LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN
(Pengecilan Ukuran)
Oleh :
Nama : Siti Sarah Sidabalok
NPM : 240110150093
Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 5 Oktober 2017
Waktu/Shift : 15.00-17.00 WIB/B1
Co.Ass : 1. Adryani Tresna W.
2. Bintari Ayuningtyas
3. Eki Dwiyan Saputra
4. Mizanul Hakam
2.5 Singkong
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon
tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae (Stumbo, 1949).
Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya
sebagai sayuran. Memiliki nama latin manihot utilissima. Merupakan umbi atau
akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang
50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna
putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun
ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya
warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi
manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat
miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong
karena mengandung asam amino metionin. Umbi akar singkong banyak
mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula
yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk
asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN
per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat
diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat
tepung tapioka. Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada
berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap
masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik
untuk pengidap alergi.
BAB III
METODOLOGI
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum yaitu:
1. Singkong
12. Menghitung luas permukaan bahan meliputi luas permukaan awal (utuh)
dan luas permukaan akhir (setelah diiris).
BAB IV
HASIL
Mesin
No Spesifikasi Mesin Pemarut Satuan
Pengiris
4.2 Perhitungan
4.2.1 Perhitungan Penyerutan dengan Mesin (Kelompok 2)
a
a. Kapasitas Troughout =x
0,29
= 3,03
= 0,0957 kg/menit
c
b. Kapasitas Output =x
0,115 kg
= 3,03
= 0,0379 kg/menit
b
c. Rendemen Pengupasan = × 100 %
a
0,235
= × 100 %
0,29
= 81,03%
c
d. Rendemen Penyerutan = × 100 %
b
0,115
= × 100 %
0,235
= 48,936 %
e. Kapasitas Aktual = Kapasitas Output × 60menit
= 0,0379 × 60
= 2,274 kg/jam
f. Perhitungan Kecepatan Mesin Penyerut
N × d1
Nmesin = l
1420 RPM × 0.128 m
= 0.069 m
= 2634,203 RPM
Nmesin × d mesin l
Nsilinder = d2
2634,2029 RPM × 0,069 m
= 0.118 m
= 1540,34 RPM
Nmesin × d mesin 2
Npenyerut = d
1540,34 RPM × 0,118 m
= 0,11 m
= 16532,36 RPM
g. Kapasitas Teoritis
Vpenyerut =ωxr
2п D
= (60 × npenyerut) × 2
2п 0,11
= (60 × 1652,36) × 2
= 9,517 m/s
Kapasitas Teoritis = Vpenyerut × 60 × A × ρsingkong
= 9,517 × 60 × (0,2×0,093) × 1044
= 11080,139 kg/menit
= 664808,34 kg/jam
kapasitas aktual
h. Efisiensi Penyerut = kapasitas teoritis × 100 %
2,274
= 664808,34 × 100 %
= 3,420534706 x 10-4 %
= 0,592294251 kg/menit
c
b. Kapasitas Output =x
0,085
= 0,33767
= 0,251725057 kg/menit
b
c. Rendemen Pengupasan = × 100 %
a
0,145
= × 100 %
0,2
= 72,5 %
c
d. Rendemen Pengirisan = × 100 %
b
0,085
= × 100 %
0,145
= 58,62068966 %
e. Kapasitas Aktual = Kapasitas Output × 60menit
= 0,251725057 × 60
= 15,10350342 kg/jam
f. Perhitungan kesepatan mesin pengiris
N×d1
Nmesin = l
1420 RPM × 0,128 m
=
0,069 m
= 2634,2029 RPM
Nmesin × d mesin l
Nsilinder = d2
1420 RPM × 0,069 m
= 0,182 m
= 998,6813187 RPM
Nsilinder × d2
Npengiris = D
998.6813 RPM×0,182 m
= 0.3 m
= 605,8666 RPM
g. Vpengirisan =ωxr
2π 𝐷
= ( 60 × Npengiris ) × 2
2𝜋 0,3
= ( 60 × 605,8666 RPM) × ( 2 ) m
= 9,5169313 m/s
Kapasitas Teoritis = Vpengirisan × 60 × n × A × ρsingkong
= 9,5169313 × 60 × 2 × (0,085 × 0,05) × 1044
= 5067,194926 kg
kapasitas aktual
h. Efisiensi Pengirisan = kapasitas teoritis × 100%
15,10350342
= 5067,194926 kg × 100%
= 0,298064385 %
= 0,01019 kg/s
c
b. Kapasitas Output =x
0.11
= 23.06
= 0,00477016 kg/s
b
c. Rendemen Pengupasan = × 100 %
a
0.195
= × 100 %
0.235
= 82,97 %
c
d. Rendemen Pengirisan = × 100 %
b
0,11
= × 100 %
0,195
= 56,41 %
e. Kapasitas Aktual = Kapasitas Output × 3600 s/jam
= 0,00477016 × 3600
= 17,172 kg/jam
f. Perhitungan Kecepatan Mesin Pengiris
N×d1
Nmesin = l
1420 RPM×0.128 m
= 0.05 m
= 3635,2 RPM
Nmesin×d mesin l
Nsilinder = d2
1420 RPM × 0,069 m
= 0,182 m
= 998,6813187 RPM
Nsilinder×d2
Npengiris = D
998.6813 RPM×0.182 m
= 0.3 m
= 605,86667 RPM
g. Kapasitas Teoritis
Vpengirisan =ωxr
2π 𝐷
= ( 60 × Npengiris ) x 2
2𝜋 0.3
= ( 60 × 605.86667 RPM) × ( 2 ) m
= 9,516931351 m/s
Kapasitas Teoritis = Vpengirisan × 60 × A × ρsingkong
= 9,516931351 × 60 × 2 × (0.85 x 0.05) × 1044
= 50671,94742 kg/menit
= 3040316,845 kg/jam
kapasitas aktual
h. Efisiensi Pengirisan = kapasitas teoritis × 100%
17.172
= 3040316.845 × 100%
= 5,648095536 x 10-4 %
= 9 x 10−4 kg/s
c
b. Kapasitas Output =x
0,11
= 261
= 30,55 %
c
d. Rendemen Penyerutan = × 100 %
b
0,11
= × 100 %
0,190
= 57,89 %
e. Kapasitas Aktual = Kapasitas Output x 60 menit
= = 4,21 x 10−4 kg/s x 60 menit
= 4,21 x 10−4 kg/s x 3600s/jam
= 15,156 kg/jam
f. Perhitungan Kecpatan Mesin Penyerut
N×d1
Nmesin = l
1420 RPM x 0,128 m
= 0,069 m
= 2634,2029 RPM
Nmesin×d mesin l
Nsilinder =
d2
2634.2029 RPM×0.069 m
= 0.118 m
= 1540,3389 RPM
Nsilinder×d2
Npenyerut = D
1540,338983 RPM x 0,118 m
= 0,11 m
= 1652,363636 RPM
V =ωxr
2π 𝐷
= ( 60 × Npengiris ) x 2
2𝜋 0,11
= ( 60 × 1652,363636 RPM) x ( )m
2
= 9,516931 m/s
g. Kapasitas Teoritis = Vpenyerut x 60 x A x ρsingkong
= 9,516931 m/s x 60 x 0,093 m2 x 1044 kg/m3
x 60
= 665227,2 kg/jam
kapasitas aktual
h. Efisiensi Penyerut = kapasitas teoritis × 100%
15,156
= 665227,2 × 100%
= 0,0022 %
= 91,47775406 kg/jam
c
d. Kapasitas Output =x
0.205
= 3
= 0,068333333 kg/menit
e. Kapasitas Aktual = Kapasitas Output × 60menit
= 0,068333333 × 60
= 4,1 kg/jam
kapasitas aktual
f. Efisiensi = kapasitas teoritis × 100%
4,1
= × 100%
91,47775406
= 4,481963995 %
b
g. Rendemen Pengupasan = (a) × 100%
0,205
= (0,270) × 100%
= 75,92592593 %
b
h. Rendemen Pengirisan = (a) × 100 %
0,205
= (0,205) × 100 %
= 100 %
BAB V
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mengamati dan menganalisis pengecilan ukuran bahan hasil
pertanian yang menggunakan singkong sebagai objek. Pengecilan ukuran bahan
hasil pertanian bertujuan untuk memperluas permukaan atau menambah luas
permukaan bahan hasil pertanian guna memudahkan proses pengolahan selanjutnya
dan memperkecil serta merubah bentuk hasil pertanian sesuai kebutuhan proses
pengolahan pasca panen selanjutnya. Pengecilan ukuran yang dilakukan dengan
dua cara yaitu secara manual dengan alat (pisau) dan secara otomatis dengan mesin
pengiris. Penggunaan mesin dan alat ini dilakukan agar performansi alat dan mesin
dapat diuji dengan menghitung efisiensi pengecilan ukuran dari alat dan mesin yang
digunakan.
Pada percobaan kali ini, kelompok praktikan melakukan pengecilan ukuran
secara manual dengan menggunakan pisau. Metode pengecilan manual ini adalah
metode yang paling umum dan sering digunakan karena prosesnya mudah dan
harga alat (pisau) yang sangat terjangkau, akan tetapi tenaga dan waktu yang
dibutuhkan cukup besar. Sebelum melakukan pengecilan ukuran, kulit singkong
dikupas terlebih dahulu sehingga terjadi pengurangan massa bahan dari sebelum
dikupas, setelah dikupas, dan setelah diiris. Sebelum dikupas massa singkong
adalah 0,270 kg, setelah dikupas massa singkong 0,205 kg dan setelah diiris massa
singkong tetap sebesar 0,205 kg. Massa singkong setelah dikupas dan diiris sama
hal ini dikarenakan pada saat proses menimbang, praktikan juga ikut menimbang
ampas singkong (hasil potongan yang tidak sesuai ukuran) yang terbentuk pada saat
pemotongan.
Efisiensi pengecilan ukuran manual dengan menggunakan pisau dihitung
dengan membagi kapasitas teoritis oleh kapasitas aktual kemudian dikali 100 %
untuk mendapatkan persentasinya. Sedangkan kapasitas teoritis sendiri dipengaruhi
oleh lama nya pengirisan bahan, keliling dan luas pisau, dan massa jenis bahan yang
diiris, didapatkan kapasitas teoritis pengecilan ukuran dengan menggunakan pisau
sebesar 91,477 kg/jam, dan kapasitas aktualnya adalah berat bahan yang diiris
dibagi dengan waktu pengirisan (kapasitas output) dibagi dikali 60 menit (1 jam)
dan didapatkan hasil sebesar 4,1 kg/jam. Maka didapatkan efisiensi pengecilan
ukuran manual dengan menggunakan pisau adalah sebesar 4,482 % dengan
rendemen pengupasan dan pengirisan sebesar 75,926 % dan 100 %.
Dilihat dari besarnya persentasi efesiensi, pengecilan ukuran dengan
menggunakan pisau secara manual memang belum efektif dan efisien, akan tetapi
lebih efisien dibanding menggunakan mesin pengiris dan mesin penyerut.
Pengecilan ukuran menggunakan mesin secara teoritis memang lebih
menguntungkan dari segi waktu dan tenaga yang dikeluarkan, namun dari segi
biaya (cost) tentu lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan pisau dengan
metode manual.
Ketika dilakukan pembuktian untuk membandingkan efisiensi pengecilan
ukuran cara manual dengan cara otomatis, didapatkan efisiensi mesin penyerut
dengan dua kali percobaan adalah sebesar 0,0022 % dan 0,000342 % dan efisiensi
mesin pengiris sebesar 0,298 % dan 0,0005648 %. Baik efisiensi mesin penyerut
maupun mesin pengiris, keduanya lebih kecil dibandingkan efisiensi pengecilan
ukuran manual dengan menggunakan pisau. Hal ini dapat disebabkan karena
pengurangan massa bahan yang sangat besar yang disebabkan mesin sudah dalam
keadaan kurang baik sehingga banyak bahan yang tersangkut di dalam mesin
pemarut. Mesin penyerut dan mesin pengiris mempunyai efisiensi yang sangat kecil
dikarenakan kondisi mesin penyerut dan mesin pengiris yang sudah sangat tidak
baik sehingga banyak bahan dan waktu yang terbuang pada saat pemarutan maupun
pengirisan.
Setelah dilakukan percobaan dan perhitungan maka dilihat dari efisiensi,
pengecilan ukuran menggunakan pisau lebih menguntungkan daripada
menggunakan mesin pemarut maupun pengiris, akan tetapi jika dilihat dari waktu
dan tenaga yang dibutuhkan pada proses pengecilan ukuran, menggunakan mesin
penyerut dan mesin pengiris akan lebih menguntungkan. Efisiensi mesin yang
sangat kecil disebabkan oleh faktor utama yaitu kondisi pemarut dan pengiris yang
sudah sangat tidak baik sehingga kerja mesin menjadi tidak optimal.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini diantaranya:
1. Pengecilan ukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan
secara otomatis.
2. Pengecilan ukuran secara manual menguntungkan dalam segi biaya (cost)
dan proses pengerjaannya yang mudah, namun tidak menguntungkan dalam
segi waktu dan tenaga yang dibutuhkan.
3. Pengecilan ukuran secara otomatis menguntungkan dalam segi waktu dan
tenaga yang dibutuhkan, namun tidak terlalu menguntungkan dalam segi
biaya (cost) karena membutuhkan biaya yang lebih besar.
4. Kapasitas teoritis pisau dipengaruhi keliling pisau, luas permaukaan pisau,
massa jenis bahan, dan lama waktu pengirisan.
5. Kapasitas teoritis mesin pemarut atau pengiris dipengaruhi oleh kecepatan
mesin pemarut atau pengiris, massa jenis bahan, dan luas permukaan
pemarut atau pengiris.
6. Efisiensi pengecilan ukuran manual dengan menggunakan pisau adalah
sebesar 4,482 %.
7. Efisiensi mesin penyerut dengan dua kali percobaan adalah sebesar 0,0022
% dan 0,000342 %.
8. Efisiensi mesin pengiris dengan dua kali percobaan adalah sebesar 0,298 %
dan 0,0005648 %.
9. Efisiensi mesin yang sangat kecil disebabkan oleh faktor utama yaitu
kondisi pemarut dan pengiris yang sudah sangat tidak baik sehingga kerja
mesin menjadi tidak optimal.
6.2 Saran
Saran yang didapat dari praktikum kali ini adalah:
1. Kondisi alat atau mesin yang akan digunakan sebaiknya lebih diperhatikan
lagi.
2. Praktikan seharusnya terlebih dahulu mempelajari materi yang berhubungan
dengan percobaan yang akan dipraktikkan agar pemahaman yang didapat
maksimal.
3. Sebaiknya waktu yang disediakan untuk praktikum sesuai dengan yang
seharusnya, agar tidak tergesa-gesa sehingga dapat menimbulkan kesalahan
pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Earle, R.L. Unit Operation in Food Processing 2 nd Edition. Pergamon Press. 1983. New
York. United States
Widyasanti, Nurjanah, dkk. 2017. Penuntun Praktikum MK. Teknik Pasca Panen.
FTIP Universitas Padjadjaran: Jatinangor Sumedang.
LAMPIRAN
Dokumentasi Praktikum