AGUNAN
SKRIPSI
Oleh :
FINA DITA FRANSISKA
NPM : 1351020083
Kehancuran bank-bank konvensional di Indonesia saat ini, merupakan suatu bukti dari
kekejaman dari sistem riba atau yang sering disebut bunga. Dan banyaknya kredit-kredit yang
diberikan dianalisis secara tidak layak sehingga dengan analisis seadanya timbul kredit-kredit
macet yang menjadi kerugian dan beban bagi bank konvensional. Kredit dalam istilah bank
syariah adalah pembiayaan merupakan salah satu sumber utama pendapatan bagi bank
syariah, hampir semua dana masyarakat yang tersimpan di bank disalurkan melalui
pembiayaan yang mempunyai resiko yang cukup besar bagi bank yang berpengaruh terhadap
tingkat kesehatan bank syariah.
Resiko usaha bank salah satunya adalah terjadinya pembiayaan yang diberikan oleh
pihak bank tidak dapat terbayar dan tidak dapat memberikan bagi hasil untuk bank, disisi lain
bank syariah pun harus dapat menyediakan dana masyarakat yang disimpan tersebut dapat
tersedia setiap saat dan berharap Bank Syariah dapat memberikan bonus atau bagi hasil.
Suatu Bank Syariah dituntut untuk dapat mengelola dana masyarakat tersebut dengan baik
dan aman serta diharapkan bank syariah dapat memberikan bonus atau bagi hasil bagi para
nasabahnya.
Sehubungan dengan hal di atas, BPRS Kota Bandar Lampung memerlukan ketepatan
dan kecakapan dalam mengelola dana masyarakat yang disimpan dibank syariah yang
disalurkan melalui pembiayaan yaitu dengan memberikan pembiayaan kepada calon
penerima penerima pembiayaan yang benar-benar layak dan berpotensi untuk menghasilkan
bagi hasil bagi pihak bank terutama bagi calon penerima pembiayaan yang mengajukan
permohonan pembiayaan dalam jumlah yang cukup besar. Bank syariah pun harus bisa
mengendalikan resiko pembiayaan yang macet dikarena dalam penelitian ini tidak ada
jaminan (agunan) yang diminta oleh pihak BPRS Bandar Lampung, untuk itu proses seleksi
calon penerima pembiayaan adalah hal yang harus dilakukan oleh pihak bank syariah.
Melalui proses penilaian terhadap calon penerima pembiayaan.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk dapat menganalisa risiko kerugian bank dalam
pembiayaan pegawai tanpa agunan”. Dari hasil analisis terhadap PT. BPRS Bandar Lampung
dapat menunjukan bahwa analisis laporan keuangan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan pemberian pembiayaan guna mengurangi resiko kerugian pembiayaan bank
syariah. Dari hasil analisis terhadap PT. BPRS Bandar Lampung Dapat menunjukan bahwa
laporan keuangan sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan penberian pembiayaan
guna mengurangi resiko kerugian pembiayaan Bank Syariah. Selain itu Terdapat Risiko
kecurangan pada pembiayaan PNS yang dilakukan dengan cara bendahara menggunakan gaji
yang sudah dipotong untuk kepentingan pribadi, risiko kecurangan pada nasabah yang
bekerja sama dengan bendahara untuk melakukan kecurangan terhadap bank dengan
memalsukan tanda tangan dan memanipulasi sisa gaji, fraud atau kecurangan pihak intern
bank yang bekerjasama dengan bendahara gaji untuk memakai uang angsuran untuk
digunakan kepentingan pribadi.
Dari hasil analisis Risiko kerugian juga terdapat Risiko kecurangan pada pembiayaan
sertifikasi yang dilakukan dengan cara nasabah membuat ATM baru tanpa sepengetahuan
pihak bank. Serta dana sertifikasi dari pemerintah belum cair atau waktu pencairan dana
sertifikasi terlambat.
ii
MOTTO
ْار ًة َعن َ ِين آ َم ُنوا ََل َتأْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِب ْال َباطِ ِل إِ ََّل أَنْ َت ُك
َ ون ت َِج َ َيا أَ ُّي َها الَّذ
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
(QS.An-nissa : 29).1
1
Munshaf Al-Azhar, Al-Quran dan Terjemahannya, Penerbit Jabal, Bandung 2010, h. 83
v
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur Kepada Allah SWT dan dari hati yang terdalam,
penulis skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Pariman dan Ibu Rodiyati tercinta yang selalu
memberikan dukunga, semangat, materil, serta doa. Karena tanpa doa
mustahil skripsi ini dapat terselesaikan. Ketulusan, kasih sayang, jerih
payah serta ridho orang tua yang telah menghantarkan menjadi orang yang
berilmu, berbudi dan bertanggung jawab
2. Kakakku Agus Ariyanto, Heri Ivandra, Sunarti, S.Pd dan seluruh keluarga
besarku yang selalu memberikan dorongan moril maupun materil sehingga
aku bisa menyelesaikan pendidikanku.
3. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
(UIN).
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis mempunyai nama lengkap Fina Dita Fransiska, putri bungsu dari
pasangan Bapak Pariman Dan Ibu Rodiyati yang lahir di Antar Brak, Kabupaten
Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus selesai pada tahun 2007. Setelah itu
SMA Negeri 2 Pringsewu selesai pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, penulis
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk
sehingga skripsi dengan judul “Analisis Risiko Kerugian Bank Dalam
Pembiayaan Pegawai Tanpa Agunan (Studi Kasus pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Kota Bandar Lampung) dapat diselesaikan. Sholawat serta salam
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikut-
pengikutnya yang setia.
Atas bantuan semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tak lupa
dihaturkan terima kasih sedalam-dalamnya. Secara rinci ungkapan terima kasih
disampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Moh Bahrudin., M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Evi Ekawati S.E., M.Si, selaku pembimbing satu yang telah tulus
meluangkan waktu dan memberi arahan dalam membimbing serta
motivasi sehingga skripsi ini selesai.
3. Bapak Suhendar, S.E.,M.S.Ak.,Akt. Selaku pembimbing dua yang telah
sangat banyak meluangkan waktu, membantu mengajarkan dan memberi
arahan dalam membimbing sehingga skripsi ini selesai.
4. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
memberikan ilmu dan pelajaran kepada penulis selama proses perkuliahan.
5. Kepada seluruh staff akademik dan pegawai perpustakaan yang telah
membrikan pelayanan yang baik dalam mendapatkan informasi, sumber
informasi, serta data dan lain-lain.
viii
6. Untuk teman terdekatku, Ary Agus Setiawan terima kasih atas semua
dukungan, semangat, motivasi, waktu dan tenaga dalam setiap perjuangan
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Untuk teman-temanku terima kasih Aulia Fajriati S.E, Sinthia Meidasari
S.E, Shofia Endalla, atas semua dukungan, canda tawa dan motivasi dalam
setiap perjuangan penyelesaian skripsi ini. Thanks for being the shadow of
my life.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Angkatan 2013, yang
terkhusus kelas C yang telah ikut serta membantu dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis namun
telah membantu penulis dalam penyelesian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
tidak lain disebabkan karena keterbatasan kemampuan, waktu dan dana yang
dimiliki. Untuk itu kiranya pada pembaca dapat memberikan masukan dan saran-
saran guna melengkapi tulisan ini.
Bandar Lampung,
Penulis
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
D. Batasan Masalah................................................................................ 17
I. Metode Penelitian.............................................................................. 20
2. Jenis Data...................................................................................... 21
3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 22
A. Perbankan Syariah............................................................................. 26
B. Risiko ................................................................................................ 36
E. Pembiayaan ...................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
kalimat dalam penulis ini dengan harapan memperoleh gambaran yang jelas
penelaahan atas bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Edisi, Kedua, Perum Balai Pustaka, Jakarta, 1995, h.32.
2
berkualitas.2
untuk tujuan tertentu dalam batas waktu tertentu dan atas pertimbangan
tertentu pula.3
syariah.5
dimaksud dalam judul skripsi ini adalah tentang analisis risiko kerugian
Lampung.
2
http :// kinerjabank.com, dikutip, 17 juli 2017.
3
Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Managemen, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008), h.4.
4
Yullyanti, Analisis Proses Rekrutmen Dan Seleksi Pada Kinerja Pegawai, Jurnal Ilmu
Atministrasi Dan Organisasi, vol 16, no 3,september 2009, h. 131.
5
http://hukumonline.com, dikutip pada hari sabtu tanggal 10 februari 2018 pukul 16.00
WIB
3
Adapun alasan penulis memilih judul skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Alasan Objektif
2. Alasan Subjektif
penelitian.
jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama
No. 10 Tahun 1998, dimana terdapat dua jenis bank yaitu Bank Umum dan
Bank Predikat Rakyat. Terdapat dua klasifikasi bagi kedua jenis bank
dengan prinsip syariah dan menerapkan bagi hasil dalam kegiatannya, jadi
Indonesia sendiri bank syariah muncul di tahun 1991. Bermula dari situlah
baik pada saat era reformasi pada tahun 1998, yang dimana pada tahun
bank yang mengalami dampak buruk akibat krisis moneter. Akan tetapi di
6
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 12.
7
Ismail, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 19.
8
Muhamad, Syafi’i Antonio, Bank Syariah, (Depok: GEMA INSANI, 2001), h. 26.
5
pada UU tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha
dengan prinsip sewa, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dan pembiayaan
akad pelengkap.9
benar teliti dan selektif dalam hal memberikan pembiayaan kepada calon
terlebih dahulu terhadap pembiayaan atau kredit yang akan disalurkan.11 Hal
tersebut perlu dilakukan oleh pihak bank agar tidak terjadi hal-hal yang
kredit macet.
9
Adiwarman A Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2007), h. 97.
10
Ibid.,h.98.
11
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 136.
6
kepada calon debitur, pihak bank perlu menilai atau menganalisa calon
memberikan kerugian adapun risiko bagi pihak bank. Karena jika bank
gagal dalam mengelola risiko akan berdampak bagi para pemegang saham. 12
terhadap nasabah memang tidak langsung dan tidak terlihat jelas namun
12
Sulat Sri Hardanto, Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, (Jakarta: PT Elex
Komputindo, 2006), h. 12.
13
Ibid.,h.13.
7
sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggung jawab bank, baik risiko yang
perbankan selalu dihadapkan pada risiko. Pada dasarnya risiko melekat pada
seluruh aktivitas bank. Seluruh aktivitas bank, produk, dan layanan bank
terkait dengan uang. Sifat dasar uang adalah anonim siapa pun bisa
bahkan hilang. Oleh karena itu, seluruh aktivitas bank mulai dari
menimbulkan kerugian bagi bank jika tidak dideteksi serta tidak dikelola
usahanya.
penerapan manajemen risiko bagi bank umum, Pasal 2 Ayat (4), berbunyi
Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko Kepatuhan. Selain dari hukum posistif
14
Kasmir,Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali, 2008), h. 75.
8
apa yang telah diperbuat pada masa yang lalu untuk merencanakan hari
َّلل َخ ِبي ُۢ ُس ِب َما تَ ۡع َمهُىن َ َّ َيَٰٓأَيُّهَا ٱنَّ ِريهَ َءا َمىُىاْ ٱتَّقُىاْ ٱ
ٞ ّلل َو ۡنتَىظُ ۡس وَ ۡف
َ س َّما قَ َّد َم ۡت ِن َغ ٖۖد َوٱتَّقُىاْ ٱ َّ ه
َ َّ ّلل إِ َّن ٱ
segala sesuatu perlunya memperhatikan akibat atau risiko yang akan timbul
suatu perbankan syariah, bank tersebut akan mempunyai suatu rencana atau
pandangan dari transaksi atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu bank
syariah. Dengan adanya pandangan atau rencana itulah, suatu bank syariah
secara otomatis juga akan memperkirakan risiko apa yang akan terjadi dari
mengatasi segala sesuatu baik itu risiko yang mungkin akan diterima oleh
oleh suatu bank syariah. Risiko pembiayaan yang dihadapi oleh perbankan
syariah merupakan salah satu resiko yang perlu dikelola secara tepat, karena
fatal bagi perbankan syariah itu sendiri, yaitu pada peningkatan NPF (Non
Perfomance Financing).
9
sehat, likuid, solvent dan profitable. Hubungan hukum bank syariah dengan
kepercayaan yang didasarkan pada itikad baik saja tetapi juga kepercayaan
dananya di bank.
serta mengetahui bagaimana dan kapan risiko tersebut muncul untuk dapat
mengambil tindakan yang tepat. Risiko itu sendiri tidak harus dihindari pada
mengurangi hasil yang ingin dicapai. Risiko yang dikelola secara tepat dapat
perbankan. Pada dasarnya jenis-jenis risiko yang dihadapi dapat dibagi atas
dua kelompok besar, yaitu risiko finansial dan risiko non financial.
kerugian akibat risiko (risk loss) pada suatu bank dapat berdampak pada
umum.15
15
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 22-24
11
risiko kerugian bagi bank karena debitur tidak melunasi kembali pokok
merupakan risiko yang wajar terjadi mengingat hal itu terkait dengan bisnis
berbeda bank dan dunia usaha atau investor memiliki keinginan yang sama
unit usaha yang dibiayai itu mampu melunasi kembali pinjaman yang
diberikannya.16
dalam memenuhi liabilitas kepada bank Islam sesuai kontrak. Risiko ini
disebut juga risiko gagal bayar (default risk) risiko pembiyaan (financing
16
Masyhud Ali, Manajemen Risiko Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi
Tantangan Global Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.199-200
12
mitigasi risiko pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan syariah dan tentu
Risiko ini mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi bank ketika
diberikan oleh bank. Selain pengembalian modal, risiko ini juga mencakup
17
Imam Wahyudi, Miranti Kartika Dewi, DKK, Manajemen Risiko Bank Islam,(Jakarta:
Salemba Empat, 2013), h.53.
13
dan uang, ijarah yang digunakan oleh bank adalah berbentuk muajjal,
dimana bank menyediakan jasa atau persewaan terlebih dahulu dan debitur
sebagian besar bank, pinjaman merupakan sumber terbesar dan paling nyata
penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
dan Unit Usaha Syariah (UUS)terdiri dari risiko kredit, risiko pasar, risiko
risiko kepatuhan.
18
Khaerul umam, Manajemen Perbankan Syari’ah, (bandung: Pustaka setia, 2013), h.223
14
membayar. Prinsipnya didasarkan pada dua elemen pokok harga beli serta
aset dapat mendatangi pemilik dana (dalam hal ini bank) untuk membiayai
19
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
h.46.
20
Muhamad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP STIM YKPM,
2016), h. 256.
15
berupa benda bergerak atau tidak bergerak yang diserahkan oleh pemilik
agunan kepada bank syariah dan atau UUS, guna menjamin pelunasan
21
A. WangsaWidjaya, pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 285.
22
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit: suatu Tinjauan di Bidang
Yuridis,(Jakarta: Renik Cipta, 2009), h. 196.
16
tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 72 tahun
1992 tentang Bank berdasarkan prinsip bagi hasil. Pada pasal 1 (butir 4)
UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang
produk tabungan pada BPRS kota Bandar Lampung yaitu, tabungan syariah
jasa).24
syariah semakin pesat, dengan semakin banyaknya bank syariah yang terus
BPRS Kota Bandar Lampung salah satu lembaga keuangan syariah yang
23
Ridwinsyah, Mengenal Istilahh-Istilah Dalam Perbankan Syariah, (CV:Anugrah Utama
Raharja,2013), h.214.
24
Bank syariah Bandar Lampung.co.id diakses pada hari senin 13 nov 2017 pukul 21:27
WIB.
17
berdiri untuk memenuhi kebutuhan dana. Dengan letak lokasi yang berpusat
Rakyat Syariah (BPRS Kota Bandar Lampung) tidak akan lepas dari suatu
besarnya risiko kerugian bank perlu dilakukan proses analisis agar diketahui
ada tidaknya risiko kerugian bank dalam pembiayaan pegawai tanpa agunan
di BPRS Kota Bandar Lampung. Maka dari itu penulis tertarik mengangkat
D. Batasan Masalah
Bandar Lampung.
E. Rumusan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Teoritis
1. Manfaat Teoritis
juga sebagai tambahan wawasan peneliti lain yang akan mengkaji lebih
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi bank
H. Penelitian Terdahulu
25
Bursa Efek Indonesia . Ekonomika-Bisnis Vol. 6 No.1 Bulan Januari Tahun 2015. Hal
55-66
20
788 182.317 juta dan nilai potensi kerugian sebesar Rp785 000 000
juta.27
I. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
26
Ecombus Review. Analisis Manajemen Risiko Pada Kantor Pusat PT. Bank Bengkulu
E-jurnal Vol 3 No 1 Agustus 2012. .
27
E jurnal Ekonomi Perbankan Syariah. Analisis Risiko Pembiayaan Murabahah
Konsumen Dengan Metode Creditrisk+ (PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
Dramaga) Vol 3 No 1 Agustus 2016
28
Moh Prabu Tika, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.10.
21
b. Sifat Penelitian
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat
diamati.30
2. Jenis Data
penulis menghimpun dua jenis data yakni data primer dan data sekunder.
29
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.14.
30
Margono, Metode Penelitian Pendidikan,( Jakarta:Rineka Cipta, 2014), h.36.
22
Adapun yang dimaksud data primer dan data sekunder dalam penelitian ini
adalah:
a. Data primer
3. Data sekunder
sebagainya.32
31
V. Wiratna Sujarweni, Metodelogi Penelitian, (Yogyakarta: Pustakabarupres, 20140, h.
73.
32
Ibid.
33
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011) h.224.
23
a. Wawancara
Lampung.
b. Dokumentasi
34
Nasution S, Metode Reaserch, (Jakarta: PT Bunga Aksara, 1996),h. 133.
24
dalam proposal. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
lain.36
kesimpulan bahwa analisis data adalah suatu usaha untuk mengkaji ulang
dari hasil yang telah dilakukan kategori sehingga bisa dijadikan pola yang
seperti yang disarankan oleh data. Aktivitas dalam analisis data yaitu data
35
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.403-410.
36
Sugiyono, Op.Cit, h.426.
25
diperlukan.
37
Ibid., h.247-252.
26
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perbankan syariah
banyak.
aktivitasnya berkaitan dengahn masalah uang. Oleh karena itu, usaha bank
akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar
Bank terdiri dari dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah.
Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank
38
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
h. 1.
27
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit Usaha Syariah adalah unit kerja
dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
pembayaran.
menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah atau sosial
Para ulama Indonesia mendirikan bank bebas dari bunga karena Allah
telah menjelaskan bahwa riba itu haram dan jual beli itu halal. Selain itu,
Allah juga menjelaskan bahwa memakan harta sesama dengan jalan yang
bathil itu juga dilarang. Allah SWT berfirman dalam Q.S. An-Nisa’ Ayat
29:
َ يه آ َمىُىا ََل تَأْ ُكهُىا أَ ْم َىانَ ُك ْم بَ ْيىَ ُك ْم ِب ْانبَا ِط ِم ِإ ََّل أَ ْن تَ ُك
ىن ِت َجا َزةً َع ْه تَ َساض َ يَا أَيُّهَا انَّ ِر
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan
39
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akutansi Perbankan Syariah
(Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm.48.
28
Penyayang Kepadamu.”
lain dengan jalan yang bathil. Melakukan transaksi terhadap harta orang
lain dengan jalan perdagangan dengan asas saling ridha dan ikhlas.
Satu sarana pendukung vital adalah adanya pengaturan yang memadai dan
dan jasa bank syariah. Dalam Undang-Undang perbankan syariah ini diatur
dana dan larangan bagi bank syariah maupun UUS yang merupakan bagian
mengatur perbankan.
Syariah (DPS) yang harus dibentuk pada masing-masing bank syariah dan
Bank Syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga memilik
a. Penghapusan riba
sosio-ekonomi Islam.
40
Madnasir, Rodho Intan Putri Hasibuan, manajemen Perbankan Syariah ,(fakultas
Syariah, IAIN Raden Intan Lampung), h.1.
41
Muhammad, Op.CIt, h.4.
42
Andri Soemitro, Bank dan Lembaga Keuangan Syraiah, (Jakarta: Kencana, 2009), h.67.
31
industri.
dan pengusaha.
syariah.
syariah.
dana) bank syariah menggunkan prinsip profit and loss sharing dimana
dibagi kepada pihak penyimpan dana (depositor) pun akan besar. Begitu
pun sebaliknya, jika pendapatan yang dihasilkan bank syariah kecil maka
Bentuk pola pembiayaan yang bebas riba dan sesuai prinsip syariah,
sebagaimana peringatan terakhir mengenai riba yang secara jelas dan tegas
43
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 99.
33
(ROE).
44
Soenarjo, dkk, Al-Quran dan Terjemah, (Jakarta: PT. Serajaya Santra, 1987)
45
Brigham, dan Houston, Manajemen Keuanganan,( Jakarta : Erlangga, 2001),h. 89
46
Ibid.,h. 90
34
Tabel 1
Kriteria Penilaian Peringkat ROA
bank akan menghasikan laba yang semakin tinggi. Laba yang tinggi akan
relatif kecil, sehingga ROE yang dihasilkan pun kecil, begitu pula
47
Http://www.bi.go.id, diakses pada tanggal 11 februari pukul 21.00 WIB
35
ROE diukur satu persen. Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif
dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula
akan tertarik unutk membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan
27% dari total modalnya. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin
besarf dana yang dapat dikembalikan dari total modal perusahaan menjadi
laba artinya semakin besar laba bersih yang diperoleh semakin baik kinerja
B. Risiko
1. Pengertian Risiko
Risiko bisa muncul kapan saja yakni sebelum, ketika, dan setelah
adanya lebih dari satu pilihan dan dampak dari tiap pilihan tersebut
48
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.
492.
37
penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso, dan berbagai bentuk keputusan
bisnis perbankan adalah bisnis yang bergerak dibidang jasa keuangan. Bank
49
Imam Wahyudi, dkk, Manajemen Risiko Bank Islam, ( Jakarta: Salemba Empat, 2013),
h.4.
38
ditanggung suku bunga kredit yang rendah dan perhitungan yang dilakukan
jika tidak dideteksi serta tidak dikelola sebagaimana mestinya. Untuk itu,
timbul dalam kegiatan usaha bank, serta mengetahui bagaimana dan kapan
berbagai eksposur risiko. Risiko itu sendiri tidak harus selalu dihindari pada
mengurangi hasil yang ingin dicapai. Risiko yang dikelola secara tepat dapat
50
Irham Fahmi, manajemen Risiko, teori kasus dan solusi, Alfabeta, Bandung, 2015, h.
101-102.
39
dihadapi dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu risiko finansial dan
berupa hilangnya sejumlah uang akibat risiko yang terjadi. Pada sisi lain,
risiko non finansial terkait kepada kerugian yang tidak dapat dikalkulasikan
secara jelas jumlah uang yang hilang. Dampak finansial dari risiko
kehilangan nasabah dan kehilangan bisnis akibat risiko yang terjadi tidak
51
Ferry N. Indroes, Manajemen Risiko Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011), h.22.
52
Ibid, h. 22-23.
40
a. Risiko Kredit
pihak peminjam (counterparty) tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi
antara lain dicerminkan dari posisi on dan off balance sheet bank, akibat
terjadinya perubahan Market Price atas Asset bank, interest rate dan
2) Pada neraca bank tampak adanya long atau short position atas
account valas-nya.
3) Terdapat gap antara Rate Sensitive Asset (RSA) dan rate sensitive
Market Risk itu berawal dari terjadinya gejolak atau volatility atas
53
Bambang Riianto Rustam, Manajemen Risiko Perbankan Syariah diIndonesia,(Jakarta:
Salemba Empat, 2013), h. 36.
41
economic markets yang utama itu. Artinya pada saat ketika bank
tidak berada dalam posisi square atas keempat jenis accountnya itu,
seperti interest rate risk dan foreign exchange risk dapat memberi
c. Risiko Likuiditas
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan kas dan
d. Risiko operasional
54
Masyhud Ali, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2006), h.130-131.
42
e. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan atau kelemahan
aspek yuridis. Risiko ini timbul antara lain karena ketiadaan peraturan
tidak sempurna.
f. Risiko Riputasi
terhadap bank.
g. Risiko Strategis
h. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan atau
5. Manajemen Risiko
Kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris dari kata kerja to manage,
43
sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”.56
55
Rachamdi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2012), Cet. Ke-1, h.116.
56
Malayu Hasibuan, Manajemen Perbankan, (Jakarta: CV. Haji Masagung, 1993), h. 1.
57
Ismail Nawawi, Manajemen Resiko Terori dan Pengantar Praktik Bisnis, Perbankan
Islam dan Konvensional, (Jakarta: CV. Dwi Putra Pustaka Jawa, 2012), h.5.
44
timbul.58
saat ini maupun mengantisipasi potensi risiko yang timbul sehingga bank
dapat memenuhi tujuan dan sasarannya. Menurut pasal 2 ayat (2) Peraturan
pengeambilan keputusan.
berbagai keputusan.
minimum.
(berkelanjutan).
1) Identifikasi risiko
berikut:60
keputusan.
bisnis.
60
Adiwarman A. Karim, Op.Cit, h.255.
48
kerugian sebelum hal tersebut terjadi. Adapun sasaran utama yang hendak dicapai
3) Memperkecil biaya
Tabel 2.1
Penilaian Risiko Perbankan Syariah
61
Abas Salim, Asuransi Dan Manajemen Risiko, Cet 10, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2012,
h. 201.
49
sesuai dengan syariah dan alokasi investasi yang dilakukan bertujuan untuk
yang mempunyai dampak langsung pada aset liablilitas sebuah bank. Risiko
finansial ini sendiri dibedakan menjadi tiga bagian meliputi risiko kredit,
risiko pasar, dan risiko investasi equitas (khusus untuk pembiayaan non
bank). Kedua, risiko bisnis, yaitu terkait dengan persaingan bank dan prospek
dari keberhasilan bank dalam perubahan pasar. Risiko bisnis meliputi risiko
risiko yang bersumber dari manajemen sumber daya finansial institusi dalam
yang meliputi risiko operasional, risiko transparansi, risiko syariah, dan risiko
reputasi.
62
Ibid, h. 37-38.
63
Said Saad Marthon, Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2004), h. 127
64
Zamil Iqbal dan Abbas Mirakhor, Pengantar Keuangan Islam, (Jakarta: Kencana,
2008), h. 288
50
adalah hal yang wajib. Landasan hukum dari manajemen risiko Islam
akan datang.
َّلل َخبِي ُۢ ُس بِ َما تَ ۡع َمهُىن َ َّ يََٰٓأَيُّهَا ٱنَّ ِريهَ َءا َمىُىاْ ٱتَّقُىاْ ٱ
ٞ ّلل َو ۡنتَىظُ ۡس وَ ۡف
َ س َّما قَ َّد َم ۡت نِ َغ ٖۖد َوٱتَّقُىاْ ٱ َّ ه
َ َّ ّلل إِ َّن ٱ
َ از َو َك
ان ْ فَئِ َذا َجآَٰ َء َو ۡع ُد أُونَىهُ َما بَ َع ۡثىَا َعهَ ۡي ُكمۡ ِعبَ ٗادا نَّىَآَٰ أُ ْو ِني بَ ۡأس َش ِديد فَ َجاس
ِ ُىا ِخهَ َم ٱن ِّديَ ه
ٗ َو ۡع ٗدا َّم ۡفع
ُىَل
65
Hasbullah Husein, Manajemen Islamologi, (Jakarta: Biro Konsultasi Manajemen
Islamlogi, cet. Ke-1 h. 326
51
wajib ditepati dan pihak yang berhutang wajib untuk membayar hutangnya
sesuai perjanjian yang telah disepakati. Allah berfirman dalam surat Al-Isra
ayat 34:
ٗ َُو ََل تَ ۡق َسبُىاْ َما َل ۡٱن َي ِت ِيم إِ ََّل ِبٱنَّ ِتي ِه َي أَ ۡح َسهُ َحتَّى َي ۡبهُ َغ أَ ُش َّد هۥيُ َوأَ ۡوفُىاْ ِب ۡٱن َع ۡه ٖۖ ِد إِ َّن ۡٱن َع ۡه َد َكانَ َم ۡس
ىَل
Dari ayat di atas jelas bahwa sebagai orang yang berhutang harus
segera menepati janjinya untuk membayar hutangnya karena janji itu pasti
penyelesaiannya yang sesuai dengan kondisi yang berhutang. Selain itu pula
maafkanlah dia dan anggap saja hutang itu sebagai sedekah, hal itu akan
E. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
barang (produksi).
sebagai berikut:
suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
2. Tujuan Pembiayaan
untuk :
taraf ekonominya.
pembiayaan.
ini ada pihak yang memiliki kelebihan sementara ada pihak yang
3. Fungsi Pembiayaan
produktivitas.
kemampuan.
2) Stabilitas ekonomi
antara lain:
a) Pengendalian inflasi
b) Peningkatan ekspor
c) Rehabilitasi prasarana
57
4. Jenis-Jenis Pembiayaan
usaha.
konsumtif.66
66
Muhamad, Op.Cit, h,.45.
58
a) Pembiayaan mudharabah
b) Pembiayaan musyarakah
59
ekspor.
a) Pembiayaan murabahah
ekspor.
b) Pembiayaan salam
manufaktur.
c) Pembiayaan istishna
konstruksi/proyek/produk manufaktur.
e) Penempatan
syariah.
61
f) Penyertaan Modal
penyimpanan.
BAB III
HASIL PENELITIAN
62
Bandar Lampung
Lampung dengan Modal Dasar saat itu sebesar Rp.500 juta yang
mengalami pasang surut dan pada tahun 2006, bank tersebut mengalami
yang berakibat bank ini menjadi Bank Dalam Pengawasan Khusus (DPK)
Syariah.
atau,
79,57%.
antara lain:
Rp.10 Milyar.
Bandar Lampung.
Lampung.
BPRS.
a. Dewan Komisaris
b. Direksi
3. Profil Perusahaan
Tabel 3.1
Profil Perusahaan
No INDIKATOR KETERANGAN
1 Nama Perusahaan BPR Syariah Bandar Lampung
2 Mulai Berdiri Tanggal 22 Desember 2008
3 Pemilik Saham Pemda Kota Bandar Lampung 87,98
Staf= 24 Orang
Sumber : Data BPRS Kota Bandar Lampung Tahun 2017 diolah
Lampung.
1296/MK.17/1994.
08 Januari 1996.
Februari 2008.
a. Visi
b. Misi
dan mudah.
keuangan syariah.
c. Motto
6. Kepemilikan Saham
Tabel 3.2
Porsi Kepemilikan Saham BPRS kota Bandar Lampung
JUMLAH
PENGEMBANGAN Pemilik Lembar Nominal(Rp.000) %
SAHAM
Pemda Kota Bandar 1 12.957 7.478.500 87,98
Lampung
Perusahaan Swasta 2 169 84.500 0,99
Perorangan 26 1.874 937.000 11,03
TOTAL 29 15.000 8.500.000 100,00
Sumber: Data BPRS Kota Bandar Lampung Tahun 2017 diolah.
january 2009, saat itu merupakan awal dari semua kegiatan perusahaan
a. Komisaris : 2 Orang
c. Direksi : 2 Orang
d. Karyawan : 24 Orang
tanggal 12 Juni 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT BPR
8. Pelayanan Produk
a. Simpanan
b. Pembiayaan
2) Investasi ( Al-Murabahah)
b. Jasa Lainnya
9. Kegiatan Usaha
mulai beroperasi yang diresmikan oleh Bank Indonesia, sejak saat itu
Dana Pihak Ketiga dan pinjaman yang Diterima dari Bank lain posisi 3
Tabel 3.3
Perkembangan Usaha
(Dalam Ribuan Rupiah)
Lampung
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
dan atau barang serta fasilitas lainya dari Bank (Kreditur) kepada nasabah
yang berlaku.
67
Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi Ketiga, 260.
75
faktor yaitu:
3. Risiko yang timbul dari lemahnya analisis bank. Terdapat tiga macam
68
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Cetakan Ketiga, h. 145.
76
yang ditetapkan.
Tetapi ada satu poin yang perlu dilakukan oleh BPRS Bandar
akan terjadi pada nasabah, yaitu bisnis plan yang merupakan rencana
selain jaminan. Hal ini bisa berupa pendapatan yang harus ditabung
cara:
b. Asuransi
d. Penagihan Intensif.
e. Manajemen Kolektibilitas
1) Rescheduling
2) Reconditioning
3) Restructuring
C. HASIL PENELITIAN
Dari ketiga pembiayaan tersebut prinsip apa saja yang digunakan untuk
Berapa lama dana yang diajukan cair? Dan brapa persen dana yang cair
dari pengajuan?
69
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
70
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
79
Risiko apa saja yang sering terjadi dalam pembiayaan pegawai tanpa
71
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
72
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
73
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
74
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
80
75
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
76
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
77
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
78
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
79
Hasil wawancara dari bapak Ridwansyah, Direktur Utama BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 14 Februari 2018. Jam 16.00 WIB.
81
Lampung yakni Bpk. Rudi Darmawan, Bpk. Mashudi, Bpk Jaelani, Ibu
Desi, Bpk. Heri, Ibu Maryati, Bpk Amin, Bpk., Samsudin, Ibu Nuraini dan
80
Hasil wawancara dari bapak Rudi Darmawan,Naaabah BPRS Bandar Lampung,
Tanggal 29 September 2018. Jam 09.00 WIB
81
Hasil wawancara dari Ibu Maryati ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 11.00 WIB
82
Hasil wawancara dari Bpk Mashudi ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 13.00 WIB
82
83
Hasil wawancara dari Ibu Desi ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 15.00 WIB
84
Hasil wawancara dari Bpk Jaelani ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 18.00 WIB
85
Hasil wawancara dari Ibu Nuraini ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 17.00 WIB
86
Hasil wawancara dari Bpk. Ahmad Jauhari ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal
30 September 2018. Jam 09.00 WIB
83
oleh pihak BPRS dengan memberikan pembiayaan tanpa agunan ini, nah
Lampung?
87
Hasil wawancara dari Bpk Samsudin ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 30
September 2018. Jam 11.00 WIB
88
Hasil wawancara dari Bpk. Heri ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 30
September 2018. Jam 13.00 WIB
89
Hasil wawancara dari Bpk. Amin ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 30
September 2018. Jam 16.00 WIB
90
Hasil wawancara dari Ibu. Desi ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 11.00 WIB
84
95
Hasil wawancara dari Ibu. Nuraini ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 17.00 WIB
96
Hasil wawancara dari Bpk. Heri ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 30
September 2018. Jam 13.00 WIB
97
Hasil wawancara dari Bpk. Amin ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 30
September 2018. Jam 16.00 WIB
98
Hasil wawancara dari Ibu Maryati ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 11.00 WIB
99
Hasil wawancara dari Bpk Mashudi ,Naaabah BPRS Bandar Lampung, Tanggal 29
September 2018. Jam 13.00 WIB
86
BAB IV
juga berlaku bagi BPRS Kota Bandar Lampung sebagai lembaga keuangan
standar penilaian oleh setiap bank. Biasanya kriteria penilaian yang harus
sesuai dengan kebijakan BPRS Kota Bandar Lampung itu sendiri. Dalam
berikut ini:
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kemampuan Nasabah yang Bekerja Sebagai Karyawan
PENDAPATAN NOMINAL
Penghasilan tetap per bulan
Penghasilan suami/istri
Penghasilan Lainnya
Jumlah Penghasilan per bulan (A)
PENGELUARAN NOMINAL
Belanja Bulanan
Tagihan Listrik
Tagihan Telepon
Tagihan Air
Biaya Sekolah
Angsuran Kepada Pihak Lain
Biaya Lainnya
Jumlah Pengeluaran per bulan (B)
Penghasilan Bersih per bulan (C) = A-B
Angsuran di BPRS Kota B. Lampung (D)
Sisa Penghasilan (E) = C-D
dari bank adalah untuk keperluan apa, hal tersebut dapat dicontohkan
oleh BPRS Kota Bandar Lampung sebagai berikut ini: Tujuan dan
tersebut.
usaha dan resiko usaha nasabah. Hal tersebut dapat dicontohkan oleh
Prospek Usaha
stabil, dari laporan penjualan per tiga bulan terakhir menunjukkan rata-
di malam hari. Untuk analisa prospek usaha pemohon relatif baik, dan
Resiko Usaha
itu, juga munculnya harga dagangan dari pesaing yang lebih murah.
berikut ini:
Luas tanah : 90 m2
91
Luas Bangunan : 60 m2
1. Prinsip Syariah
harus halal, usaha yang dijalankan juga harus halal. Dari analisis
Lampung.
2. Tujuan Pembiayaan
Bank Indonesia, dapat kita ketahui dengan penjelasan berikut ini. Undang-
Pasal 23:
1. Bank syariah dan atau UUS harus mempunyai keyakinan atas kemauan
Bank Syariah dan atau UUS wajib melakukan penilaian yang seksama
calon nasabah penerima fasilitas atau lebih dikenal dengan prinsip 5C.
jaminan nasabah.
dengan sisa gaji yang sudah meminjam kepada bank-bank lain, artinya
saja resikonya pasti berbagai resiko kami alami salah satunya apabila
BI Checking.
dialami yaitu apabila bendahara gaji tidak membayarkan gaji yang telah
bandar lampung.
nasabah calon pembiayaan sudah tidak memiliki sisa gaji namun nasabah
96
apabila hal tersebut tidak dapat disikapi oleh pihak bank maka nasabah
mana mestinya.
sertifikasi juga memiliki banyak risiko antara lain. Apabila dana sertifikasi
belum dapat cair dari pemerintah maka bank tidak dapat memotong
angsuran sebagai mana mestinya, hal tersebut dapat memicu masalah pada
bank itu sendiri karena nasabah dianggap tidak dapat membayar angsuran
kecurangan dengan membuat ATM baru dan menarik uang dari rekening
tersebut maka bank tidak dapat memotong uang yang ada dalam rekening
atau ATM yang ada dan nasabah dianggap tidak mampu membayar
angsuranya.
tidak pernah absen maka sertifikasi akan dicabut oleh pemerintah, seperti
dapat lagi memotong dana sertifikasi tersebut karena sudah tidak ada
besaran karena tidak adanya jaminan yang dapat bernilai dengan uang
(agunan)
bagi pihak BPRS Bandar Lampung. Adapun hal ini dapat diukur melalui
rasio KAP, CAR, FDR, ROA dan ROE pada Bank Syariah Bandar
Lampung.
Tabel 4.2
Perhitungan Rasio dan Peringkatnya di BPRS Bandar Lampung
Dari tabel di atas dapat dianalisis bahwa dari rasio likuitaditas yang
kurang baik dan peringkat yang kurang baik. Rasio Profitabilitas yaitu
dari perhitungan ROA menunjukan angka yang baik namun belum bisa
meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan masih berkisar rata-
rata 2%. Rasio ROE juga menunjukan angka yang kurang baik dan
dapat menimbulkan risiko atau kerugian yang dialami oleh pihak BPRS
risiko likuiditas dimana pada tabel diatas rasio likuiditas pada BPRS
Bandar Lampung pada tahun 2017 masuk ke kategori kurang baik. Hal ini
Bandar Lampung termasuk kategori tidak sehat hal ini berdasarkan pada
Hal diatas terjadi karena jumlah dana yang dimiliki oleh BPRS
dapat diukur melalui rasio Net Performance Financing (NPF). Dana yang
NPF pada BPRS Bandar Lampung . Dimana pada hal tersebut dapat
dilihat dari Rasio ROA yang semakin menurun signifikan, meskipun pada
tahun 2017 mengalami kenaikan namun angkanya masih relative kecil dan
berada pada angka dibawah 2%. Hal itu secara langsung menyebabkan
ROA.
menjadi tidak maksimal hal tersebut terjadi karena masih banyaknya dana
termasuk kategori Bank yang kurang sehat hal ini didasarkan kepada
BAB V
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
Selain itu juga terdapat Risiko kecurangan lain yakni pada pembiayaan
sertifikasi yang dilakukan dengan cara nasabah membuat ATM baru tanpa
tersebut dapat dilihat dari rasio likuiditas (FDR) dan profitabilitas (ROA,
ROE) pada BPRS Bandar Lampung pada tahun 2017 menunjukan hasil
B. Saran
tersebut.
2. Saran bagi penulis yaitu pada penulisan ini penulis sadar bahwa masih
banyak kekurngan yang dimiliki oleh penulis dalam penelitian ini dari segi
3. Saran bagi BPRS Bandar Lampung menurut pengukuran Rasio FDR dan
ROE pada BPRS Bandar Lampung menunjukan hasil yang kurang baik
atau persentase yang kurang baik. Penulis berharap agar FDR dan
Arviyan Arifin dan Veithzal Rivai, Islamic Banking, Jakarta: Bumi Aksara, 2010
d Indah Antara Murti , Subketi, Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fidusia Atas
kendaraan Bermotor yang dijual pada pihak ke-3 pada PT Bank Danamon
(Persero) tbk Unit BSP Racimantoro Wonogiri, Tesis,Program
Fahmi , Irham, manajemen Risiko, teori kasus dan solusi, Alfabeta, Bandung,
2015
Miranti Kartika Dewi, Imam Wahyudi, DKK, Manajemen Risiko Bank Islam,
Jakarta: Salemba Empat, 2013
Prabu Tika , Moh, Metode Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Salim, Abas , Asuransi Dan Manajemen Risiko, Cet 10, PT Raja Grafindo,
Jakarta, 2012
Soemitro, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syraiah, Jakarta: Kencana, 2009
Soenarjo, dkk, Al-Quran dan Terjemah, Jakarta: PT. Serajaya Santra, 1987
Sri Hardanto , Sulat, Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Jakarta: PT Elex
Komputindo, 2006
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Edisi, Kedua, Perum Balai Pustaka, Jakarta, 1995
Yullyanti, Analisis Proses Rekrutmen Dan Seleksi Pada Kinerja Pegawai, Jurnal
Ilmu Atministrasi Dan Organisasi, vol 16, no 3,september 2009
Zamir Iqbal , Hennie Van Greuning, Analisis Risiko Perbankan Syariah, Jakarta:
Salemba Empat, 2011
Website
http://Bank syariah Bandar Lampung.co.id diakses pada hari senin 13 nov 2017
pukul 21:27 WIB.