TV (-) 0 0 2 0 1
TH (+) 3 2 2 0 0
Total 3 2 4 0 1
Masalah 1 2 3 4 5 TH (+)
1 + - + + 3
2 - + + 2
3 + + 2
4 - 0
5 0
TV (-) 0 0 2 0 1
TH (+) 3 2 2 0 0
Total 3 2 4 0 1
Keterangan :
kehamilan
tinggi
1 3 3 3 9 II
2 1 2 2 5 III
3 4 4 4 12 I
4 0 0 0 0 V
5 2 1 1 4 IV
Urutan prioritas masalah
3. Pasien jarang mengkuti program penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi yang
4. Banyak ditemukan pasangan usia muda disekitar lingkungan tempat tinggal pasien
5. Faktor sosial berkaitan dengan faktor pencetus kehamilan resiko tinggi seperti :
Diperlukan
akan terjadi
pada
kehamilan
resiko tinggi
dll.
resiko kehamilan
ada
disekitar
tempat
tinggal.
terjadi kehamilan
kehamilan
resiko
tinggi.
lingkungan apabila
tempat reproduksi
waktunya.
kehamilan
resiko
tinggi
seperti :
tingkat
pendidikan
dan
pengetahua
n warga
tentang
kehamilan
resiko
tinggi
2) Intervensi
a Promotif
Patient centered
Family oriented
Community oriented
lebih besar terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama masa
b. Preventif
Patient centered
termasuk kehamilan resiko tinggi ( usia <20 tahun dan sudah hamil
yang ke 2)
Community oriented
c. Kuratif
Patient centered
1. Non medikamentosa
2. Medikamentosa
- Vit. C 1x1
Family oriented
Community oriented
d. Rehabilitatif
Patient centered
Family oriented
Community oriented
BAB III
PEMBAHASAN
ENVIRONMENT
HOST
1. Faktor sosial berkaitan dengan
1. Tingkat pengetahuan pasien yang kurang
faktor pencetus kehamilan
mengenai kehamilan resiko tinggi
resiko tinggi seperti
2. Tingkat pengetahuan keluarga mengenai
a. tingkat pendidikan dan
kehamilan resiko tinggi.
pengetahuan warga tentang
3. Pasien jarang mengikuti program di
kehamilan resiko tinggi
posyandu tempat tinggal sekitar mengenai
b. Banyak ditemukan pasangan
penyuluhan tentang aspek kehamilan
usia muda disekitar lingkungan
AGENT
munculnya demam tifoid pada pasien, analisis terhadap masalah tersebut didasarkan
Penyebab suatu penyakit (agent) adalah semua unsur atau elemen hidup
maupun tak hidup, bila diikuti dengan kontak yang efektif terhadap manusia yang
metazoa, bakteri, virus, jamur, dan riketsia. Penyebab kimia antara lain pestisida,
obat-obatan, limbah industri, zat-zat yang diproduksi oleh tubuh sebagai akibat
dari suatu penyakit misalnya pada diabetic asidosis, uremia. .(Bakti Husada,
2012). Penyebab nutrisi yang termasuk kategori ini adalah karbohidrat, protein,
vitamin, mineral, dan air. Kekurangan atau kelebihan zat tersebut dapat
dislokasi atau patah tulang. Penyebab fisik melalui radiasi, suhu udara,
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa agent (factor penyebab)
pada ibu hamil resiko tinggi adalah frekuensi ANC dan gizi pada ibu hamil.
Environment
lingkungan fisik, biologi, sosial, dan ekonomi. Lingkungan fisik meliputi kondisi
udara, musim, cuaca dan kondisi geografi serta geologinya. Lingkungan biologi
Indonesia dengan adat istiadat kebiasaan, kepercayaan dan lain sebagainya yang
adalah faktor perilaku dan non perilaku fisik, sosial ekonomi dan sebagainya,
ditunjukkan pada kedua faktor utama tersebut. (Eddy, 2002; Ditjen P2M & PL.
D, 2005; Simanjutak,2006).
Faktor pejamu antara lain usia, jenis kelamin, ras, social-ekonomi, status
4.1 Simpulan
1.1.1 Pengetahuan masyarakat masih kurang mengenai ibu hamil resiko tinggi.
1.1.2 Perilaku masyarakat sebagai pencetus faktor resiko karna rendahnya pendidikan
sehingga banyak remaja muda tidak meneruskan pendidikan dan memilih untuk
1.1.3 Faktor lingkungan seperti, kurangnya pengetahuan mengenai ibu hamil resiko
tinggi dan bahaya yang akan terjadi sehingga banyak remaja usia muda yang
menikah dibawah umur dan hamil dengan usia < 20 tahun yang termasuk dalam
5.2 Saran
5.2.1 Pasien dapat memahami pentingnya mengetahui apa itu yang dimaksud dengan
kehamilan resiko tinggi dan bagaimana cara menjaga kehamilannya supaya ibu
dan janin tetap sehat, menjaga pola makan (makan makanan yang bergizi),
PENUTUP
bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, khususnya
yang kelak akan terjun di masyarakat sebagai Health Provider, Decision Maker, dan
kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam usaha
Bakti Husada, 2012, Konsep Dasar Epidemiologi, Modul Pelatihan Jarak jauh Asisten
Epidemiologi Lapangan.
Departemen Kesehatan RI., 2009, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
dan Anak (PWS-KIA). Dirjen Binkesmas. Jakarta.
Hammoudeh W., Mataria A., Wick L. & Giacaman R. (2009) In Search of Health:
Quality of Life Among Postpartum Palestinian Women. Expert Rev.
Pharmacoeconomics Outcomes Res., 9(2): 123-132.
Hanifa W, Saifudin AB, Rochimhadli T, 2004, Ilmu Kebidanan Ed.2, Bina Pustaka, Jakarta
Harrison, K.A. Child bearing, Health and social prioritirs. A survey of 22,774 consecutive
birth in Zaria, Northen, Nigeria. British Journal of Obstetries and Gynecology,
2002,
Maulana, Heri, d.j. 2009, Promosi Kesehatan, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 183.
Moerman, M.L. Growth of the birth canal in adolescent girls, Amirican Journal of
Pauline Mc.Call Sellers; Midwifery, A tekbook and reference Book for Midwifery in
Southern Africa, Volume II Complication in Childbirth, 2008