Attachment
Attachment
BIODIVERSITAS
Disusun Oleh :
halaman
DAFTAR ISI ...................................................................................................... i
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan............................................................................ 2
C. Manfaat Penulisan.......................................................................... 2
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi,
namun akhir-akhir ini keanekaragaman hayati di Indonesia mulai berkurang akibat
adanya kerusakan habitat, pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan, dan
pencemaran lingkungan. Salah satu organisme eksotis yang terdapat dalam
direktori kekayaan biodiversitas Indonesia adalah tanaman anggrek. Menurut
Trust dan Comber (1990), di Indonesia terdapat lebih dari 5000 jenis anggrek dan
bahkan lebih besar dari jumlah tersebut jika ditotal dengan spesies yang belum
teridentifikasi.
Salah satu jenis spesies anggrek eksotis yang bernilai ekonomi tinggi dan
terancam keberadaannya di alam adalah anggrek hitam (Coelogyne pandurata
Lindl.). Anggrek hitam merupakan salah satu jenis anggrek alam yang berasal dari
Kalimantan, bunganya berbau harum lembut dan lama mekar bunga sekitar 5-6
hari (Sastrapradja et al., 1976). Anggrek ini hanya tumbuh di daerah tertentu di
pulau Kalimantan dan dijadikan sebagai maskot flora di propinsi Kalimantan
Timur karena keindahan dan keunikannya .
Seiring dengan perkembangan waktu, keberadaan anggrek hitam di alam
kian terancam. Kebakaran hutan yang terjadi hampir sepanjang tahun merupakan
ancaman serius akan keberadaannya. Selain itu faktor antropogenik juga
menyebabkan keberadaan spesies ini kian terancam. Seperti eksploitasi sumber
daya alam dari hutan, pembukaan lahan perkebunan, pencurian benih, hingga
dampak negatif sampah dari ekowisata.
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui status anggrek
hitam di alam beserta faktor-faktor yang dapat mengancam populasinya. Untuk itu
kami tertarik untuk menyusun sebuah makalah tentang anggrek hitam sebagai
sumber tambahan informasi agar upaya penyelamatan spesies ini dapat
dimaksimalkan.
1
B. Tujuan Penulisan
Untuk menginformasi dan mengedukasi masyarakat umum tentang
keberadaan anggrek hitam di alam liar.
C. Manfaat Penulisan
Sebagai sumber bahan bacaan atau sumber informasi tentang anggrek
hitam agar penyebab-penyebab ancaman terhadapnya dapat diketahui
sehingga upaya pelestarian anggrek hitam dapat dimaksimalkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Salah satu jenis spesies anggrek eksotis yang bernilai ekonomi tinggi dan
terancam keberadaannya di alam adalah anggrek hitam (Coelogyne pandurata
Lindl.). Anggrek hitam merupakan salah satu jenis anggrek alam yang berasal dari
Kalimantan, bunganya berbau harum lembut dan lama mekar bunga sekitar 5-6
hari (Sastrapradja et al., 1976). Anggrek ini hanya tumbuh di daerah tertentu di
pulau Kalimantan dan dijadikan sebagai maskot flora di propinsi Kalimantan
Timur karena keindahan dan keunikannya . Berikut merupakan klasifikasi dari
tanaman anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.):
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordi :Asparagales
Famili : Orchidaceae
Genus : Coelogyne
Spesies : Coelogyne pandurata
(Trust dan Comber, 1990)
4
Gambar 2. Sketsa utuh habitus Anggrek hitam (Coelogyne pandurata
Lindl.)
Anggrek secara umum memiliki buah dengan biji yang tidak sempurna
(tidak terdapat endosperm) sehingga tingkat reproduksi anggrek di alam
bergantung pada banyak faktor, salah satu faktor terpenting adalah keberadaan
mikoriza (orchid mycorhiza) (Arditti dan Ernts, 1992). Keberadaan anggrek yang
melimpah di alam menandakan bahwa ekosistem pada wilayah tersebut masih
alami, seimbang, dan terjaga.
B. Status Konservasi
5
jenis). Apendiks II adalah daftar jenis yang tidak terancam kepunahan, tapi akan
terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan (32.500
jenis). Apendiks III adalah daftar jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di
negara tertentu dalam batas-batas kawasan habitatnya, dan suatu saat peringkatnya
bisa dinaikkan ke dalam Apendiks II atau Apendiks I (300 jenis) (Mar &
Corymborkis, 2015).
Status semua koleksi anggrek di beberapa Kebun Raya di Indonesia
menurut CITES (2014) adalah masuk dalam kategori Apendiks II. Jenis-jenis
anggrek yang dilindungi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dapat
dilihat pada Tabel 2. Status konservasi koleksi anggrek hitam (Coelogyne
pandurata) termasuk dalam kategori Apendiks I (Mar & Corymborkis, 2015).
6
C. Ancaman
D. Upaya Konservasi
7
Metode konservasi lainnya yang dapat dilakukan dengan cara konservasi
sumber daya genetik yaitu dapat dilakukan secara in situ melalui teknik kultur in
vitro. Upaya penyelamatan dan perbanyakan anggrek hitam dengan teknik kultur
in vitro dipilih karena memiliki beberapa keunggulan yaitu perbanyakan eksplan
secara cepat, pelestarian plasma nutfah, dan kemudahan memperbanyak tanaman
yang sulit diperbanyak secara konvensional (Claudia, Astarini, & Sudirga, 2013).
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Arditti, J. and R. Ernts. 1992. Micropropagation of Orchids. Irvine: Department
of Developmental and Cell Biology,University of California
Trust, B. M. and Comber, J. B. 1990. Orchid of Java. Bangkok: Charoen Silp
Press.
Herlina. 2012. Konservasi Anggrek Phalaenopsis dengan Perbanyakan Biji Secara
In Vitro. Iptek Hortikultura. 8: 29-35
Sastrapradja, S. Nasution, R.E. Irawati, Soerojo, L. Imelda, M. Idris, S.
Soerohaldoko, S. dan Roedjito, W. 1976. Anggrek Indonesia. Bogor.
Lembaga Biologgi Nasional-LIPI
Solihah, S. M. 2015. Koleksi, Status dan Potensi Anggrek di Kebun Raya Liwa.
Warta Kebun raya. 13(1).p. 15-23
Claudia, V., Astarini, I. D. A. A. Y. U., & Sudirga, S. K. (2013). Uji viabilitas
benih anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) dengan masa simpan
yang berbeda. Jurnal Simbiosis, 1(September), 79–84.
Hitam, A. (2011). Anggrek Hitam, 1–2.
Mar, S., & Corymborkis, B. (2015). Koleksi , Status Dan Potensi Anggrek, 13(1),
15–23.
10