Anda di halaman 1dari 5

Judul :

Low Back Pain Prevalence and Related Workplace Psychosocial Risk Factors: A Study Using Data From
the 2010 National Health Interview Survey

Prevalensi LBP dan Keterkaitannya terhadap Faktor Risiko Psikososial di Tempat Kerja : Sebuah Studi
dengan Data dari Survei Wawancara oleh National Health 2010

Abstrak :

Objectives/ tujuan :

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkirakan prevalensi LBP, menyelidiki hubungan antara LBP
dengan serangkaian faktor risiko yang muncul di tempat kerja, dan untuk mengidentifikasi kelompok
pekerja dengan kerentanan yang meningkat untk LBP d US.

Metode :

Data yang digunakan untuk penelitian ini dari Survei Wawancara oleh National Health (NHIS: National
Health Survey Interview) tahun 2010, yang dirancang untuk mengumpulkan data tentang kondisi
kesehatan dan faktor risiko terkait yang diperoleh dari populasi masyarakat di US. Metode estimasi
varians digunakan untuk menghitung bobot data untuk prevalensi LBP. Analisis regresi logistik
multivariabel dikelompokan berdasarkan jenis kelamin dan usia yang dilakukan untuk menentikan odds
ratio (OR) dan 95% CI (Confidence Interval) untuk LBP. Faktor risiko psikososial yang terkait pekerjaan di
tempat kerja diantaranya ketidakseimbangan antara pekerjaan dan keluarga, paparan lingkungan kerja
yang bermusuhan, dan ketidakamanan kerja. Jam kerja, pekerjaan, dan faktor organisasi pekerjaan
lainnya (pengaturan pekerjaan yang non-standard dan shift kerja alternatif) juga diperiksa.

Hasil :

Tingkat prevalensi LBP yang dilaporkan 3 bulan sebelumnya pada pekerja di US tahun 2010 sebesar
25,7%. Pekerja perempuan atau yang lebih tua memiliki resiko yang lebih tinggi terjadi LBP. Peneliti
menemukan adanya hubungan yang signifikan antara LBP dengan satu set faktor psikososial, termasuk
ketidakseimbangan keluarga dan pekerjaan (OR 1,27 dan IC 1,15-1,41), paparan pekerjaan yang
bermusuhan (OR 1,39 dan IC 1,25-1,55), dan ketidakamanan pekerjaan (OR 1,44 dan IC 1,24 – 1,67),
sementara mengendalikan katakteristik demografis dan faktor lainnya yang berhubungan dengan
kesehatan. Pekerja dengan usia yang lebih tua yang memiliki pengaturan kerja non standard lebih
mungkin untuk melaporkan LBP. Wanita yang bekerja 41-45 jam per minggu dan pekerja muda yang
bekerja lebih dari 60 jam per minggu punya peningkatan resiko LBP. Pekerja dari beberapa kelompok
pekerjaan, termasuk praktisi kesehatan laki laki, pekerja pendukung kesehatan wanita atau usia yang
lebih muda, petani perempuan, tenaga perikanan dan perikanan memiliki resiko peningkatan LBP.

Kesimpulan:

Penelitian ini mengaitkan LBP dengan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan keluarga, paparan
lingkungan kerja yang bermusuhan, ketidakamanan kerja, jam kerja yang panjang, dan kelompok
pekerjaan tertentu. Faktor faktor ini harus dipertimbangkan oleh pemberi pekerja, pembuat kebijakan,
dan praktisi pelayanan kesehatan yang peduli pada dampak LBP pada pekerja.

Pendahuluan :
LBP adalah masalah kesehatan umum di tempat kerja dan sebagian besar pekerja mengalami kejadian
LBP selama kehidupan kerja mereka. LBP dapat memberikan dampak mendalam baik secara langsung
maupun tidak langsung pada individu, keluarga mereka, industri, dan pemerintahan. Pengeluaran
kesehatan langsung untuk LBP telah dilaporkan berkisar antara 50 hingga 90,7 miliar US dolar setiap
tahun di US. Total biaya pengeluaran kesehatan langsung dan hilangnya produktivitas kerja jika
digabungkan dengan keterkaitannya dengan LBP telah diperkirakan mencapai 635 miliar US dolar per
tahun di US.

Banyak penelitian yang dilakukan mengenai topik ini, dalam 3 dekade terakhir telah mengidentifikasi
faktor demografis, faktor pekerjaan terkait, faktor kesehatan, maupun faktor perilaku yang
dihubungakan dengan nyeri LBP. Dua kategori mayor dari faktor risiko yang dikaitkan dengan pekerjaan
terkait yaitu fisik dan psikososial. Di masa lalu, banyak penelitian yang mengaitkan antara pekerjaan
dengan faktor risiko psikososial yang dibuat dalam suatu kerangka kerja ssesuai jenis pekerjaannya.
Dalam kerangka kerja, jenis pekerjaan terjadi ketika adanya sebuah kombinasi antara tuntutan
pekerjaan yang tinggi dan rendahnya kontrol pekerjaan. Tuntutan pekerjaan dioperasionalkan sebagai
tuntutan psikososial (kecepatan kerja, tekanan terhadap waktu, tuntutan yang bersaing) dan kontrol
pekerjaan didefinisikan sebagai otonomi pekerjaan dan kebijaksanaan ketrampilan kerja. Area penelitian
tersebut telah melaporkan hubungan antara jenis pekerjaan dan LBP serta hubungan antara tuntutan
pekerjaan dengan LBP.

Dalam beberapa tahun terakhir, penekanan telah bergeser ke arah mengidentifikasi beberapa faktor
risiko psikososial yang muncul dan karakteristik organisasi kerja yang berhubungan dengan LBP,
termasuk konflik kerja-keluarga, lingkungan kerja yang tidak bersahabat, ketidakamanan kerja, jam
kerja yang panjang dan jam kerja lembur wajib. Dua studi tentang populasi pekerja US menunjukkan
suatu hubungan antara LBP dengan serangkaian variabel psikososial termasuk kepuasaan pekerjaan,
dukungan penyedia, kebebasan kerja, dan pekerjaan lembur wajib. Studi lainnya yang berbasis populasi
US, menghubungkan jam kerja yang panjang dengan cedera dan penyakit akibat kerja (PAK) termasuk
LBP. Dua studi lainnya yang berbasis populasi pekerja tenaga kesehatan di US juga mengungkapkan
hubungan antara nyeri muskuloskeletal dan konflik kerja-keluarga serta lingkungan kerja yang tidak
bersahabat. Faktor faktor penyeban LBP tersebut telah diperiksa untuk pekerjaan spesifik saja di US,
namun tidak ada penelitian mengenai eksplorasi hubungan faktor faktor tersebut dengan LBP pada
tingkat populasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah a) untuk memperkirakan prevalensi LBP secara umum pada populasi
yang bekerja di berbagai kelompok demografis di US, b) untuk mengeksplorasi asosiasi antara LBP
dengan serangkaian faktor risiko psikososial di tempat kerja yang muncul di berbagai kelompok
demografis di US, dan c) mengeksplorasi hubungan LBP dengan serangkaian organisasi pekerjaan serta
faktor risiko terkait pekerjaan dalam kelompok demogragis yang berbeda pada populasi yang bekerja di
US.

Metode

Data:
Data untuk penelitian ini berasal dari NHIS tahun 2010 dan pertanyaan kesehatan kerja tambahan. NHIS
adalah survey cross sectional tahunan pada populasi sipil dan non kelembagaan di US. Kuesioner NHIS
sama setiap tahun, sementara pertanyaan kesehatan kerja tambahan bervariasi dari tahun ke tahun
dengan mengumpulkan data tambahan tentang topik kesehatan khusus . NHIS tahun 2010 mencakup
mengenai survei tambahan kesehatan kerja (OHS : occupational health supplementary) sehingga disebut
NHIS-OHS yang menyediakan data baru tentang munculnya faktor risiko psikososial dan organisasi kerja.
Dua file data NHIS th 2010 digunakan pada penelitian ini yakni file person dan file sample adult. Data
Survei OHS termasuk dalam file sample adult. Tingkat respon akhir untuk sampel komponen dewasa
(sample adult) adalah 60,8% pada tahun 2010. Pengukuran variabel dalam penelitian ini termasuk LBP,
demografis, status sosioekonomi, perilaku kesehatan, kesehatan mental, dan faktor yang berkaitan
dengan pekerjaan. Data yang digunakan untuk penelitian ini termasuk responden berusia 18-64 tahun
yang bekerja untuk mendapatkan gaji dalam seminggu sebelum wawancara. Besar sampel adalah 13924
untuk estimasi varians populasi penelitian. Penelitian ini menggunakan dari NHIS tahun 2010 yang telah
disetujui oleh Research Ethics Review Board of the National Center for Health Statistics dan dibebaskan
oleh Institutional Review Board of the University of California, Irvine.

Pengukuran:

LBP : LBP pada survei NHIS-OHS ini berdasarkan lappran pribadi dan dari pertanyaan ya/tidak, yakni
"selama 3 bulan terakhir apakah anda mengalami LBP?". Definisi ini sama dengan klasifikasi LBP kronis
yang didefinisikan oleh Research Task Force on Chronic Low Back pain tapi tidak memiliki penilaian
tentang kronisitas, intensitas, dan gangguan.

Faktor terkait pekerjaan : faktor terkait pekerjaan yang dijelaskan pada penelitian ini yakni faktor risiko
psikososial, faktor organisasi kerja, jam kerja per minggu, dan pekerjaan.

Satu mengenai Faktor risiko psikososial termasuk ketidakseimbangan kerja-keluarga, paparan


lingkungan kerja yang tidak bersahabat, dan ketidakamanan kerja. Ketidamseimbangan kerja-keluarga
diukur dengan pertanyaan berikut "tolong beritahu saya apalah anda sangat setuju, setuju, tidak setuju,
atau sangat tidak setuju dengan pernyataan ini: ya mudah bagi saya untuk menggabungkan antara
pekerjaan dan tanggung jawab dalam keluarga". tanggapan tidak setuju dan sangat tidak setuju
didefiniskan sebagai ketidamseimbangan kerja-keluarga yang tinggi. Paparan lingkungan yang tidak
bersahabat diukur dengan pertanyaan "selama 12 bulan terakhir, anda diancam, diintimidasi, atau
dilecehkan oleh siapapun ketika ada sedang bekerja?". Tanggapan Ya didefinisikan sebagai paparan
lingkungan yang tidak bersahabat. Ketidakamanan kerja diukur dengan pertanyaan "tolong beritahu
saya apalah anda sangat setuju, setuju, tidak setuju, atau sangat tidak setuju dengan
pernyatpertanyaasaya khawatir menjadi pengangguran". Tanggapan setuju dan sangat srtuju
didefinisikan sebgai ketidakamanan kerja yang tinggi.

Dua, mengenai faktor organisasi kerja, yang diperiksa adalah pengaturan kerja non standard dan shift
alternatif. Pengaturan kerja non standard didefiniskan sebgai pengatiran kerja dengan salah satu dari
ketegori berikut yakni a) bekerja sebagai kontraktor independen, konsultan independen, atau pekerja
lepas. b) sedang panggilan atau bekerja hanya ketikda dipanggil kerja, c) dibayar oleh agen sementara,
d) bekerja oleh kontraktor yang menyediakan pekerjaan dan layanan kepada orang lain di bawah
kontrak, dan e) pengaturan kerja lainnya. Shift alternatif diukur dengan pertanyaan "manakah jam
berikut yang paling menggambarkan jam anda biasanya bekerja?" dengan tanggan "shift sore reguler,
shift malam reguler, shift yang berotasi, atau beberapa jadwal lainnya"
Tiga, jam kerja dinilai menggunakan pertanyaan pada jam kerja minggu lalu di semua pekerjaan atau
bisnis. Variabel jam kerja perminggu dikodekan ke dalam 5 kategori yakni a) 8 - 39 jam, b) 40 jam, c)
41-45 jam, d) 46-59 jam, e) lebih dari 60 jam. Jam kerja 40 jam reguler digunakan sebagai kelompok
referensi dalam analisis ini.

Empat, variabel jenis pekerjaan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari klasifikasi pekerjaan
NHIS yakni : 1) manajemen, 2) bisnis dan keuangan, 3) komputer dan matematika, 4) arsitektur dan
teknik, 5) ilmu pengetahuan alam dan fisika serta sosial, 6) layanana masyarakat dan sosial, 7) hukum,
8) pendidikan, pelatih, keperpustakawan, 9) seni, desain, hiburan, dan media, 10) praktisi kesehatan
dan teknis, 11) perawat kesehatan, 12) layanan perlindungan, 13) pelayan makanan dam koki, 14)
pembersih dan pembeliharaan bangunan dan tanah. 15) perawatan dan layanan pribadi, 16) penjualan
17) pembantu kantor dan administrasi 18) pertanian, perikanan, kelautan. 19) konstruksi dan ekstraksi
20) instalasi pemeliharaan dan perbaikan 21) produksi 22) transportasi dan pemindahan material.
Kelompok Pekerjaan komputer dan matematika memiliki tingkat prevalensi terendah terkait LBP yang
digunakan sebagai referensi dalam analisis ini.

Karakteristik demogragis dan status sosialekonomi:

Karakteristik demografis dan status sosialekonomi digunakan sebgai perancu potensial. Variabel
demografis yang digunakan dalam analisis termasuk jenis kelamin, usia, ras, etnik. Usia dikodekan
menjadi 4 kelompok usia yakni a) 18-25 b) 26-40 c) 41-55 d) 56-64. Kelompok. Referrnsi yang
digunakan dalam referensi ini yakni 18-25. Ras dan etnik. Dibedakan jadi 5 kelompok yakni hispanik,
putih non hispanik, hitam non hispanik, asia non hispanik, dan non hispanik lainnya. Kelompok putih
non hispanik digunakan sebgai krlompok referensi pada analisis ini. Variabel sosialekonomi termasuk
pendidikan dan pendapatan.

Faktor risiko terkait lainnya — Faktor risiko terkait lainnya adalah aktivitas fisik waktu luang, tekanan
psikologis yang serius, dan obesitas. Aktivitas fisik waktu senggang didefinisikan sebagai terlibat dalam
aktivitas fisik sedang selama setidaknya 30 menit per hari selama 5 atau lebih banyak hari per minggu
atau aktivitas fisik yang kuat selama setidaknya 20 menit per hari selama 3 atau lebih banyak hari per
minggu. Variabel dummy dikodekan berdasarkan pada serangkaian pertanyaan terkait intensitas, durasi
dan frekuensi aktivitas fisik sesuai dengan pedoman Health people 2020. Tekanan psikologis serius
diukur dengan Skala Kessler 6 K6 di NHIS, yang menilai frekuensi enam gejala psikologis nonspesifik
dalam 30 hari terakhir dengan pertanyaan berikut: “Selama 30 hari terakhir, seberapa sering apakah
Anda merasa ... ”(a) Sedih sekali sehingga tidak ada yang dapat menghibur Anda; (B) Gugup; (c) gelisah;
(d) Putus asa; (e) Bahwa semuanya adalah upaya; dan (f) Tidak berharga. Jawabnya opsi termasuk: (a)
Sepanjang waktu; (B) Sebagian besar waktu; (c) Beberapa waktu; (d) Sedikit waktu; dan (e) Tidak ada
waktu. Tekanan psikologis yang serius diberi kode dengan membalikkan skor, memberikan "Tidak ada
waktu" sama dengan 0 "Semua waktu" sama dengan 4, dan menyimpulkan skor untuk enam item. Skor
13 atau lebih digunakan untuk menunjukkan psikologis yang serius kesulitan. Obesitas dihitung dengan
formula (berat kg / tinggi m2) dan didefinisikan sebagai Tubuh Indeks Massa (BMI) 30 atau lebih tinggi.

Analisis

Untuk menjelaskan desain pengambilan sampel yang kompleks dari NHIS, standardisasi langsung dan
Metode estimasi varians linier Taylor dalam STATA 12 [StataCorp, College Station,TX] digunakan untuk
menghitung statistik deskriptif tertimbang dan ukuran asosiasi. Risiko LBP diperkirakan menggunakan
regresi logistik multivariabel dengan rasio odds (OR) dan 95% CI. Statistik deskriptif dan ukuran asosiasi
dikelompokkan oleh faktor demografis.

Anda mungkin juga menyukai