B. Analisa Perbandingan
Barock lahir dari Renissance dan Manneris. Bentuk dasar yang ada,
mendorongpada suatu keselarasan yang baru, merupakan perpaduan antara
beberapa aliran,mengakibatkan elemen strukturnya menjadi tersembunyi serta
fungsinya menghilang dibalikkeriangan.Batas-batas antara seni menjadi kabur,
arsitektur menjadi seni pahat, sedangkanseni pahat menjadi arsitektur. Adapun
seni lukis mampu memberikan sumbangan bagiseluruh nilai-nilai persfektif yang
begitu kaya sehingga tidak hanya berlaku sebagai dekorasiinterior 2 dimensi saja.
D. Bangunan – bangunan periode Baroque
Contohnya :
Istana Versailles
merupakanbangunan istana
terbesar dalam sejarah
seniArsitektur French
Baroque. Di areal seluas 18
km persegi di barat daya
Paris,kompleks istana ini
berdiri megah dengan luas
250 meter persegi. Istana ini
dibangunoleh Louis XIV
untuk mengenang ayahnya Raja Louis XIII.
Kata Rokoko berasal dari kombinasai kata Prancis rocaille, yang artinya
batu, dan coquilles, yang artinya kerang, karena keterikatan dengan benda-benda
asal motif dekorasinya. Istilah Rokoko juga bisa diartikan sebagai kombinasi kata
"barocco" (bentuk teratur dari mutiara, kemungkinan berasal dari kata "baroque")
dan kata Prancis "rocaille" (bentuk populer dari ornamen taman dan interior
menggunakan kerang dan kerikil hias), dan juga bisa dipakai untuk menjelaskan
gaya yang halus dan indah yang menjadi mode di Eropa selama abad ke-18.
Karena gaya Rokoko suka dan fokus pada seni dekoratif, beberapa kritikus
menggunakan istilah ini untuk merendahkan secara tidak langsung bahwa gaya itu
sembrono atau sekadar modis saja. Ketika istilah ini mulai digunakan di Inggris
pada sekitar tahun 1836, ini menjadi ucapan sehari-hari yang artinya "ketinggalan
zaman". Faktanya, gaya ini menerima kritik keras, dan bagi sebagian orang sebagi
sesuatu yang dangkal dan berselera rendah, dan sejak pertengahan abad 19, istilah
ini diterima oleh para ahli sejarah seni. Meskipun demikian masih ada debat
masalah pengaruh sejarah dari seni ini secara umum, Rokoko kini dikenal luas
sebagai periode besar dalam perkembangan seni Eropa.
Sepasang kekasih dari porselen Nymphenburg, sekitar 1760, dibuat oleh Franz Anton
Bustelli
a. Perkembangan sejarah
Dimulainya masa akhir Rokoko datang pada awal tahun 1760-an ketika
tokoh seperti Voltaire dan Jacques-François Blondel mulai menyuarakan kritik
terhadap pendangkalan dan degenerasi seni. Blondel mencela dengan menyebut
"kekonyolan dalam campur aduk antara kerang-kerangan, naga-naga, buluh-
buluh, pohon-pohon kelapa dan tanaman-tanaman" di interior kontemporer.
Sejak 1785, Rokoko telah habis masanya di Prancis, digantikan oleh tatanan
dan keseriusan seniman-seniman Neoklasik seperti Jacques Louis David. Di
Jerman, akhir abad ke-18 Rokoko ditertawakan sebagai Zopf und Perücke
("rambut kepang dan rambut palsu"), dan fase ini kadang disebut sebagai Zopfstil.
Rokoko tetap populer di beberapa provinsi dan di Italia, sampai fase kedua
neoklasisisme, "Gaya kekaisaran", tiba dengan pemerintahan Napoleon dan
Rokoko tersingkirkan.
Terdapat pembaruan ketertarikan pada gaya Rokoko antara tahun 1820 dan
1870. Inggris termasuk yang mengawali kebangkitan "gaya Louis XIV" sebagai
sebutan salah pada awalnya, serta membayar harga-harga yang melambung tinggi
terhadap barang-barang bekas mewah Rokoko yang bisa diperoleh di Paris.
Namun seniman yang menonjol seperti Delacroix dan pelanggannya seperti
Eugénie de Montijo juga membangkitkan kembali nilai-nilai agung dan
menyenangkan dari seni dan rancangan Rokoko.
Tema-tema rancangan ringan dan rumit dari Rokoko muncul sangat baik
dan dalam skala yang lebih intim dibanding arsitektur Barok dan patung-
patungnya yang terkesan memaksa. Tidak mengherankan jika karya seni Rokoko
Prancis kemudian mengisi rumah-rumah. Produk logam, patung-patung porselen
dan khususnya perabotan berkembang dan diminati dalam golongan orang kaya
Prancis untuk menghiasi rumah-rumah mereka dalam gaya yang baru.
Umumnya gaya ini dikagumi dan ditampilkan dalam skala "minor" dan
sebagai seni dekoratif saja, para pengkritik menyatakan bahwa kecenderungan
dimulai dari menyamarkan bentuk tradisional yang diakui. Struktur yang dihiasi
gaya ini tidak sesuai untuk proyek skala besar dan dikeluarkan dari gaya
arsitektural sepenuhnya.
Gaya Rokoko pada kayu lapis dirancang oleh Joseph Anton Feuchtmayer 1750. Sekarang
di gereja paroki St Martin, Seefeld (kota Uhldingen-Mühlhofen)
Kata 'Rokoko' berasal dari kata Prancis "rocaille", sebuah kata yang
digunakan untuk mendeskripsikan karya bebatuan dan kerang dari gua-gua
Versailles. Banyak pahatan mebel berasal dari abad ke-18, bingkai cermin dari
bebatuan, kerang dan komposisi air menetes, kebanyakan diasosiasikan dengan
patung-patung China dan pagoda.
2. Rancangan taman
Istana Catherine di Tsarskoye Selo adalah salah satu bangunan Rokoko di daerah paling
utara
Istana Queluz National di Portugal adalah bangunan Rokoko terakhir yang dibangun di
Eropa.
3. Arsitektur
Arsitektur Rokoko, adalah terkesan ringan, lebih anggun, juga merupakan
versi rumit dari arsitektur Barok, yang lebih berornamen dan berkesan kokoh
sederhana. Meski gayanya mirip, namun ada beberapa perbedaan jelas antara
arsitektur Rokoko dan Barok, salah satunya adalah masalah simetri, karena
Rokoko menekankan pada bentuk-bentuk asimetri, sementara Barok sebaliknya.
Gaya-gaya ini meski sama-sama penuh dekorasi, juga berbeda temanya; Barok
sekilas lebih serius, menempatkan pengaruh agama, dan sering merupakan
karakter dari tema-tema Kristen (kenyataannya, Barok dimulai di Roma sebagai
respon atas Reformasi Protestan); arsitektur Rokoko yang berasal dari abad ke-18,
lebih sekuler, mengadaptasi Barok dengan karakter yang lebih riang dan tema-
tema yang tidak serius. Elemen-elemen lain dalam gaya arsitektur Rokoko
temasuk banyaknya lengkung dan dekorasi, juga penggunaan warna-warna pucat.
4. Desain interior
Secara umum, Rokoko adalah gaya interior, karena kaum kaya dan
aristokrat yang kembali ke Paris dari Versailles. Paris sudah terbangun sehingga
daripada menambah perubahan besar pada arsitektur bangunan, mereka biasanya
merenovasi interior dari bangunan yang sudah ada dengan gaya Rokoko.
5. Lukisan
Selama era Rokoko, seni lukis potret adalah hal penting dalam lukisan di
semua negara, namun khususnya di Britania Raya, dimana para pemimpin seperti
William Hogarth (1697–1764), dalam gaya realis biasa, dan Francis Hayman
(1708–1776), Angelica Kauffman (1741–1807) yang di Swiss, Thomas
Gainsborough dan Joshua Reynolds (1723–1792), dalam gaya yang lebih
menyanjung oleh Antony Van Dyck (1599–1641). Sementara di Prancis selama
era Rokoko Jean-Baptiste Greuze adalah seorang pelukis favorit dari Denis
Diderot (1713–1785),[15] dan Maurice Quentin de La Tour (1704–1788), juga
Élisabeth Vigée-Lebrun adalah pencapai tertinggi pelukis potret dan pelukis
sejarah.