Anda di halaman 1dari 4

Lembaga Kliring dan Penjamin

Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP) adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian Transaksi bursa. Lembaga kliring juga bias disebut clearing house yaitu bentuk kerjasama
bank-bank suatu kota dengan membentuk pusat penagihan yang bertujuan untuk mempermudah
pertukaran cek, wesel, surat utang, atau bentuk lainnya. Lembaga yang mengatur tata cara dan
menyelenggarakan kliring atas cek dan surat-surat berharga dari anggota peserta kliring, Lembaga ini
juga merumuskan kebijakandan peraturan untuk kepentingan para anggotanya dan saat ini di Indonesia
Lembaga kliring dilakukan oleh Bank Indonesia.
Kliring transaksi bursa adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi
bursa. Penjaminan transaksi bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi
anggota anggota bursa efek yang timbul dari transaksi bursa. Kegiatan kliring akan menghasilkan Daftar
Hasil Kliring (DHK), yang akan dikirimkan ke AK sebagai tagihan atas transaksi yang sudah dilakukan dan
wajib diselesaikan sesuai jangka waktu penyelesaian.
Proses kliring dilakukan atas produk yang ditransaksikan di bursa efek, seperti :
a. Ekuiti (Saham, Waran, HMETD, Reksadana ETF)
b. Surat Utang (Obligasi Korporasi, Surat Utang Negara, Sukuk Korporasi, Surat Berharga Syariah
Negara, Efek Beragun Aset)
c. Derivatif (Kontrak Berjangka Indeks Efek-KBIE dan Kontrak Opsi Saham-KOS)
Metode kliring yang tersedia ada 2 jenis yakni:
 Netting adalah pemenuhan hak dan kewajiban AK dengan menyerahkan atau menerima
sejumlah efek tertentu yang ditransaksikan dan untuk menerima atau membayar sejumlah
uang untuk seluruh efek yang ditransaksikan.
 Per Transaksi (trade for trade – TFT) adalah pemenuhan hak dan kewajiban AK untuk setiap
transaksi oleh AK jual dan AK beli yang dilakukan secara langsung atas efek yang
ditransaksikan.

1. Kliring Transaksi Ekuiti


Pemenuhan kewajiban AK kepada KPEI, dilakukan dengan pemindahbukuan efek dan atau uang ke Rek
Serah Terima (Rek 002) AK, dan juga pemenuhan kewajiban nasabah AK kepada AK yang bersangkutan,
KPEI melakukan pemindahbukuan efek dan atau uang dari Sub Rekening Efek Jaminan (Sub Rek 004)
nasabah AK ke Rekening Serah Terima (Rek 002) AK yang bersangkutan paling lambat jam 12.15 WIB
pada tanggal penyelesaian.
Pemenuhan hak AK oleh KPEI, dilakukan dengan pemindahbukuan efek dan atau uang ke
Rekening Serah Terima (Rek 002) AK, dan juga pemenuhan hak nasabah AK dari AK yang bersangkutan,
KPEI melakukan pemindahbukuan efek dan atau uang dari Rekening Serah Terima (Rek 002) AK ke Sub
Rekening Efek Jaminan (Rek 004) nasabah AK yang bersangkutan paling lambat jam 13.30 WIB pada
tanggal penyelesaian.
 Jika terdapat AK yang tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah
efek ke KPEI pada tanggal penyelesaian, maka AK tersebut dapat melakukan beberapa
alternatif dibawah ini: Melakukan transaksi pinjam meminjam efek ke KPEI
 Melakukan transaksi beli dengan efek yang sama di pasar tunai yang jatuh tempo
penyelesaiannya pada tanggal yang sama dengan transaksi di pasar reguler 3 hari bursa
sebelumnya
 Mengganti kewajibannya menjadi serah uang pengganti (disebut dengan Alternate Cash
Settlement – ACS) sebesar 125% dari harga tertinggi efek yang tidak dapat diserahkan.
Harga tertinggi diperoleh dari harga efek saat T+0 sesi 1 dan sesi 2 serta T+3 sesi 1,
dipilih mana yang tertinggi diantara ketiga harga tersebut.
Dalam melakukan kliring transaksi ekuiti, KPEI menggunakan aplikasi web e- CLEARS. e-CLEARS
mempunyai kemampuan menyediakan informasi hasil kliring dari level AK sampai dengan level nasabah.
1. Kliring Transaksi Ekuiti
Pemenuhan kewajiban AK kepada KPEI, dilakukan dengan pemindahbukuan efek dan atau uang
ke Rek Serah Terima (Rek 002) AK, dan juga pemenuhan kewajiban nasabah AK kepada AK yang
bersangkutan, KPEI melakukan pemindahbukuan efek dan atau uang dari Sub Rekening Efek Jaminan
(Sub Rek 004) nasabah AK ke Rekening Serah Terima (Rek 002) AK yang bersangkutan paling lambat jam
12.15 WIB pada tanggal penyelesaian.
Pemenuhan hak AK oleh KPEI, dilakukan dengan pemindahbukuan efek dan atau uang ke
Rekening Serah Terima (Rek 002) AK, dan juga pemenuhan hak nasabah AK dari AK yang bersangkutan,
KPEI melakukan pemindahbukuan efek dan atau uang dari Rekening Serah Terima (Rek 002) AK ke Sub
Rekening Efek Jaminan (Rek 004) nasabah AK yang bersangkutan paling lambat jam 13.30 WIB pada
tanggal penyelesaian.
Jika terdapat AK yang tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah efek ke
KPEI pada tanggal penyelesaian, maka AK tersebut dapat melakukan beberapa alternatif dibawah ini:
 Melakukan transaksi pinjam meminjam efek ke KPEI
 Melakukan transaksi beli dengan efek yang sama di pasar tunai yang jatuh tempo
penyelesaiannya pada tanggal yang sama dengan transaksi di pasar reguler 3 hari bursa
sebelumnya
 Mengganti kewajibannya menjadi serah uang pengganti (disebut dengan Alternate Cash
Settlement – ACS) sebesar 125% dari harga tertinggi efek yang tidak dapat diserahkan.
Harga tertinggi diperoleh dari harga efek saat T+0 sesi 1 dan sesi 2 serta T+3 sesi 1,
dipilih mana yang tertinggi diantara ketiga harga tersebut.
Dalam melakukan kliring transaksi ekuiti, KPEI menggunakan aplikasi web e- CLEARS. e-CLEARS
mempunyai kemampuan menyediakan informasi hasil kliring dari level AK sampai dengan level nasabah.

3. Kliring dan Penyelesaian Transaksi Derivatif


Pemenuhan kewajiban AK kepada KPEI dengan menyediakan dana di Rekening Jaminan Kontrak
Berjangka dan Opsi paling lambat jam 12.00 WIB pada tanggal penyelesaian. Sedangkan pemenuhan
kewajiban nasabah AK kepada AK yang bersangkutan, dilakukan dengan menyediakan dana di Sub
Rekening Jaminan Kontrak Berjangka dan Opsi oleh nasabah AK yang bersangkutan paling lambat jam
12.00 WIB.
Pemenuhan hak AK oleh KPEI, dilakukan dengan pemindahbukuan dana ke Rekening Jaminan
Kontrak Berjangka dan Opsi AK paling lambat jam 14.30 WIB pada tanggal penyelesaian. Sedangkan
pemenuhan hak nasabah AK yang bersangkutan, KPEI melakukan pemindahbukuan dana ke Sub
Rekening Jaminan Kontrak Berjangka dan Opsi Nasabah AK yang bersangkutan paling lambat pukul
14.30 WIB pada tanggal penyelesaian.
Jika AK tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban kepada KPEI pada tanggal dan
waktu penyelesaian, KPEI akan memberikan status gagal bayar dan memberlakukan mekanisme
pembatasan transaksi kepada AK dan AK dimintakan untuk melakukan transaksi saling hapus.
Transaksi saling hapus adalah transaksi yang dilakukan oleh AK untuk menyelesaikan kontrak dengan
posisi berlawanan, baik itu jual maupun beli derivatif (khususnya Kontrak Berjangka). Transaksi tersebut
bertujuan untuk mengurangi risiko dari outstanding position dari AK yang bersangkutan. Setelah itu,
pada sore hari pada tanggal penyelesaian KPEI akan menjalankan likuidasi paksa kontrak atas sisa
outstanding position AK tersebut.
Proses kliring dan penyelesaian transaksi derivatif dilakukan dengan menggunakan aplikasi web
Sistim Kliring Derivatif (SKD). SKD mempunyai kemampuan menyediakan informasi hasil kliring dari level
AK sampai dengan level nasabah.
4. Transaksi Pinjam Meminjam Efek (PME)
Pinjam Meminjam Efek adalah peralihan (peminjaman) hak guna efek sementara dari pemberi pinjaman
(lender) ke peminjam (borrower) dalam periode tertentu. Terdapat dua jenis PME, yakni PME Reguler
dengan mekanisme perhitungan imbalan jasa bersifat tetap (fixed fee rate) dan PME Front End dengan
perhitungan imbalan jasa ditetapkan melalui proses tawar menawar (bid offer fee rate). Perhitungan
imbalan jasa dilakukan secara harian pada akhir hari (End of Day-EoD). Kedua jenis PME ini juga
dibedakan berdasarkan waktu pengembalian pinjaman yakni pinjaman Open Term dan pinjaman Fixed
Term. Pada jenis pinjaman open term, lender dan borrower dapat melakukan pengembalian sebelum
jatuh tempo. Sebaliknya dengan pinjaman fixed term, lender dan borrower tidak dapat melakukan
pengembalian sebelum jatuh tempo.
Dalam mekanisme PME, baik pinjaman open term maupun pinjaman fixed term, apabila
borrower tidak dapat mengembalikan pinjaman pada tanggal jatuh tempo atau tidak dapat
menyerahkan efek yang dipinjamkan (manufactured dividen), maka borrower harus membayar Non-
Reimbursement Compensation (NRC) sebesar 125% dari harga tertinggi saham yang dipinjam. Harga
tertinggi diperoleh dari harga efek saat T+0 sesi 1 dan sesi 2 serta T+3 sesi 1, dipilih mana yang tertinggi
diantara ketiga harga tersebut.
Untuk menghindari potensi kegagalan AK dalam menyerahkan saham untuk penyelesaian transaksi
bursa, KPEI menyediakan layanan jasa PME. Selain membantu pemenuhan serah saham, layanan ini juga
berfungsi untuk mendukung strategi transaksi short selling, margin trading, dan sebagai pendapatan
tambahan untuk investasi jangka panjang bagi pihak yang meminjamkan. Proses transaksi layanan PME
dilakukan dengan menggunakan sistem e-CLEARS dan aplikasi Front End.

Anda mungkin juga menyukai