1, 2010
Abstract
51
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
mempunyai sifat hidrofilik, memiliki daya dalam lemari pengering selama ± 6 jam
lekat yang tinggi dalam pembuatan sediaan dengan suhu 40◦C, sampai granul kering.
mukoadhesif. Dalam sediaan bukal
mukoadhesif, Na-CMC juga berperan Uji Daya Penyerap Cairan (Halim, 1997)
sebagai bahan tambahan yang berfungsi Pengukuran daya penyerapan cairan dari
untuk melindungi perlekatan produk dengan masing-masing formula granul mukoadhesif
jaringan tubuh dari kerusakan, sedangkan dengan menggunakan alat Enslin yang
Gom arab mudah larut dalam air, sehingga dimodifikasi. Caranya bahan yang akan
polimer ini akan mampu menyerap air yang digunakan ditimbang sebanyak 1 gram,
lebih banyak dan melekat lebih kuat kemudian dimasukkan aquadest ke dalam
(Chandikya, 2009; Agoes, 2001). pipet ukur sampai tanda batas dengan
menggunakan suntik injeksi, sampel yang
Metode Penelitian telah ditimbang diletakkan di atas corong
. Hirsch dan disebarkan merata. Kemudian
Alat dicatat jumLah air (mL) yang diserap tiap
Spektrofotometer UV (UV-1700 Pharma selang waktu 5 menit dengan membaca skala
Spec), ayakan vibrasi, alat ukur kecepatan pada alat, amati sampai 1 jam. Kemudian
disolusi (Pharma Test PT-DT7), alat masukkan ke dalam kurva hubungan antara
mukoadhesif, fotomikroskop, tap volumetri, jumLah air (mL) yang diserap terhadap
pH meter, alat Enslin yang telah waktu (menit).
dimodifikasi.
Bahan
Parasetamol (Brataco), Natrium
Karboksimetilselulosa (Brataco), Gom arab
(Brataco), Avicel PH 102 (Brataco), NaOH
(Brataco), Metanol (Brataco), Parafin cair
(Brataco), Etanol, Kalium Dihidrogen
Fosfat, aquadest, membran parafilm,
membran mukosa usus halus kelinci. Gambar 1. Alat enslin yang Dimodifikasi
Formulasi Granul (Halim, 1997).
Tabel I. Formulasi Granul Mukoadhesif
Parasetamol Penetapan Kadar (Departemen
Kesehatan, 1995)
Formula JumLah (gram) Ditimbang granul setara dengan 120 mg
Bahan F1 F2 F3 F4 parasetamol, dimasukkan dalam labu
Parasetamol 100 100 100 100 ukur 500 mL, larutkan dalam 10 mL
Avicel PH 102 30 30 30 30 metanol P, encerkan dengan aquadest
Na-CMC 70 50 30 20 sampai tanda dan campur homogen.
Gom arab - 20 40 50 Kemudian dipipet 5 mL larutan tersebut
dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100
Pembuatan Granul Mukoadhesif (Agoes, mL, encerkan dengan aquadest sampai
2001) tanda dan campur homogen. Ukur
Granul mukoadhesif dibuat dengan serapan larutan uji pada panjang
formulasi 4 formula, dibuat sebanyak 200 gelombang serapan maksimum yang
gram dan masing-masing formula didapat dengan menggunakan
mengandung Avicel PH 102 sebagai pengisi spektrofotometer UV, dan sebagai blanko
dan variasi Na-CMC dan Gom Arab dalam digunakan aquadest, perlakuan yang
berbagai pembanding. Pembuatan granul sama dilakukan terhadap tiap-tiap
dilakukan secara granulasi basah. Caranya formula dan dihitung persentase kadar
dengan membuat mucilago terlebih dahulu parasetamol dalam granul mukoadhesif.
dari zat pengikat, kemudian campurkan Evaluasi Granul Mukoadhesif (Halim,
semua bahan kedalam lumpang aduk hingga 1991)
homogen kemudian masukkan mucilago 1) Bobot jenis nyata
sedikit-demi sedikit sampai terbentuk massa Di timbang granul yang sudah kering
yang bisa dikepal. Kemudian diayak dengan sebanyak 30 gram (W), dimasukkan
ayakan mesh 16, tebarkan secara merata kedalam gelas ukur 250 mL dan
diatas alumunium voil dan masukkan ke permukaan atas serbuk diratakan, dicatat
52
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
volumenya (Vo), dan bobot jenis nyata Profil Disolusi (Departemen Kesehatan,
dapat dihitung dengan persamaan: 1995)
nyata = Vo
W Profil disolusi menggunakan larutan dapar
fosfat pH 5,8 sebagai medium disolusinya
2) Bobot jenis mampat
sebanyak 900 mL dan metode yang
Sebanyak 30 gram serbuk (W)
digunakan adalah metode dayung.
dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 mL
Langkah kerja:
kemudian diberikan hentakan sebanyak
a. Media disolusi larutan dapar fosfat pH 5,8
1250 kali dan dibaca volume serbuk
dibuat sebanyak 1 liter, dengan cara
(Vt1), kemudian diulangi hentakan
mencampurkan 250 mL Kalium
sebanyak 1250 kali, dicatat volumenya
dihidrogen fosfat 0,2 M ditambahkan 18
(Vt2). Jika selisih Vt1 dan Vt2 tidak
mL NaOH 0,2 N kemudian diencerkan
melebihi dari 2 mL, maka dapat dipakai
dengan air bebas CO2, pH larutan ini
Vt1. Bobot jenis mampat ( mampat)
diatur hingga pH 5,8 ± 0,05 dengan
dapat dihitung dengan persamaan:
W
penambahan NaOH 0,2 N dan dicukupkan
mampat = volume hingga 1 liter.
Vt1
b. 900 mL larutan dapar fosfat pH 5,8
3) Bobot jenis benar dimasukkan ke dalam masing-masing labu
Bobot jenis benar () diukur dengan disolusi.
menggunakan piknometer. Piknometer c. Alat disolusi dipasang, biarkan media
kosong yang telah diketahui volumenya disolusi hingga suhu 37º ± 0,5º dengan
(a), piknometer kosong ditimbang (b), pemanasan pada penangas air bertermostat.
kemudian diisi dengan paraffin cair dan d.Masing-masing granul dimasukkan ke
ditimbang (c), bobot jenis paraffin cair dalam alat, gelembung udara dihilangkan
dapat dihitung dengan persamaan: dari permukaan sediaan yang diuji.
e. Alat dijalankan dengan laju kecepatan 50
c-b
= rpm.
a
Selanjutnya sebanyak 1 gram serbuk f. Pengambilan sampel 5 mL dilakukan pada
dimasukan ke dalam piknometer tersebut menit ke : 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45,
dan ditimbang beratnya (d), kemudian 50, 55, dan 60.
didalamnya ditambahkan paraffin cair g.Posisi pengambilan sampel pada daerah
sampai kira-kira setengahnya, kemudian pertengahan antara permukaan media
ditutup dan dibiarkan selama 15 menit disolusi dan bagian atas dari daun alat
sambil digoyang-goyang. Setelah itu dayung tidak kurang 1 cm dari dinding
ditambahkan paraffin cair hingga wadah.
piknometer penuh, ditutup dan ditimbang h.Setiap larutan yang diambil diganti
kembali sehingga medium tetap
beratnya (e), bobot jenis benar ( benar)
berjumLah 900 mL.
dapat dihitung dengan persamaan:
i.Larutan 5 mL yang diambil kemudian
d–b
benar = x diukur serapannya pada panjang
(d – b) + (c – e)
gelombang maksimum dengan
4) Faktor Hausner spektrofotometer UV. Perlakuan yang
Faktor Hausner (FH) merupakan sama dilakukan terhadap tiap-tiap formula
perbandingan antara bobot jenis mampat dan dihitung persentase zat terdisolusi.
dan bobot jenis nyata, dapat dihitung
dengan persamaan :
mampat Model Pelepasan Parasetamol dari
FH = Granul Mukoadhesif (Shargel, 2005)
nyata
Model kinetika Pelepasan Parasetamol
5) Kompresibilitas
dianalisis dengan menggambarkan persen
Kompresibilitas (Kp) dapat dihitung
zat terdisolusi terhadap waktu diperoleh
dengan persamaan:
garis lurus untuk kinetika pelepasan orde 0,
mampat - nyata
KP = x 100% sedangkan kinetika menurut persamaan orde
mampat 1 antara logaritma % zat aktif tertinggal
6) Porositas (∑) terhadap waktu diperoleh garis lurus,
Porositas dapat dihitung dengan higuchi hubungan antara akar kuadrat waktu
persamaan : dengan % zat terdisolusi diperoleh garis
nyata
∑ =1- x 100 % lurus, dan persamaan korsmeyer peppas
benar
hubungan antara logaritma waktu dengan
53
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
Hasil
3
Jumlah air yang diserap
2,5
2 Parasetamol
(mL)
1,5 Formula 1
1 Formula 2
0,5
Formula 3
0
Formula 4
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Waktu (menit)
54
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
% granul yang
Diameter ayakan tertinggal pada
Formula (μm) ayakan % Kumulatif
1 2000 81,3 81,3
1000 14,2 95,5
600 0,8 96,3
425 1,5 97,8
250 0,8 98,6
212 0,6 99,2
150 0,4 99,6
125 0,4 100
2 2000 82,2 82,2
1000 11,3 93,5
600 2 95,5
425 1,6 97,1
250 0,8 97,9
212 1 98,9
150 0,6 99,5
125 0,5 100
3 2000 86 86
1000 8,4 94,4
600 1,5 95,9
425 1,2 97,1
250 0,8 97,9
212 1,2 99,1
150 0,5 99,6
125 0,4 100
4 2000 82,3 82,3
1000 11,4 93,7
600 2,2 95,9
425 1,4 97,3
250 1 98,3
212 1,1 99,4
150 0,4 99,8
125 0,2 100
55
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
1.00 A
243,5 0,786
0.600 A
0.400 A
0.200 A
Tabel III. Hasil penentuan persen penetapan kadar Parasetamol dalam granul mukoadhesif
56
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
57
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
1.00 A
λ Maks ABS
0.800 A
243,0 0,858
0.600 A
0.400 A
0.200 A
20
% terdisolusi
15
Formula 1
10
Formula 2
5
Formula 3
0 Formula 4
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Waktu (menit)
120
100
% Terdisolusi
80
60
40
20
0
5 10 15 20 25 30
Waktu (menit)
58
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
Tabel V. Hasil uji bioadhesif in vitro dari granul terhadap usus kelinci
59
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
Pemeriksaan distribusi ukuran granul Penetapan kadar zat aktif dari granul
menggunakan ayakan bertingkat, tujuan mukoadhesif dilakukan sesuai metoda
pemeriksaan distribusi ukuran granul adalah spektrofotometer UV. Dari hasil yang
untuk melihat keseragaman dari ukuran didapatkan dapat dilihat bahwa granul
granul, diharapkan ukuran granul tidak mukoadhesif yang dibuat memiliki
terlalu berbeda karena berhubungan dengan persentase zat aktif yang memenuhi
sifat alir granul, dimana pada evaluasi ini persyaratan sesuai dengan Farmakope
memperlihatkan ukuran granul yang terletak Indonesia edisi IV, dimana persen penetapan
pada 2000 µm, 1000 µm, 600 µm, 425 µm, kadar parasetamol paling besar terdapat pada
355 µm, 212 µm, 150 µm, 125 µm, 90 µm. formula 2 yaitu 49,1908% hal ini dapat
Pada evaluasi ini fraksi terbesar berada pada disebabkan karena gom arab mengikat erat
ukuran 2000 µm untuk masing-masing zat aktif sehingga menghasilkan granul yang
formula, sedangkan hasil luas permukaan keras, sedangkan pada formula 1 persen
spesifik granul dapat dilihat pada tabel VII. penetapan kadar parasetamol yaitu
Luas permukaan spesifik granul yang paling 40,6151% ini disebabkan karena sifat Na-
besar adalah formula 3 yaitu 24,47 CMC apabila berkontak dengan air
cm2/gram, formula 4 yaitu 23,56 cm2/gram, mempunyai daya mengembang yang lebih
formula 1 yaitu 23,11 cm2/gram, sedangkan besar dan mengakibatkan zat aktif
luas partikel yang paling kecil adalah parasetamol mungkin sebagian larut pada
formula 2 yaitu 19,64 cm2/gram. Pada saat pembuatan granul sehingga dapat
penelitian ini dilakukan distribusi ukuran menggurangi kadar Parasetamol dalam
granul terutama digunakan untuk pemilihan granul.
ukuran granul yang seragam yang akan Pada formula 1 hasil evaluasi bobot jenis
digunakan untuk uji bioadhesif in vitro nyata yang didapat adalah 0,4691 g/mL,
(Agoes, 2001). formula 2 adalah 0,464 g/mL, formula 3
adalah 0,4246 g/mL, dan formula 4 adalah
Penetapan kadar zat aktif dalam granul 0,4646 g/mL. Hasil evaluasi bobot jenis
parasetamol dilakukan menurut prosedur mampat pada formula 1 adalah 0,5189 g/mL,
yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi formula 2 adalah 0,5234 g/mL, formula 3
IV, yaitu menggunakan spektrofotometer adalah 0,4789 g/mL, dan formula 4 adalah
UV dengan medium aquadest. Sebelum 0,5057 g/mL, kemudian hasil evaluasi bobot
dilakukan penetapan kadar, dilakukan jenis benar pada formula 1 adalah 1,156
terlebih dahulu penetapan panjang g/mL, formula 2 adalah 1,3771 g/mL,
gelombang serapan maksimum parasetamol formula 3 adalah 1,3697 g/mL, dan formula
dalam medium aquadest. Larutan induk yang 4 adalah 1,3376 g/mL, dari data-data
digunakan pada penetapan kadar ini adalah tersebut dapat ditentukan nilai faktor
0,05 µg/mL. Dari pengamatan panjang hausner, kompresibilitas dan porositas.
gelombang yang didapat adalah 243,5 nm
terdapat pada konsentrasi 12 µg/mL, Faktor hausner merupakan perbandingan
panjang gelombang serapan maksimum antara bobot jenis mampat dan bobot jenis
parasetamol yang didapat hanya sedikit nyata, menurut literatur nilai faktor hausner
perbedaannya dengan panjang gelombang sebaiknya mendekati 1,25 g/mL berarti
dalam Farmakope Indonesia edisi IV yaitu mempunyai sifat alir yang bagus. Pada
244 nm. Perbedaan ini masih memenuhi formula 1 hasil evaluasi faktor hausner
persyaratan yaitu tepat pada atau dalam adalah 1,1062 g/mL, formula 2 dan formula
batas 2 nm dari panjang gelombang yang 3 adalah 1,128 g/mL, sedangkan formula 4
ditentukan (Departemen Kesehatan, 1995). adalah 1,0899 g/mL, pada hasil evaluasi
Perbedaan ini biasanya disebabkan karena faktor hausner tersebut masing-masing
perbedaan sensitifitas alat dan perlakuan formula memenuhi persyaratan, dan dapat
selama pengerjaan. Kurva kalibrasi disimpulkan bahwa masing-masing formula
diperoleh dengan cara membuat larutan mempunyai sifat alir granul yang bagus
parasetamol dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, (Halim, 1991).
10, 12 µg/mL dan diukur serapannya pada
panjang gelombang maksimum. Persamaan
60
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
61
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 2, No. 1, 2010
2. Dari pengujian profil disolusi Deshpande, A.A., Shah, N.H., Rhodes, C.T.,
parasetamol diketahui bahwa Formula 2 & Malick, W., 1997, Development of
memiliki persentase disolusi yang paling a Novel Controlled Release System
bagus yaitu sebesar 15,015%. for Gastric Retention, Pharm. Res.
3. Kombinasi polimer Na-CMC dan Gom 14:6, 815-819.
arab dapat digunakan sebagai polimer
bioadhesif karena menunjukkan hasil Halim, A, 1991, Teknologi Partikel,
yang memenuhi persyaratan pada uji Universitas Andalas, Padang.
bioadhesif.
Halim, A, 1997, Penelitian Terhadap Daya
Daftar Pustaka Penyerapan Cairan, Beberapa tepung
yang Digunakan dalam Bidang
Agoes, G., 2001, Sistem Penghantaran Obat Farmasi, Jurnal Penelitian dan
Mukoadhesif. Desain bentuk Sediaan Pengabdian Masyarakat, No.6,
Obat, Bandung: Institut Teknologi Januari, 83.
Bandung.
Indrawati, T., dkk, 2005, Uji Daya Lekat
Ansel, H.C, 1989, Pengantar Sediaan Mukoadhesif secara In Vitro
Farmasi edisi 4, Penerjemah: Farida beberapa Eksipien Polimer Tunggal
Ibrahim, Universitas Indonesia Press, dan Kombinasinya pada Lambung
Jakarta. dan Usus Tikus, Jurnal Matematika
dan Sains, FMIPA, 10, 2, 45-51.
Bhabani S Nayak, Sunil K Ghosh, and
Tripati B Patro, 2009, Preparation Lachman, L., H.A. Lieberman dan J.L.
and Characterization of Famotidine Kanig, 1994, Teori dan Praktek
Microcapsule Employing Farmasi Industri II edisi III,
Mucoadhesive Polymers in diterjemahkan oleh Siti Suyatmi,
Combination to Enhance Gastro Universitas Indonesia, Jakarta.
Retention for Oral Delivery,
International Journal of Pharmacy Shargel, L., 2005, Biofarmasetika dan
and Pharmaceutical Sciences, Vol.1, Farmakokinetika Terapi edisi 2,
Issue 2, Oct-Dec. Airlangga, Surabaya.
Chandikya, F, N,M., 2009, Formulasi Patch Tjay, T., H. dan Kirana R, 2002, Obat-obat
Mukoadhesif Propranololhidroklorida Penting, Khasiat, Penggunaan, dan
Pengaruh Perbandingan Konsentrasi Efek Sampingnya edisi V, PT Elex
Natrium Karboksimetilselulosa dan Media Komputindo Kelompok
Polivinil Pirolidon terhadap Sifat Gramedia, Jakarta.
Fisik Patch dan Pelepasan Obat.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
62